Tipologi Dan Filosofi Bentuk Konstruksi Bangunan Rumah Majapahit Di Trowulan

Tipologi Dan Filosofi Bentuk Konstruksi Bangunan Rumah Majapahit Di Trowulan

Belongings Within
– “Teratur rapi semua perumahan sepanjang tepi benteng. Timur tempat tinggal pemuka pendeta Siwa Hyang Brahmaraja. Selatan Buddha-sangga dengan
Rangkanadi sebagai pemuka. Barat tempat para arya, menteri, dan sanak-kadang
adiraja.”

Itulah sepenggal kalimat dari Nagarakretagama di

Pupuh XII

yang sedikit menggambarkan tata kota dan perumahan di Ibukota Kerajaan Majapatih di masa-masa kejayaannya. Meski kita saat ini tidak dapat mengetahui secara pasti seperti apa tampilan fisik sebenarnya tata kota dan rumah-rumah di zaman Majapahit.

Kehancuran Kutaraja, Ibukota Majapahit membuat tidak adanya bukti arkeologi yang lengkap yang bisa menjadi bukti sejarah. Bentuk rumah Majapahit memang masih debatable lantaran tidak satu pun rumah yang selamat dan dapat dijadikan bukti.

Arsitek Setia Budhijanto yang telah berpengalaman selama thirty tahun menjadi konsultan arsitektur punya ketertarikan khusus pada arsitektur Majapahit. Dia menilai, dengan sekian banyak potensi kehancuran bangunan kutaraja, mulai perang hingga bencana alam, wajar jika hampir seluruh bangunan hancur, kecuali candi.

Baca juga: Cakradana, Sang Arsitek Kerajaan Islam Banten Berdarah Tionghua

Sumber: obralobrol.com

”Candi memang dibangun dengan konstruksi masif. Tebal batanya saja berapa?” katanya seperti dicatat Koran Jawa Pos, terbitan Januari 2017 lalu.

Sementara itu, rumah-rumah Majapahit, papar pria yang akrab disapa Budi itu, berfungsi hanya sebagai tempat tinggal. Isinya sebatas kamar tidur dan tempat penyimpanan barang-barang berharga. Instalasi pendukung lain berada di luar rumah.

Kepingan Kutaraja selalu misterius, tapi arsitektur rumah adalah yang paling misterius. Sebuah penelitian berhasil merekonstruksi bentuk utuh dari salah satu tipe rumah kawula Majapahit. Namun, tak seorangpun hingga kini mampu menjelaskan filosofi dari setiap sudut rumah secara lengkap.

Read:  Dodit Bangun Rumah Di Hutan

Baca juga: Problematika Perumahan Tak Pernah Berubah Sejak Dekade 50an

Namun setidaknya kini kita dapat melihat rupa fisik rumah-rumah era keemasaan Nusantara itu di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Rumah-rumah dengan arsitektur Majapahit berjejer rapi di sepanjang jalan. Fisik rumah itu kecil, bentuknya persegi panjang dengan ukuran rata-rata five×three meter, meski tingginya tetap normal.

Sumber: obralobrol.com

Berdinding bata merah yang disusun seolah tanpa semen, beratap limas persegi panjang dengan genting wuwung melengkung. Penggunaan batu bata merah adalah ciri bahan yang digunakan sebagaimana pada candi-candi peninggalan Majapahit.

Rumah-rumah itu juga berpagar bata merah, berhias ornamen khas keraton dan emblem Surya Majapahit, Sang Dewata Nawa Sanga bertakhta di dalamnya. Selain itu penggunaan jendela jenis kupu tarung dan hiasan di atap rumah adalah ciri khas yang lain.

Pembangunan replika rumah Majapahit ini sebenarnya ditujukan sebagai destinasi wisata budaya, mulai dibangun sejak tahun 2015. Rumah-rumah warga disulap menjadi rumah ala kawula Majapahit, masing-masing mendapatkan dana buat membongkar fasad rumah.

Baca juga: 7 Fakta Keren Istiqlal, Masjid Merdeka Kebanggaan Indonesia

Rumah Majapahit itu bisa menampung 2-iv wisatawan, para wisatawan dapat berimajinasi bagaimana rasanya tinggal di rumah zaman itu hanya dengan membayar Rp xx.000 per orang per hari untuk menginap. Wisatawan akan disiapkan alas tidur berupa tikar dari pandan dan bantal/dugel dari kayu randu.

Sumber: lenterainspiratif.com

Diawal pembangunannya, ada 299 rumah ala Majapahit yang di bangun di tiga desa, yaitu di Bejijong, Sentonorejo dan Jatipasar. Ketiga desa tersebut berada Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto.

Pada tahun, ada tambahan 300 unit rumah yang dibangun dan jangkauannya di tujuh desa, di antaranya Desa Trowulan dan Desa Watesumpak. Bahkan rencananya kedepan, akan ada 16 desa lagi yang dibangun rumah Majapahit, terutama desa-desa yang mempunyai banyak peninggalan pada jaman itu.

Read:  Cara Buat Rab Bangunan Rumah Kontrakan Untuk Pengajuan Kredit Bank

Jika Anda tertarik pada arsitektur Majapahit dan berniat menikmati destinasi budaya ini, tidaklah sulit untuk menuju lokasi. Dari  Bandara Juanda, kita bisa menyewa travel ke objek wisata, dengan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan. Atau jika menggunakan charabanc dari Terminal Kertajaya Kota Mojokerto, jarak ke objek wisata hanya 11 km atau memakan waktu sekitar xv menit.

Tipologi Dan Filosofi Bentuk Konstruksi Bangunan Rumah Majapahit Di Trowulan

Source: https://www.propertyinside.id/2018/05/27/seperti-inilah-bentuk-rumah-di-zaman-majapahit/

You May Also Like