Tahun 2011 kemudian saya punya impian dan tujuan dalam suatu kehidupan, salah satunya ingin memiliki smartphone. Keinginan tersebut memiliki sejarah yang panjang, walaupun saya menabung sekalipun saya belum sanggup membelinya. Tahun demi tahun terus berlalu, usiaku kian hari makin bertambah tapi tekad dari dulu ingin memiliki hp sendiri tetap masih ada dalam benak dan keinginan.
Keinginan tersebut barulah tercapai pada tahun 2017, tetapi hanya sebentar saya belum sempat berguru banyak dari hape yang saya miliki. Sehingga saya menjadi penggemar elektro dan impian ingin menjadi seorang tuser profesional, tapi impian tersebut belum tercapai juga. Saya tidak memiliki semuanya bahkan hape untuk berguru sekalipun, sehingga agresi berguru ilmu elektro saya berjalan dengan lambat.
Apalagi disaat itu berguru tidak bisa hanya bermodalkan nekat dan impian doang, tapu juga membutuhkan uang dan pengorbanan. Orang yang sedang berguru itu memang sering kali mengalami kegagalan, tapi saya justru mengalah alasannya ialah gaga mengingat tidak sanggup akan uang yang dikeluarkan untuk modal berguru yang harus dikorbankan.
Pada tahun 2019 balasannya saya memiliki hape yang cukup canggih, impian saya dari tahun 2011 kemudian gres tercapaikan dalam tahun 2019. Hape ini juga mengubah sudut pandang dan hobi saya menjadi jauh dari elektro sebelumnya yang saya suka.
Berkat hape ini saya jadi suka dengan IT, saya juga kenal dengan pemrograman web, markering, dan beberapa hal lainya yang masih berafiliasi dengan teknologi digital atau IT. Melalui smartphone ini juga saya berguru banyak coding, mengedit video, mengenal ekonomi dan bisnis internet, serta mengenal bagaimana orang-orang diinternet menghasilkan uang.
Keterbatasan ini menciptakan saya kesulitan membuka jendela ilmu yang lebih luas lagi. Mengingat ada efek yang tidak bisa dihilangkan dari smartphone, kebiasaan bersosial media menciptakan saya menjadi lebih suka sendiri, dan menghambat semua aktifitas yang saya lakukan. Sulit rasanya menghilangkan kebiasaan tersebut dan sulit juga untuk menjadi orang yang disiplin dan serius.
Karena ilmu yang kurang serta tidak adanya impian untuk bisa, seandainya saja saya bisa menghilangkan kebiasaan sosmed dan serius memulai youtube saya. Sudah niscaya kini saya sudah panen hasil dari hobi yang saya tekuni.
Namun kendalanya saya tidak memiliki laptop dan kuota yang banyak. Terkadang saya bosan mengunggah video berjam-jam, sesudah di unggah tidak ada yang menonton, habis kuota, ditambah lagi jaringan kecepatan internet yang tidak stabil.
Sehingga saya menggantinya dengan beralih ke blogging, agresi blogging ini sudah pernah saya buat tahun 2017 lalu. Tapi kini lebih fokus untuk mencari uang / keuntungan. Saya seriuskan ngeblog dari bulan oktober 2019 lalu, pengorbanan saya menghabiskan Rp 346,000,00,- hanya untuk memodali kuota internet selama 4 bulan.
Namun belum terasa hasilnya, uang tersebut saya dapatkan dari ngereceh online dan bermain aplikasi netzme, tidak ada dari dukungan orang tua. Karena sesudah lulus Sekolah Menengah kejuruan saya sudah tidak diberi uang lagi oleh orang bau tanah saya. Jangan sesudah lulus waktu sekolah saja saya jarang diberi uang jajan.
Pengalaman kerja yang minim serta keterbatasan pergaulan menciptakan saya sulit mendapat pekerjaan. Keinginan saya ditahun ini semoga bisa mendapat sejumlah uang setidaknya 5 juta untuk membeli peralatan dan membiayai kuota semetara semoga bisa mencari uang diinternet.
Saya juga tidak punya laptop, semuanya saya lakukan melalui hape termasuk blog ini saya buat memakai hape. Tidak ada campur tangan laptop, mungkin kalau pake laptop blog ini akan jauh lebih maju lagi. Jujur saja mengetik dengan keyboard hape rasanya pegel dan keriting jari daripada mengetik dengan keyboard pc.
Makara sasaran saya di tahun ini memalui semua kemampuan saya ingin mendapat laptop semoga bisa mendukung agresi saya dalan mendalami ilmu dan cari uang diinternet. Fisik saya tidak sanggup bila harus bekerja keras, kira-kira kemampuan saya 70% kurang dari batas orang normal.
Orang normal bisa lari keliling lapangan dangan cepat dan tidak gampang lelah. Sedangkan saya gres berlari setengah keliling saja sudah mencicipi lelah dan capek. Capeknya begitu terasa, tubuh saya lemah rasanya menyerupai lumpuh tidak bisa ngapa-ngapain. Apalagi mengangkut barang berat, ahhh sudahlah saya tidak akan sanggup melakukanya.