Rumah Dibangun Lagi Di Zona Terlarang Palu Kompas May 2023

Rumah Dibangun Lagi Di Zona Terlarang Palu Kompas May 2023

KOMPAS.com
– Aziz Daming (45), warga di Jalan Sungai Manonda Kota Palu, sore itu sedang membenahi rumahnya. Dibantu istrinya, ayah dua puteri itu memasang lisplang rumah panggungnya yang baru ia tempati beberapa bulan lalu.

Sebelum gempa, Azis memiliki rumah permanen dua lantai yang terbilang mewah di antara rumah sekitarnya. Rumah tersebut hanya berjarak kurang 50 meter arah utara dari expanse likuefaksi Balaroa, salah satu titik likuefaksi terparah yang menenggelamkan lebih dari seribu rumah dan bangunan lainnya beserta isi dan pemiliknya.

Rumah yang dibangun bertahap itu luluh lantak saat gempa. Yang tersisa saat ini hanyalah bekas pondasi yang sudah centang perenang. Sedangkan sebagian perabot rumah sudah hilang karena di jarah.

Baca juga: Kisah Pengungsi Palu yang Bangkit Setelah Temukan Peralatan yang Ditelan Bumi

Ujung barat dari Jalan Sungai Manonda ini terhubung dengan Jalan Gunung Gawalise, jalan lingkar luar Palu yang ikut diseret likuefaksi.

Saat ini, kawasan ini telah ditetapkan sebagai kawasan zona merah gempa. Pemerintah pun telah mengeluarkan larangan untuk membangun kembali pemukiman di sekitarnya.

“Saya bangun kembali rumah di atas bekas rumah sebelumnya karena tidak ada lokasi lain. Saya mau bangun dimana lagi, terpaksa saya harus kembali ke lokasi ini,” kata Aziz.

Ia mengeluarkan anggaran sekitar Rp eighty juta untuk kembali membangun rumahnya. Ia sengaja memilih rumah panggung karena dianggap lebih ramah dan elastis ketika diguncang gempa.

Aziz tidak sendirian. Beberapa orang tetangganya juga sudah membangun kembali rumahnya di atas bekas rumah sebelumnya. Bahkan ada yang membangun permanen.

Hanya sekitar 250 meter dari rumah Aziz juga berdiri kokoh industri peternakan sapi.

Read:  Rencana Lokasi Pembangunan Rumah Sakit Di Sidoarjo Barat

Meski sebagian penduduk telah mengosongkan rumahnya, tetapi sebagian memilih kembali dan bertahan di atas jalur patahan sesar palu koro dan ancaman likuefaksi itu.

Baca juga: Masjid Terapung di Palu yang Terdampak Tsunami Dijadikan Objek Wisata

Kapling lokasi likuefaksi

Salah satu korban gempa Palu, Muthmainnah, memilih menjadi relawan PMI untuk membantu korban di daerahnya.
Palang Merah Indonesia (PMI)
Salah satu korban gempa Palu, Muthmainnah, memilih menjadi relawan PMI untuk membantu korban di daerahnya.

l hektare hamparan bekas likuefaksi terlihat jelas dari beranda belakang rumah panggung Azis. Pemandangan bebas hambatan itu menegaskan daerah itu bekas bencana dahsyat yang menggulung ane.045 unit bangunan dan fasilitas publik serta infrastruktur yang memantik banyak perhatian dunia internasional

Aziz dan warga yang selamat saat etrjadi gempa, menyaksikan bangunan dan pepohonan bergerak seperti berjalan di atas tanah, lalu tertimbun dan sebagian terangkat ke udara.

Saat ini, di atas bekas likuefaksi itu telah ditumbuhi pepohonan hijau. Sebagian sudah ada yang mengkapling dengan memagar kayu. Kapling-kapling itu berjejer rapi, seperti diukur untuk layaknya kapling perumahan. Tidak diketahui siapa yang mengkapling lahan-lahan itu.

Sekretaris Forum Korban Bencana Balaroa Agus Manggona mengakui masih ada sebagian warga yang tidak ingin meninggalkan Balaroa dan ingin tetap bertahan di kawasan itu.

Baca juga: Kisah Helmi, Penyintas Gempa Palu Sewakan Hanbok Korea di Hutan Kota

Zona itu saat ini dalam status abu-abu, karena belum ada hukum yang menetapkan kawasan tersebut sebagai kawasan terlarang.

Untuk menjawab berbagai wacana yang berkembang terkait status zona rawan bencana di Kota Palu tersebut, sebuah forum perkumpulan orang banyak ‘Libu Todea’ Kota Palu, akhirnya menggelar dialog bertajuk ‘Zona Merah Milik Siapa’.

Dialog yang digelar pada Rabu (14/8/2019) malam itu berlangsung serius hingga berlanjut Kamis (xv/8/2019) dini hari.

Read:  Dampak Pembangunan Agribisnis Pada Rumah Tangga Dan Wilayah

Rumah Dibangun Lagi Di Zona Terlarang Palu Kompas May 2023

Source: https://regional.kompas.com/read/2019/08/20/07020091/ada-kapling-lahan-lokasi-likuefaksi-di-palu-

You May Also Like