Program Presiden Jokowi Pembangunan 1000000 Rumah Pdf

Program Presiden Jokowi Pembangunan 1000000 Rumah Pdf

Ir. H.

Joko Widodo

Joko Widodo 2019 official portrait.jpg
Presiden Indonesia ke-seven

Petahana


Mulai menjabat


20 Oktober 2014 (2014-10-20)
Wakil Presiden Jusuf Kalla (2014–2019)

Ma’ruf Amin (2019–)
Pendahulu Susilo Bambang Yudhoyono
Gubernur DKI Dki jakarta ke-fourteen

Masa jabatan


15 Oktober 2012 (2012-10-15) –
16 Oktober 2014 (2014-10-16)
Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama
Pendahulu Fauzi Bowo

Fadjar Panjaitan
(Plt.)
[ane]
Pengganti Basuki Tjahaja Purnama
Wali Kota Surakarta ke-16

Masa jabatan


28 Juli 2005 (2005-07-28) –
1 Oktober 2012 (2012-x-ane)
Wakil F. X. Hadi Rudyatmo
Pendahulu Slamet Suryanto
Anwar Cholil
(Plh.)
[2]
Pengganti F. X. Hadi Rudyatmo
Informasi pribadi
Lahir

Mulyono

21 Juni 1961
(umur 61)


Surakarta, Indonesia[three]

Kebangsaan Indonesia
Partai politik  PDI-P
Suami/istri Iriana
Hubungan Bobby Nasution (menantu)

Anwar Usman (adik ipar)
Anak
  • Gibran Rakabuming Raka[4]
  • Kahiyang Ayu[5]
  • Kaesang Pangarep[five]
Orang tua
  • Widjiatno Notomihardjo (ayah)
  • Sudjiatmi[6]
    (ibu)
Alma mater Universitas Gadjah Mada
Pekerjaan Pengusaha
Politikus
Tanda tangan
Situs web Website Resmi Presiden RI

Joko Widodo
(pengucapan bahasa Republic of indonesia:
[dʒɔkɔ widɔdɔ]; lahir 21 Juni 1961) adalah presiden Indonesia yang mulai menjabat sejak tanggal 20 Oktober 2014. Terpilih dalam Pemilu Presiden 2014, Jokowi menjadi presiden Republic of indonesia pertama yang bukan berasal dari elite politik atau militer Indonesia. Dia terpilih bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan kembali terpilih bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam Pemilu Presiden 2019. Sebelumnya, Jokowi pernah menjabat sebagai gubernur Djakarta sejak 15 Oktober 2012 hingga 16 Oktober 2014 didampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur. Sebelumnya, ia adalah wali kota Surakarta, sejak tanggal 28 Juli 2005 hingga i Oktober 2012, didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota.[7]
Dua tahun menjalani periode keduanya menjadi wali kota Surakarta, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), untuk bersaing dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama.[viii]

Joko Widodo berasal dari keluarga kelas bawah, rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali ketika dia masih kecil,[nine]
tetapi dia mampu menyelesaikan sekolahnya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Setelah lulus, dia menekuni profesinya sebagai pengusaha mebel.[9]
Karier politiknya dimulai dengan menjadi wali kota Surakarta pada tahun 2005.[ten]
Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah Surakarta menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik yang populer.[eleven]
Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangi Pilkada Jakarta 2012. Kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang “muda” dan “bersih”, meskipun umurnya sudah lebih dari 50 tahun.[12]

Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya terus naik dan menjadi sorotan media.[13]
[14]
Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk Pemilu Presiden 2014.[15]
Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan nama Jokowi selalu unggul.[xvi]
Pada awalnya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa dia tidak akan mengumumkan calon presiden dari PDI-P sampai setelah Pemilu Legislatif 2014.[17]
Pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi menerima mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden, tiga pekan sebelum pemilu legislatif dan dua hari sebelum kampanye.[xviii]

Masa kecil dan keluarga

Joko Widodo lahir dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi. Ia merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Ia memiliki tiga orang adik perempuan bernama Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati.[19]
Ia sebenarnya memiliki seorang adik laki-laki bernama Joko Lukito, tetapi meninggal saat persalinan. Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono.[twenty]
Ayahnya berasal dari Karanganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari sebuah desa di Boyolali.[21]
Pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri 112 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.[22]

Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan menjadi kuli panggul untuk membiayai sendiri keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari. Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai bekerja sebagai penggergaji di umur 12 tahun.[nine]
[23]
Jokowi kecil telah mengalami penggusuran rumah sebanyak tiga kali. Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali pada masa kecil mempengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga.[24]

Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri one Surakarta.[25]
Ketika ia lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri one Surakarta, namun gagal sehingga pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri half-dozen Surakarta.[26]

Jokowi menikah dengan Iriana di Surakarta pada 24 Desember 1986, dan memiliki 3 orang anak, yaitu Gibran Rakabuming Raka (1987), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep (1994).

Masa kuliah dan berwirausaha

Dengan kemampuan akademis yang dimiliki, ia diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya. Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan judul skripsi “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta” dan dengan gelar Insinyur (Ir.). Selain kuliah, ia juga tercatat aktif sebagai anggota Mapala Silvagama, unit kegiatan mahasiswa pecinta alam di fakultasnya.

Setelah lulus pada 1985, ia bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di expanse Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Namun ia merasa tidak betah dan pulang menyusul istrinya yang sedang hamil tujuh bulan. Ia bertekad berbisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati. Pada tahun 1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya. Usahanya sempat berjaya dan juga naik turun karena tertipu pesanan yang akhirnya tidak dibayar. Namun pada tahun 1990 ia bangkit kembali dengan pinjaman modal Rp30 juta yang ia peroleh dari Ibunya.[27]

Usaha ini membawanya bertemu Bernard Chene,[28]
[29]
seorang pria berkebangsaan Prancis, yang akhirnya memberinya panggilan yang populer hingga kini, “Jokowi”. Dengan kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa berkeliling Eropa yang membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di Eropa menjadi inspirasinya untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya untuk memasuki dunia politik. Ia ingin menerapkan kepemimpinan manusiawi dan mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya yaitu daerah Surakarta.[23]

Kiprah politik

Selebaran kampanye Jokowi sebagai calon Wali Kota Surakarta, 2005

Wali Kota Surakarta

Pada pilkada kota Solo pada tahun 2005, Jokowi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai calon wali kota Surakarta. Ia berhasil memenangkan pemilihan tersebut dengan persentase suara sebesar 36,62%.[x]
Setelah terpilih, dengan berbagai pengalaman pada masa muda, ia mengembangkan Solo yang sebelumnya buruk penataannya dan menghadapi berbagai penolakan masyarakat untuk ditertibkan. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan dan menjadi kajian di universitas dalam dan luar negeri.[11]
Salah satunya adalah kemampuan komunikasi politik Jokowi yang berbeda dengan kebanyakan gaya komunikasi politik pemimpin lain pada masa itu, yang menjadi kajian riset mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia.[xxx]

Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan,[31]
berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan,[32]
dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional.[32]
Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang “memanusiakan manusia”.[33]
Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010, ia terpilih lagi sebagai Wali Kota Surakarta dengan suara melebihi 90%.[34]
Kemudian, pada tahun 2012, ia dicalonkan oleh PDI-P sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.[eight]

Gubernur Djakarta

Foto resmi Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta, 2012.

Pilkada 2012

Suasana di posko pemenangan Jokowi di Jalan Borobudur 22.

Jokowi diminta secara pribadi oleh Jusuf Kalla untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012.[35]
Karena merupakan kader PDI Perjuangan, maka Jusuf Kalla meminta dukungan dari Megawati Soekarnoputri, yang awalnya terlihat masih ragu. Sementara itu, Prabowo Subianto dari Partai Gerindra juga melobi PDI Perjuangan agar bersedia mendukung Jokowi sebagai calon gubernur karena membutuhkan 9 kursi lagi untuk bisa mengajukan calon gubernur.[36]
Sebagai wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu menjadi anggota DPR dicalonkan mendampingi Jokowi.[37]
Pasangan ini awalnya tidak diunggulkan. Hal ini terlihat dari klaim calon pertama yang diperkuat oleh Lingkaran Survei Indonesia bahwa pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli akan memenangkan pilkada dalam 1 putaran.[38]
Namun hasil pilgub putaran pertama dari KPU memperlihatkan Jokowi memimpin dengan 42,6% suara, sementara Fauzi Bowo di posisi kedua dengan 34,05% suara.[39]

Pasangan ini berbalik diunggulkan memenangi pemilukada DKI 2012 karena kedekatan Jokowi dengan Hidayat Nur Wahid saat pilkada Wali Kota Surakarta 2010[40]
serta pendukung Faisal Basri dan Alex Noerdin dari hasil survei cenderung beralih kepadanya.[41]
Namun keadaan berbalik setelah partai-partai pendukung calon lainnya di putaran pertama malah menyatakan dukungan kepada Fauzi Bowo.[42]
[43]
Jokowi akhirnya mendapat dukungan dari tokoh-tokoh penting seperti Misbakhun dari PKS,[44]
Jusuf Kalla dari Partai Golkar,[45]
Indra J. Piliang dari Partai Golkar,[46]
serta Romo Heri yang merupakan adik ipar Fauzi Bowo.[47]

Pertarungan politik juga merambah ke media sosial dengan peluncuran Jasmev,[48]
pembentukan
media centre,[49]
serta pemanfaatan media baru seperti Youtube.[50]
Putaran kedua juga diwarnai tudingan kampanye hitam yang antara lain berkisar dalam isu SARA,[51]
isu kebakaran yang disengaja,[52]
korupsi,[53]
dan politik transaksional.[54]
Pada 29 September 2012, KPUD Dki jakarta menetapkan pasangan Jokowi – Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru untuk masa bakti 20122017 menggantikan Fauzi Bowo – Prijanto.[55]
[56]

Kebijakan

Kebijakan Joko Widodo selama menjabat Gubernur DKI Djakarta banyak yang bersifat populis, seperti Kampung Deret, Kartu Djakarta Sehat dan Kartu Djakarta Pintar. Namun beberapa juga mendatangkan keberatan masyarakat, seperti dalam perbaikan saluran air, peremajaan bus kecil, dan sterilisasi jalur busway.

Di awal menjabat, ia mendahulukan program bantuan sosial melalui Kartu Jakarta Sehat[57]
dan Kartu Jakarta Pintar,[58]
dan setelah mendapat kendali atas APBD, menjalankan pembenahan saluran air di DKI Dki jakarta melalui program JEDI. Beberapa programme transportasi warisan pemerintahan sebelumnya seperti 6 Ruas Tol dan Monorel terhambat.[59]
[60]
Sebaliknya, ia berkonsentrasi kepada transportasi massal MRT Jakarta,[61]
penambahan fleet Transjakarta,[62]
dan peremajaan motorcoach kecil.[63]
Ia juga mengupayakan pengambilalihan pengelolaan Sumber Daya Air melalui akuisisi Aetra dan Palyja.[64]

Ia berperan dalam mengurangi diskriminasi dan nepotisme dalam jenjang karier Pegawai Negeri Sipil di DKI Jakarta melalui penerapan lelang jabatan. Sebagai salah satu dampaknya adalah terpilihnya pejabat dari kalangan minoritas yang mendapat penolakan masyarakat. Misalnya dalam kasus Lurah Susan.[65]
Jokowi menyatakan dukungan bagi Lurah Susan.[65]

Pada masa pemerintahannya pula, DKI Jakarta mengadakan beberapa event kreatif seperti Djakarta Night Festival,[66]
Pesta rakyat,[67]
dan Festival Keraton Sedunia.[68]
Ia juga memperbaiki kebersihan lingkungan di Jakarta, antara lain dengan melarang atraksi Topeng Monyet.[69]

Kepresidenan

Joko Widodo Susilo Bambang Yudhoyono Megawati Soekarnoputri Abdurrahman Wahid Baharuddin Jusuf Habibie Soeharto Soekarno

Pergantian tampuk pimpinan
pemerintahan Republic of indonesia.

Foto kepresidenan resmi Jokowi pada masa jabatan pertama; bagian kiri dirilis tahun 2014 sedangkan bagian kanan dirilis tahun 2016.

Pilpres 2014

Setelah terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, popularitas Jokowi melejit berkat rekam jejaknya yang baik dan pendekatannya yang membumi dan pragmatis, seperti yang ditunjukkan melalui programme “blusukan” untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung.[xiii]
Akibatnya, Jokowi merajai survei-survei calon presiden dan menyingkirkan kandidat lainnya,[16]
sehingga muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden.[15]
Selama berbulan-bulan wacana tersebut menjadi tidak pasti karena pencalonan Jokowi di PDI-P harus disetujui oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, dan ia menegaskan baru akan menentukan calon setelah pemilihan umum legislatif pada bulan Apr.[17]
Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Megawati akhirnya menulis langsung surat mandat kepada Jokowi untuk menjadi calon presiden, dan Jokowi mengumumkan bahwa ia bersedia dan siap melaksanakan mandat tersebut untuk maju sebagai calon presiden Republik Indonesia dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2014.[seventy]
Selepas pengumuman ini, IHSG dan rupiah naik nilainya, yang dikaitkan dengan sentimen positif investor terhadap berita tersebut.[71]

Pada tanggal 19 Mei 2014, Jokowi mengumumkan bahwa Jusuf Kalla akan menjadi calon wakil presidennya.[72]
Pencalonan tersebut didukung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura.[72]
Pada hari yang sama, Jokowi dan Jusuf Kalla secara resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum.[73]

Setelah mendengar hasil hitung cepat dari berbagai lembaga survei, Jokowi menyatakan kemenangan pada 9 Juli. Namun, lawannya, Prabowo Subianto juga menyatakan kemenangan, membingungkan warga Republic of indonesia.[74]
Pada 22 Juli, beberapa jam sebelum pengumuman hasil pilpres, Prabowo mengundurkan diri dari pilpres.[75]
KPU pun mengumumkan kemenangan Jokowi berjam-jam kemudian.[75]
[76]
KPU menyatakan Jokowi menang dengan 53,15% suara (70.997.859 pemilih), sementara Prabowo mendapatkan 46,85% (62.576.444 suara),[77]
meskipun kubu Prabowo membantah full ini.[78]

Setelah kemenangannya, Jokowi menyatakan bahwa, tumbuh di bawah rezim Orde Baru yang otoriter dan korup, ia tidak pernah menyangka seseorang dengan latar belakang kelas bawah bisa menjadi presiden.
The New York Times
melaporkan dia mengatakan “sekarang, ini sangat mirip dengan Amerika, ya? Ada impian Amerika, dan di sini kita memiliki impian Indonesia”.[79]
Jokowi adalah presiden Indonesia pertama yang tidak berasal dari militer atau aristocracy politik, dan menurut komentator politik Salim Said, rakyat memandang Jokowi sebagai “seseorang yang merupakan tetangga kita, yang memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan mencalonkan diri sebagai presiden”.[79]

Kebijakan

Pelantikan Presiden Joko Widodo pada tahun 2014

Jokowi memulai masa kepresidenannya dengan meluncurkan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Republic of indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Upaya ini oleh partai oposisi dianggap untuk meredam sementara kenaikan harga BBM.[80]
Jokowi dikritik karena meluncurkan plan yang tidak memiliki payung hukum dan melanggar tertib anggaran,[81]
namun hal ini dibantah oleh Jusuf Kalla, dengan argumen bahwa plan kartu tersebut sebenarnya kelanjutan dari program yang sudah ada sehingga anggarannya pun mengikuti program tersebut.[82]

Mulai tanggal 8 November, ia mengikuti beberapa konferensi tingkat tinggi, seperti APEC, Asian Summit, dan G20. Jokowi menuai kontroversi setelah presentasinya di depan pengusaha di APEC. Sebagian mencerca presentasi ini sebagai upaya menjual negara kepada kepentingan asing,[83]
sementara di lain pihak pidatonya dipuji karena dianggap tepat pada sasaran, dibanding presiden negara lain yang hanya memberi ceramah yang mengambang.[84]
Dari APEC, Jokowi berhasil membawa komitmen investasi senilai Rp300 Triliun.[85]

Sekembalinya dari luar negeri, ia menunjuk Faisal Basri sebagai ketua Tim Pemberantasan Mafia Migas, melantik Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Dki jakarta, dan mengumumkan kenaikan BBM dari Rp6.500 menjadi Rp8500. Kebijakan ini sempat diikuti demonstrasi di berbagai daerah di Republic of indonesia.[86]
[87]
Jokowi ingin mengalihkan dana subsidi tersebut untuk pembangunan infrastruktur dan kesehatan.[88]
Di bidang kelautan, Jokowi menginstruksikan perlakuan keras terhadap pencuri ikan ilegal. Selain meminta diadakannya razia, ia juga berharap kapal pelanggar aturan ditenggelamkan.[89]
Di bidang pertanian, Jokowi membagikan 1099 unit traktor tangan di Subang dengan harapan menggenjot produksi petani.[xc]
Ia juga mendorong terjadinya reformasi agraria dengan mendorong petani mendapat sertifikat sehingga dapat menggarap tanah dengan status legal. Ia juga mendorong hak penguasaan adat dan pengolahan hutan untuk kepentingan rakyat dengan konsep perhutanan sosial.[91]

Jokowi mendapat sambutan hangat dan pujian ketika menyampaikan pidato di hadapan peserta peringatan ke 60 tahun Konferensi Asia Afrika pada 22 April 2015. Jokowi menyampaikan perlunya mereformasi PBB dan badan internasional lainnya. Ia dipandang berani mengkritik lembaga prestisius dunia seperti PBB, Dana Moneter Internasional, dan Banking concern Dunia. Jokowi pun menuai kritik dari peneliti Amerika Serikat karena ia dipandang tidak konsisten dalam mengajak investor asing untuk masuk ke Indonesia.[92]

Di bidang infrastruktur, Jokowi telah memulai banyak proyek pembangunan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor ini, di antaranya adalah Jalan Tol TransSumatra,[93]
Tol SoloKertosono,[94]
pelabuhan Makassar,[95]
meresmikan operasional concluding Teluk Lamong sebagai bagian dari
Greater Surabaya Metropolitan Port,[96]
dan lain sebagainya.

Pada masanya, tercatat telah terjadi swasembada beras, jagung, bawang merah, dan cabai,[97]
dengan membandingkan angka produksi yang lebih besar dari kebutuhan. Namun masih ditandai dengan beberapa kali impor untuk alasan memenuhi cadangan dan kepentingan kebutuhan beras dan jagung khusus yang tidak bisa disediakan petani. Indonesia.
[butuh rujukan]

Di depan Joko Widodo dalam pembukaan forum kerja sama ekonomi negara-negara AsiaPasifik (APEC) di Da Nang, Vietnam, Donald Trump secara khusus memuji Indonesia sebagai contoh negara yang berhasil mengangkat diri dari keterpurukan melalui institusi domestik dan demokratis.[98]

Kebijakan di Papua

Jokowi memberikan perhatian khusus bagi Papua. Terlihat dari frekuensi kunjungan yang terhitung sangat sering dibanding presiden sebelumnya, dan banyaknya pembangunan infrastruktur di Papua. Di antaranya adalah pembangunan pasar tradisional dan jalan lintas Papua.[99]
Banyak bandara perintis dibangun atau dibenahi sehingga terlihat lebih baik dan kapasitasnya lebih besar. Ia juga menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat pada 11 Desember 2017.[100]

Pada kunjungannya ke Papua bulan Mei 2015, Jokowi membebaskan 5 tahanan politik OPM dan membebaskan wartawan asing untuk melakukan peliputan di Papua seperti halnya daerah lain di Republic of indonesia. Jokowi beralasan bahwa Indonesia sudah harus berpikir positif dan saling percaya.[101]
Kebijakan Jokowi ini menuai pro dan kontra, terutama di kalangan DPR RI yang menyatakan bahwa kebijakan tersebut dapat membuat isu Papua dipolitisir ke dunia luar, karena masalah Papua yang sangat sensitif.[102]

Pilpres 2019

Joko Widodo dan Ma’ruf Amin saat mendaftar sebagai kandidat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2019.

Pada 2018, Jokowi mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri dalam pemilihan umum presiden 2019. Wakil presiden Jusuf Kalla dianggap tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan lagi karena batasan masa jabatan yang ditentukan untuk jabatan presiden dan wakil presiden. (Jusuf Kalla telah menjalani masa jabatan lima tahun sebagai wakil presiden pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari 2004 hingga 2009.) Spekulasi mengenai siapa yang akan dipilih Jokowi sebagai calon wakil presidennya terfokus pada beberapa kandidat termasuk Mahfud Dr., seorang mantan menteri pertahanan dan hakim agung Mahkamah Konstitusi.

Pada nine Agustus 2018, secara mengejutkan, Jokowi mengumumkan bahwa Ma’ruf Amin akan menjadi pasangannya. Mahfud telah dilaporkan sedang mempersiapkan diri untuk menjadi calon wakil presiden, namun, setelah dorongan oleh beberapa partai dari koalisi pemerintah Jokowi dan tokoh-tokoh Islam yang berpengaruh, Ma’ruf dipilih sebagai gantinya.[103]
Jokowi memilih Ma’ruf karena pengalamannya yang luas dalam urusan pemerintahan dan agama.[104]

Pada Januari 2019, diberitakan bahwa Jokowi sedang mempertimbangkan pembebasan Abu Bakar Ba’asyir karena usia tua dan kesehatan yang menurun. Langkah ini dipandang kontroversial sebagai bagian dari semakin banyaknya tindakan yang diambil oleh Jokowi untuk menenangkan hati orang Muslim konservatif menjelang pemilihan.[105]
Rencana itu dibatalkan pada tanggal 23 Januari, karena Ba’asyir menolak untuk berjanji setia pada ideologi negara Pancasila yang merupakan salah satu syarat pembebasannya.[106]
Jokowi telah menolak untuk memberikan pandangan pada penahanan sekitar 1.000.000 Muslim Uighur oleh pemerintah Tiongkok di kamp-kamp pendidikan ulang di provinsi Xinjiang dengan menyatakan “Saya tidak tahu tentang Xinjiang” dan tidak memberikan komentar.[107]
[108]
[109]
[110]
[111]

Setelah empat tahun menjabat, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi tetap tinggi, berkisar antara lx–70%.[112]
[113]
Hasil hitung cepat menunjukkan bahwa Jokowi diperkirakan memenangkan pilpres dengan suara 54 persen.[114]
Akan tetapi, Prabowo mengklaim bahwa perhitungan oleh tim kampanyenya sendiri menunjukkan bahwa dia meraih suara 62 persen.[115]
[116]

Agama

Jokowi memeluk agama Islam dan bercerita bahwa ia pertama kali naik haji pada tahun 2003, dan sesudahnya umrah minimal empat kali.[117]
Namun, menjelang pemilihan umum presiden 2014, muncul berbagai tudingan yang mempertanyakan keislaman Jokowi, sehingga pada tanggal 24 Mei 2014 Jokowi menyatakan bahwa ia adalah bagian dari “Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di negara RI yang memegang teguh UUD 45.”[118]
Ia juga menyatakan bahwa ia bukan bagian dari kelompok Islam yang “sesuka hatinya mengafirkan saudaranya sendiri”, “menindas agama lain”, “arogan dan menghunus pedang di tangan dan di mulut”, “suka menjejerkan fustun-fustunnya”, “menutupi perampokan hartanya, menutupi pedang berlumuran darah dengan gamis dan serban”, atau “membawa ayat-ayat Tuhan untuk menipu rakyat”.[118]

Ideologi

Sebagai Presiden Indonesia terpilih, Jokowi menegaskan sikap politiknya untuk memimpin Indonesia dengan kekayaan manusia, budaya, dan pluralitasnya supaya tidak kehilangan arah dalam mengejawantahkan isi UUD 1945 dan makna Pancasila. Sikap ini menurutnya juga dipandang perlu diimplementasikan oleh setiap pemimpin pada semua level pemerintahan baik kota hingga skala nasional. Jokowi memilih memaknai lewat ajaran trisakti Bung Karno yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian nasional di bidang kebudayaan.[119]

“Saya sebagai seorang Presiden juga harus punya ideologi jelas, apa itu? Berdaulat, berdikari dan berkepribadian. Ideologi kita sama, Pancasila, tetapi cara penerapannya berbeda. Ada yang lewat gerakan perubahan restorasi Indonesia, ada yang lewat cara cara lain. Seorang pemimpin baik di kota, kabupaten, gubernur provinsi, tingkat nasional, memimpin itu harus punya ideologi. Harus ada ideologinya. Tanpa itu kita tak punya arah.”
[119]

Penghargaan

Atas prestasinya, oleh Majalah
Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008”.[120]
Kebetulan di majalah yang sama pula, Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab dengan panggilan Ahok pernah terpilih juga dalam “ten Tokoh 2006” atas jasanya memperbaiki layanan kesehatan dan pendidikan di Belitung Timur. Ahok kemudian menjadi pendampingnya di Pilgub DKI tahun 2012.[121]

Ia juga mendapat penghargaan internasional dari Kemitraan Pemerintahan Lokal Demokratis Asia Tenggara (Delgosea) ini atas keberhasilan Solo melakukan relokasi yang manusiawi dan pemberdayaan pedagang kaki lima.[122]

Pada tanggal 12 Agustus 2011, ia juga mendapat penghargaan Bintang Jasa Utama untuk prestasinya sebagai kepala daerah mengabdikan diri kepada rakyat.[123]
Bintang Jasa Utama ini adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara sipil.[124]
Pada Januari 2013, Joko Widodo dinobatkan sebagai wali kota terbaik ke-3 di dunia atas keberhasilannya dalam memimpin Surakarta sebagai kota seni dan budaya, kota paling bersih dari korupsi, serta kota yang paling baik penataannya.[125]
Oleh KPK, dia diberi penghargaan atas keberaniannya melaporkan berbagai barang gratifikasi yang diterima.[126]

Atas kemampuannya mensosialisasikan program-progam pemerintah sehingga mendapat dukungan masyarakat banyak, ia diganjar sebagai Marketer of The Year 2012 oleh Markplus Conference 2013, Marketing: Into Innovation and Engineering.[127]

Tanda kehormatan

Tanda kehormatan Republic of indonesia


Bintang Republik Indonesia Adipurna (21 Oktober 2014) Bintang Mahaputera Adipurna (21 Oktober 2014)[128]
Bintang Sakti (21 Oktober 2014) Bintang Dharma (21 Oktober 2014) Bintang Gerilya (21 Oktober 2014)
Bintang Jasa Utama (12 Agustus 2011)[129] Bintang Budaya Parama Dharma (21 Oktober 2014) Bintang Yudha Dharma Utama (21 Oktober 2014)
Bintang Kartika Eka Paksi Utama (21 Oktober 2014) Bintang Jalasena Utama (21 Oktober 2014) Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (21 Oktober 2014)
Bintang Bhayangkara Utama (21 Oktober 2014) Bintang Kemanusiaan (21 Oktober 2014) Bintang Penegak Demokrasi Utama (21 Oktober 2014)

Tanda kehormatan luar negeri

Lain-lain

Gaya kepemimpinan

Jokowi dikenal akan gaya kepemimpinannya yang pragmatis dan membumi. Ia sering kali melakukan “blusukan” atau turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan yang ada dan mencari solusi yang tepat. “Blusukan” juga dilakukan untuk menemui langsung warga dan mendengar keluh kesah mereka. Gaya yang unik ini dijuluki The New York Times sebagai “demokrasi jalanan”.[137]
Jokowi juga dianggap unik dari pemimpin lainnya karena tidak sungkan untuk bertanya langsung kepada warga dan mendekati mereka bila akan melancarkan suatu programme.[138]
Namun, gaya ini juga menuai kritik. Misalnya, ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman menyatakan bahwa “blusukan” hanya menghabiskan waktu dan energi, sementara yang dibutuhkan adalah kebijakan langsung dan bukan sekadar interaksi.[139]
Anies Baswedan juga menilai “blusukan” merupakan pencitraan belaka tanpa memberikan solusi.[140]

Selain “blusukan”, kepemimpinan Jokowi juga dikenal akan transparansinya. Misalnya, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sama-sama mengumumkan jumlah gaji bulanan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada umum.[141]
[142]
Ia juga memulai sejumlah program yang terkait dengan transparansi seperti
online tax,
eastward-budgeting,
e-purchasing, dan
cash management system.[141]
Selain itu, semua rapat dan kegiatan yang dihadiri oleh Jokowi dan Basuki direkam dan diunggah ke akun “Pemprov DKI” di YouTube.[143]

Gaya kampanye

Gaya berkampanye Jokowi untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta menekankan pendekatan langsung kepada masyarakat dengan mendatangi mereka langsung daripada mengumpulkan orang di lapangan.[144]
Jokowi mengklaim bahwa ia menghindari pemasangan spanduk, poster, stiker, dan baliho di taman kota atau jalan karena menurutnya dapat mengotori kota, sehingga ia secara langsung mencopot spanduk di depan bioskop Megaria, Jalan Diponegoro.[145]
Selama kampanye pilkada Jakarta, Jokowi juga dikenal akan baju kotak-kotaknya, yang menurutnya dibeli satu jam sebelum berangkat ke Komisi Pemilihan Umum Daerah dan dikatakan mewakili “warna-warni Jakarta yang harus diakomodasi”.[146]

Salah satu kekuatan Jokowi dalam berkampanye adalah penggunaan media sosial. Selama kampanye pilkada Jakarta, ia meluncurkan Jasmev atau
Jokowi Ahok Social Media Volunteer, yang merupakan jaringan antar kelompok sukarelawan tanpa bayaran.[48]
Selain itu, Jokowi juga membentuk
media center
[49]
dan mampu memanfaatkan Youtube sebagai wadah kampanye baru.[l]
Pihak Fauzi Bowo sendiri mengakui keunggulan Jokowi di kanal ini.[147]

Berdasarkan hasil audit Komisi Pemilihan Umum Djakarta pada Agustus 2012, pemasukkan dana kampanye pasangan Jokowi-Basuki tercatat sebesar Rp16,31 miliar, sementara pengeluarannya mencapai Rp16,09 miliar.[148]
Sebagian besar dana dialokasikan untuk spanduk, alat peraga, dan bahan kampanye, dengan biaya penyebaran bahan kampanye sebesar Rp4,2 miliar, alat peraga sebesar Rp2,half-dozen miliar, dan rapat umum sebesar Rp2,1 miliar.[148]
Biaya iklan cetak sendiri tercatat sebesar Rp729 juta, sementara biaya iklan radio mencapai Rp516 juta.[148]
Jokowi mengklaim bahwa sebagian besar dana digunakan untuk kampanye “murah” dengan sasaran rakyat kecil.[148]
Sebagai perbandingan, pengeluaran kampanye Fauzi Bowo tercatat sebesar Rp62,57 miliar, sementara pemasukkan dana kampanyenya mencapai Rp62,63 miliar.[148]

Citra politik

Berkat kampanyenya selama pemilihan umum Gubernur DKI Djakarta 2012 yang menjanjikan “Jakarta Baru”, ia melejit menjadi tokoh nasional yang dikenal bersih, merakyat, dan mampu menyelesaikan masalah.[149]
Namun, menjelang pemilihan umum presiden Indonesia 2014, dugaan keterlibatan Joko Widodo dalam kasus TransJakarta dikatakan mengganjal elektabilitas Joko Widodo.[150]
Selain itu, akibat gencarnya kampanye hitam, menurut Saiful Mujani Enquiry and Consulting tren kesukaan masyarakat terhadap Jokowi menurun hingga 8% sampai April 2014.[151]

Kontroversi

Mantan tim sukses Jokowi diduga terlibat dalam kasus busway berkarat, bahkan keluarga Jokowi dituduh menerima aliran dana busway berkarat. Namun, Jokowi membantah hal tersebut,[152]
[153]
[154]
dan Jaksa Agung Basrief Arief menegaskan bahwa kasus ini “belum atau boleh dikatakan tidak menyangkut kepada Jokowi”.[155]
Jokowi juga dikritik karena tidak mematuhi janjinya untuk menyelesaikan masa jabatannya sebagai gubernur Jakarta,[156]
walaupun Jokowi sendiri menyatakan bahwa bila ia menjadi presiden, akan lebih mudah mengurus Dki jakarta karena memiliki wewenang terhadap proyek pemerintah pusat di ibu kota.[157]
Ada anggapan bahwa Jokowi termasuk gagal mengatasi banjir dan macet.[158]
[159]
Anggapan bahwa Jokowi gagal dalam mengatasi banjir dan macet di Djakarta membuat popularitasnya menurun.[160]
Data dari BPS juga menunjukkan angka kemiskinan di Solo naik saat Jokowi menjadi wali kota Solo.[161]
Melesatnya popularitas Jokowi juga dikritik sebagai pengaruh media yang kerap menonjolkan kebaikan Jokowi sementara kelemahannya ditutupi.[162]
[163]
Selain itu, Jokowi didapati menaiki pesawat jet pribadi untuk berkampanye dari Banjarmasin ke Kota Malang, yang dianggap bertentangan dengan gaya hidup sederhana.[164]
Sementara itu, Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia Taufik Bahauddin mengkhawatirkan kontroversi yang terjadi pada pemerintahan Megawati seperti skandal BLBI, penjualan BUMN, penjualan kapal tanker VLCC Pertamina dan penjualan gas murah ke Tiongkok akan terulang pada pemerintahan Jokowi.[165]

Dia kembali menuai kontroversi setelah menunjuk HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung. HM Prasetyo dinilai tidak punya pengalaman cukup baik di kejaksaan dan dianggap sebagai titipan partai politik.[166]

Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada sidang paripurna pelantikan Presiden RI (2014)

Dia juga dinilai tidak konsisten karena mengangkat Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar sebagai Menteri Perindustrian, setelah awalnya meminta menteri tidak rangkap jabatan sebagai pengurus partai politik.[167]
Sebelumnya Puan Maharani juga menjabat Ketua DPP PDIP beberapa waktu saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Pengembangan Manusia dan Kebudayaan.

Kemunculan nama Jokowi pada soal Ujian Nasional[168]
dan kedatangan Jokowi di kampus ITB[169]
juga menuai kontroversi karena dinilai sebagai tindakan politisasi.

Pada masa kepresidenannya, Jokowi juga menuai kecaman setelah salah menyebutkan kota tempat kelahiran Presiden RI pertama Ir. Soekarno dalam pidatonya di alun-alun Kota Blitar pada tanggal one Juni 2015. Jokowi menyebutkan Soekarno lahir di Blitar, namun secara sejarah Soekarno dilahirkan di Jalan Pandean, Peneleh, Surabaya. Beragam kritik pun dialamatkan kepada bawahannya seperti Setneg dan Tim Komunikasi Presiden akibat memberikan “bahan yang salah” kepada Presiden.[170]

Jokowi kembali menuai kontroversi dan protes luas dari berbagai elemen masyarakat ketika mengajukan calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan ke DPR pada pertengahan Januari 2015. Budi dianggap sebagai calon Kapolri yang “tidak bersih” oleh publik serta pernah menjadi ajudan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang dianggap sebagai politik “balas jasa”. Sehari sebelum disahkan sebagai calon Kapolri oleh DPR, Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas kasus dugaan rekening gendut. Presiden Jokowi lalu memutuskan untuk menunda pelantikannya sebagai Kapolri hingga proses hukum yang membelit Budi Gunawan selesai serta menunjuk Wakapolri Komjen Politico Badrodin Republic of haiti untuk melaksanakan tugas sehari-hari Kapolri.[171]
Pada akhirnya Badrodin Haiti resmi dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Jokowi pada tanggal 17 April 2015,[172]
lalu digantikan Tito Karnavian, sementara Budi Gunawan menempati posisi Kepala BIN.

Presiden Jokowi juga kembali menuai kecaman keras setelah menandatangani Peraturan Presiden tentang Kenaikan Uang Muka Mobil Pejabat. Jokowi pun mengaku tidak tahu Perpres yang ditandatanganinya dan akhirnya mencabut Peraturan tersebut.[173]
Namun terlanjur menghasilkan tertawaan
“I Don’t Read What I Sign”.

Pemberitaan palsu

Karena merupakan pemimpin yang muncul di masa maraknya penggunaan media sosial, Joko Widodo adalah salah satu tokoh yang sering diserang dengan pemberitaan palsu, di antaranya adalah memiliki orang tua Tionghoa, not-Muslim, keluarga keturunan PKI, menantu hamil di luar nikah, dan lainnya.

Jokowi dalam budaya populer

Buku

  • Majeed, Rushda. “The City With a Brusk Fuse.” Foreign Policy. September 2012.
  • Majeed, Rushda. “Defusing a Volatile City, Igniting Reforms: Joko Widodo and Surakarta, Indonesia, 2005-2011.” Innovations for Successful Societies. Universitas Princeton. Dipublikasikan pada bulan Juli 2012.
  • Endah, Alberthiene. 2012.Jokowi: Memimpin Kota Menyentuh Djakarta.
  • Suroso, Gatotkoco. 2012.
    Jokowi: Si Tukang Kayu.
  • Ambarita, Domu D.; Megawati Soekarnoputri (pengantar). 2012.
    Jokowi:
    Spirit
    Bantaran Kali Anyar
    .
  • Thayrun, Yon. 2012. Jokowi: Pemimpin Rakyat Berjiwa Rocker
  • Hari Prast (Illustrator), Yoga Adhitrisna (Goodreads Author), Satriyo Wibowo. 2014. DEMOKREATIF: Kisah Blusukan Jokowi
  • Kristin Samah, Francisca Ria Susanti. 2014. Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi
  • Kompasiana. 2013. Jokowi (Bukan) Untuk Presiden
  • Syahirul A., Anas. 2013. Gado-Gado Kerikil Jokowi
  • Yogaswara, A. 2012. Jokowi Ahok
  • Sudarsono. Jokowi Issue
  • Nugroho, Bimo. 2014. Indonesia Memilih Jokowi
  • Nugroho, Bimo; Panca Setia, M. Yamin. 2014. Jokowi People Power
  • Supriyono, Arif. 2012. Jokowi, Tokoh Perubahan
  • Bimoseno, Arimbi. 2014. Jokowi Rapopo Jadi Presiden
  • Nugroho, Bimo; Dwi Nugroho, Ajianto. Jokowi: Politik Tanpa Pencitraan
  • Tim Relawan. 2014. Selamat Datang Presiden Jokowi
  • Putra, Owen. Si Nyentrik yang Disukai: Jokowi
  • Kompasiana. 2014. Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia
  • Aksan, Hermawan. 2014. Jokowi Aku Rapopo: pandangan seorang jurnalis
  • Indradie, Andri. 2013. Rakyat Memantau Ibu kota, Rakyat Memantau Jokowi – Basuki
  • Suwiknyo, Dwi. 2012. Jokowi: Pemimpin Yang Rendah Hati
  • Soeseno, Ki Nardjoko. 2013. Falsafah Jawa Soeharto & Jokowi: menjadi pemimpin kharismatis ala Soeharto dan Jokowi
  • Sugiharto, R. Toto. 2012. Spirit Semut Ireng Jokowi: Muka Metal, Hati Keroncong
  • Taufani, Bernard. 2012. Jokowi: From Nada to Hero: Kisah Nyata Anak Miskin Yang Menjadi Orang Besar
  • H.One thousand., Zaenuddin. 2013. Banjir Jakarta: Dari Zaman Jenderal J.P. Coen (1621) sampai Gubernur Jokowi (2013)
  • Zaenuddin. 2012. Jokowi, Dari Jualan Kursi Hingga Dua Kali Mendapatkan Kursi: Kisah Wali Kota Yang Inspiratif
  • Yazid, Husin. Berebut Kursi Jakarta Satu, Kenapa Foke & Jokowi?: Information Dan Analisis Putaran Pertama Pilkada DKI Dki jakarta

Motion picture

  • Jokowi (film), adalah picture show drama Indonesia tahun 2013. Pic ini dibintangi oleh Teuku Rifnu Wikana dan Prisia Nasution. Motion picture ini dirilis pada tanggal hari Kamis, 20 Juni 2013 untuk menyambut hari ulang tahun Gubernur DKI Djakarta Joko Widodo yang ke-52 pada tanggal hari Jumat, 21 Juni 2013, bersamaan dengan perayaan ulang tahun Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang ke-486 pada tanggal hari Sabtu, 22 Juni 2013.
  • Jokowi adalah Kita
    adalah film drama Republic of indonesia yang mengisahkan tentang Joko Widodo. Film ini dibintangi oleh Ben Joshua, Sylvia Fully, dan Agustin Taidy. Film ini akan dirilis pada tanggal 20 November 2014.[174]
    Namun penayangannya mengalami penundaan karena keputusan pemerintah untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).[175]

Galeri

Lihat pula

  • Rekam jejak pemilihan Joko Widodo
  • Daftar Wali Kota Surakarta
  • Daftar Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
  • Daftar Presiden Indonesia
  • F.Ten. Hadi Rudyatmo
  • Basuki Tjahaja Purnama
  • Muhammad Jusuf Kalla
  • Efek Jokowi
  • Kasus korupsi yang dikaitkan dengan Joko Widodo

Catatan

Referensi


  1. ^


    Pratomo, Yulistyo (four Oktober 2012). Hasits, Muhammad, ed. “Pelantikan Jokowi diundur, Mendagri tunjuk Sekda DKI jadi Plt”.
    Merdeka.com
    . Diakses tanggal
    29 Maret
    2014
    .





  2. ^


    “Mantan Wakil Walikota Solo Tolak Hadiri Sertijab Plh”.
    detikcom. 11 Apr 2005. Diakses tanggal
    twenty Juni
    2021
    .





  3. ^


    “Presiden Joko Widodo”. Presiden Indonesia. Diakses tanggal
    24 Desember
    2020
    .





  4. ^


    Sunaryo, Arie (22 September 2012). Hasist, Mohamad, ed. “Jokowi di mata anak sulungnya Gibran Rakabuming Raka”.
    Merdeka.com
    . Diakses tanggal
    xxx Maret
    2014
    .




  5. ^


    a




    b




    “Jokowi Diunggulkan Jadi Presiden, Ini Kata Anak Bungsunya”.
    detikcom. 31 Januari 2014. Diakses tanggal
    30 Maret
    2014
    .





  6. ^


    Gunawan, Deden; Durohman, Ibad (17 Januari 2017). “Foto-foto Notomiharjo, Ayah Jokowi yang Sempat Jadi Perbincangan”.
    detikcom
    . Diakses tanggal
    2 Agustus
    2018
    .





  7. ^


    “Diingatkan, Joko Widodo Urung Tampil – KPUD Diminta Fair”.
    Merdeka.com. 13 Mei 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Maret 2016. Diakses tanggal Juni 2007.




  8. ^


    a




    b




    “Naik Kopaja, Jokowi – Ahok Daftar Jadi Cagub DKI”.
    Tempo.co. 19 Maret 2012. Diakses tanggal
    29 Maret
    2014
    .




  9. ^


    a




    b




    c




    “Jokowi Anak Tergusur Mau Jadi Gubernur”.
    Beritasatu.com. 11 April 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-26. Diakses tanggal
    29 Maret
    2014
    .




  10. ^


    a




    b




    “Hasil Akhir, Jago PDIP Unggul Pilkada di Solo dan Sukoharjo”.
    detikcom. 28 Juni 2005. Diakses tanggal
    half dozen April
    2014
    .




  11. ^


    a




    b




    Majeed, Rushda. “Defusing a Volatile City, Igniting Reforms: Joko Widodo and Surakarta, Indonesia”
    (PDF).
    Innovations for Successful Societies. Princeton University. Diarsipkan dari versi asli
    (PDF)
    tanggal xiii Apr 2014. Diakses tanggal
    six April
    2014
    .





  12. ^


    Nasir, Sudirman (eighteen Juli 2012). “The thirst for positive ‘deviant’ leaders”.
    The Dki jakarta Post.




  13. ^


    a




    b




    Lamb, Kate (14 Maret 2014). “Jokowi enters Indonesia’south political race”.
    Special Broadcasting Service
    . Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .





  14. ^


    Ihsanuddin (8 September 2013). Damanik, Caroline, ed. “Purengage: Ini Sebabnya Jokowi Berhasil Jadi “Media Darling“.
    Kompas.com.




  15. ^


    a




    b




    Hasits, Muhammad (6 Februari 2014). Hasits, Muhammad, ed. “Muncul gerakan di Facebook memaksa Jokowi nyapres 2014”.
    Merdeka.com
    . Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .




  16. ^


    a




    b




    Waskita, Ferdinand (31 Oktober 2013). “Jokowi Masih Merajai Survei Calon Presiden”.
    Tribunnews.com
    . Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .




  17. ^


    a




    b




    Harahap, Riza (x Januari 2014). Sidik, Jafar One thousand, ed. “PDIP umumkan capres setelah Pemilu Legislatif”.
    ANTARA News
    . Diakses tanggal
    fifteen Maret
    2014
    .





  18. ^


    Cochrane, Joe (fourteen Maret 2014). “Governor of Jakarta Receives His Party’s Nod for President”.
    The New York Times
    . Diakses tanggal
    4 Desember
    2016
    .





  19. ^


    Anggriawan, Fiddy (twenty September 2012). “Jokowi Kenalkan Adik dan Ibu Kandungnya ke Publik”.
    Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-twenty. Diakses tanggal
    29 Maret
    2014
    .





  20. ^


    Wawancara Jokowi di Satu Indonesia (menit ke xviii)
    Diarsipkan 2014-08-06 di Wayback Car. diakses dari situs archive video q391.ru

  21. ^


    Daryono, Adhi G (26 Mei 2014). “Dihadapan Pimpinan Muhammadiyah, Jokowi Bantah Anti Islam”.
    Metrotvnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-23. Diakses tanggal
    6 Desember
    2016
    .





  22. ^


    Anggi Kusumadewi (21 September 2012). “Meski Bukan dari Sekolah Elit, Jokowi Bisa Sukses“.
    VIVA.co.id
    . Diakses tanggal
    29 Maret
    2014
    .




  23. ^


    a




    b




    Segu, Vinsensiu (xvi Juli 2012). “Dari Bantaran Kali Menuju DKI-1”.
    Inilah.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-22. Diakses tanggal
    29 Maret
    2014
    .





  24. ^


    Ambarita, Domu D. (21 September 2012). Santoso, Agung Budi, ed. “Jokowi Kecil, Rumah Digusur, Tiga Kali Pindah Kontrakan”.
    Tribunnews.com
    . Diakses tanggal
    29 Maret
    2014
    .





  25. ^


    Sunaryo, Arie (10 Agustus 2013). Moerti, Wisnoe, ed. “Sejak SMP, Jokowi sudah dikenal pendiam tapi pintar”.
    Merdeka.com
    . Diakses tanggal
    29 Maret
    2014
    .





  26. ^


    Ambarita, Domu D. (23 September 2012). Santoso, Agung Budi, ed. “Gagal Masuk SMA Favorit, Jokowi Sakit Tipus dan Pendiam”.
    Tribunnews.com
    . Diakses tanggal
    29 Maret
    2014
    .





  27. ^


    Samah, Kristin; Susanti, Fransisca Ria (2014).
    Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 43–49. ISBN 9786020304441.





  28. ^



    PANGGIL JOKOWI SAJA
    , diakses tanggal
    2022-06-17






  29. ^


    Cahyani, Indah Aprilin. Shelavie, Tiara, ed. “Sebutan ‘Jokowi’ Ternyata Dicetuskan oleh Bernard Chene, Sahabat Presiden Joko Widodo dari Prancis”.
    Tribunnews.com
    . Diakses tanggal
    2022-06-17
    .





  30. ^

    Indrananto, Cahyadi (2012),
    Pemimpin Daerah Sebagai Agen: Dramaturgi dalam Komunikasi Politik Wali kota Solo Joko Widodo / Local Leaders equally Agents: Dramaturgy on Political Communications of City Mayor Joko Widodo of Solo Diarsipkan 2016-03-07 di Wayback Machine.
    (abstrak dan PDF lengkap), Tesis Pascasarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Republic of indonesia.

  31. ^


    Malik, Candra (xxx Januari 2011). “Solo and Yogyakarta Point Way With ‘Smart’ Public Transportation”.
    Jakarta Globe
    . Diakses tanggal
    3 Desember
    2016
    .




  32. ^


    a




    b




    Poer, Blontank (26 Februari 2009). “Surakarta, on its way to being a MICE City”.
    The Jakarta Postal service
    . Diakses tanggal
    iii Desember
    2016
    .





  33. ^

    _____.
    Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Solo dalam Pemindahan Pedagang Kaki Lima. Diakses dari librari eprint UNDIP pada xix Maret 2014

  34. ^


    Amarullah, Amril (four Mei 2010). “PDIP Menang Telak di Pilkada Solo”.
    VIVA.co.id
    . Diakses tanggal
    6 April
    2014
    .





  35. ^


    “JK Ternyata Yang Minta Jokowi ke Jakarta”.
    Gatra.com. 6 Agustus 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Agustus 2012. Diakses tanggal
    3 Desember
    2016
    .





  36. ^


    Siregar, Zulhidayat (16 Maret 2012). “Dibenarkan, Prabowo Subianto Lobi Megawati untuk Dukung Jokowi”.
    RMOL. Diarsipkan dari versi asli tanggal ten Juni 2015. Diakses tanggal
    23 Oktober
    2013
    .





  37. ^


    Aziza, Kurnia Sari (17 September 2012). Joewono, Benny N, ed. “Basuki Bangga Dicalonkan Oleh PDIP dan Gerindra”.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    iii Desember
    2016
    .





  38. ^


    Kuwado, Fabian Januarius (ane Juli 2012). Soebijoto, Hertanto, ed. “LSI : Satu atau Dua Putaran, Foke-Nara Menang”.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    3 Desember
    2016
    .





  39. ^


    “Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur di Tingkat Provinsi Djakarta”
    (PDF). Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta. Diarsipkan dari versi asli
    (PDF)
    tanggal iii Agustus 2012.





  40. ^


    Sikumbang, Zul (11 Juli 2012). “Hidayat isyaratkan dukung Jokowi”.
    ANTARA News
    . Diakses tanggal
    3 Desember
    2016
    .





  41. ^


    Suharman, Haryanto (16 September 2012). “Faisal Basri Supporters Motion to Jokowi, Survey Reveals”.
    Republic of indonesia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 September 2012. Diakses tanggal
    3 Desember
    2016
    .





  42. ^


    “Foke optimistis menang di putaran kedua”.
    ANTARA News. 14 Agustus 2012. Diakses tanggal
    iv Desember
    2016
    .





  43. ^


    Revianur, Aditya (25 Agustus 2012). Wadrianto, Glori G., ed. “Jokowi: Koalisi Rakyat Akan Kalahkan Koalisi Parpol”.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    4 Desember
    2016
    .





  44. ^


    Primartantyo, Ukky (six September 2012). “Politikus PKS Misbakhun Dukung Jokowi”.
    Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Februari 2016. Diakses tanggal
    4 Desember
    2016
    .





  45. ^


    Waskita, Ferdinand (vi Agustus 2012). Widianto, Willy, ed. “JK Dukung Jokowi-Ahok, Golkar Pecah?”.
    Tribunnews.com
    . Diakses tanggal
    iv Desember
    2016
    .





  46. ^


    “Indra J. Piliang Secara Bulat Dukung Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama di Putaran Dua”.
    Rakyat Merdeka Online. fifteen Juli 2012. Diakses tanggal
    4 Desember
    2016
    .





  47. ^


    Hasist, Mohamad (thirteen September 2012). Hasist, Mohamad, ed. “Pengakuan blak-blakan adik ipar Foke soal dukungan ke Jokowi”.
    Merdeka.com
    . Diakses tanggal
    4 Desember
    2016
    .




  48. ^


    a




    b




    Perdana, M. Andi (12 Agustus 2012). “Sukarelawan Jokowi-Ahok Luncurkan JASMEV”.
    Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2014. Diakses tanggal
    4 Desember
    2016
    .




  49. ^


    a




    b




    Widjaya, Ismoko (21 September 2012). “Pasukan Komando “Bawah Tanah” Jokowi-Ahok”.
    VIVA.co.id
    . Diakses tanggal
    4 Desember
    2016
    .




  50. ^


    a




    b




    Jokowi-Foke bertarung lewat video klip di YouTube, diakses dari situs MetroTVNews
    [
    pranala nonaktif
    ]



  51. ^


    Ruslan, Heri (1 Agustus 2012). “Kampanye SARA Merebak, Ini Sikap Tim Kampanye Jokowi-Basuki”.
    Republika
    . Diakses tanggal
    iv Desember
    2016
    .





  52. ^


    Waskita, Ferdinand (26 Agustus 2012). Widianto, Willy, ed. “KIMB Laporkan Timses Jokowi ke Panwaslu Soal Kebakaran”.
    Tribunnews.com
    . Diakses tanggal
    4 Desember
    2016
    .





  53. ^


    Teresia, Ananda W. (29 Juli 2012). “Ahok Diserang Akun @cinta8168”.
    Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Februari 2016. Diakses tanggal
    4 Desember
    2016
    .





  54. ^


    Hermawan, Bayu (8 Agustus 2012). “PKS: Tim Sukses Jokowi Lakukan Black Campaign”.
    Inilah.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-03. Diakses tanggal
    9 Desember
    2016
    .





  55. ^


    Sinaga, Eri Komar (29 September 2012). Simanjuntak, Johnson, ed. “KPUD: Jokowi-Basuki Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Terpilih”.
    Tribunnews.com
    . Diakses tanggal
    4 Desember
    2016
    .





  56. ^


    “Pengumuman resmi KPUD Jakarta mengenai hasil rekapitulasi suara Pilkada DKI Djakarta Putaran ii”. KPUD Jakarta. 29 September 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal v Oktober 2012. Diakses tanggal
    4 Desember
    2016
    .





  57. ^


    Wicaksono, Adi; Hazliansyah (x November 2012). “Asyik, Jokowi Luncurkan Kartu Jakarta Sehat Hari Ini”.
    Republika
    . Diakses tanggal
    18 Desember
    2013
    .





  58. ^


    Ariwibowo, AA, ed. (ane Desember 2012). “Kartu Jakarta Pintar diluncurkan”.
    ANTARA News
    . Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .





  59. ^


    6 Ruas Tol Dalam Kota: Jokowi Bilang Tidak, Investor Telan Rugi Sendirian. Diarsipkan 2014-03-19 di Wayback Machine. Diakses dari situs berita kabar24.com pada 19 Maret 2014

  60. ^


    Aziza, Kurnia Sari. Syatiri, Ana Shofiana, ed. “Ahok: Kalau Dibatalkan, Monorel Sudah Dibatalkan sejak Zaman Foke”.
    Kompas.com
    (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal
    31 Januari
    2017
    .





  61. ^


    “Proyek Pembangunan MRT Djakarta Resmi Dimulai”.
    VOA Republic of indonesia. 10 Oktober 2013. Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .





  62. ^


    Tiar, Anggi (18 Nov 2013). “Pemprov DKI alokasikan dana 1 triliun untuk pengadaan bus”.
    Lensa Indonesia
    . Diakses tanggal
    xv Maret
    2014
    .





  63. ^


    Demo Metromini Tolak Peremajaan Angkutan. Diakses dari situs berita Tempo pada 17 Maret 2014

  64. ^


    Setelah Palyja, Basuki Beri Sinyal Beli Saham PT Aetra Air Jakarta. Diakses dari situs berita Kompas pada fourteen April 2014
  65. ^


    a




    b




    Purnamasari, Deti Mega (26 September 2013). “Non-Muslim Ward Chief Stays On”.
    The Jakarta Earth. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Januari 2014. Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .





  66. ^


    Kurniawan, Hariyanto (29 Desember 2013). “Jakarta Nighttime Festival: Pengaturan Lalu Lintas”.
    Sindonews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal three Januari 2014. Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .





  67. ^


    Desyani, Anggrita (14 Juni 2013). “Jokowi: PRJ di Monas Itu Pesta Rakyat Dki jakarta”.
    Tempo.co
    . Diakses tanggal
    22 Maret
    2014
    .





  68. ^


    I Made Asdhiana, I Made, ed. (4 Desember 2013). “Festival Keraton Sedunia Digelar di Dki jakarta”.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .





  69. ^


    Abused’ Indonesian monkeys taken off Jakarta streets”.
    BBC. 22 Oktober 2013. Diakses tanggal
    18 Desember
    2013
    .





  70. ^


    Kuwado, Fabian Januarius. Syatiri, Ana Shofiana, ed. “Jokowi: Saya Siap Jadi Capres dari PDI-P”.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    14 Maret
    2014
    .





  71. ^


    “Jokowi Candidate for Indonesian Presidency; Markets React Positively”.
    Indonesia Investments. 14 Maret 2014. Diakses tanggal
    11 Mei
    2018
    .




  72. ^


    a




    b



    Jokowi: Cawapres Saya Jusuf Kalla, diakses di situs Kompas pada tanggal 25 Mei 2014

  73. ^

    Jokowi dan JK daftar ke KPU, diakses di situs BBC Republic of indonesia pada tanggal 25 Mei 2014.

  74. ^


    “Jokowi and Prabowo both merits victory in early Indonesian ballot results”.
    The Guardian. 10 Juli 2014. Diakses tanggal
    22 Juli
    2014
    .




  75. ^


    a




    b




    Yolanda Ryan Armindya (22 July 2014). “KPU Postpones Election Results Annunciation”.
    Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2014. Diakses tanggal
    22 July
    2014
    .





  76. ^


    Novrida Manurung, Rieka Rahadiana and Yoga Rusmana (22 Juli 2014). “Widodo Heads for Indonesia Win as Prabowo Withdraws From Count”.
    Bloomberg
    . Diakses tanggal
    22 Juli
    2014
    .





  77. ^


    “Indonesia elections: Djakarta governor ‘Jokowi’ wins simply rival rejects final results”.
    The Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2014. Diakses tanggal
    22 July
    2014
    .





  78. ^


    “Prabowo camp says PKS tally more accurate than KPU’s”.
    The Jakarta Post. 22 June 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2014. Diakses tanggal
    22 July
    2014
    .




  79. ^


    a




    b




    Joe Cochrane (22 July 2014). “Joko Widodo, Populist Governor, Is Named Winner in Indonesian Presidential Vote”.
    The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2014. Diakses tanggal
    22 July
    2014
    .





  80. ^


    Politisi Gerindra: Kartu Sakti Jokowi Hanya Redam Sementara Dampak Kenaikan Harga BBM. Diakses dari situs berita Kompas pada 19 November 2014

  81. ^


    Anggaran Ketiga Kartu Jokowi Dipertanyakan. Diakses dari situs berita CNN Republic of indonesia pada 19 November 2014

  82. ^


    Anggaran Kartu Sakti Jokowi Sudah Ada di APBN 2014. Diarsipkan 2014-eleven-10 di Wayback Machine. Diakses dari situs berita MetroTVNews pada 19 November 2014

  83. ^


    Pidato Jokowi Dikritik, Seperti Gadis Mengumbar Aurat. Diarsipkan 2014-11-xv di Wayback Automobile. Diakses dari situs JPNN pada xix Nov 2014

  84. ^


    Dipuji, Jokowi Berani Pidato Tanpa Teks di Depan 1.500 CEO Dunia. Diakses dari situs berita Kompas pada 19 November 2014

  85. ^


    Wow! Oleh-Oleh dari Jokowi dari APEC. Diakses dari situs Berita Unik Dunia pada 19 November 2014

  86. ^


    Demo BBM, KAMMI Bakar Lambang Partai Pendukung Jokowi. Diakses dari situs berita tribunnews pada 19 November 2014

  87. ^


    Reaksi Jokowi atas Demo Menolak Kenaikan Harga BBM. Diakses dari situs berita Vivanews pada xix November 2014

  88. ^

    http://www.tempo.co/read/news/2014/xi/07/058620218/Alasan-Jokowi-Berani-Naikkan-Harga-BBM

  89. ^


    Jokowi: Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan. Diakses dari situs berita Kompas pada 23 Nov 2014

  90. ^


    Jokowi Serahkan 1099 Traktor Tangan kepada Petani di Subang.
    Diakses dari situs berita Kompas pada 3 Januari 2015

  91. ^


    Presiden Jokowi Beberkan Tujuan Programme Perhutanan Sosial. dari situs Antara

  92. ^


    Presiden Jokowi Dikecam Every bit Karena Pidatonya di KAA 2015
    Diakses dari situs berita Tribunnews pada four Juni 2015

  93. ^


    Presiden Jokowi Ke Lampung Resmikan Tol Trans Sumatra Rp 40 T
    Diakses dari situs berita Detik pada iv Juni 2015

  94. ^


    Jokowi Bangun Tol Solo-Kertosono, Gubernur Soekarwo: Masyarakat Bersyukur Betul
    Diakses dari situs berita Detik pada four Juni 2015

  95. ^


    Groundbreaking Pelabuhan Baru Makassar, Jokowi: Kita Harus Kembali Ke Laut
    Diakses dari situs berita Detik pada 4 Juni 2015

  96. ^


    Presiden Jokowi Resmikan Pelabuhan Teluk Lamong di Surabaya
    Diakses dari situs berita VOA Indonesia pada 4 Juni 2015

  97. ^


    Republic of indonesia Akhirnya Swasembada Beras, Bawang, Jagung, dan Cabai.
    dari situs BeritaSatu

  98. ^


    Di Depan Jokowi, Presiden Trump Puji Republic of indonesia Berhasil Bangkit dari Kemiskinan. dari situs TribunNews

  99. ^


    Jokowi Penuhi Janjinya Membangun Pasar di Papua
    Diakses dari situs berita Kompas pada 4 Juni 2015

  100. ^


    Jokowi Terbitkan Inpres Percepatan Pembangunan Papua. dari situs Republika

  101. ^


    Presiden RI Jokowi Membebaskan Jurnalis Asing Ke Papua
    Diakses dari situs berita Rakanews pada 4 Juni 2015

  102. ^


    Pimpinan DPR Protes Soal Jokowi Izinkan Jurnalis Asing Ke Papua
    Diakses dari situs berita Okezone pada 4 Juni 2015

  103. ^

    Marguerite Apra Sapiie, ‘Jokowi may choice Mahfud MD equally running mate’,
    The Jakarta Post, 9 Agustus 2018.

  104. ^

    Sita W. Dewi, ‘Who is Ma’ruf Amin, Jokowi’s running mate?’,
    The Dki jakarta Post, ix Agustus 2018.

  105. ^


    Jones, Sidney (22 Januari 2019). “Indonesia: releasing Abu Bakar Ba’asyir wrong on all counts”. The Interpreter. Diakses tanggal
    23 Januari
    2019
    .





  106. ^


    Sapiie, Marguerite Afra (23 Januari 2019). “Ba’asyir early on release plan cancelled: State Palace”. The Djakarta Postal service. Diakses tanggal
    23 Januari
    2019
    .





  107. ^


    Anderlini, Jamil; Sender, Henny. “Dilemma for Widodo as China casts shadow on Indonesia polls – Indonesian president campaigning as defender of Islam but fate of Uighurs remains taboo”. The Financial Times.




  108. ^


    Lawler, Dave (eighteen Maret 2019). “Deafening silence in Asia on China’s mass detention of Uighur Muslims”. Axios.
    Indonesian President Joko Widodo is seeking re-ballot next month in the world’s largest Muslim-majority country and, as the FT points out, “presenting himself every bit defender of the faith is central to his campaign strategy.” Simply when the newspaper asked him near the imprisonment of up to 1 million Muslims in Cathay’s Xinjiang territory, he repeatedly declined to comment.





  109. ^


    Walden, Max (5 Februari 2019). “Indonesia’s Opposition Takes Upward the Uighur Cause – Red china’south internment camps for Muslims have get a political talking point”. Foreign Policy.
    “As the state with the largest Muslim population, Indonesia should have significant bargaining power to accost such humanitarian tragedy,” said Irawan Ronodipuro, a strange-policy spokesman for the opposition candidate Prabowo Subianto, arguing that the president’s failure to speak out on the Uighur result is “proof China holds Jokowi hostage.”





  110. ^


    “Indonesian Muslims protest against China’due south treatment of Uighurs”. Reuters. 21 Desember 2018.
    Opposition groups in Republic of indonesia, has the world’s largest Muslim population, have criticized President Joko Widodo for non providing enough back up for China’due south Uighur community.





  111. ^


    Purnomo, Johan (21 Desember 2018). “Indonesian Muslims Protestation Against Communist china’south Treatment of Uighurs”. Jakarta Earth.
    Opposition groups in Indonesia, the world’s largest Muslim-bulk country, have criticized President Joko “Jokowi” Widodo for not providing plenty support for Mainland china’s Uighur community.





  112. ^


    Hariyanto, Ibnu (2 April 2019). “Survei Indo Barometer: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi Turun 0,5%”.
    detikcom
    . Diakses tanggal
    xxx Apr
    2019
    .





  113. ^


    Sindo, Koran (fifteen Januari 2019). “Tingkat Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi di Atas lxx%”.
    Sindonews.com
    . Diakses tanggal
    30 Apr
    2019
    .





  114. ^


    “Indonesia’due south Widodo declares victory in presidential election”. Newser. The Associated Press. 18 April 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-18. Diakses tanggal
    18 April
    2019
    .





  115. ^


    Made Anthony Iswara; Nurul Fitri Ramadhani (17 Apr 2019). “Prabowo claims election atomic number 82, accuses pollsters of being ‘partisan“.
    The Jakarta Postal service
    (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2019. Diakses tanggal
    17 Apr
    2019
    .





  116. ^


    Priyasmoro, Muhammad Radityo (23 April 2019). Hatta, Raden Trimutia, ed. “Terungkap, Ini Sumber Prabowo Klaim Menang Pilpres 62 Persen”.
    Liputan6.com
    . Diakses tanggal
    30 Apr
    2019
    .





  117. ^

    Jokowi Tanggapi Isu SARA: Semua Keluarga Saya Sudah Naik Haji, diakses di situs Liputan 6 pada 25 Mei 2014.
  118. ^


    a




    b




    Zulfikar, Muhammad (24 Mei 2014). Margianto, Heru, ed. “Saya Jokowi, Bagian dari Islam yang Rahmatan Lil Alamin“.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    25 Mei
    2014
    .




  119. ^


    a




    b




    Jordan, Ray (21 September 2015). “Jokowi: Saya Sebagai Presiden Harus Punya Ideologi Jelas”.
    detikcom. detikNews. Diakses tanggal
    22 September
    2015
    .





  120. ^

    Sedikit Orang Baik di Republik yang Luas Joko Widodo, Wali Kaki Lima Tempointeraktif edisi Luarbiasa Akhir Tahun 2008. Diakses eight Januari 2009

  121. ^


    Profil Basuki Tjahaja Purnama, diakses dari situs Merdeka.com

  122. ^


    Jokowi Kembali Raih Penghargaan Internasional. Diakses dari situs berita Vivanews pada 19 Maret 2014

  123. ^


    Bintang Jasa Ternyata Bebani Jokowi, diakses dari situs berita Tempo

  124. ^


    Tanda Kehormatan Republik Indonesia, diakses dari situs Sekretariat Negara

  125. ^

    Jokowi Dinobatkan Sebagai ‘Wali kota Terbaik Ketiga Dunia’

  126. ^


    Dapat Penghargaan KPK, Jokowi Lupa Berapa Kali Lapor Gratifikasi. Diakses dari situs berita merdeka pada 19 Maret 2014

  127. ^


    iv Penghargaan untuk Jokowi Selama Jadi Gubernur DKI. Diakses dari situs berita merdeka pada tanggal nineteen Maret 2014

  128. ^


    “Daftar WNI yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004–sekarang”
    (PDF).
    Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 7 Januari 2020. Diakses tanggal
    2021-12-15
    .





  129. ^


    “Inilah thirty Nama Penerima Bintang Tanda Jasa 2011”.
    Tempo.co. 12 Agustus 2011. Diakses tanggal
    27 September
    2018
    .





  130. ^


    Piri, Sally (8 Februari 2015). “HM confers state decoration on Indonesian President”.
    The Negara brunei darussalam Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal eight Februari 2015. Diakses tanggal
    eight Februari
    2015
    .





  131. ^


    “Jokowi meets Indonesian migrant workers in Brunei”.
    Thai PBS. 9 Februari 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Maret 2017. Diakses tanggal
    fourteen Apr
    2017
    .





  132. ^


    Manafe, Imanuel Nicolas (half-dozen Oktober 2017). Aco, Hasanudin, ed. “Ke Brunei, Jokowi Hadiri Perayaan 50 Tahun Sultan Hassanal Bolkiah Bertahta”.
    Tribunnews.com
    . Diakses tanggal
    nine Juni
    2019
    .





  133. ^


    “Jokowi Receives Rex Abdul Azis Medal”.
    Tempo.co. 12 September 2015. Diakses tanggal
    12 September
    2015
    .





  134. ^


    “President Jokowi Receives Highest Medali Honor from Timor Leste”.
    Metrotvnews.com. 26 Januari 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Maret 2017. Diakses tanggal
    26 Januari
    2016
    .





  135. ^


    “Jokowi bestows highest medal to Swedish king”. 22 Mei 2017. Diakses tanggal
    19 Juni
    2017
    .





  136. ^


    Sani, Ahmad Faiz Ibnu (xxx Januari 2018). “Jokowi Receives Ghazi Amanullah Medal from Afghan President”.
    Tempo.co
    . Diakses tanggal
    xxx Januari
    2018
    .





  137. ^


    Cochrane, Joe (25 September 2013). “In Indonesia, a Governor at Home on the Streets”.
    The New York Times
    . Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .





  138. ^


    Rosadi, Doddy (26 September 2013). “Ketika Media Internasional Memuji Gaya Kepemimpinan Jokowi”.
    Portal KBR
    . Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .





  139. ^


    Redaksi, Tim (27 Oktober 2013). “Ketua DPD Kritik Blusukan Ala Jokowi”.
    JPNN.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-06. Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .





  140. ^


    Sholeh, Muhammad (xix Desember 2013). Mardani, ed. “Anies Baswedan sebut blusukan Jokowi cuma pencitraan”.
    Merdeka.com
    . Diakses tanggal
    fifteen Maret
    2014
    .




  141. ^


    a




    b




    “Menlu Inggris dukung transparansi Jokowi”.
    BBC. 28 Januari 2014. Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .





  142. ^


    Hashemite kingdom of jordan, Ray (14 Maret 2013). “Transparansi Jokowi, Ini Dia Affiche APBD 2013”.
    detikcom
    . Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .





  143. ^


    Juwari, Ahmad (14 November 2012). “Ini Alasan Jokowi Setuju Rapat Pemprov DKI Ditampilkan di Youtube”.
    detikcom
    . Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .





  144. ^

    Cara Kampanye Jokowi Patut Ditiru di Pemilu 2014, diakses dari situs Kompas

  145. ^

    Jokowi Copoti Spanduk Saat Kampanye, diakses dari situs Kompas

  146. ^

    Mengapa Jokowi-Ahok Pilih Kemeja Kotak-kotak?, diakses dari situs Kompas

  147. ^


    Prabowo, Danang Setiaji (iii Oktober 2012). Guna, Anwar Sadat, ed. “Foke-Nara Akui Kekuatan Sosial Media Jokowi-Ahok”.
    Tribunnews.com
    . Diakses tanggal
    four Desember
    2016
    .




  148. ^


    a




    b




    c




    d




    e



    Dana Kampanye Rp 16 Miliar, Ini Reaksi Jokowi, diakses dari situs Tempo

  149. ^


    Schonhardt, Sara (21 Mei 2013). “The Meteoric Rise Of Joko Widodo”.
    The Global Journal
    . Diakses tanggal
    15 Maret
    2014
    .





  150. ^

    Prabowo Terganjal HAM, Jokowi Kasus Transjakarta, diakses dari situs tempo pada tanggal 25 Mei 2014.

  151. ^

    Dihujani Kampanye Hitam, Tingkat Kesukaan Terhadap Jokowi Turun, diakses dari situs solopos pada tanggal 25 Mei 2014.

  152. ^

    Ada eks tim sukses Jokowi bermain di Busway berkarat. Diakses dari situs berita tempo.com pada v Mei 2014

  153. ^

    Desakan Usut Jokowi Untuk Korupsi Busway. Diakses dari situs berita kompas.com pada 5 Mei 2014

  154. ^

    Jokowi bantah anaknya terima uang busway. Diakses dari situs berita tempo.com pada five Mei 2014

  155. ^

    Kesal, Nama Jokowi “Dicokot” Terlibat Transjakarta. Diakses dari situs berita poskota pada 25 Mei 2014

  156. ^

    Jokowi Ingkar Janji Kampanye Pilkada DKI. Diakses dari situs berita Republika pada 5 Mei 2014

  157. ^

    Jokowi: Jika Jadi Presiden, Lebih Mudah Urus Transportasi. Diakses dari situs berita Republika pada 25 Mei 2014

  158. ^

    Warga Djakarta Ragukan Kinerja Jokowi Atasi Banjir dan Macet. Diakses dari situs berita tribunnews.com pada 5 Mei 2014

  159. ^

    Jokowi Biang Banjir Dki jakarta. Diakses dari situs berita Liputan6.com pada v Mei 2014

  160. ^

    Banjir dan Macet Turunkan Elektabilitas Jokowi. Diakses dari situs berita tempo.com pada 5 Mei 2014

  161. ^

    Kemiskinan di Solo naik saat periode Jokowi. Diakses dari situs berita megapolitan.com pada 5 Mei 2014

  162. ^

    Popularitas Jokowi dikarbit media. Diakses dari situs berita kompas.com pada 5 Mei 2014

  163. ^

    Jokowi diuntungkan media. Diakses dari situs berita republika.com pada five Mei 2014

  164. ^

    Jokowi naik jet pribadi Diarsipkan 2014-05-05 di Wayback Machine.. Diakses dari situs berita rmolsumsel.com pada 5 Mei 2014

  165. ^

    Kontroversi Mega bisa diulangi Jokowi. Diakses dari situs berita liputan6.com pada 5 Mei 2014

  166. ^


    Tunjuk HM Prasetyo Jadi Jaksa Agung, Komitmen Jokowi Benahi Kejaksaan Diragukan. Diakses dari situs berita Kompas pada 21 November 2014

  167. ^


    Diizinkan Rangkap Jabatan oleh Jokowi, Ini Reaksi Airlangga Hartarto. dari situs Kompas

  168. ^

    Jokowi muncul di soal ujian nasional. Diakses dari situs berita Antara News pada v Mei 2014

  169. ^

    Kedatangan Jokowi Ditolak Mahasiswa ITB. Diakses dari situs berita yahoo.com pada 5 Mei 2014

  170. ^

    Jokowi dikecam sebut Soekarno lahir di Blitar. Diakses dari situs berita Fokus Bisnis pada 4 Juni 2015

  171. ^


    Presiden Jokowi Tunda Pengangkatan Budi Gunawan Jadi Kapolri.
    Diarsipkan 2015-02-sixteen di Wayback Car. Diakses dari situs berita metrotvnews pada xvi Februari 2015

  172. ^


    Dilantik Jokowi, Badrodin Haiti Resmi Jadi Kapolri.
    Diakses dari situs berita Kompas pada 4 Juni 2015

  173. ^


    Mensesneg: Presiden Jokowi Cabut Perpres Uang Muka Mobil Pejabat
    Diakses dari situs berita Kompas pada four Juni 2015

  174. ^


    “Jokowi adalah Kita di 21 Cineplex”. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-01. Diakses tanggal
    2015-09-21
    .





  175. ^


    Alit Bagus Ariyadi (21 November 2014). “Jadwal Tayang Film Jokowi Adalah Kita Ditunda”. 21cineplex.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-08. Diakses tanggal
    22 September
    2015
    .




Pranala luar

  • Joko Widodo di Twitter
  • Joko Widodo di Instagram
  • Presiden Joko Widodo di Facebook
  • (Inggris)
    The Jakarta Mail service: Solo’s Mayor keeps his promises Diarsipkan 2014-02-25 di Wayback Machine.
  • (Inggris)
    Interview: Yogyakarta and Surakarta mayors prove expert governance sells
  • (Republic of indonesia)
    Joko Widodo di Pemilu.com
  • (Indonesia)
    Suara Merdeka: Wawancara dengan Joko Widodo Diarsipkan 2013-04-20 di Wayback Motorcar.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Indonesia

2014–sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Fauzi Bowo
Gubernur Djakarta

2012—2014
Diteruskan oleh:
Basuki Tjahaja Purnama
Didahului oleh:
Slamet Suryanto
Wali Kota Surakarta

2005—2012
Diteruskan oleh:
F.X. Hadi Rudyatmo
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Mario Draghi
Ketua One thousand-20

2022
Petahana



Program Presiden Jokowi Pembangunan 1000000 Rumah Pdf

Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodo

Read:  Perkiraan Biaya Bangun Rumah Ukuran 5x10

You May Also Like