Petunjuk Teknis Pembangunan Rumah Sakit Pratama

Petunjuk Teknis Pembangunan Rumah Sakit Pratama

Mengenal kasifikasi Rumah sakit yang ada di Indonesia saat ini sesuai dengan PERMENKES No. 56 tahun 2014 mengenai “Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit”.

Di dalam jenis pelayanannya dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu Rumah Sakit Umum (Kelas/Tipe A,B,C,D (D dan D Pratama)) dan Rumah Sakit Khusus. (Kelas/Tipe A,B,C).

Dalam penetapannya Klasifikasi atau tipe rumah sakit tersebut biasanya dilihat dalam 4 aspek yaitu Pelayanan, SDM, Peralatan, bangunan dan prasarana yang di miliki RS tersebut.

Baca juga :

– Syarat dan cara mendaftar BPJS Kesehatan
– Tahapan berobat di BPJS Kesehatan

Secara umum semua rumah sakit dari segala tipe ada hal yang sama yang harus dipenuhi yaitu prasarana dan bangunan memenuhi persyaratan tata tata bangunan dan lingkungan seperti dapat untuk antisipasi gempa, sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik, susunan ruangan efektif sesuai dengan fungsi ruangan, ada harus area parkir yang memadai,

serta bisa memenuhi persyaratan keandalan bangunan dan prasarana Rumah Sakit seperti kemampuan bangunan dalam menanggulangi gempa, kebakaran, bahaya kelisrikan, medic, bahan akar gas; ventilasi, pencahayaan, instalasi ait, pengolahan limbah yang baik; dan ada lengkap dengan tanda arah (signage), tangga ram, elevator dan sarana evakuasi yang aman bagi semua orang termasuk penyandang cacat dan lansia

Yang membedakan dalam tipe masing-masing rumah sakit adalah segi Pelayanan, SDM, Peralatan. Semakin tinggi kelas/tipe yang di terima biasanya akan semakin lengkap dan memadai dari three aspek tersebut.



Rumah Sakit Umum Kelas / Tipe D

ane. Pelayanan
yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Kelas /Tipe D paling sedikit meliputi:

a. Pelayanan Medik

➨pelayanan gawat darurat; harus diselenggarakan 24 (dua puluh empat) jam sehari secara terus menerus.

Read:  Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Rumah Panggung.xls

➨pelayanan medik umum; meliputi pelayanan medik dasar, medik gigi mulut, kesehatan ibu dan anak, dan keluarga berencana

➨pelayanan medik spesialis dasar paling sedikit 2 (dua) dari 4 (empat) pelayanan medik spesialis dasar yang meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, dan/atau obstetri dan ginekologi.

➨pelayanan medik spesialis penunjang. meliputi pelayanan radiologi dan laboratorium



b. Pelayanan Kefarmasian

meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik


c. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan

meliputi asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan

d. Pelayanan Penunjang Klinik

meliputi pelayanan darah, perawatan high care unit untuk semua golongan umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan rekam medik


eastward. Pelayanan Penunjang Nonklinik

meliputi pelayanan laundry/linen, jasa boga/dapur, teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah, gudang, ambulans, sistem informasi dan komunikasi, pemulasaraan jenazah, sistem penanggulangan kebakaran, pengelolaan gas medik, dan pengelolaan air bersih


f. Pelayanan Rawat Inap

➨jumlah tempat tidur perawatan kelas Three paling sedikit xxx% (tiga puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah

➨jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit xx% (dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta

➨jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah dan Rumah Sakit milik swasta


2. Sumber daya manusia (SDM)

rumah sakit umum kelas /Tipe D terdiri atas

a. Tenaga Medis

➨4 (empat) dokter umum untuk pelayanan medik dasar

➨i (satu) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut

➨one (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar

Read:  Hal Hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Membangun Rumah



b. Tenaga Kefarmasian

➨1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit

➨ane (satu) apoteker yang bertugas di rawat inap dan rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit 2 (dua) orang tenaga teknis kefarmasian

➨1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan produksi yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit


c. Tenaga Keperawatan

dihitung dengan perbandingan 2 (dua) perawat untuk 3 (tiga) tempat tidur, Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan rumah sakit


d. Tenaga Kesehatan lain

disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit


e. Tenaga Non kesehatan

disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.



iii. Peralatan


Rumah Sakit Umum kelas /Tipe D

harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yaitu paling sedikit terdiri dari peralatan medis untuk instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, rawat operasi, persalinan, radiologi, laboratorium klinik, pelayanan

Rumah Sakit Umum Kelas/Tipe D Pratama

Rumah Sakit Umum kelas D pratama diselenggarakan untuk menjamin ketersediaan dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan tingkat kedua dan

hanya dapat didirikan dan diselenggarakan di daerah tertinggal, perbatasan, atau kepulauan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

Rumah Sakit Umum kelas D pratama dapat juga didirikan di kabupaten/kota, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Belum tersedia Rumah Sakit di kabupaten/kota yang bersangkutan

b. Rumah Sakit yang telah beroperasi di kabupaten/kota yang bersangkutan kapasitasnya belum mencukupi; atau

c. lokasi Rumah Sakit yang telah beroperasi sulit dijangkau secara geografis oleh sebagian penduduk di kabupaten/kota yang bersangkutan.

Read:  Tender Pembangunan Rumah Kompos Landasan Rigid Tps 3r Surabaya Utara

++++++++++++++++++
Sebelumnya:

Petunjuk Teknis Pembangunan Rumah Sakit Pratama

Source: https://www.avitaliahealth.com/2017/07/mengenal-rs-tipe-d-pratama.html

You May Also Like