Peraturan Bangunan Tahan Gempa Untuk Rumah Tinggal 2023

Peraturan Bangunan Tahan Gempa Untuk Rumah Tinggal 2023

Secara umum, pondasi merupakan struktur bangunan yang letaknya berada di bagian paling bawah dan berguna untuk menopang beban seluruh struktur bangunan. Sebelum merencanakan pembangunan sebuah rumah atau tipe bangunan lainnya. Sangat penting untuk mengenal terlebih dahulu berbagai jenis pondasi bangunan yang kuat, kokoh, dan sering digunakan untuk mendukung konstruksi.

Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa Indonesia merupakan wilayah yang rawan akan terjadinya bencana alam salah satunya seperti gempa bumi. Oleh sebab itu, menggunakan pondasi yang kuat dan kokoh sangat diperlukan dalam membuat sebuah kontruksi bangunan. Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung, di dalamnya memuat mengenai persyaratan struktur bangunan gedung sesuai dengan tipe yang akan dibangun.

Persyaratan tersebut mencakup bahwa bangunan gedung haruslah dibuat dengan struktur yang kuat, kokoh, dan stabil untuk menahan seluruh beban bangunan. Dalam menentukan apakah konstruksi bangunan tersebut sudah memenuhi keandalan sebuah bangunan atau belum. Diperlukan pemeriksaan secara berkala yang dilakukan oleh tim pengkaji teknis bangunan, agar dapat diketahui bahwa konstruksi bangunan tersebut sudah laik fungsi untuk dikerjakan.

Setiap jenis pondasi bangunan akan disesuaikan dengan tipe yang akan dibangun. Dengan mengetahui fungsi dan kegunaan dari pondasi bangunan akan mudahkan Anda sebagai pekerja konstruksi. Karena bisa dengan mudah menentukan jenis pondasi yang sesuai untuk menahan beban kontruksi bangunanan yang akan dibangun.

Jenis Pondasi Bangunan

Dalam dunia konstruksi jenis pondasi bangunan dibagi menjadi 2 yaitu, pondasi dalam dan pondasi dangkal. Setiap jenis pondasi tersebut juga memiliki jenis-jenis turunannya dan digunakan sesuai dengan kebutuhan dari tipe bangunan.

Sebelum benar-benar memutuskan untuk membuat pondasi bangunan. Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan survei untuk mengukur struktur tanah dari tempat proyek konstruksi yang akan dikerjakan. Sehingga pondasi yang dipilih sesuai dan tepat dalam penggunaannya.

Jenis Pondasi Dalam

Pondasi dalam biasanya digunakan untuk bangunan yang berdiri di lokasi permukaan tanah tertentu. Selain itu pondasi dalam ini juga dipasang dengan kedalaman lebih dari 3 meter ke dalam lapisan tanah. Penggunaan jenis pondasi bangunan ini juga diterapkan untuk bangunan yang memiliki ukuran yang lebar. Jenis dari pondasi dalam ini meliputi:

Read:  Tujuan Manajemen Operasional Bangunan Gedung Rumah Sakit

ane. Pondasi Tiang
Pancang

Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis pondasi bangunan yang masuk dalam kategori pondasi dalam. Saat ini pondasi ini digunakan sebagai pondasi untuk pembangunan bangunan dalam skala kecil maupun besar. Pondasi tiang pancang dikenal sebagai pondasi yang memiliki daya tahan yang lama. Karena kerangka dari pondasi ini dapat menghindari karat hingga pelapukan yang terjadi di dalam tanah.

Dari segi harga, pondasi tiang pancang memang terbilang cukup mahal. Namun jika dilihat dari kekuatan bahannya yang kokoh, maka akan setimpal dengan biaya yang dikeluarkan. Ada beberapa macam dari pondasi tiang pancang ini, yakni tiang pancang kayu, tiang pancang beton, hingga tiang pancang baja.

Ilustrasi pondasi tiang pancang, Sumber : pengadaan.web.id
Ilustrasi pondasi tiang pancang, sumber: pengadaan.web.id

2.
Pondasi Bore Pile

Jenis pondasi dalam selanjutnya adalah pondasi bore pile. Pondasi diameter pile merupakan sebuah pondasi yang memiliki bentuk layaknya sebuah tabung panjang yang kemudian ditancapkan ke dalam tanah. Biasanya jenis pondasi bangunan ini difungsikan untuk menjaga kestabilan bangunan bertingkat maupun bangunan yang berlokasi di area sekitar lereng.

Kelebihan dari penggunaan pondasi ini adalah pada saat pemasangan sedang berlangsung, pondasi ini tidak mengeluarkan suara yang bising. Selain itu penggunaannya juga tidak akan mengalami pergeseran, meskipun struktur tanah bergelombang.

iii. Pondasi Piers

Pondasi piers ini digunakan untuk meneruskan beban berat dari stuktur bangunan. Biasanya pondasi ini dipasang dengan cara menggali tanah dengan kedalaman yang sudah ditentukan, barulah kemudian pondasi ini ditancapkan ke dalam tanah yang sudah digali sebelumnya. Biasanya pondasi ini dibuat dari bahan beton precast, yang nantinya balok beton diafragma akan mengikuti ukuran dari tinggi pondasi yang sudah diperhitungkan.

4. Pondasi Sumuran

Pengecoran pondasi sumuran, sumber rumah123.com
Pengecoran pondasi sumuran, sumber: rumah123.com

Menggunakan dua kombinasi prinsip pembuatan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang pancang. Dinamakan pondasi sumuran karena pembangunan dilakukan dengan cara membuat beberapa sumur sesuai dengan tipe kontruksi bangunan. Untuk membuat pondasi sumuran semakin kokoh diisi dengan tiang beton sebagai penahan utamanya.

Pondasi sumuran merupakan salah satu pondasi dalam yang banyak diaplikasikan pada bangunan di Indonesia. Karena sangat cocok dan pas digunakan pada tempat-temapat yang mengandung struktur tanah keras dan terletak di kedalaman lebih dari 3 meter.

Read:  Utilitas Bangunan Rumah Sakit Kebakaran

5. Pondasi Basement

Basement adalah sebuah tingkat atau beberapa tingkat dari bangunan yang keseluruhan atau sebagian terletak di bawah tanah. Pembuatan basement  dibuat sebagai usaha untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang semakin terbatas dan mahal. Inilah yang menjadi fungsi dari penggunaan pondasi basement untuk menahan beban bangunan  secara baik.

Pondasi basement terdiri dari tiga bagian penting yaitu,  metode konstruksi, retaining wall, dan dewatering. Setiap bangian memiliki fungsinya masing-masing untuk membuat pondasi basement dapat menahan dan mendistribusikan beban dengan baik. Sehingga tetap kokoh dan kuat dalam menahan beban bangunan secara meyeluruh. Karena pada bagian dasarnya terdapat ruang kosong (basement) dan hanya di tahan oleh tiang pondasi dan retaining wall.


Jenis Pondasi Dangkal

Untuk pondasi dangkal ini biasanya digunakan pada bangunan yang memiliki struktur bangunan yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu berat. Umumnya pondasi dangkal ini difungsikan untuk pembuatan hunian tempat tinggal yang tidak memiliki beban yang berat. Penggunaan pondasi ini diterapkan di jenis tanah yang permukaannya bersifat stabil. Untuk kedalaman pemasangannya juga tidak lebih dari 3 meter. Jenis dari pondasi dangkal meliputi:

6. Pondasi Memanjang

Pembuatan pondasi memanjang, sumber ikons.id
Pembuatan pondasi memanjang, sumber: ikons.id

Pondasi memanjang atau juga dikenal dengan pondasi jalur merupakan jenis pondasi dangkal yang berfungsi untuk mendukung beban bangunan yang berbentuk memanjang. Jenis pondasi ini secara umum dibuat dalam bentuk memanjang baik itu berbentuk persegi panjang, persegi, maupun trapesium. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat pondasi ini adalah cor beton tanpa tulang, pecahan batu, serta batu kali.

7. Pondasi Raft

Pondasi memanjang atau juga dikenal dengan pondasi jalur merupakan jenis pondasi dangkal yang berfungsi untuk mendukung beban bangunan yang berbentuk memanjang. Jenis pondasi ini secara umum dibuat dalam bentuk memanjang baik itu berbentuk persegi panjang, persegi, maupun trapesium. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat pondasi ini adalah cor beton tanpa tulang, pecahan batu, serta batu kali.

Baca juga : Apa yang Menjadi Faktor Penentu Gedung Aman Digunakan?

viii. Pondasi Setempat

Pondasi setempat biasanya digunakan untuk menahan kolom yang ada di bangunan bertingkat. Jenis pondasi ini hanya digunakan untuk menahan bagian kolom saja, sedangkan untuk bagian dinding-dindingnya menggunakan balok, ataupun sloof pengikat. Pondasi setempat ini digunakan sebagai struktur utama pada bangunan yang bertingkat.

Read:  Permenkes Persyaratn Teknis Bangunan Dan Prasarana Rumah Sakit

9. Pondasi Sarang Laba-Laba

Pondasi sarang laba-laba merupakan jenis pondasi yang masuk ke dalam pondasi dangkal. Jenis pondasi ini memiliki bentuk yang mirip dengan sarang dari laba-laba, yakni memiliki bentuk jaring-jaring yang melingkar. Pondasi ini memanfaatkan tanah sebagai kekuatan untuk struktur pondasinya.

Ilustrasi pondasi sarang laba-laba, Sumber : docplayer.info
Ilustrasi pondasi sarang laba-laba, sumber: docplayer.info

10. Pondasi Tapak

Bangunan yang dibuat dengan bentuk melingkar atau bulat, biasanya akan menggunakan pondasi tapak ini. Namun ada juga bangunan yang memiliki bentuk persegi menggunakan jenis pondasi ini. Pondasi ini difungsikan untuk menopang titik beban tunggal yang ada pada bangunan. Jenis pondasi ini juga cocok digunakan untuk lokasi yang memiliki permukaan tanah yang lunak.

Penggunaan jenis pondasi yang kokoh memiliki tujuan untuk menjaga keselamatan bagunanan dan penguhuninya. Sesuai dengan peraturan yang terdapat di dalam Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, mengenai tolok ukur keandalan sebuah bangunan gedung. Bangunan gedung haruslah meliputi empat aspek yakni aspek keselamatan, aspek kesehatan, aspek kenyamanan, dan aspek kemudahan.

Perusahaan Kosntruksi Eticon Rekayasa Teknik

PT. Eticon Rekayasa Teknik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultan SLF, pariwisata, desain dan rekayasa yang berkantor pusat di Yogyakarta. Bukan hanya itu perusahaan kami juga sudah mendapatkan sertifikasi ISO serta anggota yang telah tersertifikasi resmi di LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi).

Kami siap melayani Anda dalam membangun tipe bangunan sesuai dengan kebutuhan dan fungsi penggunaannya. Jadi, jangan ragu memilih kami sebagai patner Anda untuk memenuhi berbagai keperluan dalam bidang konstruksi. Untuk mewujudkannya Anda bisa konsultasikan terlebih dahulu kepada kami mengenai konsep bangunan yang diinginkan.
Untuk informasi lengkapnya bisa langsung saja hubungi kami pada kontak yang tertera di laman ini atau bisa langsung klik disini !

Peraturan Bangunan Tahan Gempa Untuk Rumah Tinggal 2023

Source: https://eticon.co.id/jenis-pondasi-bangunan/

You May Also Like