Penyusunan Tata Ruang Rumah Dengan Luas Bangunan 30 Meter

Penyusunan Tata Ruang Rumah Dengan Luas Bangunan 30 Meter

Tata bangunan meliputi tata letak massa dan ruang bangunan dalam tapak/kapling tempat dimana bangunan itu berdiri. Aspek yang perlu dipertimbangkan adalah terhadap fungsi bangunan, kesinambungan,  dan efektifitas antara pola sirkulasi di dalam dan di luar bangunan, serta tata letak sistem kelengkapan bangunan.

Sistem kelengkapan bangunan dimaksud, terdiri dari: sistim penyediaan air bersih/minum, sistim pembuangan & pengolahan limbah (dari dapur dan kamar mandi), sistim pengaliran air hujan dan resapannya, sistim penerangan buatan dan alami, sistim penangkal petir, sistim dan pengaturan udara (alami atau buatan)

Komponen-komponen bangunan harus terintegrasi antara satu dengan lainnya, agar tercipta wadah/tempat yang nyaman bagi penghuni melakukan aktifitas sesuai dinamika kehidupannya sehari-hari.

1. Tata Letak ( Posisi bangunan )

Tata bangunan harus memperhatikan kondisi lingkungan setempat, yang meliputi arah dan kecepatan angin, orientasi matahari, komposisi bangunan disekitar kapling yang akan dibangun.

Informasi tersebut digunakan sebagai acuan dalam penataan bangunan dan kelengkapan bangunan sehingga dapat dipenuhi persyaratan kesehatan pada bangunan dan lingkungannya.

Keterangan gambar :

  1. Rumah Tunggal
  2. Sumber air bersih
  3. Tangki septik ( minimum berjarak ten k dari sumber air bersih / disesuaikan dengan kondisi tanah )
  4. Bidang resapan air hujan

Rumah yang sehat berada dalam tatanan ruang kapling yang sesuai dengan aturan standar Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Garis sempadan (GSB) yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah pada ijin membangun bangunan (IMB) yang dikeluarkan Pemerintah Daerah (Pemda).

Sebagai patokan, bila Pemerintah Daerah menentukan KDB 60%, maka luas kavling yang boleh dibangunan hanya 60% dari luas kavling yang ada. Bila dalam 1 keluarga = 4 jiwa, dan kebutuhan 1 jiwa= ix m2 , maka kebutuhan luas rumah adalah 4 x 9 m 2 = 36 m2 , dan luas kavling yang dibutuhkan adalah: 100/sixty 10 36 m²= 60 m². Artinya tanah yang boleh tertutup bangunan rumah hanya: 60% ten lx m2 = 36 m2, dan tanah tidak boleh tertutup bangunan adalah 24 m2.


Gambar Komposisi tata bangunan dalam kavling rumah

Read:  Bangun Rumah Modal 40 Juta

2. Ventilasi (Ruang Masuk & Keluar Udara )

Ventilasi adalah bukaan yang dibuat pada bidang dinding, dan atau atap rumah, dengan maksud agar dimungkinkan masuknya cahaya dan udara alami yang dibutuhkan untuk kesehatan dan kenyamanan penghuni rumah, melalui penggantian udara yang mengandung carbon (CO2) yang dikeluarkan oleh manusia, dengan udara segar yang baru dan mengandung oksigen (O2) untuk dihisap oleh manusia secara berkesinambungan.

Bukaan ventilasi paling baik adalah searah dengan tiupan angin. Pada ruang luar tempat udara bersih dialirkan ke dalam bangunan harus diupayakan dalam kondisi tidak tercemar oleh  gangguan/polusi udara seperti debu dan bau.


Gambar Ventilasi sebagai pengatur udara dalam ruangan rumah

Ventilasi berfungsi sebagai pengatur udara di dalam ruang rumah. Lubang ventilasi minimal 1/nine luas lantai ruangan, yang berfungsi untuk memasukan udara bersih yang mengandung oksigen (O2) dari ruang luar dan mengeluarkan udara kotor yang mengandung karbon (CO2) dari ruang dalam, untuk itu posisi ventilasi harus dibuat bersilangan. Bentuk ventilasi bisa berupa pintu, jendela, dan lubang angin.

3. Pintu Sebagai Bukaan




Gambar ragam bentuk Pintu sebagai bukaan dalam rumah

Pintu panel kaca selain untuk keamanan penghuni di dalam rumah, juga berfungsi sebagai jalan masuk bagi cahaya bila diperlukan, ketika aliran angin tidak menentu besaran maupun arahnya, maka sistem pintu model ini dapat dipilih. Pintu dengan lubang angin menyatu di atasnya, berfungsi selain untuk keamanan penghuni di dalam rumah, juga berfungsi sebagai jalan masuk angin secara terus menerus, dan bila diperlukan dapat dialirkan melalui pintu.

Ventilasi yang ditempatkan pada daun pintu, lebih banyak sebagai variasi model pintu. Ventilasi merupakan bagian yang dipisahkan dengan kusen pintu, berfungsi untuk mengalirkan udara secara terus menerus. Bukaan ventilasi dapat berupa bukaan yang dapat dibuka tutup dalam bentuk pintu dan jendela, serta bukaan tetap dalam bentuk jalusi dan lubang angin.

4. Jendela Sebagai Bukaan


Gambar ragam bentuk Jendela sebagai bukaan dalam rumah

Read:  Denah Bangunan Rumah Ukuran 9 X 12

Bentuk jendela tanpa lubang ventilasi, digunakan untuk mengatur masuknya cahaya dan udara pada bagian dinding yang berfungsi sebagai pengaman ruang. Jendela dengan lubang angin menyatu diatasnya, berfungsi sebagai jalan masuk angin secara terus menerus, dan bila diperlukan dapat ditambahkan melalui jendela dengan cara membuka daun jendela. Jendela yang berfungsi sebagai bukaan pengaliran udara, tapi tidak berfungsi sebagai penyalur  cahaya. Ventilasi yang merupakan bagian yang dipisahkan dengan kusen jendela, berfungsi untuk mengalirkan udara secara terus menerus, walaupun jendela tertutup dan hanya berfungsi mengalirkan cahaya.

Fungsi utama jendela adalah untuk memasukan cahaya alami dan mengalirkan udara alami bila diperlukan kedalam ruangan, disamping itu melalui jendela akan terjalin hubungan antara ruang luar dan ruang dalam.

5. Ventilasi Atas Pada Plafond


Gambar ventilasi pada plafond atap

Atap merupakan bagian yang langsung menerima panas matahari, dan panas matahari akan terkumpul pada rongga atap, yang bila tidak dialirkan keluar akan mengakibatkan panas di dalam ruang yang ada dibawahnya.

Untuk mengurangi panas di dalam ruang, maka   udara panas pada rongga atap harus dapat dialirkan keluar, melalui ventilasi pada atap. Penempatannya bisa pada ampig atau diatas genteng melalui cerobong atap.

Fungsi ventilasi pada atap adalah untuk memungkinkan masuknya aliran udara yang mendorong udara panas yang terkumpul di rongga atap keluar secara berkesinambungan.

6. Ventilasi Atap samping


Gambar ventilasi pada samping atap

Untuk bangunan tunggal, posisi ventilasi atap dapat diletakkan pada ampig bangunan. Sistem ini tidak dapat diterapkan pada bangunan deret atau kopel. Untuk bangunan kopel dapat dikombinasikan dengan ventilasi plafond atau cerobong pada atap.

seven. Ventilasi Atas di Atas Genteng


Gambar ventilasi di atas genteng atap

Pada kondisi salah satu sisi dari dinding rumah berada di  posisi dengan kualitas udara yang kurang baik (polutif), maka ventilasi diletakan pada bagian atap. Sumber-sumber udara kotor umumnya berasal dari riol terbuka, tempat sampah, atau pencemaran udara lainnya seperti dari kamar mandi & WC.

Read:  Bahan Bangunan Untuk Atap Rumah

8. Penerangan Alami




Gambar
orientasi rumah terhadap arah mata angin

Letak dan orientasi rumah harus dipertimbangkan terhadap arah mata angin, dimana daerah servis (palayanan) diletakan pada arah timur – barat, daerah hunian diletakan pada arah utara selatan. Hindari sisi bangunan yang paling luas untuk tidak menghadap barat.

Posisi rumah yang ideal adalah sesuai dengan orientasi peredaran matahari, dan sesuai dengan arah angin, dimana distribusi matahari harus merata, sepanjang jam penyinaran yaitu antara jam 8.00 – 16.00


Gambar penerangan alami yang masuk ke dalam rumah

Usahakan menempatkan ruang tidur pada posisi menghadap matahari pagi, dan jendela sebaiknya tembus pandang agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam ruangan sampai dengan jam ten.00.

Bila ruang berada pada posisi menghadap arah matahari sore, sebaiknya di depan ruang ditanami pohon pelindung agar radiasi panas dari cahaya matahari secara langsung dapat dihindari. Jadi cahaya yang masuk kedalam ruangan hanya cahaya langit saja.

ix. Penerangan Buatan


Gambar Penerangan buatan di dalam ruangan

Penggunaan kap lampu harus memungkinkan sudut cahaya 30 derajat  dari langit-langit. Kebutuhan penerangan minimal ruangan adalah sebagai berikut:

  • Ruang tamu, luas nine m2 : sixty Watt
  • Ruang makan, luas 6 m2 : 40 Watt
  • Kamar tidur, luas 9 m2 : 40 Watt
  • Dapur, luas four m2 : twoscore Watt
  • Kamar mandi / WC, luas 3 m2 : 25 Watt


Gambar sudut kemiringan arah pendar lampu dari plafond

Untuk penerangan malam hari dalam ruangan terutama untuk ruang baca dan kerja, penerangan minimum adalah 150 lux atau sama dengan 10 watt lampu TL, atau 40 watt lampu pijar .

Seluruh aktifitas keluarga harus berada pada daerah terang, untuk menjaga kesehatan mata serta menjamin keselamatan kerja sesuai kecukupan penerangan yang dibutuhkan.

_PERKIM_

Sumber : Modul Rumah Sehat  / Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman – Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Penyusunan Tata Ruang Rumah Dengan Luas Bangunan 30 Meter

Source: https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/664/modul-rumah-sehat-bag-4-tata-bangunan

You May Also Like