Pemilik Tanah Bangun Pagar 9 Keluarga Tak Bisa Keluar Rumah

Pemilik Tanah Bangun Pagar 9 Keluarga Tak Bisa Keluar Rumah

Jalan Dipagar Tembok Pemilik Tanah, Warga Bangun Jalan di Lahan Pertanian

Sekitar 17 Kepala Keluarga warga di Kuku Alang Sibaruas, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman terisolasi lebih kurang satu tahun, pasalnya, akses jalan warga itu di tutup pagar tinggi oleh si pemilik tanah (foto: Suger).


Padang Pariaman, Khazminang.id–

  Sekitar 17 Kepala Keluarga warga di Kuku Alang Sibaruas, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman terisolasi lebih kurang satu tahun, pasalnya, akses jalan warga itu di tutup pagar tinggi oleh si pemilik tanah.

Aktifitas warga, seperti ke sawah apa lagi mereka kalau panen menggunakan pakai gerobak atau mobil untuk mengangkut hasil panennya, yang jelas tidak bisa lalu lalang seperti layak dahulunya dilakukan.

    Hal itu dikarenakan akses jalan sudah ditutup dengan pagar bata setinggi beberapa meter, padahal jalan tersebut menurut beberapa nara sumber waktu zamannya masih desa tercatat jalan desa

    Hingga kini warga hendak melakukan aktivitas keluar kampung, warga terpaksa harus memutar dengan mengunakan kendaraan roda dua sedangkan kenderaan roda empat, warga terpaksa menitipkan kenderaannya kepada tetangga.

    Salahsatu tokoh masyarakat Sudirman, menyebutkan, penutupan jalan warga itu sudah terjadi lebih kurang satu tahun yang lalu dan jalan alternatif yang diberikan si pemilik tanah dapat dilalui oleh orang saja dan tidak dapat dilalui kenderaan roda dua apa lagi mobil.

    “Sebelumnya, mobil bisa masuk. Kalau warga membawa kenderaan roda dua ke pemukiman, itupun warga harus mutar dulu. Sedangkan untuk kenderaan roda empat, warga terpaksa meninitipkan kepada tetangga terdekat,” sebut Sudirman, Jumat (15/7).

    Padahal pagar batas sepadan yang dibangun si pemilik tanah ini yang sebelumnya merupakan jalan pertanian desa yang bisa dilintasi warga untuk berpergian ke sawah demi kebutuhan warga dan bahkan jalan tersebut dapat menghubungkan ke Korong Balai Cangkeh.

    Read:  Bangun Rumah Tidak Pakai Sekat Perhelatan

    “Penutupan jalan warga ini dilakukan oleh sipemilik tanah, karena pemilik tanah takut akan terjadi permasalahan sepadan atau batas tanah dengan warga setempat. Sehingga pemilik tanah menbuat batas sepadan dengan bata, lebih kurang setinggi ane,v meter,” sebut dia.

    Ia menyebutkan, pihaknya bersama tokoh adat dan kaum telah berupaya dengan sipemilik tanah guna mencari solusi terbaik agar akses jalan warga itu dibuka namun hingga saat ini belum ada itikat baik dari si pemilik tanah.

    “Dengan penantian yang cukup lama, warga terisolasi dengan kesepakatan bersama membuka akses jalan baru melalui lahan pertanian
    yang lain
    agar warga setempat, bisa tidak terganggu aktifitasnya sepsrti jalan baru yang di bagun ” sebut dia.

    Penantian begitu panjang dan keterisolasian begitu lama ini sepertinya akan berakhir, warga tersisolasi akan dapat menikmati jalan baru sepanjang 300 meter melalaui lahan pertanian warga setempat.

    Jalan ini dibangun warga dari hasil swadaya masyarakat, dan bantuan dana desa (Nagari) tahun 2022, sehingga warga dapat kembali hidup normal.

    Dengan dibukanya akses jalan baru ini, menjadi kado mewah bagi warga disana,
    di tangan wali nagari yang baru dilantik, mereka dapat menikmati jalan baru. Sekian lama menant, dan akses jalan baru dapat membuka keterisolasian mereka.

    Wali Nagari Pilubang, Asrul mengatakan akses jalan warga terisolasi dibuka oleh masyarakat dengan cara bergotong royong agar mereka dapat beraktifitas normal kembali.

    “Kegiatan gotong royong atau swadaya masyarakat membuka akses jalan sepanjang 300 meter ini guna melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan warga sebelumnya,” sebut Asrul.

    Sebelumnya, warga setempat secara bergotong royong telah membuka akses jalan tersebut. Namun, dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki masyarakat, pihaknya melalui anggaran Dana Nagari pada tahun ini, kembali melanjutkan pembangunan jalan tersebut.

    Read:  Pengaruh Selop Beton Bawah Unuk Bangunan Rumah

    Pembangunan jalan tersebut, pihaknya memasukan dalam anggaran nagari dengan Program Jalan Usaha Tani senilai Rp47 juta. Selain mengidupkan lahan tidur, pembangunan jalan itu dapat memanfaatkan irigasi-irigasi petani.

    “Pembangunan jalan ini masuk dalam program Jalan Usaha Tani sebesar Rp47 juta, dan kami bersama warga sekitar melihat lahan pertanian yang tidak difungsikan ini, di serahkan warga secara hibah agar dapat digunakan masyarakat untuk akses jalan, dan Insya Allah dalam waktu dekat ini kita lakukan pembangunannya” kata Asrul
    (Syafrial Suger).


    Pemilik Tanah Bangun Pagar 9 Keluarga Tak Bisa Keluar Rumah

    Source: https://khazminang.id/berita/detail/jalan-dipagar-tembok-pemilik-tanah-warga-bangun-jalan-di-lahan-pertanian

    You May Also Like