Pembangunan Rumah Sakit Hermina Padang
Kota Bogor Buitenzorg |
|
---|---|
Kota |
|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Aksara Sunda | ᮘᮧᮌᮧᮁ |
![]()
Dari atas : Istana Bogor, Dari kiri bawah : Tugu Kujang, Kebun Raya Bogor |
|
Bendera
Lambang |
|
Julukan:
Kota Hujan |
|
Motto:
Di nu kiwari ngancik nu bihari, seja ayeuna sampeureun jaga |
|
![]() Peta |
|
Kota Bogor Peta Tampilkan peta Jawa Barat
Kota Bogor Kota Bogor (Jawa) Tampilkan peta Jawa
Kota Bogor Kota Bogor (Republic of indonesia) Tampilkan peta Indonesia |
|
Koordinat: 6°35′52″South 106°47′57″Due east / 6.5978028°Southward 106.7992633°E / -6.5978028; 106.7992633 |
|
Negara |
![]() Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Tanggal berdiri | 3 Juni 1482 |
Hari jadi | 3 Juni |
Jumlah satuan pemerintahan |
Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Bima Arya Sugiarto |
• Wakil Wali Kota | Dedie A. Rachim |
• Sekretaris Daerah | Syarifah Sofiah |
Luas | |
• Total | 118,l kmtwo (45,75 sq mi) |
• Luas daratan | 116,xiii km2 (44,84 sq mi) |
• Luas perairan | 2,37 kmii (0,92 sq mi) |
Peringkat | 61 |
Populasi
(2022)[2] |
|
• Total | 1.099.422 |
• Peringkat | 18 |
• Kepadatan | ix.278/km2 (24,030/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 93,29% Kristen five,85% – Protestan 3,85% – Katolik 2,00% Buddha 0,71% Hindu 0,10% Konghucu 0,04%[2] |
• Bahasa | Sunda (Bogor) Indonesia |
• IPM |
![]() 76,59 (2021) Tinggi [iii] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos |
16100 |
Kode expanse telepon | 0251 |
Pelat kendaraan | F xxxx A**/B*/C*/D*/E* |
Kode Kemendagri | 32.71![]() |
Kode SNI 7657-2010 | BGR |
DAU | Rp 850.811.547.000,00 (2020)[4] |
Situs spider web |
www |
Bogor
(bahasa Sunda:
ᮘᮧᮌᮧᮁ
, bahasa Belanda:
Buitenzorg
) adalah sebuah kota yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 59 km di sebelah selatan Jakarta, dan merupakan enklave Kabupaten Bogor. Pada pertengahan tahun 2022, jumlah penduduk kota Bogor sebanyak ane.099.422 jiwa, dengan kepadatan 9.278 jiwa/km².[ii]
Bogor dikenal dengan julukan
Kota Hujan, karena memiliki curah hujan yang lumayan sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Pada masa Kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama
Buitenzorg
yang berarti tanpa kecemasan atau aman tenteram.
Sejarah
[sunting
|
sunting sumber]
Kerajaan Tarumanegara
[sunting
|
sunting sumber]
Pada awal abad ke-5 Masehi, Kota Bogor merupakan pusat Kerajaan Tarumanagara dengan raja yang bernama Purnawarman.[v]
Beberapa kerajaan lainnya lalu memilih untuk bermukim di tempat yang sama dikarenakan daerah pegunungannya yang secara alamiah membuat lokasi ini mudah untuk bertahan terhadap ancaman serangan, dan di saat yang sama adalah daerah yang subur serta memiliki akses yang mudah pada sentra-sentra perdagangan saat itu.
[butuh rujukan]
Kerajaan Sunda
[sunting
|
sunting sumber]
Di antara prasasti-prasasti yang ditemukan di Kota Bogor tentang kerajaan silam, salah satu prasasti tahun 1533 menceritakan kekuasaan Prabu Surawisesa dari Kerajaan Sunda. Prasasti ini dipercayai memiliki kekuatan gaib dan keramat, sehingga dilestarikan sampai sekarang.
[butuh rujukan]
Kerajaan Sunda yang memiliki ibukota di Pajajaran diyakini terletak di Kota Bogor, dan menjadi pusat pemerintahan Prabu Siliwangi yang dinobatkan pada three Juni 1482. Hari penobatannya ini diresmikan sebagai Hari Jadi Kota Bogor dan Kabupaten Bogor pada tahun 1973 dan diperingati setiap tahunnya hingga saat ini.
Zaman Kolonial Belanda
[sunting
|
sunting sumber]
Setelah penyerbuan tentara Banten, catatan mengenai Kota Pakuan hilang, dan baru ditemukan kembali oleh ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeeck pada tahun 1687. Mereka melakukan penelitian atas Prasasti Batutulis dan beberapa situs lainnya, dan menyimpulkan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran terletak di Kota Bogor.
[butuh rujukan]
Pada tahun 1745, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff membangun Istana Bogor seiring dengan pembangunan Jalan Raya Daendels yang menghubungkan Jakarta dengan Bogor. Bogor direncanakan sebagai sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Dengan pembangunan-pembangunan ini, wilayah Bogor pun mulai berkembang.
Setahun kemudian, van Imhoff menggabungkan ix distrik (Cisarua, Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga, dan Kampung Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru Buitenzorg.
Di kawasan itu van Imhoff kemudian membangun sebuah Istana Gubernur Jenderal. Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai untuk menunjuk wilayah Puncak, Telaga Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, hingga puncak Gunung Salak, dan puncak Gunung Gede.
Pada masa pendudukan Inggris, yang menjadi Gubernur Jendralnya adalah Thomas Stamford Raffles, beliau cukup berjasa dalam mengembangkan Kota Bogor, dimana Istana Bogor direnofasi dan sebagian tanahnya dijadikan Kebun Raya (Botanical Garden), beliau juga memperkejakan seorang Planner yang bernama Carsens yang menata Bogor sebagai tempat peristirahatan yang dikenal dengan Buitenzorg.
Pada tahun 1903, terbit Undang-undang Desentralisasi yang bertujuan menghapus sistem pemerintahan tradisional diganti dengan sistem administrasi pemerintahan mod sebagai realisasinya dibentuk Staadsgemeente diantaranya adalah.
1.
Gemeente Batavia
( S. 1903 No.204 )
two.
Gemeente Meester Cornelis
( S. 1905 No.206 )
3.
Gemeente Buitenzorg
( Due south. 1905 No.208 )
4.
Gemeente Bandoeng
( Southward. 1906 No.121 )
five.
Gemeente Cirebon
( S. 1905 No.122 )
6.
Gemeente Soekabumi
( S. 1914 No.310 )
(Regerings-Almanak Voor Nederlandsch Indie 1928 : 746-748)
Pembentukan Gemeente tersebut bukan untuk kepentingan penduduk Pribumi tetapi untuk kepentingan orang-orang Belanda dan masyarakat Golongan Eropa dan yang dipersamakan (yang menjadi Burgermeester atau Wali kota dari Staatsgemeente Buitenzoorg selalu orang-orang Belanda dan baru tahun 1940 diduduki oleh orang Bumiputra yaitu Mr. Soebroto).
Pada tahun 1922 sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap peran desentralisasi yang ada, maka terbentuklah Bestuursher Voorings Ordonantie atau Undang-undang perubahan tata Pemerintahan Negeri Hindia Belanda (Staatsblad 1922 No. 216), sehinga pada tahun 1922 terbentuklah Regentschaps Ordonantie (Ordonantie Kabupaten) yang membuat ketentuan-ketentuan daerah Otonomi Kabupaten (Staatsblad 1925 No. 79).
Provinsi Jawa Barat dibentuk pada tahun 1925 (Staatsblad 1924 No. 378 bij Propince West Java) yang terdiri dari 5 Keresidenan, 18 Kabupaten (Regentscape) dan Kotapraja (Staads Gemeente), dimana Buitenzorg (Bogor) salah satu Staads Gemeente di Provinsi Jawa Barat di bentuk berdasarkan (Staatsblad 1905 No. 208 jo. Staatsblad 1926 No. 368), dengan prinsip Desentralisasi Modern, dimana kedudukan Burgermeester menjadi jelas.
Pada masa pendudukan Jepang kedudukan pemerintahan di Kota Bogor menjadi lemah karena pemerintahan dipusatkan pada tingkat keresidenan yang berkedudukan di Kota Bogor, pada masa ini nama-nama lembaga pemerintahan berubah namanya yaitu: Keresidenan menjadi Syoeoe, Kabupaten/Regenschaps menjadi Ken, Kota/Staads Gemeente menjadi Si, Kewedanaan menjadi/Distrik menjadi Gun, Kecamatan/Nether Districk menjadi Soe dan desa menjadi Koe.
Setelah kemerdekaan
[sunting
|
sunting sumber]
Pada masa setelah kemerdekaan, yaitu setelah pengakuan kedaulatan Republic of indonesia, terjadi upaya pemisahan secara lebih tegas antara pemerintahan kota dengan kabupaten di Bogor, terlebih setelah peleburan Kawedanan Mandiri Jonggol pada 1950 (kemudian dibubarkan total pada tahun 1963 berdasarkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 1963)[half dozen]
menjadi otonomi dibawah kabupaten, membuat nomenklatur Kota Bogor berubah namanya menjadi Kota Besar Bogor yang dibentuk berdasarakan Udang-undang Nomor sixteen Tahun 1950.[7]
Selanjutnya pada tahun 1957 nama pemerintahan berubah menjadi Kota Praja Bogor, sesuai dengan Undang-undang Nomor. one Tahun 1957, kemudian dengan Undang-undang Nomor xviii tahun 1965 dan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 berubah kembali menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 2 Tahun 1995,[viii]
terjadi pemekaran wilayah Kotamadya Bogor yang menyebabkan perubahan batas-batas wilayah antara Kabupaten dan Kotamadya, beberapa desa dari kecamatan sekitar yang menjadi bagian Kotamadya Bogor adalah
- Kecamatan Ciomas (masih berdiri hingga kini), dari 25 desa yang ada terdapat 6 desa masuk ke wilayah Kotamadya Bogor (1995), antara lain:[9]
- Desa Cikaret
- Desa Pasir Jaya
- Desa Pasir Kuda
- Desa Pasir Mulya
- Desa Gunung Batu
- Desa Loji
- Kecamatan Dramaga (masih berdiri hingga kini), dari fifteen desa yang ada terdapat five desa masuk ke wilayah Kotamadya Bogor (1995), antara lain:
- Desa Sindang Barang
- Desa Bubulak
- Desa Margajaya
- Desa Balumbang Jaya
- Desa Situ Gede
- Kecamatan Semplak (dihilangkan condition kecamatannya, sebagian wilayah menjadi bagian Kec. Bogor Barat, Tanah Sareal, Kemang, dan Sukaraja), dari 21 desa yang ada terdapat 10 desa masuk wilayah Kotamadya Bogor (1995), antara lain:[10]
[eleven]
- Desa Cilendek Barat
- Desa Cilendek Timur
- Desa Curug
- Desa Curug Mekar
- Desa Semplak
- Desa Kayu Manis
- Desa Mekar Wangi
- Desa Kencana
- Desa Sukadamai
- Desa Sukaresmi
- Kecamatan Kedung Halang (dihilangkan condition kecamatannya, sebagian wilayah menjadi bagian Kec. Bogor Utara, Bogor Timur, Tanah Sareal, dan Sukaraja), dari 19 desa yang ada terdapat 8 desa masuk wilayah Kotamadya Bogor (1995), antara lain:[12]
- Desa Katulampa
- Desa Cimahpar
- Desa Tanah Baru
- Desa Ciluar
- Desa Ciparigi
- Desa Kedung Halang
- Desa Kedung Badak
- Desa Kedung Waringin
- Kecamatan Ciawi (masih berdiri hingga kini), dari 24 desa yang ada terdapat xi desa masuk ke wilayah Kotamadya Bogor (1995), antara lain:[xiii]
- Desa Cipaku
- Desa Pakuan
- Desa Tajur
- Desa Sindangrasa
- Desa Sindangsari
- Desa Muarasari
- Desa Harjasari
- Desa Bojongkerta
- Desa Rancamaya
- Desa Kertamaya
- Desa Genteng
- Kecamatan Cijeruk (masih berdiri hingga kini), dari 21 desa yang ada terdapat 3 desa masuk ke wilayah Kotamadya Bogor (1995), antara lain:
- Desa Mulyaharja
- Desa Ranggamekar
- Desa Pamoyanan
Dengan diberlakukanya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Kotamadya Daerah Tingkat 2 Bogor dirubah menjadi Kota Bogor.[xiv]
Hal ini juga berlaku pada seluruh wilayah lainnya yang ada di Indonesia.
Geografis
[sunting
|
sunting sumber]
Kota Bogor terletak di antara 106°43’xxx”BT–106°51’00”BT dan 30’thirty”LS – half-dozen°41’00”LS serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter, maksimal 350 meter dengan jarak dari ibukota kurang lebih 60 km.
Batas Wilayah
[sunting
|
sunting sumber]
Iklim
[sunting
|
sunting sumber]
Seperti wilayah lain di Indonesia, Bogor memiliki iklim tropis dengan tipe Hutan Hujan Tropis. Kondisi iklim di Kota Bogor suhu rata-rata tiap bulan 26 °C dengan suhu terendah 21,viii °C dan suhu tertinggi 30,iv °C.
Kelembaban udara ≥70%, curah hujan rata-rata setiap tahun di Kota Bogor sangatlah tinggi, yaitu sekitar 3.500–4000 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Januari, karenanya Kota Bogor dijuluki sebagai “Kota Hujan”.[15]
Data iklim Bogor, Jawa Barat, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | February | Mar | April | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rekor tertinggi °C (°F) | 34 (93) |
34 (93) |
33 (91) |
35 (95) |
34 (93) |
34 (93) |
34 (93) |
36 (97) |
37 (99) |
37 (99) |
36 (97) |
35 (95) |
37 (99) |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 28.3 (82.9) |
28.5 (83.three) |
29.3 (84.seven) |
30 (86) |
30.3 (86.v) |
30.2 (86.4) |
30.5 (86.9) |
thirty.9 (87.6) |
31.2 (88.two) |
30.7 (87.iii) |
xxx.1 (86.2) |
29.6 (85.3) |
29.97 (85.94) |
Rata-rata harian °C (°F) | 24.vii (76.5) |
24.six (76.iii) |
25 (77) |
25.5 (77.9) |
25.five (77.9) |
25.2 (77.four) |
25.2 (77.four) |
25.3 (77.5) |
25.vi (78.i) |
25.4 (77.7) |
25.4 (77.7) |
25.iv (77.7) |
25.23 (77.43) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 21.1 (lxx) |
xx.eight (69.four) |
twenty.seven (69.3) |
21 (lxx) |
20.8 (69.4) |
twenty.2 (68.4) |
xix.ix (67.viii) |
19.vii (67.5) |
20 (68) |
twenty.2 (68.iv) |
20.7 (69.three) |
21.3 (70.iii) |
20.53 (68.98) |
Rekor terendah °C (°F) | 17 (63) |
17 (63) |
fifteen (59) |
xvi (61) |
xiv (57) |
12 (54) |
12 (54) |
xiii (55) |
xiv (57) |
fifteen (59) |
17 (63) |
16 (61) |
12 (54) |
Presipitasi mm (inci) | 374 (xiv.72) |
348 (13.seven) |
361 (fourteen.21) |
343 (13.5) |
267 (10.51) |
176 (vi.93) |
147 (5.79) |
119 (iv.69) |
169 (6.65) |
291 (11.46) |
410 (16.14) |
386 (fifteen.ii) |
3.391 (133,5) |
Rata-rata hari hujan |
22 | 20 | 21 | 20 | xix | 15 | eleven | 10 | thirteen | 18 | 21 | 20 | 210 |
% kelembapan | 88 | 87 | 86 | 85 | 85 | 83 | fourscore | 79 | eighty | 81 | 83 | 85 | 83.five |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 136 | 154 | 197 | 240 | 260 | 250 | 287 | 290 | 256 | 248 | 196 | 145 | two.659 |
Sumber #1: Climate-Data.org[16] |
|||||||||||||
Sumber #2: BMKG[17] & Weatherbase[18] |
Demografi
[sunting
|
sunting sumber]
Populasi
[sunting
|
sunting sumber]
The New American Cyclopaedia pada 1867 melaporkan bahwa Buitenzorg (nama Bogor pada saat itu) memiliki populasi sebesar 320.756, termasuk 9.530 Etnis Tiongkok, 650 Etnis Eropa, and 23 Etnis Arab.[19]
Menurut sensus nasional yang dilakukan pada Mei-Agustus 2010, terdapat 949.066 orang yang tercatat sebagai penduduk di Bogor. Rata-rata kepadatan penduduk adalah sekitar viii.000 orang per km2.[20]
Suku bangsa
[sunting
|
sunting sumber]
Berdasarkan information Sensus Penduduk Indonesia 2000, sebagian besar penduduk Kota Bogor adalah orang Sunda sebagai pribumi, diikuti oleh Tionghoa, Jawa, Betawi, Batak, Minangkabau, dan suku lainnya. Berikut adalah besaran penduduk Kota Bogor berdasarkan suku bangsa pada Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000;[21]
No | Suku | Populasi (2000) | % |
---|---|---|---|
1 | Sunda | 568.425 | 76,01% |
2 | Jawa | 75.880 | x,15% |
3 | Tionghoa | xix.604 | 2,62% |
4 | Betawi | 17.347 | two,32% |
v | Batak | 11.124 | 1,49% |
6 | Minangkabau | eight.439 | i,13% |
seven | Cirebon | 670 | 0,09% |
viii | Banten | 379 | 0,05% |
9 | Suku lainnya | 45.974 | half dozen,14% |
Kota Bogor | 747.842 | 100% |
Pemerintahan
[sunting
|
sunting sumber]
Walikota
[sunting
|
sunting sumber]
Wali Kota Bogor | |
---|---|
![]() |
|
Petahana |
|
Kediaman | Balai Kota Bogor |
Masa jabatan | 5 tahun |
Dibentuk | 1945 |
Pejabat pertama | R. Odang Prawiradirja |
Situs spider web |
kotabogor |
Berikut adalah
Daftar Wali Kota Bogor
dari masa ke masa:
No | Wali Kota | Awal menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Wakil Wali Kota | Ref. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
i |
![]() |
A. Bagchus | 1920 | 1927 | i | |||
ii | J.M. Wesselink | 1927 | 1931 | 2 | ||||
3 | FAJ. Middelkoop | 1931 | 1933 | 3 | ||||
iv | AH de Jong | 1933 | 1934 | 4 | ||||
5 | GF Rambonnet | 1934 | 1935 | 5 | ||||
6 | N Beets | 1935 | 1937 | 6 | ||||
7 | PHM. Hildebrand | 1937 | 1941 | 7 | ||||
8 | Mr. dr. R. Ng. Soebroto | 1941 | 1942 | eight | ||||
ix | R. Odang Prawiradipraja | 1945 | 1946 | nine | ||||
ten | G. Witjaksono Wirjodihardjo | 1947 | 1948 | ten | ||||
11 | J.J. Penoch | 1948 | 1950 | 11 | ||||
12 | R. Djoekardi | 1950 | 1952 | 12 | ||||
thirteen | R.Southward.A Kartadjoemena | 1952 | 1956 | 13 | ||||
14 | Pramono Notosudiro | 1956 | 1959 | 14 | ||||
15 | R. Abdul Rachman | 1960 | 1961 | fifteen | ||||
16 |
![]() |
Achmad Adnawidjaja | 1961 | 1965 | 16 | |||
17 | Achmad Syam | 1965 | 1979 | 17 | ||||
18 | ||||||||
18 | Achmad Sobana | 1979 | 1984 | 19 | ||||
nineteen | Ir. Muhammad | 1984 | 1989 | 20 | ||||
xx | Drs. Suratman | 1989 | 1994 | 21 | ||||
21 | Eddy Gunardi | 1994 | 1999 | 22 | ||||
22 | Iswara Natanegara | 1999 | 2004 | 23 | ||||
23 | Diani Budiarto | 2004 | 2009 | 24 | Moch. Sahid | |||
2009 | 2014 | 25 | Achmad Ru’yat | [22] | ||||
24 |
![]() |
Bima Arya Sugiarto | vii April 2014 | seven April 2019 | 26 | Usmar Hariman | ||
xx Apr 2019 | Petahana | 27 | Dedie Rachim |
Lihat Pula
[sunting
|
sunting sumber]
- Daftar Wakil Wali Kota Bogor
- Kota Bogor
Referensi
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
“Tepas Salapan Lawang Dasakerta”.
Pemerintah Kota Bogor. 2016-12-07. Diakses tanggal
2021-12-29
.
Sedangkan di puncaknya tertulis semboyan ‘Di nu kiwari ngancik nu bihari, seja ayeuna sampeureun jaga’.
-
^
a
b
c
“Visualisasi Data Kependudukan – Kementerian Dalam Negeri 2022”
(visual).
www.dukcapil.kemendagri.go.id
. Diakses tanggal
27 September
2022.
-
^
“Indeks Pembangunan Manusia Kota Bogor (Persen), 2019-2021”
(tabel dinamis).
world wide web.bogorkota.bps.become.id
. Diakses tanggal
10 Februari
2022.
-
^
“Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020”
(pdf).
world wide web.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal
21 Agustus
2021.
-
^
Widyastuti, Endang (2013). “Penguasaan Kerajaan Tarumanagara terhadap Kawasan Hulu Ci Sadane”.
Purbawidya.
2
(2): 142.
-
^
“PERPRES No. 22 Tahun 1963 tentang Penghapusan Keresidenan dan Kewedanaan [JDIH BPK RI]”.
peraturan.bpk.go.id
. Diakses tanggal
2022-05-24
.
-
^
“Perjalanan Kota Bogor dulu hingga kini”.
koran-djakarta.com
. Diakses tanggal
2022-09-thirty
.
-
^
“PP No. 2 Tahun 1995 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat Ii Bogor Dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor [JDIH BPK RI]”.
peraturan.bpk.go.id
. Diakses tanggal
2022-03-05
.
-
^
“Item 0005 – Peta Kecamatan Ciomas”.
Dinas Arsip & Perpustakaan Kab. Bogor
. Diakses tanggal
2022-03-05
.
-
^
“Particular 0012 – Kecamatan Semplak”.
Dinas Arsip & Perpustakaan Kab. Bogor
. Diakses tanggal
2022-03-05
.
-
^
“Particular 0008 – Kecamatan Semplak”.
Dinas Arsip & Perpustakaan Kab. Bogor
. Diakses tanggal
2022-03-05
.
-
^
“Item 0004 – Peta Kedunghalang”.
Dinas Arsip & Perpustakaan Kab. Bogor
. Diakses tanggal
2022-03-05
.
-
^
“Item 0011 – Peta Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor”.
Dinas Arsip & Perpustakaan Kab. Bogor
. Diakses tanggal
2022-03-05
.
-
^
“Kota Bogor”. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-05. Diakses tanggal
2 November
2021.
-
^
https://kotabogor.go.id/index.php/page/detail/9/letak-geografis -
^
“Bogor, Indonesia”. Climate-Data.org. Diakses tanggal
19 Agustus
2020.
-
^
“Curah Hujan Kota Bogor periode 1991-2020 – Non ZOM 27”
(PDF). BMKG. hlm. 78. Diakses tanggal
xix Mei
2021.
-
^
“Bogor, Indonesia”. Weatherbase. Diakses tanggal
19 Agustus
2020.
-
^
Ripley, George; Charles Anderson Dana (1867).
The New American Cyclopaedia: A Popular Dictionary of General Knowledge.
iv. Appleton.
-
^
“Hasil Olah Cepat Sensus Penduduk 2010, Warga Kota Bogor 949 Ribu Jiwa”.
Official Site of Bogor City. Pemerintah Kota Bogor. sixteen Baronial 2010. Diakses tanggal
7 September
2010.
-
^
“Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000”
(pdf).
www.jabar.bps.become.id. one November 2001. hlm. 72. Diakses tanggal
ten Mei
2022.
-
^
“Setelah 15 Tahun, Mantan Wali Kota Bilang Hal Inilah yang Berubah di Kota Bogor – Tribunnews Bogor”.
Tribunnews Bogor. 2016-06-03. Diakses tanggal
2018-11-06
.
Wali kota Bogor berkantor di Balai Kota Bogor yang menjadi pusat pemerintahan resmi Kota Bogor.
Dewan Perwakilan
[sunting
|
sunting sumber]
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Bogor dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2009–2014 | 2014–2019[ane] | 2019–2024 | |
PKB | 0 |
![]() 1 |
![]() three |
Gerindra |
(baru) two |
![]() 6 |
![]() 8 |
PDI-P | 6 |
![]() 8 |
![]() 8 |
Golkar | 6 |
![]() 6 |
![]() 5 |
NasDem |
(baru) ane |
![]() 1 |
|
PKS | vii |
![]() 5 |
![]() x |
PPP | 3 |
![]() 5 |
![]() 5 |
PAN | 2 |
![]() 3 |
![]() iii |
Hanura |
(baru) 3 |
![]() 4 |
![]() i |
Demokrat | xv |
![]() 5 |
![]() five |
PBB | one |
![]() ane |
![]() 1 |
Jumlah Anggota | 45 |
![]() 45 |
![]() 50 |
Jumlah Partai | 9 |
![]() eleven |
![]() 11 |
Kecamatan
[sunting
|
sunting sumber]
Kota Bogor memiliki six kecamatan dan 68 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.005.012 jiwa dengan luas wilayah 118,50 km² dan sebaran penduduk viii.481 jiwa/km².[2]
[3]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bogor, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|
32.71.04 | Bogor Barat | 16 |
|
32.71.01 | Bogor Selatan | 16 |
|
32.71.03 | Bogor Tengah | 11 |
|
32.71.02 | Bogor Timur | 6 |
|
32.71.05 | Bogor Utara | viii |
|
32.71.06 | Tanah Sareal | 11 |
|
TOTAL | 68 |
Pariwisata
[sunting
|
sunting sumber]
- Kebun Raya Bogor
- Istana Bogor
- Prasasti Batutulis
- Kantor Pos Bogor
- Cimahpar Integrated Conservation
- Alun-Alun Kota Bogor
- Taman Kencana
- Lapangan Sempur
- Situ Gede
Alun-Alun Kota Bogor eks taman topi yang merupakan alun-alun terluas di Bogor Raya (1,7 ha), meskipun alun-alun tertua di Bogor Raya adalah Alun-alun Jonggol.
Kuliner
[sunting
|
sunting sumber]
Bogor memiliki beberapa makanan khas, antara lain:
- Soto Bogor
- Cungkring
- Doclang
- Gepuk Karuhun
- Ikan Balita
- Asinan Bogor
- Toge Goreng
- Roti Unyil
- Laksa Bogor
- Lapis Talas Bogor
Sementara, minuman yang khas antara lain Es Pala dan Bir Kocok.
Kesenian
[sunting
|
sunting sumber]
Bogor memiliki beberapa kesenian, antara lain:
- Wayang bambu
Transportasi
[sunting
|
sunting sumber]
- Kereta Api Indonesia (KAI)
- KAI Driver
-
B
Lin Bogor
-
- KA Pangrango
- Bogor-Sukabumi
- LRT Jabodebek (TBA)
-
CB
Lin Cibubur
-
- KAI Driver
- Autobus BRT Trans Pakuan
- 1: Terminal Bubulak-Cidangiang
- 2: Terminal Bubulak-Ciawi
- 3: Terminal Bubulak-Sukasari
- 4: Ciparigi-Ciawi
- 5: Ciparigi-Stasiun Bogor
- six: Parung Banteng-Air Mancur
- seven: Cidangiang-Sentul Bellanova
- Perum PPD
- JR-07: Tamansari Persada-Blok One thousand Plaza
- JR-08: Tamansari Persada-Stasiun Juanda
- JR-09: Stasiun Bogor-Stasiun Juanda
- JR-ten: Stasiun Bogor-Stasiun Manggarai
- JR-xi: Stasiun Bogor-Stasiun Tebet
- Layanan Motorcoach Bandara Internasional Soekarno-Hatta
- DAMRI: Botani Foursquare-Bandara Soekarno-Hatta
- Angkutan Kota Wilayah Kota Bogor dan beberapa rute menghubungkan wilayah Kabupaten Bogor menuju Terminal Bubulak.
Terminal
[sunting
|
sunting sumber]
- Final Baranangsiang
- Concluding Wangun
- Terminal Bubulak
Selain itu, Kota Bogor dilalui oleh Jalur KA Manggarai-Padalarang.
Stasiun
[sunting
|
sunting sumber]
Kota Bogor memiliki 1 stasiun KRL dan two stasiun KA Pangrango, diantaranya:
- Stasiun Bogor
- Stasiun Bogor Paledang
- Stasiun Batutulis
Selain itu, Kota Bogor juga memiliki 1 stasiun yang sudah berhenti beroperasi, ii stasiun KA Pangrango dan 1 stasiun KRL yang sedang dalam usulan, yaitu:[four]
- Stasiun Empang
- Stasiun Ciomas
- Stasiun Sukaresmi
- Stasiun Bogor Nirwana
Kesehatan
[sunting
|
sunting sumber]
Rumah Sakit
[sunting
|
sunting sumber]
- RSUD Kota Bogor
- RS dr. H. Marzoeki Mahdi
- RS Hermina Bogor
- RSIA Sawojajar
- RSIA Pasutri Bogor
- RSU Azra Bogor
- RSU Bhayangkara Bogor
- RSU Bogor Medical Eye
- RSU Islam Bogor
- RSU Juliana
- RSU Medika Dramaga
- RSU Melania
- RSU Mulia Pajajaran
- RSU PMI Bogor
- RSU Salak
- RSU Ummi
- RSU Vania
Infrastruktur
[sunting
|
sunting sumber]
Tempat Ibadah
[sunting
|
sunting sumber]
- Masjid Agung At-Tohiriyah, Jalan Empang i No.1, RT.01/RW.02, Empang, Kec. Bogor Sel., Kota Bogor, Jawa Barat 16132
- Masjid Raya Bogor, Jalan Raya Pajajaran, Baranangsiang, Kec. Bogor Timur
- Masjid Al-Mustofa, Jalan Cermai Ujung Blok, Bantarjati, Kec. Bogor Utara
- Masjid Jami’ Al-Juman, Jalan Pahlawan, Bondongan, Kec. Bogor Selatan
- Masjid Agung Bogor, Jalan Nyi Raja Permas, Cibogor, Kec. Bogor Tengah
- Masjid Al-Hijri Ii, Jalan 1000.H Sholeh Iskandar, Sukadamai, Kec. Tanah Sareal
- Gereja Batak Karo Protestan Bogor, Jalan Tumapel Ujung, Kedung Jaya, Kec. Tanah Sareal
- Gereja Methodist Jemaat Immanuel Bogor, Jalan Cincau, Gudang, Kec. Bogor Tengah
- Gereja Zebaoth Bogor, Jalan Ir. H. Juanda, Paledang, Kec. Bogor Tengah
- Gereja Katedral Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Paledang, Kec. Bogor Tengah
- Gereja Saint Fransiskus Bogor, Jalan Siliwangi, Bondongan, Kec. Bogor Selatan
- Gereja Kristen Bogor, Jalan Pengadilan, Pabaton, Kec. Bogor Tengah
- Gereja Kristus Bogor, Jalan Siliwangi, Sukasari, Kec. Bogor Timur
- Gereja Sidang Jemaat Allah Bogor, Jalan Suryakencana, Gudang, Kec. Bogor Tengah
- Gereja HKBP Bogor, Jalan Paledang, Paledang, Kec. Bogor Tengah
- Gereja Bethel Bogor, Jalan Jenderal Sudirman, Sempur, Kec. Bogor Tengah
- Klenteng Hok Tek Bio Bogor, Jalan Otto Iskandardinata, Babakan Pasar, Kec. Bogor Tengah
Museum dan Perpustakaan
[sunting
|
sunting sumber]
- Museum Etnobotani
- Museum Zoologi Bogor
- Museum Tanah
- Museum Pembela Tanah Air (PETA)
- Museum Perjuangan
- Herbarium Bogoriense
- Perpustakaan Kota Bogor
Pendidikan
[sunting
|
sunting sumber]
Kota Bogor memiliki sekitar i.487 sekolah, 211.456 siswa, dan 13.292 guru.
Perguruan Tinggi
[sunting
|
sunting sumber]
- Institut Pertanian Bogor
- Politeknik AKA Bogor
- Politeknik Kesehatan Bandung
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hidayah
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Karimiyah
- Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman
- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pandu Madaniyah
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Triguna
- Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Binaniaga
- Sekolah Tinggi Ilmu Komputer El-Rahma
- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Albana
- Sekolah Tinggi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Bogor
- Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor
- Sekolah Tinggi Sandi Negara
- Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor
- Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Cakrawala
- Universitas Bina Sarana Informatika
- Universitas Djuanda
- Universitas Ibn Khaldun
- Universitas Muhammadiyah
- Universitas Nusa Bangsa
- Universitas Pakuan
- Universitas Terbuka
Referensi
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
https://bogornews.com/inilah-namanama-anggota-dprd-kota-bogor-periode-20142019 -
^
“Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan”. Kementerian Dalam Negeri Republik Republic of indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal
three Oktober
2019.
-
^
“Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan”. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli
(PDF)
tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal
15 Januari
2020.
-
^
Harahap, Riza. Dirgantara, Ganet, ed. “Pemkot Bogor usulkan KAI bangun lima stasiun kecil di Bogor”.
ANTARA News
. Diakses tanggal
2021-11-25
.
Pranala luar
[sunting
|
sunting sumber]
-
(Indonesia)
Situs spider web resmi
Pembangunan Rumah Sakit Hermina Padang
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bogor