Pembangunan Rumah Sakit Di Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara |
|
---|---|
Kabupaten |
|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦧꦚ꧀ꦗꦂꦤꦼꦒꦫ |
|
|
|
|
Julukan:
Dawet Ayu |
|
Motto:
Manunggaling swara tumataning praja |
|
Kabupaten Banjarnegara Peta Tampilkan peta Jawa
Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara (Indonesia) Tampilkan peta Indonesia |
|
Koordinat: seven°24′South 109°48′E / 7.4°South 109.eight°E / -vii.4; 109.viii |
|
Negara |
Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Dasar hukum | Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 |
Hari jadi | 26 Februari 1571 |
Ibu kota | Banjarnegara |
Jumlah satuan pemerintahan |
Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Syamsudin (Plt.) |
• Sekretaris Daerah | Indarto |
Luas | |
• Total | one.069,73 km2 (413,03 sq mi) |
Populasi
(2021)[1] |
|
• Total | 1.020.982 |
• Kepadatan | 951/km2 (two,460/sq mi) |
Demografi | |
• Agama |
|
• IPM |
67,86 (2021) Sedang [4] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos |
534xx – 534xx |
Kode area telepon | +62 286 |
Pelat kendaraan | R xxxx D*/I*/Thou*/O*/West*/Y* |
Kode Kemendagri | 33.04 |
DAU | Rp 1.015.129.697.000,- (2020)[v] |
Flora resmi | Kayu manis cina |
Fauna resmi | Pelatuk bawang |
Situs spider web |
banjarnegarakab |
Banjarnegara
(bahasa Jawa:
ꦧꦚ꧀ꦗꦂꦤꦼꦒꦫ) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Republic of indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Banjarnegara Kota. Kabupaten Banjarnegara terletak di antara 7° 12’–7° 31′ Lintang Selatan dan 109° 29’–109° 45’fifty” Bujur Timur. Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara adalah 106.970,997 ha atau three,x % dari luas seluruh Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sebelah utara, Kabupaten Wonosobo di sisi timur, Kabupaten Kebumen di sisi selatan, serta Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga di sebelah barat.
Geografi
[sunting
|
sunting sumber]
Bentang alam berdasarkan bentuk tata alam dan penyebaran geografis, wilayah ini dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
- Zona Utara, adalah kawasan pegunungan yang merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng, Pegunungan Serayu Utara. Daerah ini memiliki relief yang curam dan bergelombang. Di bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang terdapat beberapa puncak, seperti Gunung Rogojembangan dan Gunung Prahu. Beberapa kawasan digunakan sebagai objek wisata, dan terdapat pula pembangkit listrik tenaga panas bumi. Zona sebelah utara meliputi kecamatan Kalibening, Pandanarum, Wanayasa, Pagentan, Pejawaran, Batur, Karangkobar, Madukara
- Zona Tengah, merupakan zona Depresi Serayu yang cukup subur. Bagian wilayah ini meliputi kecamatan Banjarnegara, Ampelsari, Bawang, Purwanegara, Mandiraja, Purworejo Klampok, Susukan, Wanadadi, Banjarmangu, Rakit
- Zona Selatan, merupakan bagian dari Pegunungan Serayu Selatan, merupakan daerah pegunungan yang memiliki relief curam meliputi kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, Sigaluh, Mandiraja, Bawang, Susukan.
Topografi
[sunting
|
sunting sumber]
Topografi wilayah ini sebagian besar (65% lebih) berada di ketinggian antara 100 southward/d 1000 meter dari permukaan laut. Secara rinci pembagian wilayah berdasarkan topografi.
- Kurang dari 100 1000 dari permukaan air laut, meliputi luas 9,82 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Susukan dan Purworejo Klampok, Mandiraja, Purwanegara dan Bawang.
- Antara 100 – 500 k dari permukaan air laut, meliputi luas 37,04 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Punggelan, Wanadadi, Rakit, Madukara, sebagian Susukan, Mandiraja, Purwanegara, Bawang, Pagedongan, Banjarmangu dan Banjarnegara.
- Antara 500 -1.000 m dari permukaan air laut, meliputi luas 28,74% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Sigaluh, sebagian Banjarnegara, Pagedongan dan Banjarmangu.
- Lebih dari 1.000 thousand dari permukaan air laut, meliputi luas 24,twoscore% dari seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara meliputi kecamatan Pejawaran, Batur, Wanayasa, Kalibening, Pandanarum, Karangkobar dan Pagentan.
Sungai Serayu mengalir menuju ke Barat, serta anak-anak sungainya termasuk Kali Tulis, Kali Merawu, Kali Pekacangan, Kali Gintung dan Kali Sapi. Sungai tersebut dimanfaatkan sebagai sumber irigasi pertanian.
Wilayah kabupaten Banjarnegara memiliki iklim tropis, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/tahun, serta suhu rata-rata 20°- 26 °C.
Sejarah
[sunting
|
sunting sumber]
Dalam perang Diponegoro, R.Tumenggung Dipoyudo 4 berjasa kepada pemerintah mataram, sehingga di usulkan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono VII untuk di tetapkan menjadi bupati banjar berdasarkan Resolutie Governeor General Buitenzorg tanggal 22 agustus 1831 nomor I, untuk mengisi jabatan Bupati Banjar yang telah dihapus statusnya, berkedudukan di Banjarmangu dan dikenal dengan Banjarwatulembu. Usul tersebut disetujui.
Persoalan meluapnya Sungai Serayu menjadi kendala yang menyulitkan komunikasi dengan Kasunanan Surakarta. Kesulitan ini dirasakan menjadi beban bagi bupati ketika dia harus menghadiri Pasewakan Agung pada saat-saat tertentu di Kasultanan Surakarta. Untuk mengatasi masalah ini diputuskan untuk memindahkan ibu kota kabupaten ke selatan Sungai Serayu.
Daerah Banjar (sekarang Kota Banjarnegara) menjadi pilihan untuk ditetapkan sebagai ibu kota yang baru. Kondisi daerah yang baru ini merupakan persawahan yang luas dengan beberapa lereng yang curam. Di daerah persawahan (Banjar) inilah didirikan ibu kota kabupaten (Negara) yang baru sehingga nama daerah ini menjadi Banjarnegara (Banjar: Sawah, Negara: Kota).
R.Tumenggung Dipoyuda menjabat Bupati sampai tahun 1846, kemudian diganti R. Adipati Dipodiningkrat, tahun 1878 pensiun. Penggantinya diambil dari luar Kabupaten Banjarnegara. Gubermen (pemerintahan) mengangkat Mas Ngabehi Atmodipuro, patih Kabupaten Purworejo (Bangelan) I Gung Kalopaking di panjer (Kebumen) sebagai penggantinya dan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung Jayanegara I. Dia mendapat ganjaran pangkat “Adipati” dan tanda kehormatan “Bintang Mas” Tahun 1896 dia wafat diganti putranya Raden Mas Jayamisena, Wedana distrik Singomerto (Banjarnegara) dan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung Jayanegara Ii. Dari pemerintahan Belanda Raden Tumenggung Jayanegara 2 mendapat anugerah pangkat “Adipati Aria” Payung emas Bintang emas besar, Officer Oranye. Pada tahun 1927 dia berhenti, pensiun. Penggantinya putranya, Raden Sumitro Kolopaking Purbonegoro, yang juga mendapat anugerah sebutan Tumenggung Aria, dia keturunan kanjeng R. Adipati Dipadiningrat, berarti kabupaten kembali kepada keturunan para penguasa terdahulu. Di antara para Bupati Banjarnegara, Arya Sumitro Kolopaking yang menghayati 3 zaman, yaitu zaman Hindia Belanda, Jepang dan RI, dan menghayati serta menangani langsung Gelora Revolusi Nasional (1945–1949). Ia mengalami sebutan “Gusti Kanjeng Bupati”, lalu “Banjarnegara Ken Cho” dan berakhir “Bapak Bupati”. Selanjutnya yang menjadi Bupati setelah Raden Aria Sumitro Kolopaking Purbonegoro ialah: Raden Sumitro, Tahun (1949–1959)
- Mas Ngabehi Atmodipuro (1878-1896)
- Raden Mas Jayamisena (1896-1927)
- Raden Sumitro Kolopaking Purbonegoro (1927-1949)
- Raden Sumitro, Tahun 1949–1959.
- Raden Mas Soedjirno, Tahun 1960–1967.
- Raden Soedibjo, Tahun 1967–1973.
- Drs. Soewadji, Tahun 1973–1980.
- Drs.H. Winarno Surya Adisubrata, Tahun 1980–1986.
- H. Endro Soewarjo, Tahun 1986–1991.
- Drs.H.Nurachmad, Tahun 1991–1996.
- Drs.H.Nurachmad, tahun 1996–2001.
- Drs.Ir. Djasri, MM, MT dan Wabup: Drs. Hadi Supeno, Msi, tahun 2001-2006
- Drs.Ir. Djasri, MM, MT dan Wabup: Drs. Soehardjo. MM, tahun 2006-2011
- Sutedjo dan Wabup: Hadi Supeno tahun 2011-2016
- Budhi Sarwono (Wing Chin) dan Wabup: H. Syamsudin, South.Pd, M.Pd, tahun 2016-2022
Lambang
[sunting
|
sunting sumber]
Pada tanggal 17 Agustus 1967, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (DPRDGR) Kabupaten Banjarnegara meluncurkan lambang daerahnya oleh K. Soedjirno, Bupati Banjarnegara ke-7. Lambang Banjarnegara didesain oleh Soehardjo, Wakil Bupati Banjarnegara periode 2006–2011. Ia menyebutkan bahwa lambang tersebut dibuat saat usianya x tahun dan merupakan hasil dari perlombaan (sayembara). Ia mengaku bahwa proses untuk dapat disahkan menjadi lambang resmi daerah tersebut berlangsung selama satu tahun, lalu pada dekade 1980-an lambangnya kemudian diberikan sengkalan di bawahnya yang menjadi motto daerah,
Wani memetri rahayuning praja, yang artinya “Bertekad melestarikan kemakmuran menuju kebahagiaan lahir-batin bagi rakyat dan pemerintahnya”.[half-dozen]
Lambang tersebut berbentuk perisai hijau dengan tepi kuning. Di dalamnya terdapat padi 17 butir, kapas 8 kuntum bunga, segilima merah putih, bintang, pohon beringin, gunung dan daratan, sifon Belanda, sebilah keris, dan gelombang air. Lambang dengan sengkalan daerah ini dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Banjarnegara Nomor 11 Tahun 1988 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat Ii Tentang Lambang Daerah.
Perubahan lambang
[sunting
|
sunting sumber]
Pada tahun 2018, Pemkab Banjarnegara menghadirkan tanggal hari jadi yang baru, 26 Februari 1571.[7]
Akibat dari penetapan hari jadi yang baru ini, Pemkab Banjarnegara berencana untuk merevisi lambang daerahnya agar sesuai dengan hari jadinya yang baru itu. Pada tahun 2021, sejumlah rancangan lambang versi baru dibocorkan di media sosial. Sekda Banjarnegara Indarto menjelaskan bahwa lambang yang berseliweran ini muncul atas usulan masyarakat Banjarnegara. Namun, pihaknya menyebut bahwa perubahan tersebut masih dibahas di DPRD. Ada usulan dawet ayu yang muncul dari sejarawan Banjarnegara Heni Purwono.[eight]
Di tengah-tengah pandemi, draf lambang daerah yang diusulkan oleh DPRD itu bocor, dengan hilangnya gambar beringin, diganti dengan Candi Arjuna yang ada di kompleks Candi Dieng 50 dengan latar belakang logo Kabupaten banjarnegara yg di dominasi Pegunungan / Daratan tinggi. Saat desain tersebut dituding berkaitan dengan sebuah kepentingan politik tertentu, Tuswadi, ilmuwan yang tergabung dalam anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia beranggapan bahwa beringin bukanlah simbol politik, melainkan perwujudan dari sila ketiga Pancasila, dan tak dapat “disandingkan dengan pohon di lambang partai”.[nine]
Bentuk final dari lambang tersebut akhirnya muncul di situs resmi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada Februari 2022. Lambang tersebut mempertahankan mayoritas elemen lama, dengan menambah Candi Arjuna di Dieng, Gunung / Daratan Tinggi ,sawah dan ladang kentang, serta Bendungan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Motto daerah yang baru ini adalah sengkalan
Manunggaling swara tumataning praja, yang dapat dimaknai sebagai 1571 Masehi. Secara maknawi, sengkalan ini bermakna “Bersatu padunya masyarakat dan pemerintah dalam membangun dan menata kehidupan demi terwujudnya
baldatun ṭayyibatun wa rabbun ġafūr”.
Lambang ini dikukuhkan dengan Perda No. 1 Tahun 2022.
Pemerintahan
[sunting
|
sunting sumber]
Daftar Bupati
[sunting
|
sunting sumber]
No. | Bupati | Foto | Mulai menjabat | Selesai menjabat | Partai | Wakil Bupati | Periode |
---|---|---|---|---|---|---|---|
i | R.Tumenggung Dipoyudo Four | 22 Agustus 1831 | 1846 | one | |||
two | Raden Adipati Dipodiningkrat | 1846 | 1878 | 2 | |||
3 | Mas Ngabehi Atmodipuro | 1878 | 1896 | iii | |||
iv | Raden Mas Jayamisena | 1896 | 1927 | 4 | |||
5 | Raden Adipati Arya Poerbonegoro Soemitro Kolopaking | 1927 | 1949 | five | |||
6 | Raden Sumarto[ten] | 1949 | 1959 | vi | |||
6 | Raden Sumitro | 1949 | 1959 | half dozen | |||
7 | Raden Mas Soedjirno | 1960 | 1967 | PNI | vii | ||
viii | Raden Soedibjo | 1967 | 1973 | 8 | |||
9 | Drs.Soewadji | 1973 | 1980 | nine | |||
10 | Drs.H.Winarno Surya Adisubrata | 1980 | 1986 | ten | |||
11 | H. Endro Soewarjo | 1986 | 1991 | 11 | |||
12 | Drs.H. Nurachmad | 1991 | 1996 | 12 | |||
1996 | 2001 | 13 | |||||
13 | Drs.Ir. Djasri, MM, MT | 2001 | 2006 | Drs. Hadi Supeno, Chiliad.Si | xiv | ||
2006 | 2011 | Drs. Soehardjo, MM | 15 | ||||
14 | Sutedjo Slamet Utomo | 17 Juli 2011 | 2016 | Drs. H. Hadi Supeno, Thou.Si | 16 | ||
Prijo Anggoro BR Penjabat Bupati |
seven November 2016 | Mei 2017 | 17 | ||||
fifteen | Budhi Sarwono | 22 Mei 2017 | 3 September 2021 | H. Syamsudin, S.Pd., M.Pd | |||
– | Syamsudin (Pelaksana Harian) |
3 September 2021 | 22 Mei 2022 | ||||
– | Tri Harso Widirahmanto (penjabat) | 22 Mei 2022 | Petahana |
Dewan Perwakilan
[sunting
|
sunting sumber]
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Banjarnegara dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2009–2014 | 2014–2019 | 2019–2024 | |
PDI-P | 7 |
vi |
ix |
PKB | 5 |
5 |
vii |
Demokrat | 5 |
3 |
7 |
PPP | 6 |
half-dozen |
5 |
PKS | half-dozen |
five |
v |
Golkar | 8 |
6 |
iv |
PAN | 8 |
6 |
4 |
NasDem |
(baru) three |
4 |
|
Gerindra |
(baru) 3 |
5 |
3 |
Hanura |
(baru) 0 |
0 |
2 |
PDP |
(baru) 1 |
||
PKNU |
(baru) 1 |
||
Jumlah Anggota | l |
45 |
50 |
Jumlah Partai | x |
nine |
ten |
Kecamatan
[sunting
|
sunting sumber]
Kabupaten Banjarnegara terdiri dari 20 kecamatan, 12 kelurahan, dan 266 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai one.002.398 jiwa dengan luas wilayah 1.023,73 km² dan sebaran penduduk 979 jiwa/km².[11]
[12]
Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Banjarnegara, dengan kecamatan terluas dan memiliki penduduk terbanyak adalah kecamatan Punggelan. Kota-kota kecamatan yang cukup signifikan adalah: Kota Mandiraja, Klampok, Wanadadi, Karangkobar, dan Kalibening.
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Banjarnegara, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
33.04.09 | Banjarmangu | 17 | Desa |
|
|
33.04.06 | Banjarnegara | 9 | 4 | Desa |
|
Kelurahan |
|
||||
33.04.16 | Batur | 8 | Desa |
|
|
33.04.05 | Bawang | 18 | Desa |
|
|
33.04.18 | Kalibening | 16 | Desa |
|
|
33.04.13 | Karangkobar | xiii | Desa |
|
|
33.04.08 | Madukara | ii | 18 | Desa |
|
Kelurahan |
|
||||
33.04.03 | Mandiraja | 16 | Desa |
|
|
33.04.20 | Pagedongan | nine | Desa |
|
|
33.04.fourteen | Pagentan | sixteen | Desa |
|
|
33.04.xix | Pandanarum | eight | Desa |
|
|
33.04.15 | Pejawaran | 17 | Desa |
|
|
33.04.12 | Punggelan | 17 | Desa |
|
|
33.04.04 | Purwanegara | 13 | Desa |
|
|
33.04.02 | Purworejo Klampok | eight | Desa |
|
|
33.04.11 | Rakit | xi | Desa |
|
|
33.04.07 | Sigaluh | 1 | 14 | Desa |
|
Kelurahan |
|
||||
33.04.01 | Susukan | fifteen | Desa |
|
|
33.04.ten | Wanadadi | xi | Desa |
|
|
33.04.17 | Wanayasa | 17 | Desa |
|
|
TOTAL | 12 | 266 |
Pendidikan
[sunting
|
sunting sumber]
Sekolah Menengah Atas
[sunting
|
sunting sumber]
Terdapat beberapa sekolah favorit dan sudah berstandar nasional antara lain:
- SMK Negeri i Mandiraja
- SMA Ma’arif Mandiraja
- SMK Negeri 1 Bawang
- SMK Tamansiswa Banjarnegara
- SMK Negeri ii Bawang
- SMK Cokroaminoto ii Banjarnegara
- SMK Negeri 1 Punggelan
- SMK Negeri 1 Wanayasa
- SMK Negeri ane Susukan
- SMA Negeri 1 Banjarnegara
- SMA Negeri 1 Purwareja klampok
- SMA Negeri ane Purwanegara
- SMA Negeri 1 Bawang
- SMA Negeri 1 Wanadadi
- SMA Negeri i Sigaluh
- SMA Negeri ane Karangkobar
- SMA Negeri 1 Batur
- MAN Negeri 1 Banjarnegara
- Homo Negeri 2 Banjarnegara
- SMA Muhammadiyah i Banjarnegara
- SMK Muhammadiyah Banjarnegara
- SMA Muhammadiyah Kalibening
- SMK Cokroaminoto Wanadadi
Sekolah Menengah Pertama
[sunting
|
sunting sumber]
- SMP Negeri 1 Mandiraja
- SMP Negeri 2 Mandiraja
- SMP Negeri three Mandiraja
- SMP Negeri 4 Mandiraja
- SMP Nurul Ambiya Mandiraja
- SMP Plus Riyadul Mustaqim Mandiraja
- SMP Negeri 1 Kalibening
- SMP Negeri 1 Banjarnegara
- SMP Negeri 2 Banjarnegara
- SMP Negeri 5 Banjarnegara
- SMP Negeri 1 Purwanegara
- SMP Negeri 2 Purwanegara
- SMP Negeri 3 Purwanegara
- SMP Negeri 4 Purwanegara
- SMP Negeri ane Punggelan
- SMP Negeri 1 Karangkobar
- SMP Negeri 1 Susukan
- SMP Negeri i Bawang
- SMP Negeri 2 Bawang
- SMP Negeri ii Banjarmangu
- SMP Negeri 1 Wanadadi
- SMP Negeri 2 Wanadadi
- SMP IT Permata Hati Banjarnegara
- SMP IT Mutiara Hati Banjarnegara
- MTS Cokroaminoto Tanjungtirta
- MTS Cokroaminoto Tribuana
Perguruan Tinggi
[sunting
|
sunting sumber]
di Banjarnegara juga terdapat perguruan tinggi baik negeri maupun swasta antara lain:
- Politeknik Banjarnegara
- STIE Taman Siswa
- STIMIK Tunas Bangsa
Pendidikan formal | TK atau RA | SD atau MI | SMP atau MTs | SMA atau MA | SMK | Perguruan tinggi | Lainnya | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Negeri | 3 | 657 | 95 | 10 | 4 | 0 | 0 | |||||
Swasta | 539 | 210 | 49 | 17 | 13 | 3 | 0 | |||||
Full | 542 | 867 | 144 | 27 | 17 | 3 | 0 | |||||
Data sekolah di Kabupaten Banjarnegara Sumber: [13] |
Kesehatan
[sunting
|
sunting sumber]
Rumah Sakit yang memiliki fasilitas yang memadai di antaranya:
- RSUD Kabupaten Banjarnegara
- RSI Bawang
- RS Imanuel Purwareja Klampok
- RSU PKU Muhammadiyah Banjarnegara
Pariwisata
[sunting
|
sunting sumber]
Tempat Wisata
[sunting
|
sunting sumber]
Objek wisata yang ada di Banjarnegara, antara lain:
- Objek Wisata Dataran Tinggi Dieng
- Taman Rekreasi Marga Satwa Serulingmas
- Arung Jeram Sungai Serayu
- Bendungan Panglima Besar Jenderal Soedirman
- Curug Pitu
- Surya Yudha Park
- Serayu Park
- Curug Muncar
- Gunung Tampomas
- Gunung Lanang
- Wadas Tumpang
- Bukit Asmara Situk
- Bukit Watu Sodong, Mandiraja
- Bukit Rumpit bike park , Mandiraja
- Wisata sawah Wates , Mandiraja
- Mandiraja View Garden
- Bukit Sikunang
Penginapan
[sunting
|
sunting sumber]
Di Kabupaten Banjarnegara Terdapat banyak hotel yang menjadi pilihan, baik yang berbintang maupun yang belum, di antaranya:
- Hotel Central Banjarnegara
- Hotel Surya Yudha
- Hotel Garuda Banjarnegara
- Hotel Asri Banjarnegara
- Hotel Sokanandi Banjarnegara
- Hotel Nyaman Banjarnegara
Kuliner khas
[sunting
|
sunting sumber]
Makanan khas Banjarnegara antara lain:
- Dawet Ayu
- Tempe Mendhoan
- Tahu Masak Mandiraja
- Combro Kering
- Bakso (bukan merupakan asli Banjarnegara, melainkan dibawa oleh pendatang dari Wonogiri)
- Apem Madukara
- Jenang Salak Madukara
- Buntil (di pasar tersedia banyak)
- Jipang
- Keripik kentang Batur
- Keripik Mujahir dari Luwung
- Wajik Klethik Kalibening
- Salak Pondoh Khas Banjarnegara
Ekonomi
[sunting
|
sunting sumber]
Perbelanjaan
[sunting
|
sunting sumber]
Perbelanjaan Modern
- Depo Pelita
- Surya Swalayan
Pasar Besar
[sunting
|
sunting sumber]
- Pasar Mandiraja
- Pasar Purwasaba, Mandiraja
- Pasar Kota Banjarnegara
- Pasar Salak Banjarnegara
- Pasar Wage Banjarnegara
- Pasar Hewan Petambakan
- Pasar Gripit, Banjarmangun
- Pasar Karangkobar
- Pasar Kalibening
- Pasar Batur
- Pasar Lawen, Pandanarum
- Pasar Manis, Punggelan
- Pasar Pon Danakerta, Punggelan
- Pasar Wanadadi
- Pasar Lengkong, Rakit
- Pasar Rakit
- Pasar Purwanegara
- Pasar Purwareja Klampok
- Pasar Pakikiran
Transportasi
[sunting
|
sunting sumber]
Banjarnegara dilalui jalan Nasional yang menghubungkan antara Banyumas dengan Magelang dan Semarang. Klampok merupakan persimpangan jalur menuju Purbalingga dan Banyumas. Selain itu terdapat juga jalan provinsi yang menghubungkan Banjarnegara dengan Pekalongan & Batang, melintasi dataran tinggi Dieng, serta daerah Mandiraja sebagai penghubung antara Banjarnegara dengan Kebumen.
Angkutan charabanc antarkota yang melewati Banjarnegara antara lain adalah jurusan Solo-Bawen-Wonosobo-Purwokerto, Semarang-Bawen-Wonosobo-Purwokerto, Wonosobo-Banjarnegara-Bandung, Wonosobo-Banjarnegara-Banyumas serta Banjarnegara-Dki jakarta. Alternatif lain adalah menggunakan jasa angkutan travel yang antara lain dilayani adalah:
- Dki jakarta–Purwokerto–Banjarnegara–Wonosobo
- Bandung–Purwokerto–Banjarnegara–Wonosobo
- Purwokerto–Banjarnegara–Semarang
- Purwokerto–Banjarnegara–Yogyakarta
- Purwokerto–Banjarnegara–Semarang
- Purbalingga–Mandiraja–Kebumen
- Purbalingga–Mandiraja–Yogyakarta
Alternatif angkutan di dalam kota Banjarnegara adalah menggunakan angkutan kota (angkot), becak, dan dokar.
Stasiun
[sunting
|
sunting sumber]
Kabupaten Banjarnegara memiliki 15 stasiun di Jalur kereta api Purwokerto–Wonosobo yang tidak beroperasi, diantaranya:
- Stasiun Banjarnegara
- Stasiun Purwareja
- Stasiun Mandiraja
- Stasiun Bawang
- Stasiun Sigaluh
- Stasiun Gumiwang
- Halte Gandulekor
- Halte Binorong
- Halte Mantrianom
- Stasiun Singomerto
- Stasiun Perigi
- Stasiun Sokanandi
- Stasiun Tunggoro
- Stasiun Bandingan
- Stasiun Bojanegara (Banjarnegara)
Media
[sunting
|
sunting sumber]
Banjarnegara memiliki beberapa surat kabar yang beroprasi di Banjarnegara, antara lain Kabupaten Banjarnegara , Radar Banyumas rubik RADAR BANJARNEGARA dan banjarnegaraku.com, GilarPost Banjarnegra.
Radio
[sunting
|
sunting sumber]
Banjarnegara memiliki Radio yang tersebar di seluruh daerah ini
Yaitu :
- Radio Popular FM Banjarnegara
- Radio Lppl Suara Banjarnegara
DLL
Tokoh Banjarnegara
[sunting
|
sunting sumber]
- M. Ma’ruf, Mantan Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004 s/d 2007)’ lantas digantikan oleh H. Mardiyanto.
- Ebiet G. Ade, Penyanyi lagu-lagu balada pada era seventy-an hingga sekarang.
- Chris John, Petinju dengan nama lengkap Yohannes Christian John, atau lebih dikenal sebagai Chris John adalah seorang petinju Indonesia. Ia tercatat sebagai petinju Indonesia kelima yang berhasil meraih gelar juara dunia, setelah Ellyas Pical, Nico Thomas, Ajib Albarado dan Suwito Lagola.
- Herry Suhardiyanto, peneliti dan rektor Institut Pertanian Bogor.
- Threes Nio, wartawati luar negeri dari Harian Kompas yang bertugas sejak 1965 hingga kematiannya pada 1990.
- Wiwiex Soedarno, keyboardist band stone era 90-an , Powerslaves
Referensi
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
“Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2021”
(pdf).
world wide web.banjarnegarakab.bps.go.id. hlm. eight, 78. Diakses tanggal
15 Juni
2021.
-
^
“Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Banjarnegara”.
www.sp2010.bps.go.id.
-
^
“Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020”. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diakses tanggal
iv Maret
2022.
-
^
“Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021”.
www.bps.go.id
. Diakses tanggal
10 Desember
2021.
-
^
“Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020”
(PDF).
www.djpk.kemenkeu.become.id. (2020). Diakses tanggal
xv Juni
2021.
-
^
Pradikta, Dimas Diyan. “Logo Banjarnegara Baru Harus Miliki Filosofis dan Historis – Portal Pekalongan”.
portalpekalongan.pikiran-rakyat.com
. Diakses tanggal
2022-02-08
.
-
^
Suwito, Castro. “Hari Jadi Banjarnegara Disepakati 26 Februari 1571 – Suara Merdeka”.
Hari Jadi Banjarnegara Disepakati 26 Februari 1571 – Suara Merdeka
. Diakses tanggal
2022-02-08
.
-
^
“Marak Gambar Logo Baru Pemkab Banjarnegara, Ini Kata Sekda”.
SerayuNews. 2021-09-24. Diakses tanggal
2022-02-08
.
-
^
Muzaki, Khoirul. “Desain Logo Baru Kabupaten Banjarnegara Dikaitkan Partai Politik: Pohon Beringin Lambang Sila Ketiga”.
Tribunnews.com
. Diakses tanggal
2022-02-08
.
-
^
“Bupati Banjarnegara dari masa ke masa”. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-xv. Diakses tanggal
2017-08-15
.
-
^
“Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Information Wilayah Administrasi Pemerintahan”. Kementerian Dalam Negeri Republik Republic of indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal
3 Oktober
2019.
-
^
“Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan”. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli
(PDF)
tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal
fifteen Januari
2020.
-
^
Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) [1]Diarsipkan 2011-06-19 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-06-nineteen di Wayback Auto. Diarsipkan 2011-06-nineteen di Wayback Car. Diarsipkan 2011-06-xix di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-06-xix di Wayback Machine.
Wilayah
Kabupaten Banjarnegara
(2010/2011)
Pranala luar
[sunting
|
sunting sumber]
-
(Indonesia)
Situs web resmi
-
(Indonesia)
Situs spider web Polres Banjarnegara Diarsipkan 2015-02-28 di Wayback Machine. -
(Republic of indonesia)
Situs web Budpar Banjarnegara -
(Indonesia)
Situs web Pengadilan Negeri Banjarnegara -
(Indonesia)
Situs web Bapeda Banjarnegara Diarsipkan 2012-06-twenty di Wayback Machine. -
(Republic of indonesia)
Situs web KPPN Banjarnegara Diarsipkan 2011-xi-01 di Wayback Machine.
Pembangunan Rumah Sakit Di Banjarnegara
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Banjarnegara