Pembangunan Rumah Produksi Pasca Panen Tanaman Padi Dikabupaten Karanganyar

Pembangunan Rumah Produksi Pasca Panen Tanaman Padi Dikabupaten Karanganyar

usaha perbaikan penanganan pasca panen padi yang dianjurkan departemen pertanian tanaman pangan meliputi pemanenan, perontokan, pembersihan, pengeringan, penggilingan, pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan (anonim, 2009).


  1. panen

                persiapan panen dilakukan dengan cara mengeringkan lahan pertanaman 7 – x hari sebelum panen.  pemanenan yang dilakukan terlalu awal menghasilkan lebih banyak gabah hampa, butir hijau dan butir mengapur, sehingga pemanenan yang terhambat juga mengakibatkan kehilangan hasil yang tinggi akibat gabah makin mudah rontok selain itu persentase besar pecah meningkat.

anjuran-anjuran dalam proses pemanenan :

                pengamatan tanaman padi di lapangan perlu dilakukan lebih intensif mulai saat tanaman berbunga merata, dan hasil pengamatan dicatat.  penentuan saat panen yang tepat dapat didasarkan atas penampakan visual, kerontokan dan umur setelah berbunga merata serta kadar air gabahnya.

                panen dapat dilakukan, berdasarkan visual bila 85% malai menguning, sebagian daun bendera juga mengering.  kerontokan gabah diukur dengan cara meremas malai dengan tangan, kerontokan sekitar 25 – 30 persen, kadar air mencapai 22 – 25 persen.  umur optimal dalam ekadaan seperti tersebut di atas berkisar antara 30 – 35 hari setelah berbunga merata.

                pemanenan menggunakan sabit yang tajam dan sebaiknya bergerigi, untuk menekan atau mengurangi kehilangan hasil sekaligus menpercepat waktu panen.  hasil panen hendaknya diletakkan di tempat yang beralas cukup.  dianjurkan memotong padi sedekat mungkin dengan tanah untuk menekan kehilangan.

                penumpukan malai di lapangan agar dihindari, apabila keadaan tidak memungkinkan untuk langsung merontok.  penumpukan malai agar diusahakan malai tersebut terhindar dari hujan.  pada daerah yang biasa panen dengan sistem potong “tengah” dan “atas” agar menggunakan wadah untuk memudahkan pengangkutan ke tempat perontokan.  pengangkutan gabah dari sawah ke pinggir jalan atau ke tempat processing agar menggunakan karung atau wadah lainnya untuk mencegah gabah tercecer diperjalanan.


  1. perontokan

                bermacam-macam perontokan dilakukan petani selama ini, sesuai dengan varietas padi ditanam.  perontokan gabah dilakukan dengan cara diirik/diiles, dipukul atau dihempas pada alat bambu dan kayu yang telah disediakan.  bahkan di beberapa daerah petani maju dan mampu, sudah menggunakan alat perontok (pedal thresher atau power thresher).

anjuran-anjuran dalam perontokan :

                perontokan sedapat mungkin dilaksanakan di sawah secepatnya setelah panen (pada hari panen) untuk segera dikeringkan.  keterlambatan perontokan dan pengeringan akan mengakibatkan timbulnya butir kuning.

                selama perontokan agar menggunakan alas misalnya dari anyaman bambu, tikar plastik atau di atas lantai semen, sehingga gabah hasil perontokan mudal dikumpulkan kembali.  perontokan yang dilkukan dengan menghempas agar memakai tirai yang terbuat dari prlastik atau bahan lainnya, serta memakai alas yang cukup luas untuk menghidanri hilangnya gabah karena terlempar dan melindungi dari pencemaran oleh benda-benda asing.  untuk mengurangi kandungan butir hijau sebaiknya hempasan dilakukan dalam dua tahap.  hasil hempasan tahap pertama (hasil hempasan pertama dan kedua) perlu dipisahkan dengan hasil hempasan tahap kedua (hasil hempasan ketiga dan seterusnya).

Read:  Standar Luas Bangunan Rumah Sakit

                pada daerah pelaksana insus/supra insus yang panennya serentak dan kekurangan tenaga kerja, kelompok tani di daerah pelaksana agar menggunakan mesin perontok mekanis guna kepentingan bersama.


  1. pembersihan

pembersihan ditujukan untuk menghilangkan kotoran gabah hampa dan benda asing lainnya.  pembersihan gabah dewasa ini sering tidak dilakukan oleh petani, padahal pemberishnan gabah pada hakekatnya adalah salah satu usaha untuk meningkatkan mutu gabah.  pembersihan gabah akan mempertinggi daya simpan (menekan serangan hama gudang), mempertinggi efisiensi pengolahan hasil dan mempertinggi harga jual persatuan berat.  berbagai macam cara pembersihan gabah dilakukan petani seperti diayak, dianginkan, bahkan sudah ada petani yang menggunakan alat pembersih yang digerakkan dengan tangan atau kaki (manual blower/cleaner).

anjuran-anjuran dalam pembersihan :

                diusahakan agar pembersihan gabah segera setelah perontokan untuk memudahkan pengeringan, sehingga dapat diangkut dari sawah sudah dalam keadaan bersih.  untuk menekan serendah mungkin kehilangan hasil pada tahap pembersihan, petani perlu menggunakan alar dari tikar, anyaman bambu, karung plastik dan sebagainya.  untuk efisiensi kerja, pembersihan awal perlu dilakukan untuk membuang kotoran atau sisa daun dan batang yang kasar, selanjutnya dilakukan pembersihan dengan menampi, dianginkan atau menggunakan blower.


  1. pengeringan

                kegiatan pengeringan merupakan salah satu kegiatan yang terpenting dalam usaha mempertahankan mutu gabah.  kadar air gabah yang baru dipanen berkisar antara 25% sehingga perlu diturunkan kadar airnya dengan cara pengeringan sampai menjadi kadar air maksimum xiv%, agar gabah tidak mudah rusak sewaktu disimpam, harga jual tinggi serta diperoleh rendemen giling dan mutu beras yang baik.  pengeringan agar segera dilakukan setelah pemanenan dan perontokan untuk mencegah timbulnya butir kuning.

anjuran-anjuran dalam proses pengeringan :

– tempat pengeringan

                penjemuran gabah dilakukan di tempat yang leluasa menerima sinar matahari, bebas banjir dan gangguan unggas serta binatang lainnya.  penjemuran gabah yang terbaik dilakukan di atas lantai semen.  walaupun demikian penggunaan alas lainnya seperti anyaman bambu (kepang), tikar pandan, karung goni dan karung plastik masih dapat dianjurkan daripada tanpa menggunakan alas.  untuk tempat pengeringan berupa lantai jemur, sebaiknya permukaan lantai diplaster dengan semen dan dibuat bergelombang, sehingga intensitas penyerapan panas metahari menjadi tinggi, permukaan lebih luas, air hujan dapat lebih cepat mengalir dan lantai jemur kering.

–  cara pengeringan

                penjemuran pada cuaca cerah dilakukan dengan ketebalan lapisan    v – seven cm dan berulang kali bolak balik (1 – 2 jam sekali).  pembalikan gabah dapat dilakukan dengan bantuan alat yang terbuat dari kayu atau bambu.  waktu penjemuran dianjurkan mulai jam seven pagi sampai dengan jam xvi sore tergantung dari intensitas cahaya matahari.  proses pengeringan menggunakan sinar matahari memerlukan waktu beberapa hari.  jika jumlah gabah yang sedang dalam proses penjemuran cukup besar maka pada malam hari tetap dibiarkan di atas lamporan dengan cara (digundukkan) dan ditutupi dengan plastik atau seng guna menghidari hujan atau embun.


  1. penggilingan
Read:  Alat Alat Yang Dibutuhkan Pembangunan Rumah 2 Lantai

                mutu dan rendemen beras yang dihasilkan dalam penggilingan air sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagai berikut :

  1. varietas padi dan perlakuan para panen
  2. perlakuan pascapanen
  3. macam alat/mesin penggilingan gabah
  4. keahlian operator

anjuran-anjuran :

*  bahan

                gabah yang akan digiling harus seragam dan bersih, sedapat mungkin tidak ada pencampuran varietas.  dengan demikian penyetelan peralatan lebih mudah dan tepat.

                gabah yang baru saja dikeringkan harus diangin-anginkan dahulu.  sebaiknya gabah yang baru diambil dari tempat penyimpan perlu dijemur lebih dahulu sebelum digiling, agar tercapai keseimbangan dan keseragaman kadar air.  kadar air gabah optimal untuk proses penggilingan adalah 13 – 14%.

* mesin penggilingan padi :

                mesin penggilingan padi yang digunakan hendaknya dalam kondisi baik, minimal terdiri dari satu mesin pengupas sekam roll karet dan satu mesin penyosoh.

                sesudah proses pengupasan sekam campuran, beras pecah kulit dan gabah sebaiknya dimasukkan dahulu ke atalr pemisah gabah (separator gabah) yang dibuat secara lokal.  dengan menggunakan alat pemisah gabah, rendeman dan mutu beras dapat ditingkatkan.  berbagai usaha perbaikan/anjurab penanganan pasca panen padi di tingkat petani yang telah diuraikan di tas merupakan satu rangkai kegiatan yang saling berkaitan.  hasil salah satu tahap kegiatan akan mempengaruhi tahap kegiaitan berikutnya, sehingga dapat diperlukan ketelitian dan kecermatan para pelaksana dalam penanganan kegiatan pasca panen


  1. pengemasan/pewadahan

                pengemasan/pewadahan gabah bertujuan agar :

  1. menekan kehilangan
  2. memudahkan penanganan
  3. mempertahankan mutu

kegiatan pengemasan/pewadahan dapat berlangsung pada tahap pemanenan, perontokan, pembersihan, pengeringan, pengangkutan dan penyimpanan.

anjuran-anjuran :

                pengemasan gabah untuk tujuan pengangkutan maupun penyimpanan dapat menggunakan karung goni maupun karung plastik yang baik (karung goni/plastik harus bersih, kuat, tidak bocor dan bebas hama).

                penggunaan “gamco” (alat pengait dari besi) harus dihindarkan pada saat memuat, agar karung tidak rusak atau bocor sehingga tidak berceceran di perjalanan.

                pengemasan gabah untuk sementara dapat juga dilakukan dengan menggunakan bakul dari bambu.  dalam pengangkutan gabah diusahakan pengemasan yang sesuai dengan alat pengangkutan, mudah diperoleh pada daerah setempat dan aman dari gangguan hujan.


  1. penyimpanan

                penyimpanan bertujuan untuk memperpanjang masa penyediaan bahan pangan.  dalam penyimpanan perlu memperhatikan sifat dan mutu gabah serta kondisi gabah dan konstruksi tempat penyimpanan.

                 gabah yang akan disimpan harus memenuhi sarat-syarat penyimpanan antara lain kadar air dan kebersihan gabah.  sedangkan tempat penyimpanan harus memenuhi syarat-syarat sanitasi pergudangan, sirkulasi udara, kapasitas dan konstruksi.

Read:  Gambar Membangun Rumah Diatas Batu Vs Diatas Pasir

anjuran-anjuran :

*  mutu bahan :

                gabah yang akan disimpan agar dalam keadaan kering dengan kadar air maksimum 14% dan bersih dari kotoran/gabah hampa (maksimum 3%).  apabila menggunakan karung sebaiknya yang baru, dan apabila menggunakan karung bekas harus direndam dalam air panas dan dijemur sampai kering sehingga hama mati.

*  tempat penyimpanan

                letak gudang harus strategis dan usahakan bangunan memanjang dengan arah dari timur ke barat untuk menghidari luasnyna dinding yang tertimpa sinar matahari terlalu lama, sehingga gudang cukup dingin.

lumbung atau gudang yang akan digunakan harus dibersihkan dahulu dari kotoran-kotoran, hama gudang dengan cara menyemprot cairan insektisida yang dianjurkan.

                konstruksi gudang perlu diperhatikan dari kemungkinan adanya kebocoran, sirkulasi udara yang cukup dan sistem pengamanan serangan tikus.  hal tersebut mencakup lubang angin gudang harus cukup baik, dapat membuang udara atau kelebaban dan dapat menjaga keseragaman suhu serta tingkat kelembaban tertentu.

                gudang yang berlantai semen/beton harus menggunakan alas kayu.  dengan cara demikian, akan terhidar terjadinya kontak langsung antara barang yang disimpan dengan lantai, sehingga bagian bawah tumpukan mendapat cukup aerasi dan tidak terjadi proses pengembunan.  pada dinding gudang tidak terdapat celah-celah yang dapat digunakan sebagai tempat persembunyian serangga dan hama-hama lainnya.  sekeliling gudang harus bersih dari semak-semak dan tanaman-tanaman, agar tidak dimanfaatkan oleh tikus sebagai media panjatan mencapai gudang/lumbung dan gudang tidak lembab.

*  cara penyimpanan :

                gabah dapat disimpan dalam bentuk curah atau dalam karung.  yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan dengan karung adalah adanya alas kayu sebagai lantai palsu (± xv cm di atas lantai) dan karung tidak menempel pada dinding, karung disusun secara refonden, teratur, sehingga tumpukan tidak mudah roboh, sirkulasi udara antara karung terjamin dan penanganan keluar masuknya karung mudah. sedangkan yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan dengan bentuk curah adalah adanya sirkulasi panas dan udara dari dalam gabah curah.  hal ini dapat dibantu dengan pemasangan cerrobong-cerobong udara dari bambu yang dibenamkan dalam gabah curah.

                secara periodik perlu dilakukan penjemuran bagi gabah yang sudah lama disimpan.  sedapat mungkin dihindari penggunaan pestisida terhadap gabah yang disimpan, sebelum petani megnetahui tentang cara penggunaan dan daya racunnya.


  1. pengangkutan

                pengangkutan yang paling umum dilakukan adalah dari lahan ke rumah petani, ke gudang dan penggilingan.  dalam pengangkutan yang harus diperhatikan adalah persentase hilangnya gabah yang tercecer selama proses pengemasan dan pengangkutan.

oleh, harnisal,s.pt

Pembangunan Rumah Produksi Pasca Panen Tanaman Padi Dikabupaten Karanganyar

Source: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/74968/panen-dan-pasca-panen-padi/

You May Also Like