Sebenarnya beberapa blog telah ceratai beberapa hal mengenai HP Nokia 206. Salah satunya adalah blog milik
Om Herry SW
yang menjadi buruk perut menjadi rujukan saya untuk pertimbangan dalam membeli HP ataupun gadget bukan. Dari blog beliau itu juga saya memutuskan bagi membeli HP Nokia 206.
Namun, rasanya kok saya ingin ikutan menulis koteng di sini akan halnya HP patokan ini. Ya, anggap saja ini sebagai testimoni pemakai (jangan sebatas dianggap dagang. Jikalau dianggap menggandar gubahan di sini sih, iya. wkwkwk). Menurut pertimbanganku, HP Nokia 206 ini memiliki bilang kurnia berikut di bawah ini.
Desain Elegan
Riuk satu alasan saya memutuskan melembarkan Nokia 206 adalah bersendikan pertimbangan yang murni subyektif, merupakan karena menurut saya HP ini cukup elegan desainnya. Barang apa sih elegan itu? Elegan itu menurut saya beres dan luwes. Sesuai yang telah disampaikan Pakcik Herry SW, HP ini memang memiliki tata letak tombol keypad yang segeh, maksud saya tombolnya sepan pesek sehingga nyaman terutama buat pemilik jari besar. Luwes menurut saya di sini cantik pula privat artian subyektif, terutama jika saya bandingkan Nokia Asha 210, adalah saya tidak menyukai Asha 210 yang memiliki keypad qwerty dan bentuk yang rapat persaudaraan boks. Jadi pertimbangan ini tulus
like dislike, karena apabila dibandingkan dengan HP pilihan saya ini sebenarnya Nokia Asha 210 n kepunyaan beberapa tera, merupakan keypad-nya kian empuk dan fungsi khususnya misal HP sosial media.
HP Standar nan Dapat Dipakai Media Sosial: WhatsApp, Facebook, Twitter
|
| Media sosial Nokia 206 |
Bahkan HP Nokia 206 ini bisa dipakai bikin YouTube. Maksudnya, setidaknya ada aplikasi YouTube di dalamnya walau saya sendiri tidak perikatan pakai dan tidak menyarankan mengaksesnya via HP standar ini. Bagaimana mau mengakses YouTube, sedangkan koneksi yang dimilikinya saja 2 G namun tanpa wireless LAN >.<. Kalaupun dapat, saya bukan akan menyarankannya karena menurut saya akan memerlukan paket data yang besar, kecuali Anda memang membutuhkan dan rela kuota paket data tinggal.
HP Nokia 206 efektif bisa dipakai kendaraan sosial laksana berikut: Facebook, Twitter, eBuddy, dan WhatsApp. Sayangnya saya sangat elusif menyentuh Twitter dan eBuddy, karena terfokus di Facebook dan WhatsApp. Selain WhatsApp, aplikasi tersebut sudah ialah bawaan (pre-installed) di HP ini. Kerjakan WhatsApp, kita harus melakukan install terlebih habis dengan langkah-persiapan yang bisa Anda baca di
Mandu Memakai HP Nokia untuk Internetan dan WhatsApp.
Baterai Awet
Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa saya memutuskan untuk membeli HP pendamping smartphone saya. Khasiat aki HP yang memakai OS Symbian ini bisa diadu dengan HP Android. Itu terbukti dengan pemakaian standar saya, full WhatsApp-an dan sewaktu-waktu Facebook-an dan SMS, baterainya mampu bertahan sekitar 36 jam.
Double SIM: Hot Swap
HP Nokia 206 ini memiliki fasilitas dual SIM: yang terdepan kita pasang di dalam (dengan melepas tutup belakang dan aki), yang sekunder cukup kita selipkan di slotnya yang gemuk di kidal luar, yang boleh kita isi kartu tanpa harus mematikan/reboot HP yang disebut hot swap. Sayangnya, saya belum wasilah memanfaatkannya karena saya ingin irit lampu senter (semakin banyak pernah, memerlukan tenaga lebih), dan pulsa (kembali-lagi ini alasan utama saya beli HP ini).
Pak Data Irit
Tikai dengan HP berbasis Android nan memberi keleluasaan kita buat menginstall semua permohonan bermula Play Store, HP Nokia ini termasuk HP standar yang pasti memiliki kesuntukan seperti mana keterbatasan compatibility permohonan. Di sisi lain, hal ini boleh memperhemat paket data yang kita gunakan. Dengan kompresi data yang dilakukan Symbian, HP Nokia 206 ini dapat menekan eksploitasi data internet kartu kita, kuota untuk unlimited, dan pulsa untuk yang non-paketan. Jika Anda ingin ekonomis pulsa hanya bisa akomodasi lumayan kerjakan internet, maka HP ini sekata bagi Ia.
Kesimpulan: A Phone That Doesn’n Do Too Much
Jika Anda menanyakan ke toko ponsel, HP apa yang fasilitasnya cuma boleh dipakai bakal SMS dan telepon saja, besar kemungkinan pelayannya lain juga bisa menemukannya untuk Kamu. Mirip peristiwa itu, saya mengalami hal yang separas ketika menanyakan HP ini ke toko untuk mendapatkan fasilitas WhatsApp saja. Alih-alih memberikan yang saya mohon, pelayan tokonya justru menawari saya dengan HP tak yang memiliki kemampuan lebih. Inilah yang maka dari itu Barry Schwartz dibahas dalam bukunya
The Paradox of Choice: Why More Is Less, semakin kita memiliki banyak pilihan, semakin banyak keterbatasan yang kita derita. Oleh karena itu, sekiranya Anda seperti mana saya, menderita dengan berbagai aplikasi Android, HP ini akan kaprikornus obatnya.
Cak dapat rahmat sudah ber- +Ubah Cerita bersama. Jika menurut Anda testimoni ini bermanfaat, marilah share via tombol Share Facebook di sumber akar. Anda diperkenankan menyalin isi tulisan ini puas blog Anda selama Anda memberikan link blog ini sebagai sumbernya. 🙂
Nokia Biasa Yang Bisa Whatsapp
Source: http://www.tukarcerita.com/2014/01/review-nokia-206-hp-biasa-bisa-whatsapp.html
