Membangun Rumah Tinggal Sesuai Imb

3
menit

Sebagai salah satu kawasan wisata terbesar di Asia Tenggara, Bali menjadi tempat yang menarik untuk berinvestasi bagi banyak orang. Salah satu investasi yang bisa kamu coba adalah bisnis villa di Bali. Berikut ini beberapa tips penting untuk berbisnis villa di Pulau Dewata!

Kini, semakin banyak orang semakin tertarik untuk mengunjungi pulau Bali.

Hal tersebut karena Bali menawarkan beragam tempat wisata menarik, keindahan alam yang terjaga dan asri, juga warisan budaya yang kental.

Tentunya semakin banyak orang yang mengunjungi Bali, permintaan untuk menyewa tempat tinggal juga semakin meningkat.

Oleh sebab itu, banyak warga lokal dan luar Bali mulai tertarik dan gencar untuk memulai bisnis villa di Bali.

Tertarik untuk memulai bisnis penginapan di Bali juga?

Yuk ikuti beragam tips dan cara membuat bisnis villa di Bali di bawah ini!

Cara Memulai Bisnis Villa di Bali

ane. Survey Harga Vila di Bali

Untuk memulai bisnis villa di Pulau Dewata, hal pertama yang harus kamu persiapkan adalah melakukan survei harga.

Cari vila atau bangun vila di lokasi yang menurutmu dapat menarik banyak orang, seperti terletak di lokasi yang asri, tidak ramai, atau dekat dengan fasilitas umum.

Jangan lupa untuk membandingkan harga vila yang kamu ingin beli agar kamu tidak membayar terlalu mahal untuk sebuah vila.

Menurut situs properti 99.co Indonesia, harga villa di Bali berkisaran antara Rp1-8 miliar.

Harga tersebut tergantung dengan letak, luas, dan fasilitas yang terletak di vila tersebut.

Setelah mendapatkan vila yang tepat, jangan lupa untuk mengecek Hak Guna Bangunan (HGB), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), serta dokumen legal lainnya ya, Sahabat 99!

two. Mengetahui Izin Usaha Penginapan Bali

Bali memiliki sebuah peraturan khusus mengenai izin usaha penginapan yang harus kamu perhatikan.

Pada umumnya, ukuran lahan minimum untuk membangun penginapan atau villa di Bali adalah 1000 k^two, sedangkan luas bangunannya tidak dipatok.

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor xvi Tahun 2009 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali, bangunan di Bali tidak boleh melebihi xv meter.

Terdapat pula beragam dokumen yang harus kamu siapkan untuk meminta izin usaha ke Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, yaitu:

• Surat Keterangan Diri dan Permohonan;
• Salinan Akta Pendirian Usaha;
• Surat Izin Tempat Usaha;
• Surat Rekomendasi dari Instansi (IMB, Usaha Pariwisata);
• Hasil Pengecekan
  Hygene
  dan Sanitasi;
• Uraian Singkat Perusahaan dan Struktur Organisasi; dan
• Peta Lokasi.

Keuntungan Bisnis Villa di Bali

1. Jumlah Turis yang Terus Meningkat

Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, jumlah wisatawan mancanegara di Bali pada tahun 2020 mencapai 528 ribu wisatawan.

Sementara itu, jumlah wisatawan terbanyak di Bali berada di tahun 2018 yang mencapai 6,5 juta wisatawan!

2. Menjadi Investasi yang Menguntungkan

Bisnis properti di Bali semakin melejit setiap tahunnya, terutama pada lokasi strategis seperti Kuta, Seminyak, Sanur, dan Ubud.

Hal ini membuat usaha penginapan di Bali dapat menjadi sarana investasi yang dapat memberikanmu keuntungan yang melimpat.

3. Dapat Menjadi Agunan

Menjadi kawasan wisata nomor satu di Republic of indonesia membuat properti yang kamu miliki di Bali menjadi salah satu agunan atau jaminan yang paling menjanjikan.

Selain sebagai agunan, bisnis properti juga dapat menjagamu dari inflasi.

four. Infrastruktur Bali yang Memadai

Untuk menarik wisatawan, pemerintah Bali terus menerus membangun infrastruktur dan fasilitas umum berstandar internasional.

Beberapa infrastruktur tersebut di antaranya adalah bandara, jalan tol, dan transportasi laut.

Keberadaan fasilitas ini juga dapat membuat harga villa di Bali semakin meningkat,
lo!

***

Itulah tips dan cara untuk memulai bisnis villa di Bali yang bisa kamu ikuti.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat 99!

Kamu sedang mencari rumah di Depok?

Bisa jadi Mazhoji adalah jawabannya!

Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!