Membangun Rumah Di Lahan Trapesium

Konsultasi Desain

HousingEstate, Djakarta –
Saya baru saja membeli rumah tipe 37/206 di sebuah klaster perumahan di Semarang. Dengan bentuk kaveling yang tidak standar, mohon dibantu dibuatkan denah pengembangan satu lantai dengan kebutuhan ruang tambahan kamar tidur utama, dapur menyatu dengan ruang makan menghadap taman, ruang keluarga, ruang cuci jemur dan gudang. Saya berharap pengembangan tidak banyak mengubah denah awal sehingga menghemat biaya renovasi. Hanya dapur di denah awal rencananya dijadikan musala. Kami menyukai desain yang lapang dan terbuka. Mohon bantuan tim Triplus memberikan solusi. Terima kasih. Aning Siswoyo, Semarang

Terima kasih untuk surat Ibu Aning. Berdasarkan penjelasan Ibu, berikut kami rancangkan desain untuk renovasi rumah Ibu. Untuk desain yang lebih lengkap dan konsultasi desain lanjutan, silakan menghubungi kami dan mengatur jadwal pertemuan dengan tim Triplus.

Fasad

Gubahan bentuk bangunan kami satukan dengan atap pelana yang memanjang untuk menghilangkan kesan renovasi. Ini membuat keseluruhan desain seakan dibuat di atas kanvas yang baru. Penggunaan rangka atap baja ringan dan genteng berbahan dasar metal komposit kami sarankan untuk memudahkan perawatan bangunan. Tampilan fasad dikonsepkan menghadirkan kesan natural dan segar namun sederhana. Fasad diwarnai dengan kombinasi cat abuabu, penggunaan kayu dan batu bata ekspos, serta tanaman rambat dinding.

Plan ruang

Kami mempertahankan bentuk dasar bangunan rumah sesuai permintaan. Luas lahan yang belum terolah cukup besar, maka kami melakukan perluasan untuk memenuhi program ruang yang Ibu inginkan.

Teras didesain dengan pembatas dinding tanaman yang mengarah pada pintu utama dengan dua daun pintu. Ruang tamu dan ruang keluarga dipertahankan dan diperluas sehingga menjadi pusat dari keseluruhan ruang dalam rumah. Musala menempati lokasi ruang dapur lama dengan batas partisi kayu dan jendela untuk pengudaraan alami.

Dapur baru dan ruang makan kami tempatkan menjadi satu kesatuan di lokasi ruang yang sebelumnya adalah kamar tidur anak depan. Untuk menambah kesan luas kami menempatkan pintu kaca menuju taman samping dengan teras samping yang terhubung dengan kamar tidur utama. Kisikisi kayu berfungsi sebagai pemberi privasi di area teras samping. Item ini berfungsi juga sebagai
secondary skin
untuk kedua ruang tersebut.

Kamar tidur utama dengan kamar mandi dalam berada di antara dua kamar tidur anak. Ketiga kamar tidur inilah yang membentuk taman dalam. Sementara gudang dan area cuci jemur ditempatkan di pojok kanan belakang lahan. Area servis sengaja berada di sisi ini agar mempermudah penambahan lantai untuk kamar tidur asisten rumah tangga atau area jemur yang lebih luas di masa yang akan datang.

Item berwawasan lingkungan

Dalam rancangan ini kami menerapkan detail berwawasan lingkungan yang memperhitungkan aspek-aspek konservasi alam, air tanah, dan energi. Pertama, solusi penghijauan yang berdaya guna dan hemat ruang melalui taman hidroponik bertingkat. Kedua, bak penampungan air hujan yang ditempatkan di atas dapur dengan sistem pengolahan air (filtrasi) untuk penggunaan ulang air. Ketiga, partisi koridor antara kamar tidur dan taman belakang dengan kaca nako yang fleksibel sehingga membuat pengudaraan dan pencahayaan dapat diatur dengan mudah. Terakhir, pengudaraan yang lancar dan kesan lapang pada rumah juga diwujudkan melalui dimensi bukaan (jendela) yang lebih tinggi dan besar. Ketinggian lantai ke lantai dirancang berjarak iii,7 yard sehingga memungkinkan tinggi lantai ke plafon adalah 3,v grand.

Tips

1. Gunakan lahan sebaik mungkin. Pengadaan tanaman hidroponik jenis obat-obatan atau bumbu dapur bisa menjadi pilihan yang baik untuk keluarga. Tanaman bisa bermanfaat sebagai sarana aktivitas bersama keluarga terutama media belajar aktif si kecil.
2. Penggunaan dinding-dinding sebagai tempat hidup tanaman rambat membuat kesan hijau semakin kental terasa dalam desain. Pemilihan tanaman sebaiknya dikonsultasikan dengan arsitek lansekap yang kompeten agar memberikan hasil yang terbaik.

Sumber: Majalah HousingEstate