Laporan Studi Kelayakan Pembangunan Rumah Sakit
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ABDUL RIVAI
BERAU
DISUSUN OLEH:
|
|
|
|
|
|
DOSEN PEMBIMBING:
Eka Siswanto, Chiliad. Sc., Apt
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
SAMARINDA
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan kasih-Nya Penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Abdul Rivai
Berau tepat pada waktunya. Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengamatan dan pengumpulan information selama mahasiswa melakukan kegiatan PKL di RSUD
Dr. Abdul Rivai Berau.
Tujuan dari PKL ini adalah diharapkan agar mahasiswa/i Akademi Farmasi Samarinda mampu menerapkan teori yang telah diperoleh pada saat kuliah, sehingga diharapkan mahasiswa/i terampil dalam bidang pelayanan di bidang kefarmasian khususnya di RSUD
Dr. Abdul Rivai Berau.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini dapat disusun dan diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.
Bapak Supomo S.Si., Yard.Si., Apt. selaku Direktur Akademi Farmasi Samarinda.
2.
Bapak Eka Siswanto S, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku pembimbing dalam penyusunan Laporan Hasil PKL di RSUD Berau.
iii.
Ibu Dra. Absalina Erlinda, Apt. selaku Pimpinan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dr. Abdul Rivai Berau.
four.
Ibu Herice, S.Si., Apt dan Ibu Faradilla, Southward. Farm., Apt. selaku Apoteker Rawat Jalan Rumah Sakit Dr. Abdul Rivai Berau.
5.
Bapak Arif Rudi H, South.Si., M.Si., Apt selaku Apoteker Konseling Rumah Sakit Abdul Dr. Rivai Berau.
six.
Ibu Syamsinar Mile, S.Si., Apt selaku Apoteker bagian Pengadaan Rumah Sakit Dr. Abdul Rivai Berau.
7.
Ibu Triana Damayanti, S.Farm., Apt selaku Apoteker Kepala Gudang Farmasi Rumah Sakit Abdul Rivai Berau.
eight.
Bapak Abdul Malik, S. Farm., Apt selaku Apoteker Rawat Inap Rumah Sakit Abdul Rivai Berau.
9.
Seluruh staf
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dr. Abdul Rivai Berau
yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, pengarahan serta informasi.
10.
Panitia Pelaksana Program PKL yang telah bekerja keras agar Programme PKL ini terlaksana dengan baik.
11.
Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, atas segala bantuan dan saran – sarannya.
Semoga atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, mendapat limpahan rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Semoga laporan PKL di RSUD Dr.
Abdul Rivai
Berau ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya dan menambah wawasan dalam bidang kefarmasian di Rumah Sakit, khususnya pihak RSUD
Dr. Abdul Rivai Berau
.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan selama kegiatan PKL dan penulisan laporan PKL di RSUD Dr. Abdul Rivai Berau ini.
Berau, April 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………….
i
LEMBAR PENGESAHAN
…………………………………………………………………….
ii
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………………………
iii
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………………….
five
DAFTAR LAMPIRAN
………………………………………………………………………….
7
BAB I PENDAHULUAN
……………………………………………………………………….
1
A.
Latar Belakang
……………………………………………………………………
i
B.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
………………………………
iii
C.
Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
…………………………….
3
BAB II
.
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT
iv
A.
Rumah Sakit………………………………………………………………………..
4
B.
Instalasi Famasi Rumah Sakit………………………………………………
11
BAB III
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
sixteen
A.
Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan (IRJ)
….
16
1.
Gambaran Umum
…………………………………………………………….
16
2.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan
………………………………………..
sixteen
3.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
……………………………………..
16
B.
Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Rawat Inap (IRNA)
..
19
1.
Gambaran Umum
…………………………………………………………….
xix
2.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan…………………………………………
20
3.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
……………………………………..
21
C.
Pelayanan Farmasi di Gudang Farmasi
……………………………….
22
1.
Gambaran Umum……………………………………………………………..
22
2.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan
………………………………………..
23
3.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
……………………………………..
23
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………
25
A.
Kesimpulan
…………………………………………………………………………
25
B.
Saran
………………………………………………………………………………….
25
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………………………..
26
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran i.
Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai……..
27
Lampiran ii.
Struktur Organisasi Apotek Rawat Jalan……………………………………
28
Lampiran 3.
Struktur Organisasi Apotek Rawat Inap…………………………………….
29
Lampiran 4.
Struktur Organisasi Gudang Farmasi…………………………………………
30
Lampiran
5
.
Etiket
Instalasi Farmasi
RSUD
Dr. Abdul Rivai…………………………
31
Lampiran
6
.
Kertas Puyer Instalasi Farmasi
RSUD
Dr. Abdul Rivai………………
32
Lampiran 7. Kartu Stok Instalasi Farmasi
RSUD
Dr. Abdul Rivai………………….
33
Lampiran
8
.
Turunan Resep (Apograph)……………………………………………………..
34
Lampiran 9. Nomor Resep Instalasi Farmasi
RSUD
Dr. Abdul Rivai……………..
35
Lampiran 10.
Plastik Klip
Instalasi Farmasi
RSUD
Dr. Abdul Rivai………………
36
Lampiran eleven. Plastik
Instalasi Farmasi
RSUD
Dr. Abdul Rivai……………………..
37
Lampiran 12.
Daftar Permintaan Obat/Alkes/Bahan Habis Pakai……………………
38
Lampiran 13. Kwitansi
Instalasi Farmasi
RSUD
Dr. Abdul Rivai…………………..
39
Lampiran xiv. Stok Harian Pemakaian Psikotropika
Instalasi Farmasi
RSUD
Dr. Abdul Rivai……………………………………………………………………
40
Lampiran fifteen. Stok Pemakaian Narkotika
Instalasi Farmasi
RSUD
Dr. Abdul
Rivai…………………………………………………………………………………..
41
Lampiran sixteen. Resep Umum Rawat Inap
Instalasi Farmasi
RSUD
Dr. Abdul
Rivai
………………………………………………………………………………….
42
Lampiran 17. Resep Rawat Jalan
Instalasi Farmasi
RSUD
Dr. Abdul Rivai
dengan Jaminan Perusahaan…………………………………………………..
43
Lampiran 18. Resep Rawat Jalan
Instalasi Farmasi
RSUD
Dr. Abdul Rivai
dengan JAMKESDA……………………………………………………………
44
Lampiran 19. Resep Rawat Jalan
Instalasi Farmasi
RSUD
Dr. Abdul Rivai
dengan BPJS……………………………………………………………………….
45
Lampiran 20. Faktur Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai………………………
46
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Dalam rangka upaya kesehatan ini, pemerintah berusaha agar setiap penduduk memiliki kesempatan untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal melalui pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh. Penyelenggaraan upaya kesehatan didukung oleh sumber daya kesehatan yang melibatkan tenaga kesehatan, sarana kesehatan, perbekalan kesehatan, pembiayaan kesehatan, pengelolaan kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan.
Upaya kesehatan dapat dilakukan melalui pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu danm berkesinambungan. Salah satu unsur kesehatan adalah sarana kesehatan. Sarana kesehatan meliputi Balai Pengobatan, Pusat Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus dan saranan kesehatan lainnya.
Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai misi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, juga sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan serta tempat penelitian dan pengembangan kesehatan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di Rumah Sakit adalah pelayanan farmasi.
Kegiatan yang dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit meliputi pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat kesehatan. Pengelolaan perbekalan farmasi meliputi pemilihan, perencanaan, pengadaan, memproduksi, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian.
Akademi Farmasi Samarinda merupakan institusi pendidikan kesehatan yang bergerak dalam bidang kefarmasian. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan mata kuliah berkehidupan bermasyarakat di Akademi Farmasi Samarinda yang bertujuan untuk menghasilkan Tenaga Farmasi yang terampil, terlatih, dan mampu mengembangkan diri dengan baik sebagai Tenaga Kesehatan ysng professional person.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Rivai Berau, merupakan kegiatan pelatihan bagi mahasiswa Akademi Farmasi Samarinda untuk menerapkan ilmu yang telah didapat dan memberi pengalaman bagi mahasiswa itu sendiri. Diharapkan mahasiswa praktik dapat mengetahui kegiatan pengelolaan obat yang ada di Rumah Sakit. Praktik Kerja Lapangan ini sangat besar manfaatnya bagi mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan teoritis yang didapatkan dari perguruan tinggi secara langsung. Melalui Praktik Kerja Lapangan ini, diharapkan dapat menghasilkan seorang tenaga teknis kefarmasian yang benar-benar handal dan profesional dalam melaksanakan tugas dantanggung jawabnya.
B.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
i.
Untuk menerapkan teori yang telah didapatkan selama perkuliahan di AkademiFarmasi Samarinda dan membandingkannya dengan di lapangan.
2.
Untuk memahami peran Ahli Madya Farmasi di Rumah Sakit dalam menunjang pelayanan kesehatan.
3.
Untuk mengamati dan mempelajari kegiatan kefarmasian dan sistem manajemenpengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan obat di Rumah Sakit.
C.
Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1.
Agar mahasiswa memperoleh gambaran mengenai peran Ahli Madya Farmasi didunia kerja, khususnya di Rumah Sakit.
2.
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa Akademi Farmasi maupun pembaca mengenai kegiatan kefarmasian di Rumah Sakit.
iii.
Mengetahui perbandingan antara teori yang diperoleh selama perkuliahandengan kenyataan yang diperoleh di lapangan.
iv.
Menambah pengalaman dan wawasan kepada mahasiswa mengenai kinerja profesi farmasi di Rumah Sakit.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT
A.
R
umah
S
akit
U
mum
D
aerah
D
r.
Abdul Rivai
i.
Sejarah R
umah
S
akit
U
mum
D
aerah D
r. Abdul Rivai
RSUD
D
r. Abdul Rivai berlokasi di Jalan Pulau Panjang Tanjung Redeb merupakan satu-satunya Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Berau. RSUD
D
r. Abdul Rivai yang pertama berlokasi di Jalan Dr. Sutomo, kemudian pada tahun 1974 dipindah ke Batumiang di Jl. Pulau Sambit, Tanjung Redeb dengan menempati bekas gedung Kantor Bupati Kabupaten Berau, dan pada bulan Juni 1986 dipindah ke Jl. Pulau Panjang sampai dengan sekarang. Pada tanggal 15 Februari 1999 status RSUD
D
r. Abdul Rivai ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe C oleh Menteri Kesehatan dengan Surat Keputusan Nomor 124/MENKES/SK/Two/1999.
ii.
Aspek Legal
RSUD
D
r. Abdul Rivai adalah Rumah Sakit Type C Non Pendidikan milik Pemerintah Kabupaten Berau, yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Berau No : x Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Berau.
iii.
Lokasi Bisnis
RSUD
D
r. Abdul Rivai terletak di jalan Pulau Panjang Tanjung Redeb Telpon (0554) 21098 Fax 21064. Luas areal adalah sebesar ii,54 Ha dengan luas tapak siap bangun seluas 3,9 Ha.
4.
Gambaran Produk Jasa dan Produk Unggulan
RSUD Dr. Abdul Rivai menyediakan layanan berupa:
a.
Pelayanan Instalasi Rawat Jalan (IRJA) memiliki 10 poli klinik layanan dengan rincian sebagai berikut :
1)
Poliklinik Umum
2)
Poliklinik Anak
3)
Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
four)
Poliklinik Mata
5)
Poliklinik THT
six)
Poliklinik Penyakit Dalam
seven)
Poliklinik Bedah
8)
Poliklinik Gigi
ix)
Poliklinik Syaraf
10)
Poli klinik jiwa
b.
Pelayanan Instalasi Rawat Darurat memiliki kemampuan penanganan
alive saving
dengan menyediakan fasilitas rawat inap dan penunjang medis yang dibuka selama 24 jam. Tenaga medis profesional bersertifikat.
c.
Pelayanan Instalasi Bedah ditangani oleh tenaga medis profesional dari berbagai disiplin ilmu.
d.
Pelayanan Instalasi Rawat Inap RSUD
D
r. Abdul Rivai tahun
2014
memiliki kapasitas
170
tempat tidur.
east.
Pelayanan penunjang medis, yang meliputi fasilitas Instalasi Radiologi, Laboratorium Patologi Klinik, Instalasi Gizi, penunjang Instalasi Rehabilitasi Medis dan Instalasi Farmasi.
5.
Isu-Isu Strategis Pelayanan Rumah Sakit
Beberapa isu-isu untuk mengembangkan RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau sebagai berikut :
a.
Dalam rangka mewujudkan Visi RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau yaitu “Menjadikan Rumah Sakit Terbaik di Borneo Timur Wilayah Utara”, maka manajemen
sudah
mendapatkan predikat BLUD penuh
dan akreditasi 5 pelayanan dasar.
b.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan Rawat Jalan yang lengkap maka diperlukan penambahan SDM dan peralatan baru serta sistem pelayanan untuk mencapai pelayanan bermutu.
Dan rata – rata pengunjung IRJA per hari:
1)
Tahun 20
13
:
136
orang/hari.
2)
Tahun 20
fourteen
:
160
orang/hari.
Disamping itu dengan kurangnya tenaga dokter spesialis sehingga memerlukan tambahan tenaga dokter spesialis agar dapat memberikan pelayanan yang ramah dan profesional.
Dari uraian data tersebut perlu diambil langkah – langkah nyata yaitu:
a.
Banyaknya penyakit dalam dalam dan tingginya angka kematian akibat penyakit dalam yang merupakan vii dari 10 penyebab kematian di RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau menunjukkan bahwa peralatan kesehatan yang menjadi prioritas utama untuk dipenuhi.
b.
Akuntabilitas dan transparansi adalah merupakan plan pemerintah yang harus diterapkan pada setiap Instansi Pemerintah maka membuka peluang untuk peningkatan pelayanan Sistem Informasi Rumah Sakit untuk mengambil suatu keputusan terkait informasi dan data yang dihasilkan oleh SIM tersebut yang berujung peningkatan kualitas Pelayanan Rumah Sakit itu sendiri.
6.
Arah Bisnis RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau
Rumah sakit telah membangun budaya kerja yang harus dihayati dan dilaksanakan oleh setiap insan Rumah Sakit agarpelayanan kesehatan yang dilakukan dapat memuaskan pasien (konsumen).
Budaya kerja rumah sakit dapat dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai dasar sebagai acuan bagi RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau dalam berprilaku yang menunjang tercapainya visi dan misi. Nilai dasar tersebut, nanti diharapkan dapat menjadi budaya organisasi di RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau. Nilai dasar tersebut adalah :
a.
Motivasi tinggi untuk menjadi lebih baik
Penjelasan : keinginan yang tinggi untuk selalu berbuat yang terbaik untuk pasien, kolega, Rumah Sakit dan diri sendiri. Ciri-ciri : bertanggungjawab, inovatif, kreatif, dan optimis.
b.
Bertindak sesuai pedoman
Penjelasan : berperilaku sebagai insan yang berdisiplin tinggi yang mendasarkan setiap tindakan pada pedoman perilaku dan pedoman kerja.
c.
Empati
Penjelasan : penuh empati, berpikir positif, ikhlas, terbuka untuk pembaharuan dalam mewujudkan keberhasilan bersama.
Motto
: ‘Kesembuhan Anda adalah Kepuasaan Kami’
Budaya
: PURI
P
rofesional dalam bertindak
U
nggul dalam pelayanan
R
asional dlam tindakan
I
khlas dalam melayani
seven.
Visi
Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana instansi pemerintah harus dibayar agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi Pemerintah. Dengan memperhatikan situasi dan kondisi pada saat ini dan mengantisipasi perubahan di masa yang akan datang.
Visi Pemerintah Kabupaten Berau lima tahun kedepan yakni “Menjadikan Kabupaten Berau Sebagai Daerah Unggulan Dibidang Agribisnis dan Tujuan Wisata Mandiri dan Religius Menuju Masyarakat Sejahtera”, sedangkan Visi RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau adalah sebagai berikut
:
“Menjadi Rumah Sakit Terbaik Di Provinsi Borneo Timur Wilayah Utara”.
“Kesembuhan Anda adalah Kepuasan Kami” merupakan Budaya atau Motto RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau dalammewujudkan visi sebagai Rumah Sakit unggulan di kelasnya yang mewarnai setiap gerak, tindak perbuatan dan sikap mental karyawan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau menyadari bahwa ke depan dengan pernyataan visi tersebut diperlukan langkah dan strategi antisipatif dan inovatif untuk mewujudkannya. Visi tersebut juga menunjukkan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau bersama-sama dengan pihak berkepentingan lainnya untuk merefleksikan tujuan yang akan dicapai dalam jangka panjang. Berdasarkan penjelasan di atas, jelas terlihat keinginan yang kuat dari RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau untuk
“
Menjadi Rumah Sakit Terbaik Di Provinsi Borneo Timur Wilayah Utara
”
dengan tetap mengedepankan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau yang berkedudukan sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Berau
merupakan unsur pelaksanaan dibidang pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi masing-masing.
8.
Misi
Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi tersebut dan mengetahui seluruh jajaran organisasi dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal dan mengetahui keberadaan dan peran dati RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukan, kapan dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
Perumusan misi organisasi harus memperhatikan dan menampung masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan memberikan peluang unuk perubahan sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan.
Misi RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau adalah :
one.
Menyelenggarakan Pelayanan Bermutu Tinggi dan Memberik
a
northward Kepuasan Bagi Pelanggan Maupun Penyelenggara.
2.
Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Professional dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3.
Menyediakan Sarana dan Prasarana yang Memadai dan Berkualitas.
iv.
Menjadi Pusat Rujukan Medis Spesialis.
5.
Mengembangkan Unit Usaha Strategis Serta Meningkatkan Kemitraan Tanpa Meninggalkan Fungsi Sosial.
B.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit
D
r. Abdul Rivai Berau
Instalasi Farmasi RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau adalah salah satu unit of measurement penunjang medis yang bertugas melaksanakan pengadaan, penyimpanan,peracikan dan pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau serta memberikan informasi obat kepada tim pelayanan kesehatan di RSUDdr. Abdul Rivai Berau dan Pasien Rawat Inap ataupun rawat jalan.
Instalasi Farmasi RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau merupakan fasilitas penyelenggaraan seluruh kegiatan serta pelayanan kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan Rumah Sakit itu sendiri.
Pelaporan Instalasi Farmasi RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau merupakan satu unit of measurement kerja di lingkungan Instalasi Farmasi yang melakukan kegiatan administrasi, penyusunan plan dan pelaporan. Semua itu dilakukan dengan tujuan terlaksananya tertib administrasi di lingkungan Instalasi Farmasi.
Adapun tugas dari Pelaporan Instalasi Farmasi RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau adalah :
1.
Membukukan Surat Masuk dan Surat Keluar
a.
Surat Masuk
Setiap surat yang masuk akan diterima oleh Pelaporan, kemudian diberi nomor urut surat masuk yang kemudian akan disampaikan kepada Kepala Instalasi Farmasi RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau untuk diketahui dan diparaf. Selanjutnya surat tersebut disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diproses. Surat yang telah diproses akan di arsipkan.
b.
Surat Keluar
Setiap Surat yang akan dikirim keluar RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau harus melalui Pelaporan dan ditandatangani oleh Kepala Instalasi Farmasi RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau. Surat yang akan dikirim dibuat rangkap 2, satu untuk dikirim dan satu untuk arsip.
two.
Membuat Laporan di Instalasi Farmasi
Laporan-laporan yang dibuat oleh Pelaporan Instalasi Farmasi RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau
adalah:
a.
Laporan yang dibuat setiap bulan, meliputi:
1)
Laporan Keuangan dan Laporan Pengeluaran Barang Farmasi. Data diambil dari jumlah permintaan atau pemakaian Barang Farmasi (Formulir Permintaan Barang) oleh Ruang/Unit of measurement/Instalasi/Poliklinik.
2)
Laporan Narkotika dan Psikotropika. Data diperoleh dari jumlah pemasukan dan pengeluaran narkotika oleh: Gudang Farmasi dan
pelaayanan resep
Rawat Inap dan Rawat Jalan.
Data
kemudian dikirim ke
Kepala Instalasi Farmasi
untuk
untuk dibuatkan laporan
. Kemudian
laporan
dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, tembusan ke Balai POM Kaltim, Penanggung Jawab Narkotika RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau, dan sebagai arsip.
3)
Laporan Tagihan Pemakaian obat
program rujuk balik
pada pasien JKN BPJS. Data diperoleh dari Jumlah perincian penggunaan obat oleh pasien dari Resep
Rawat Jalan JKN BPJS
.
b.
Laporan yang dibuat setiap akhir tahun, meliputi:
one)
Laporan Kegiatan. Information diperoleh dari penjumlahan lembar resep dan jumlah R/ dari Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap.
2)
Laporan
stock opname
barang farmasi setiap three bulan sekali. Semua laporan dibuat rangkap ii (dua), yaitu : one untuk arsip dan 1 untuk dikirim ke bagian akuntansi.
iii.
Menyimpan Arsip di Instalasi Farmasi
Arsip-arsip di Instalasi Farmasi dibedakan atas :
a.
Arsip surat masuk dan surat keluar, yang disimpan di ruang Pelaporan.
b.
Arsip SK Direktur RSUD
D
r. Abdul Rivai dan SK DepKes (Departemen Kesehatan) juga Menteri, yang disimpan.
c.
Arsip kepegawaian, terdiri dari map setiap karyawan yang berisi data pribadi, ijazah dan lain sebagainya disimpan di ruang Pelaporan.
d.
Arsip Laporan Instalasi Farmasi RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau selalu dibuat rekapitulasi tahunan.
due east.
Arsip Resep. Arsip resep disimpan dalam Gudang Arsip
4.
Menyimpan Resep Rawat Jalan dan Rawat Inap di Instalasi Farmasi
Resep-resep setiap hari disusun dengan nomor berurut dan disimpan per-hari dan per-bulan.
5.
Menyusun Arsip di Instalasi Farmasi
Gudang arsip berisi arsip-arsip di Instlasi Farmasi RSUD
D
r. Abdul Rivai Berau yang secara garis besar dikelompokkan menjadi :
a.
Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar.
b.
Arsip Resep.
c.
Arsip Laporan.
Setiap kelompok arsip tersebut disimpan terpisah satu dengan lainnya dan disimpan per-bulan.
half dozen.
Konseling
Konseling merupakan suatu proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan pengambilan dan penggunaan obat. Tujuan dari konseling obat supaya pasien patuh atau taat menggunakan obat. Masalah yang seringkali dibicarakan pada saat konseling obat adalah nama obat, tujuan pengobatan, cara menggunakan obat, lama penggunaan obat, efek samping obat, tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan obat dan penggunaan obat-obat lain.
Di RSUD Dr. Abdul Rivai Berau, konseling dilakukan di ruang konseling di Instalasi Farmasi dan ruang perawatan jika dibutuhkan. Konseling ini dilakukan untuk memberikan informasi penggunaan obat yang benar serta memberi motivasi kepada pasien untuk menjalani pengobatannya dengan baik. Konseling khususnya ditujukan bagi pasien penyakit kronis dan atau penyakit akut, misalnya pasien penyakit jantung atau pasien HIV.
seven.
Timbang Terima Dinas
Dalam IFRS Dr. Abdul Rivai Berau ada istilah yang disebut dengan
Timbang Terima Dinas, artinya pergantian jam dinas dari satu petugas ke petugas penggantinya, tugas yang telah dan akan dilimpahkannya sehingga antara petugas ada komunikasi yang berkesinambungan.Tujuan : Sebagai pedoman dalam melaksanakan timbang terima dinas,sehingga antara petugasmengetahui keadaan,informasi dan tugas-tugas yang dilimpahkan. Prosedur :
Jam dinas di Instalasi Farnasi sebagai berikut :
a.
Pagi
: 08.00 s/d fourteen.00
b.
Siang
: 13.30 southward/d 2
1
.00
c.
Malam :
ii
ane
.00 s/d 08.00
d.
Petugas dinas yang akan menerima limpahan datang sebelum waktu dinas berakhir. Paling lambat fifteen menit sebelum jam dinas.
e.
Petugas pagi, siang dan malam akan menyerahkan, menginformasikan tugas yang telah dilaksanakan dan mencetak kondisi atau jurnal keuangan dari komputer dinas pagi, siang dan malam yang sudah dilaksanakan.
f.
Petugas yang akan melimpahkan menyerahkan cetakan keuangan atau jurnal komputer, mencatat kondisi atau keadaan dinas yang telah dilaksanakan dan tanda tangan.
thou.
Petugas menerima limpahan mempelajari catatan, dan mencocokan cetakan jurnal dengan besaran uang setoran selanjutnya meneruskan pekerjaan yang belum terselesaian oleh petugas sebelumnya.
BAB Three
KEGIATAN PRAKTIK KERJALAPANGAN
DAN PEMBAHASAN
-
Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan
(IRJ)
i.
Gambaran Umum
Rawat jalan
adalah pelayanan
medis
kepada seorang
pasien
untuk tujuan
pengamatan
,
diagnosis
,
pengobatan
,
rehabilitasi
, dan
pelayanan kesehatan
lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut di
rawat inap
. Keuntungannya, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menginap (
opname
).
Instalasi farmasi rawat jalan RSUD Dr. Abdul Rivai merupakan salah satu pelayanan farmasi di bawah Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai yang melayani resep pasien rawat jalan.
two.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan
a.
Memberikan pelayanan resep bagi pasien rawat jalan dengan baik dan benar.
b.
Mengetahui kegiatan pelayanan farmasi dalam hal pemberian informasi kepada pasien rawat jalan atau keluarga pasien agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaian obat oleh pasien.
c.
Mengetaui bagaimana cara memberikan pelayanan resepyang baik bagi pasien rawat jalan.
3.
Kegiatan
Praktek Kerja Lapangan
Selama kegiatan praktek kerja lapangan di RSUD Dr. Abdul Rivai mahasiswa ditempatkan di masing-masing pelayanan dan menggunakan sistem bergiliran setiap tiga hari. Mahasiswa
bertugas secara bergiliran di apotek rawat inap, apotek rawat jalan, gudang, dan PIO. Sistem bergiliran ini bertujuan
agar semua mahasiswa mendapatkan tugas di masing-masing tempat dalam instalasi farmasi.
Jadwal penempatan tugas dibuat langsung oleh Kepala Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai dan ditempel di apotek rawat inap dan rawat jalan.
Apotek rawat jalan melakukan pelayanan resep mulai pukul 08.00–14.00 WITA. Apotek rawat jalan melayani pasien umum, kredit, BPJS, Jamkesda, dan Jamkesprov. Untuk pasien kredit pada umumnya merupakan tanggungan perusahaan tertentu yang memang sudah bekerja sama dengan pihak rumah sakit. Pasien kredit, , Jamkesda, Jamkesprov ataupun BPJS selain menyerahkan resep juga menyerahkan kelengkapan syarat tertentu sesuai yang disyaratkan rumah sakit.
Kegiatan di rawat jalan meliputi pelayanan resep
yang diawali dengan memberi nomor resep kepada pasien kemudian membaca resep yang diterima
, menghitung dosis obat
(bila resep racikan)
,
setelah itu memasukkan data obat-obatan maupun alat kesehatan ke dalam komputer sesuai dengan yang tertera dalam resep, hal ini dilakukan oleh pegawai apotek karena untuk efisiensi dan efektifitas waktu. Tujuan dari memasukkan data obat-obatan dan alat kesehatan yang diresepkan adalah untuk mendapatkan nilai resep pasien, baik untuk pasien umum, kredit, BPJS, Jamkesda ataupun Jamkesmas memotong stok, serta sebagai arsip bagi rumah sakit sendiri. Setelah
impress out
data tersedia selanjutnya obat-obatan dan alat kesehatan yang diresepkan disiapkan. Sering kali terdapat resep racikan baik itu puyer, kapsul, maupun krim sehingga harus dilakukan
peracikan
sesuai dengan permintaan resep
.
Ada pula kegiatan mensuspensikan
dry syrup
terutama golongan antibiotik.
Setelah peracikan
obat
selesai maka obat dikemas
sesuai dengan bentuk sediaannya
, setelah itu
diberi etiket sesuai dengan
signa
yang tertera pada resep
dan terakhir menyerahkan obat kepada pasien.
Untuk pasien umum sebelum obat diserahkan terlebih dahulu membayar di kasir apotek, sementara untuk pasien dengan jaminan kesehatan cukup dengan menandatangani tanda terima obat yang nantinya akan ditagihkan kepada pihak jaminan kesehatan tersebut setelah awal bulan berikutnya.Selanjutnya pasien diberi informasi tentang cara pemakaian obat berdasarkan aturan pakainya dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaian. Biasanya pasien membutuhkan penjelasan lebih mendalam tentang aturan pakai obat khusunya penggunaan insulin.
Kegiatan
lainnya yaitu
stock opname
yang dilakukakan setiap tiga bulan sekali
.Stock opname
ber
tujuan untuk mengetahui jumlah obat yang ada dan mengetahui expire date obat–obat tersebut. Melalui
kegiatan tersebut dapat dicegah
penggunaan obat-obatan
expire
untuk pelayanan pasien.
-
Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Rawat Inap ( IRNA )
1.
Gambaran Umum
Pelayanan farmasi rawat inap melayani pendistribusian obat untuk pasien
Umum, BPJS Askes, BPJS Jamkesmas, BPJS Jamsostek, BPJS Kesehatan dan pasien kredit (perusahaan). Prosedur pelayanan farmasi bagi pasien rawat inap:
a.
Pasien Umum
1)
Perawat atau keluarga pasien membawa resep ke pelayanan farmasi rawat inap
2)
Resep obat tersebut di input kedalam sistem komputer
dicetak kwitansi
, disiapkan obatnya, diberi etiket, dikemas lalu kwitansi diserahkan ke bagian kasir agar
dapat dibayarkan oleh kasir kwitansi ditanda tangani, diberi stempel dan dicap lunas .
3)
Obat diserahkan kepada perawat atau keluarga pasien atau obat yang dipesan diantar ke ruangan beserta kwitansi asli dan dilakukan penagihan biaya obat langsung kepada pasien atau keluarga pasien sedangkan lembar
copy
kwitansi beserta
re-create
resep sebagai pertinggal di apotek. Kartu obat diserahkan kepada perawat kembali dan setelah pasien pulang disimpan ke bagian administrasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
b.
Pasien
JKN (BPJS)
dan Kredit
Ketentuan yang berlaku untuk pasien kredit dan BPJS Askes rawat inap pada dasarnya hampir sama dengan ketentuan pada pelayanan rawat jalan. Pelayanan rawat inap pasien
JKN (BPJS)
dan pasien kredit meliputi semua unit pelayanan dan ruang rawat. Pemilihan jenis dan jumlah obat berdasarkan
Formularium Nasional
bagi pasien
JKN (BPJS)
dan bagi pasien kredit pemilihan obat
berdasarkan Formularium RSUD Dr
.
Abdul Rivai .
Prosedur pelayanan farmasi pasien
JKN (BPJS)
dan pasien kredit:
a.
Perawat atau keluarga pasien membawa kartu obat dan surat keterangan dari perusahaan atau kartu
JKN
bagi peserta BPJS yang menjamin pasien ke pelayanan farmasi rawat inap.
b.
Obat yang tertulis di kartu obat
diinput kedalam suatu komputer kemudian dicetak tanda terima tersebut tiga rangkap
. Obat disiapkan, distempel sudah diberikan kredit, diberi etiket dan dikemas. Obat diserahkan kepada perawat atau keluarga pasien
setelah menanda tangani tanda terima obat
. Kartu obat diserahkan kepada perawat atau keluarga pasien.
2.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan
- Mengetahui cara memberikan pelayanan resep bagi pasien rawat inap yang baik.
- Mengetahui distribusi obat dan alat kesehatan di bagian pelayanan rawat inap
- Mengetahui obat-obat yang ada dirumah sakit dan yang banyak digunakan masyarakat
3.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Selama kegiatan praktek kerja lapangan di RSUD
d
r. Abdul Rivai mahasiswa ditempatkan dimasing-masing pelayanan dan menggunakan sistem bergiliran setiap three hari, agar semua mahasiswa mendapatkan tugas dimasing-masing tempat dalam instalasi farmasi salah satunya pelayanan resep rawat inap.
Adapun kegiatan yang dilakukan mahasiswa di pelayanan resep rawat inap, yaitu mengecek obat dan alat kesehatan (alkes), untuk mengisi obat dan alkes yang dalam keadaan stok minim. Membantu amprahan obat dan alkes dari gudang obat ke ruang pelayanan resep rawat inap. Menyusun amprahan obat dan alkes sesuai dengan tempat yang telah di tentukan. Melayani resep rawat inap yang meliputi: menyiapkan obat, menyiapkan alkes sesuai resep rawat inap dan sambil mengisi kartu stok (nama pasien, jumlah yang diambil dan sisa yang ada atau mengurangi jumlah sisa yang ada dengan yang diambil), pengecekan obat dan alkes yang diminta sesuai permintaan pasien rawat inap dan serta menyerahkan obat dan alkes sesuai resep kepada perawat atau keluarga pasien.
Pelayanan resep rawat inap juga melakukan kegiatan
stock opname
yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Stock opname
dilakukan untuk mengetahui kondisi dan jumlah alkes dan obat yang ada di pelayanan rawat inap serta mencocokkan jumlah obat dan alkes yang ada dengan kartu stok.
-
Pelayanan Farmasi di Gudang Farmasi
1.
Gambaran Umum
Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi dan operasi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan obat jadi yang belum didistribusikan. Selain untuk penyimpanan, gudang juga berfungsi untuk melindungi bahan (baku dan pengemas) dan obat jadi dari pengaruh luar dan binatang pengerat, serangga, serta melindungi obat dari kerusakan. Agar dapat menjalankan fungsi tersebut, maka harus dilakukan pengelolaan pergudangan secara benar atau yang sering disebut dengan manajemen pergudangan. Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian dan pemusnahan, serta pelaporan cloth dan peralatan agar kualitas dan kuantitas terjamin.
Manfaat pergudangan adalah untuk:
ane.
Terjaganya kualitas dan kuantitas perbekalan kesehatan.
2.
Tertatanya perbekalan kesehatan.
3.
Peningkatan pelayanan pendistribusian.
4.
Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat
dan
aktual
.
5.
Kemudahan akses dalam pengendalian dan pengawasan.
6.
Tertib administrasi.
two.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Tujuan praktek di bagian pelayanan gudang ini adalah agar mahasiswa memahami sirkulasi penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian dan pemusnahan obat.
iii.
Kegiatan Prakt
i
m Kerja Lapangan
Selama kegiatan praktek kerja lapangan di RSUD
D
r. Abdul Ri
5
ai mahasiswa ditempatkan dimasing-masing pelayanan dan menggunakan sistem rolling setiap 3 hari, agar semua mahasiswa mendapatkan tugas dimasing-masing tempat dalam instalasi farmasi. Kegiatan gudang farmasi meliputi: pengadaan barang farmasi, penyimpanan, penyaluran atau distribusi dan membuat laporan-laporan untuk kepentingan administrasi. Untuk kegiatan yang dilakukan didalam gudang farmasi mahasiswa melakukan kegiatan yang dimulai dari mendata stok obat yang mendekati
elapse date
atau kadaluarsa, hal ini dilakukan untuk mencegah penggunaan obat yang telah kadaluarsa maka terlebih dahulu diperiksa obat apa saja yang hampir kadaluarsa untuk di informasikan ke
pada
Apoteker dan dokter. Setelah kegiatan tersebut selesai beralih pada kegiatan mengecek sisa stok obat dengan data yang ada dikartu stok, hal ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obat atau alkes yang jumlahnya selisih dengan data di kartu stok dan di komputer dan juga untuk mengetahui obat atau alkes apa saja yang harus segera dipesan untuk menghindari kekosongan obat. Kemudian kegiatan lainnya yaitu menerima obat atau alkes yang datang dari PBF, mahasiswa belajar menerima langsung dari distributor menandatangani surat terima barang sebagai bukti serah terima. Barang yang dipesan diterima dan diperiksa untuk memastikan bahwa barang yang diantar sesuai dengan yang dipesan dengan cara mengecek faktur. Beberapa hal yang diperiksa adalah jumlah barang, tanggal kadaluarsa dan keadaan fisik barang. Kemudian barang diangkut kegudang untuk didokumentasikan lalu disusun secara alfabetis sesuai rak penyimpanannya.
Barang-barang ini dalam pengeluarannya juga menggunakan sistem FEFO
(Get-go Expire Kickoff Out)
dan FIFO
(First In First Out).
Didalam instalasi farmasi ada hal yang disebut amprahan, amprahan maksudnya adalah setiap pelayanan rawat inap dan rawat jalan serta ruangan dirumah sakit mengambil obat dan alkes yang jumlahnya telah ditentukan ke gudang untuk persediaan diruangan masing-masing. Kegiatan mengamprah obat dan alkes juga telah dilakukan oleh mahasiswa. Alur dari kegiatan ini yaitu: pegawai dari ruangan ataupun unit pelayanan rawat jalan dan rawat inap memberikan
lembaran permintaan (amprahan)
berisi nama obat dan alkes serta jumlahnya kegudang, kemudian pegawai digudang menyiapkan permintaan dan menyalurkannya.
Kemudian ada kegiatan
stock opname
yang dilakukakan setiap iii bulan sekali tujuannya untuk mengetahui jumlah obat yang ada dan mengetahui
elapse
obat–obat tersebut. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam melakukan pelayanan di apotek.
BAB Four
KESIMPULAN DAN SARAN
-
Kesimpulan
1.
Penyimpanan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
D
r. Abdul Rivai menggunakan sistem
First Expired Starting time Out
(FEFO) dan
First In First Out
(FIFO).
two.
Obat di Farmasi Rumah Sakit
D
r. Abdul Rivai didistribusikan dari gudang obat ke Pelayanan Rawat Inap dan Pelayanan Rawat Jalan yang kemudian di serahkan kepada pasien.
3.
Kegiatan dalam pengelolaan obat yang dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
D
r. Abdul Rivai sudah sesuai dengan prosedur yaitu meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan.
-
Saran
1.
Sebaiknya dibutkan ruangan khusus untuk tempat meracik obat agar lebih berkonsentrasi dan leluasa dalam meracik obat.
two.
Sebaiknya kartu stok dijalankan sebagaimana mestinya agar memudahkan dalam pendataan penerimaan dan pengeluaran obat-obatan dan alat kesehatan
.
iii.
Adanya penambahan tenaga farmasi untuk memudahkan tercapainya pelayanan
kefarmasian
yang maksimal
untuk pasien
.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008.
Rincian Tugas Pokok dan Tata Kerja RSUD Dr. Abdul Rivai.
Berau.
Anonim, 2011.
Standar Pelayanan Minimum RSUD Dr. Abdul Rivai. Berau.
Depkes RI, 1992.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 983/menkes/SK/1992 tentang Tugas Rumah Sakit Umum. Dki jakarta.
Depkes RI, 2004.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1997/Menkes/SK/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. Jakarta.
Siregar, Charles J.P., dan Amalia, L., 2004.
Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Penerapan. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Djakarta.
Laporan Studi Kelayakan Pembangunan Rumah Sakit
Source: https://bukumerahkreatif.blogspot.com/2017/02/laporan-praktik-kerja-lapangan-rumah.html