Pernahkah Anda merasa canggung saat melakukan wawancara? Entah dengan calon karyawan, narasumber untuk artikel, atau bahkan hanya teman yang ingin Anda ajak berbincang lebih dalam? Rasa canggung itu bisa muncul karena Anda merasa tidak yakin dengan bahasa yang Anda gunakan. Memilih bahasa yang tepat menjadi kunci untuk membangun komunikasi yang efektif dan membangun hubungan yang baik dalam sebuah wawancara. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya memilih bahasa yang tepat ketika mewawancarai seseorang, serta tips untuk menggunakan bahasa yang efektif.
Image: www.pinterest.com
Bahasa yang digunakan dalam wawancara bukanlah sekedar alat untuk menyampaikan pertanyaan dan jawaban. Bahasa adalah jembatan yang menghubungkan dua orang dan membangun pemahaman, kepercayaan, serta hubungan yang positif. Kata-kata yang kita pilih memiliki kekuatan untuk menciptakan suasana yang kondusif, membangun koneksi, dan mendorong si narasumber untuk berbagi informasi dengan jujur dan terbuka.
Pentingnya Bahasa yang Tepat dalam Wawancara
Membangun Kepercayaan
Bayangkan Anda sedang diwawancarai untuk sebuah pekerjaan. Sang pewawancara terus-menerus menggunakan bahasa yang formal, kaku, dan bahkan terkesan mengintimidasi. Apakah Anda merasa nyaman untuk berbagi informasi dengan jujur dan terbuka? Kemungkinan besar tidak. Bahasa yang tepat dapat membangun rasa percaya diri dan membuat si narasumber merasa dihargai,
yang pada akhirnya akan mendorong mereka untuk berbagi informasi yang lebih detail dan jujur.
Meningkatkan Kejelasan Komunikasi
Bahasa yang tepat juga dapat meningkatkan kejelasan komunikasi. Hindari penggunaan istilah teknis atau jargon yang tidak dipahami oleh si narasumber. Gunakan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap profesional. Gunakan bahasa yang positif dan menghindari bahasa yang ambigu atau terkesan menghakimi. Misalnya, alih-alih bertanya “Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan sebelumnya?”, cobalah gunakan “Apa yang membuat Anda memutuskan untuk mencari peluang baru?”. Pertanyaan ini terkesan lebih terbuka dan mendorong si narasumber untuk berbagi informasi dengan lebih baik.
Image: www.slideshare.net
Membangun Hubungan yang Positif
Bahasa yang digunakan dalam wawancara juga dapat membangun hubungan yang positif. Gunakan bahasa yang sopan, ramah, dan empati. Tunjukkan rasa hormat dan minat sungguh-sungguh terhadap si narasumber. Dengarkan dengan saksama, tanggapi pertanyaan mereka dengan baik, dan jangan menginterupsi secara tiba-tiba. Dengan menggunakan bahasa yang positif dan mendukung, Anda akan membangun suasana yang nyaman dan membuat si narasumber merasa dihargai.
Tips Menggunakan Bahasa yang Efektif dalam Wawancara
1. Gunakan Bahasa yang Sopan dan Formal
Meskipun Anda ingin menciptakan suasana yang nyaman, jangan lupa untuk tetap menggunakan bahasa yang sopan dan formal. Hindari bahasa gaul atau slang yang tidak pantas digunakan dalam konteks wawancara.
2. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Mudah Dipahami
Hindari penggunaan kata-kata yang rumit atau istilah teknis yang tidak dipahami oleh si narasumber. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas agar informasi dapat diserap dengan baik.
3. Hindari Pertanyaan yang Mengarah
Usahakan untuk mengajukan pertanyaan yang terbuka dan tidak mengarah pada jawaban tertentu. Hal ini agar si narasumber dapat berbagi informasi dengan bebas dan jujur. Contoh pertanyaan yang mengarah: “Apakah Anda setuju dengan kebijakan pemerintah tentang pendidikan?” Pertanyaan ini mengarah pada jawaban “ya” atau “tidak”. Pertanyaan alternatif: “Bagaimana pandangan Anda tentang kebijakan pemerintah tentang pendidikan?” Pertanyaan ini lebih terbuka, memberikan ruang bagi si narasumber untuk mengungkapkan pendapatnya dengan lebih lengkap.
4. Gunakan Bahasa yang Positif
Hindari penggunaan kata-kata negatif atau menghukum. Gunakan bahasa yang positif dan mendukung. Misalnya, alih-alih mengatakan “Anda terlihat tegang”, cobalah “Anda terlihat fokus pada pertanyaan saya”.
5. Ajukan Pertanyaan yang Terbuka
Pertanyaan terbuka memberikan ruang bagi si narasumber untuk berbagi informasi dengan lebih detail. Contoh pertanyaan terbuka: “Ceritakan tentang pengalaman Anda dalam bidang ini”, “Apa yang menginspirasi Anda untuk memilih profesi ini?”.
6. Dengarkan dengan Saksama
Saat si narasumber menjawab pertanyaan, dengarkan dengan saksama dan tunjukkan minat yang sungguh-sungguh. Berikan anggukan kepala, buat kontak mata, dan tanyakan pertanyaan lanjutan yang relevan dengan jawaban mereka.
7. Berikan Apresiasi
Berikan apresiasi terhadap informasi yang diberikan oleh si narasumber. Contoh, “Terima kasih atas informasi yang berharga ini”, “Saya menghargai waktu Anda untuk berbagi pengalaman ini”.
Ketika Kita Mewawancarai Seseorang Sebaiknya Menggunakan Bahasa Yang
Bahasa dalam Wawancara: Menguak Potensi Seseorang
Bahasa yang tepat dalam wawancara bukan hanya tentang formalitas, tetapi sebuah alat untuk memahami, menginspirasi, dan memotivasi. Ketika kita menciptakan suasana yang nyaman dan menghormati si narasumber, kita akan mendapatkan informasi yang lebih jujur dan berharga.
Ingat, tujuan utama wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat dan bermakna. Dengan menggunakan bahasa yang tepat, kita dapat membuka pintu komunikasi yang efektif dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang si narasumber.