Kenapa Air Mesin Cuci Keluar Terus

Kontak mengalami, mesin cuci terus mengalirkan air sedangkan cembul mutakadim diatur menutup pembuangan? Aku sih sering!

Entah faktor mesin cucinya kelas menengah bawah, atau memang sedang boleh rezeki titipan tambahan. Sempat cari-cari artikel tentang cara memperbaiki mesin cuci nan diare di Google. Hasilnya kurang memuaskan. Karena terganggu notifikasi aneh-aneh petisi, mau nyuci lebih lagi jadi bertele-tele.

Risikonya bongkar-dobrak seorang, bermodal ilmu sotoy. Sebab mau mengadu ke junjungan, orangnya suka ke mana-mana (bukan ahli ngelayap, tapi memang tugasnya begitu). Atau kebiasaan bapak-bapak, diminta tolong sekarang jawabnya esok, dikerjakannya abis pemilu.

Nan paling gampang sih, panggil tukang servis. Tapi misal emak-indung introvert, aku agak males didatengin orang. Apalagi laki-laki.

Ngegosip dikit ya. Dia boleh skip jikalau gak suka.

Perantaraan pas mesin basuh ngadat, dan gak bisa kutangani, alhasil panggil pakar servis. Mula-mula nomplok, orangnya cool. Timbrung rumah, sambil ke dapur, perbaiki mesin. Sudah lalu!

Engkau cuma harap buku servis cak bagi ditandatangani dan ngasih rendah info tentang sebab rusaknya mesin basuh. Waktu itu gara-gara koin yang masuk ke bawah pulsator.

Pulsator itu alat yang muter-muter dan membanting-banting pakaianmu di bagian penyabunan.

Jarak beberapa bulan, mesin cuci rusak sekali lagi. Mungkin ini mesinnya mohon diganti, karena aku hampir tidak hubungan meledakkan selang air ke saringan. Berbarengan dari keran ke tabung cucian, sebab selang air gak terserah yang matching.

Karena air tidak tersaring, maka kotorannya menumpuk di sumber akar dan mengakibatkan mesinnya kemungkus. Setimpal kayak manusia, kalau plus kotor bisa rusak. Halah.

Teknisi yang sekelas nomplok. Kali ini ia sendirian (sebelumnya ditemani entah sopir atau supervisor). Beda jauh dengan kedatangan pertama. Ia kian ramah dan banyak ngobrol. Mungkin orang tak demen, tapi aku tak.

Sebab dia jadi lama kerjanya. Habis memperbaiki, pakai acara duduk bertepatan merokok. Hadeu, pengin ngusir gak enak. Laki madya gak di rumah, hanya ada keponakan. Untung posisi mesin cuci dekat portal keluar, jadi gas rokoknya refleks ke luar rumah.

Nan lebih tidak menyenangkan, bulan-bulanan obrolan kamu tentang mantan istrinya yang ia talak karena (katanya) berlebih menuruti keluarga. Sedangkan itu adalah perempuan ketiga yang dia nikahi. Hm, bermartabat-benar tema nan tidak menarik!

Di sela-sela curhatannya, kamu kembali sibuk mempromosikan diri ibarat teknisi andalan dan bukan main banyak anak adam di kantor yang hendak menjatuhkannya. Di saat nan sama kamu gak mau stempel tangan buku servis dengan beraneka macam alasan. Dikira aku bego, ya cari seseranlah.

Mana bisa aku berkepastian sama bacot orang nan cari makan mengacak begitu. Eits, gak dapat memvonis. Sudah gak dapat menasihati malah menghakimi. Ya mutakadim, curhatan radu.

Nah gara-gara asam garam interaksi yang gak asik itu, aku lebih suka bongkar-dobrak mesin cuci seorang. Sampai-sampai untuk masalah yang tergolong mudah seperti air rembes.

Ciri mesin cuci bocor nan kumaksud

Seperti yang kusebut di atas, komplikasi mesin cuci yang biasa kuberesi seorang adalah problem ringan. Bukan sunyi total, nyetrum, dsb.

Tetapi air nan terus berputar meski saluran pembuangan sudah pada posisi terkatup. Kadang, seandainya celahnya kecil, caruk enggak disadari. Pasca- mengempoh dan akan mengoperasikan pencucian, air malar-malar berkurang jauh. Kalau dipaksa mengarun, atau telanjur diputar tanpa disadari airnya berkurang alias habis, bisa subversif dinamo karena kerjanya menjadi berat.

Oh ya, mesin cuciku masih keberagaman dua torak. Karena kabarnya model ini kian awet ketimbang yang satu tabung dan digital. Alasan enggak, lebih murah!

Segala pun merk mesin cucimu, sejauh sama-sama dua torak, rasanya gak bikin jauh selisih. Sebab aku lagi mengerjakan hal yang proporsional pada mesin cuci lama nan berbeda merk dengan yang kini. Hasil pencarian di Google, Youtube, dan melayangkan pandang mesin cuci basyar, semacam itu-begitu juga.

Langkah-langkah memperbaiki mesin basuh yang berak air/rembes

• Kosongkan mesin basuh, meski mudah digeser untuk melihat penggalan belakangnya.
• Siapkan drei yang sesuai dengan sekrup pada bagian belakang mesin cuci. Tidak disarankan pakai pisau, gunting, justru pakai perasaan.
• Obeng yang gak sesuai biasanya malah negatif sekrup. Di kesempatan lain, ia bakal kesulitan buat memutarnya pun. Pembesar sekrup mungkin aus, jadi makin susah diputar.
• 
  Jangan tengung-tenging cabut adv amat benang besi power dari stop kekeluargaan, ya!
  
• Sehabis penutup dibuka, akan nampak penggalan dalam mesin cucimu yang lebih minus begini.

• Buka tutup nan bertali itu perlahan, kalau raba-rubu bisa lompat dan pengaitnya lepas. Nambah kerjaan baru! Menyingkapkan apa pula, arahnya jelas ke kiri. Ingat, pelan-pelan. Tarik tutupnya ke atas juga perlahan.

Nah nan di foto di asal ini adalah sungai buatan pembuangan, baik berbunga tabung pencuci maupun pengering. Akan datang akan kamu temukan koin, peniti, alias benda barang apa cuma yang mengganjal, yang membuat saluran tidak terkatup sungguhpun kenopnya (cembul di mesin cuci) diputar ke sisi menutup. Itulah yang membuat air terus bersirkulasi dan terbuang sia-sia.

Foto-foto ini adalah dokumentasi ketika aku memperbaiki mesin cuciku yang menceret/rembes.Ternyata biangnya jarum biku dan koin seribu yang berkolaborasi memalam nasihat. Setelah semuanya dikeluarkan, karet pada tutup (yang berulir) kucuci zakiah.

Jangan lepaskan air dulu jikalau saluran belum ditutup, boleh melimpah dan mengenai mesin. Seandainya telah semacam itu, masalah akan jadi lebih samudra.








Selebihnya gampang kan ya. Suntuk beliau tutup pula babak birit mesin cuci. Sekrup wajib dipakaikan kembali, dikunci seperti mana tadinya. Sebab jika lain, sonder anda sadari boleh copot seorang dan terbang terjangkit air.








Kalau mesinnya yang rusak, jelas lebih sukar diperbaiki. Sampai-sampai mau ngoprek seorang. Ujung-ujungnya panggil pakar servis, trus kamu diajak ngobrol tentang tamatan istrinya. Serentak merokok lagi. Hadoo!