Kata Kata Najwa Shihab Tentang Cinta

Kata Kata Najwa Shihab Tentang Cinta

Bola.com, Jakarta –
Kata-kata bijak
Najwa Shihab mampu menjadi lecut internal menjalani hidup. Najwa Shihab merupakan satu di antara presenter kondang di Indonesia.

Enggak sekadar cakap, perempuan yang dempang disapa Nana tersebut juga dikenal cerdas dan tanggap detik melontarkan soal kepada narasumbernya.

  • Shin Tae-yong Getok dan Tubruk Ronaldo plong TC Timnas Indonesia lakukan Kualifikasi Piala Asia U-20 2023
  • Liga Inggris: Raheem Sterling Takjub Chelsea Sanggup Kalahkan Leicester City dengan 10 Pemain
  • Kaprikornus Runner-up Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, Ahsan / Hendra Taat Bersyukur

Malah, bilang narasumber yang pernah diwawancarainya berpangkal dari kalangan elite di Indonesia. Beberapa tokoh raksasa Tanah Air yang pernah menjadi narasumber Najwa Shihab antara lain B.J. Habibie, Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo, dan Prabowo Subianto.

Selain itu, Najwa Shihab pula dikenal sebagai hamba allah yang mumbung integritas dan dedikasi tataran terhadap Indonesia. Tak jarang, Najwa Shihab melontarkan kritik tajam terhadap kinerja pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.

Beraneka macam
kata-kata bijak
Najwa Shihab mampu menginspirasi dan memotivasi banyak orang dari berbagai kalangan. Kata-perkenalan awal Najwa Shihab tersebut penuh makna mendalam.

Tak heran seandainya dirinya dianggap umpama seorang wanita nan menginspirasi.

Berikut ini, himpunan
kata-kata bijak
Najwa Shihab yang dapat membuatmu semakin nasib, seperti dikutip Bola.com dari Dianisa.com, Sabtu (13/6/2020).

Kata-pembukaan Bijak Najwa Shihab

1. “Hidup muda adalah modal hendaknya tangan terus terkepal, bagi arungi medan garis haluan yang terjal.”

2. “Kesahihan & kepastian mengapung, di antara uang & kuasa yang mengepung.”

3. “Berani muncul mengganjar arus, mendobrak kepalsuan nan terlanjur serius.”

4. “Muka penjara cermin syariat negara, sungguh-bukan main atau pura-pura.”

Read:  Kata Kata Selamat Tinggal Buat Sahabat

5. “Di bahu atasan yang nonblok korupsi, di situlah kala nanti provinsi.”

6. “Keseimbangan jadi barang jarang, momen hukum hanya tegak pada nan bayar.”

7. “Berbuat untuk sebuah harapan, yang lain kembali dikeluhkan saja diperjuangkan.”

8. “Suku bangsa mapan adalah kutub utama, bagi komandan cak bagi meniadakan kota.”

9. “Sejarah akan menghitamkan mereka yang cukup dijatuhkan, memori akan meninggikan mereka yang memang memadai dimuliakan.”

10. “Sekolah terbiasa terus kuak diri pada pertukaran, guru jangan malu-malu beradaptasi dengan kebaruan.”

11. “Perjaka tak sempat jadi anak manis melihat kepongahan terasa begitu sinis.”

12. “Kehabisan jangan terlalu dikhawatirkan, selama kepemimpinan berjalan penuh keterbukaan.”

13. “Sungguh tercela para politisi, yang menghamba bagi menolong diri sendiri.”

14. “Fon dan panji agama pantang tergadai, malah di kemuliaan wulan suci.”

15. “Jabatan menjadi berhala, momen penguasa makin pelahap dukunnya.”

16. “Kemampuan membaca medan, kecerdikan melihat kesempatan, dibutuhkan di tengah persaingan.”

17. “Kita boleh jadi bosan dengan muka yang itu-itu doang, tapi nan muda juga harus belas kasih bukti nan jelas dan konkret.”

18. “Enggak gampang tunduk oleh kegagalan, terus mencipta detik kebangkitan.”

19. “Peraturan seringkali bisa disiasati saja asas kesopansantunan dan etika janganlah dikhianati.”

20. “Nasionalisme tak slogan ranah, tapi pengorbanan kolektif membela visi.”

21. “Karena itu jadilah seorang pembaharu, biar individu lain yang masuk meniru. Daripada terus mengikuti tren tanpa henti, sebab spirit bisa habis tanpa diisi.”

22. “Tidak sekedar memburu kapital, Indonesia lebih butuh solidaritas dan modal sosial.”

23. “Jika kepala enggak harmonis, rakyat sekali lagi yang akan teriris.”

24. “Harta dan tahta, memang dua sebelah yang lain bisa dipisahkan. Perputaran uang, jadi bahan bakar kekuasaan.”

Read:  Fatwa Mui Tentang Trading Saham

25. “Inspirasi menjadi kunci, agar semua mau berpartisipasi. Bahu-membahu perbaiki provinsi, bersama-sama menghamba tanpa henti.”

26. “Bukankah melelahkan jika gegares turut tren, malar-malar hanya agar dianggap keren.”

27. “Puas kaum taruna kita menitip tahun depan, jangan biarkan jiwa mereka hangus makanya ego dan dendam.”

28. “Banyak anak muda nan tumbang karena korupsi, mereka lupakan visi dan hanyut pada nikmat duniawi.”

29. “Karena kita harus berlari cepat, sebelum semuanya makara terlambat.”

30. “Takhlik awam tanggang maklumat, agar bukan mudah terlukai cerca dan caci maki.”

31. “Alat angkut yang abadi penis rakyat nan terlibat, mengelola independensi dengan bertanggung jawab.”

32. “Tanah air adalah petak-petak yang harus diolah, tanah air adalah samudra yang harus dibelah.”

33. “Jika sejarah menjadi guru kebijaksanaan, tokoh sejarahlah nan mengkongkritkan keteladanan.”

34. “Nan harus dibabat adalah egoisme dan kebencian, yang teristiadat dirajut yaitu solidaritas dan kepedulian.”

35. “Mereka arungi dua manjapada, antara peran & sandiwara boneka, dengan fiil yang sebenarnya.”

36. “Detik pragmatisme menjadi sobat kekuasaan, idealisme yang akan menyemai perlawanan.”

37. “Segala kurnia ijazah yang bertumpuk, jika kepedulian dan kepekaan tidak ikut dipupuk?”

38. “Kepatuhan mantra hanyalah modal purwa, ijazah cuma selembar kertas di atas meja.”

39. “Tiap makhluk bisa memiliki impi, tapi lain semua bisa bangkitkan semangat tahapan.”

40. “Saat angkara merajalela, kepahlawanan menjadi berkah bagi seberinda.”

41. “Banyak yang ingin kaprikornus medalion di layar kaca, bahkan jadi obsesi dan cita-cita. Padahal tak mudah berperan di depan tustel, harus mengatasi bermacam rupa dilema.”

42. “Di tanah kita agama dan tradisi saling menjatah arti, membuka probabilitas untuk saling menghargai.”

Read:  Cara Mendapatkan Uang Di Game Covet Fashion

43. “Pemuda hari ini harus turun tangan, berkarya nyata menjawab semesta Indonesia.”

44. “Di paruh olakan kegelapan, kejahatan kerap dimaklumi laksana kewajaran.”

45. “Demikian cepat dan fananya dominasi, alangkah suap dan godaan uang telah menghinakan.”

46. “Cak bagi segala apa negeri seluas Sabang setakat Merauke, seandainya pemudanya kehilangan idealisme.”

47. “Hebat mengemudiankan cucu adam berkualitas, berani mengabaikan nan bukan pantas.”

48. “Kebanggaan profesi lain karena materi, tapi seberapa banyak bisa mengabdi.”

49. “Pemuda waktu suntuk menggelorakan niat berbaur, hari ini rayakanlah Indonesia tanpa ragu.”

50. “Kita yaitu anak asuh kilat yang harus meluncur, sangat banyak sawah ladang yang mesti dicangkul.”

51. “Inilah indoktrinasi yang memanusiakan manusia, bukan pendidikan yang mengkerdilkan siswa.”

52. “Zona nyaman gegares menghadirkan ketenangan, lain semua siap menghadapi guncangan.”

53. “Barang apa gunanya sekolah tangga-tinggi, seandainya hanya perkaya diri sendiri dan famili?”

54. “Hukum yang ditegakkan dengan retorika, hanya jadi bahan tertawa belaka.”

55. “Yang menjadi pen adalah kebaikan, yang menjadi tinta merupakan kemanusiaan.”

56. “Ketamakan & kebegoan bukan main telah menghukumi, mereka yang mabuk pengaruh & lupa diri.”

57. “Pemimpin tidak lahir karena ijazah, tapi oleh kerja gentur dan kepedulian yang terus diasah.”

58. “Tak ada insan istimewa di kerangkeng, karena mereka hanyalah benduan. Walau perpautan makara pejabat, tegar doang statusnya penjahat.”

59. “Membangun karya dalam sepi, dengan ikhlas karena cinta pada negeri.”

Mata air:
Dianisa.com

Kata Kata Najwa Shihab Tentang Cinta

Source: https://www.bola.com/ragam/read/4278107/59-kata-kata-bijak-najwa-shihab-inspiratif-dan-penuh-motivasi

You May Also Like