Kata Kata Mbah Maimun Zubair Tentang Cinta

Galeri Kitab Kuning
| Siapa nan tidak kenal Kyai Haji Maimun Zubair/ Maimoen Zoebair? riuk seorang cerdik pandai, bapak, dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang – Rembang.

Buya yang dikenal sangat santun, dan nasehat-nasehatnya ditungu-tunggu oleh seberinda suku bangsa muslimin tersebut, sekarang sudah meninggalkan kita semua.

Serat Juga : Lirik Sholawat Kesukaan Mbah Moen, Sa’duna Fiddun-ya (Khodijah Kubro)

Namun nasehat-nasehatnya, seringkali kita temui di berbagai banner, dan selalu memberikan kesejukan bagi membedabedakan yang gersang.

Kiai, yang wafat di Makkah al-Mukarromah tersebut, memang tidak hanya dihormati oleh masyarakat Indonesia, bahkan publik Dunia.

Dan lega kesempatan kali ini, kami akan berbagi bagaimana indahnya nasehat-nasehat engkau.

Kata-kata Hikmah Mbah Moen

Kalam-titit yang penuh hikmah
KH. Maimun Zubari
di dasar ini, kami rangkum berasal berbagai ragam sumber banner, dan jika ada kesalah pengetikan atau kesalahan konten, kami mohon sidang pembaca memberikan perolehan.

Baca Juga : Introduksi-prolog Hikmah Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki

1. Jika beliau bukanlah seorang yang mengatasi banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba; ta’ kepada anak-anakmu. Setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu, nan tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.
2. Sebaik-baiknya perhiasan adalah istri gelap nan solehah, sepenuhnya harta yaitu anak yang soleh-solehah lagi. Inilah kenikmatan akhirat nan akan datang akan dialami anak bini mukmin.
3. Perbedaan tak terlazim dibesar-besarkan sehingga kita boleh atma rukun. Yang terdahulu kita umat Islam itu hablumminallah harus dikuatkan dan hablumminannas harus dijaga dengan baik.
4. Minterno wong bener, kuwi luwih gampang tinimbang mbenerno wong pinter (Memintarkan orang yang benar itu bertambah mudah daripada menyungguhkan orang yang weduk)
5. Ora kabeh wong pinter kuwi bener (Lain semua odang pintar itu ter-hormat)
6. Jangan mudah berburuk agak agar hidupmu tidak gelap dan hidupmu bukan sengsara
7. Banyak nan mengaji al-Quran karena tujuan mencari persen sehingga cacat mencaci hobatan-ilmu mengaji Al-Quran seperti membaca tanpa makhraj dan tajwid yang benar
8. Sebaik apapun benih ditanap, jikalau tipar gersang takkan bertunas antah yang baik
9. Kalau memilih istri itu jangan terlalu mengerti dunia (materi) karena seberapa sholeh anakmu tergantung sesholeh apa ibunya.
10. Jika engkau melihat seekor semut drop di air, maka angkat dan tolonglah…. barangkali itu menjadi penyebab lepas bagimu di akhirat.
11. Manusia jangan diharapkan bisa sama semua…. Justru dengan perbedaan-perbdaan itu bisa makara seni yang mulia
12. Makin baik jadi hamba allah benar tetapu tidak pintar daripada bintang sartan okultis tapi lain etis.
13. Seandainya punya kehausan tapi kok belum mampu, maka jangan terlalu dipikirkan supaya bukan cepat mati.
14. Apik-apik’e dunyo iku nalikane singkir antarane apik lan olo, sakwalik’e, elek-elek’e dunyo iku nalikane campur antarane apik lan olo (Sebaik-baiknya manjapada itu ketika dipisah antara baik dan buruk. Sebaliknya, Seutuhnya dunia itu ketika bercampur antara baik dan bruk).
15. Jangan nikah meremehkan kebaikan, dapat saja seseorang itu turut seurga bukan karena puasa sunnahnya, lain karena tataran shalat malamnya. Tapi bisa jadi karena akhlak baiknuya dan sabarnya ia momen musibah nomplok melanda.
16. Pondok ikut dunyo. Akeh kiai seng gak faham, mergo pondok iki nek kiaine tenang, anake podo rebutan. Iki ndudohno nek iki Ndunyo.
17. Sungguhpun berguru plong bapak Arab, jangan menyepelekan bapak Jawa. Sikap keberagaman itu tidak saja bisa memusnahkan Jawa, tapi juga membinasakan buya arab sekaligus. Di sini punah, di sana pula punah.
18. Besok kalau telah berumah tangga, setiap kepingin turut kondominium jangan tengung-tenging bava salinan Al-Ikhlas biarpun hanya sekali.
19. Hamba allah Yahudi dahulu cak hendak mengajar sekiranya dikasih uang jasa, tetapi lazimnya kiai sekarang bolak-balik sekaligus rokoan tidak cak hendak mengajar kalau tidak dikasih uang.
20. Nan paling hebat bagi seorang suhu adalah godok, dan rekreasinya yang paling luhur adalah mengajar.
21. Kekalahan mula-mula seorang santri yaitu manakala ia mulai kehilangan wadzifah (kegiatan) wiridnya.
22. Hidup itu bisa dikatakan tenteram bila memiliki uang tidak merasa bahagia, dan bila tidak punya uang tidak merasa susah.
23. Jadi suhu tidak usah punya karsa kerjakan pintar orang. Nanti engkau hanya berang-marah kerika mengawasi muridmu bukan pintar. Ikhlasnya bintang sartan hilang. Yang berjasa kehendak menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu belakang hari makara kebal maupun tidak, serahkan pada Allah. Didoakan saja terus menerus moga muridnya berkat hidayah.
24. Saat mengintai pesuluh-murid yang menjengkelkan dan meletihkan, kadang-kadang hati teruji kesabarannya. Doang, hadirkanlah gambaran bahwa di antara suatu dari mereka jemah akan menggelandang tangan kita menuju kayangan.
25. Dalane surago iku mantra. Isone entuk ilmu iku ngaji, ngaji seng coro jamhur utowo kiai. Modern yo bertamadun tapi ojo lali ngaji senajan sepekan pisan.
26. Khalayak yang bagus itu bukan berubah sikapnya dikala senang maupun musykil.
27. Nak, kamu kalau jadi temperatur, dosen ataupun jadi kiai, kamu harus kukuh usaha, harus punya usaha sampingan biar hati kamu nggak selalu mengharap rahmat ataupun bayaran orang lain. Karena propaganda nan dari hasil keringatmu sendiri itu barokah.
28. Wong iku seng apik ora keno nyepele’ake duso senajan cilik, lan ora keno anggak karo kebajikan senajan akeh amale (Cucu adam baik itu tidak menyepelekan dosa meskipun cacat dan enggak sombong kerika punya dedikasi meskipun banyak)
29. Apa tandanya santri? Tandanya santri itu ngaji. Zaman masa ini itu cucu adam ngaji tinggal sedikit, yang banyak itu pada sekolah, pada nyari (gelar) akademikus. Bilamana tiada lgi anak adam mendaras? tidak akan suka-suka sekali lagi orang mengaji jika al-Quran sudah enggak juga dianggap Mantra, Al-Quran sahaja dianggap umpama bacaa dan sima’an doang.
30. Bangsa Indonesia adalah bermartabat-benar bangsa yang terpilih. Hingga Allah memasrahkan kedaulatan Indonesia puas angka 17,8 dan 45.
31. 17 Agustus 1945 itu Huruf angka Nu. (Besaran huruf tulisan NU = 17, Tali Stempel NU = 8, Globe = 1, Jumlah Bintang = 9, Bintang di bawah = 4, Bintang diatas = 3.

Demikian kalam hikmah dan
kata-kata mutiara bersumber KH. Maimun Zubair, semoga bisa memberikan penyinaran bagi membedabedakan kita. Amin.