Kapan Pertama Kali Rumah Betang Dibangun

Kapan Pertama Kali Rumah Betang Dibangun

Rumah Adat Borneo Tengah-
Borneo merupakan wilayah Indonesia yang bersebrangan dengan negara tetangga yaitu Malaysia dan Negara brunei darussalam Darussalam. Pulau besar ini mencakup dua three negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Kalimantan memiliki sebutan lain yaitu kalimantan, mengapa demikian? karena zaman dahulu pedagang eropa salah dalam melafalkan kata brunei yang pada saat itu merupakan nama pohon
Dryobalanops camphora
khas Kalimantan.

Borneo merupakan pulau tropis yang di dalamnya terdapat banyak sekali
Flora dan Fauna. Suhu kelembapan dan kaya akan oksigen menjadi tempat yang cocok untuk tumbuhan dan hewan liar hidup. Dalam pulau ini terdapat beberapa spesies hewan langka yang dilindungi dan terancam punah diantaranya adalah orangutan, bekantan, tarsius, pesut mahakam, owa, dan masih banyak lagi.

Artikel ini Berisi

  • i
    Rumah Adat Kalimantan Tengah
  • 2
    1. Rumah Adat Kalimantan Tengah Betang Muara Mea
  • 3
    2. Rumah Adat Damang Batu
  • iv
    3. Rumah Adat Betang Toyoi
  • 5
    iv. Rumah Adat Kalimantan Tengah Betang Tambada
  • 6
    5. Rumah Adat Borneo Tengah Betang Pasir Panjang

    • 6.1
      Share this:
    • vi.2
      Like this:

Rumah Adat Borneo Tengah

Tak hanya kaya akan
Flora dan Faunanya, Borneo juga memiliki banyak sekali cagar budaya warisan leluhur. Kebudayaan yang memang diciptakan oleh leluhur mereka yang menjadi adat istiadat hingga kini.

Diantaranya adalah tarian adat Kalimantan, senjata khas, baju adat Kalimantan Selatan, logat bahasa, makanan khas, hingga rumah adat. Semua ini merupakan salah satu kekayaan milik Indonesia yang wajib di lestarikan sebab budaya barat banyak meracuni anak negeri hingga melupakan tradisi milik Indonesia.

Dari sekian banyak budaya yang ada di Indonesia, menurut
Prasstyle.com
salah satu pembahasan yang unik adalah membahas rumah adat Kalimantan Tengah. Rumah adat Kalimantan Tengah adalah hunian yang didalamnya mengandung filosofi dan makna yang tersembunyi di balik bangunanya.

Borneo Tengah memiliki rumah adat khas yaitu rumah betang. Rumah ini menjadi salah satu ikon dari Provinsi Kalimantan Tengah yang beribukota di Palangkaraya. Tak hanya itu, rumah adat Kalimantan Tengah dijadikan sebagai destinasi wisata baik lokal maupun non lokal.

Bentuk rumah yang unik dengan model rumah panggung membuat rumah ini begitu elegan. Berikut nama rumah adat Kalimantan Tengah adalah:

  1. Rumah Adat Kalimantan tengah Betang Muara Mea
  2. Rumah Adat Betang Damang Batu
  3. Rumah Adat Betang Toyoi
  4. Rumah Adat Kalimantan Tengah Betang Tambada
  5. Rumah Adat Kalimantan Tengah Betang Pasir Panjang
Read:  Harga Bangunan Rumah Kaca Plastik

Seluruh rumah adat diatas menggunakan model rumah panggung dengan kapasitas 30 orang lebih. Seluruhnya juga menggunakan bahan dari hutan karena menyesuaikan kondisi alam yang ada di Kalimantan. Dibangun secara memanjang dengan lebar hingga 30 meter.

Rumah adat Borneo Tengah disebut sebagai susunan dari aspek aspek kehidupan dalam bermasyarakat. Makna makna ini terkandung dalam bentuk bangunan, ukiran, hiasan, bahkan penghuninya juga termasuk dalam aspek tersebut

Berikut aspek kehidupan yang terkandung dalam rumah adat Borneo Tengah betang:

  • Aspek penduduk yang melambangkan kerukunan, keharmonisan serta kekeluargaan yang menjadi sebuah multi keluarga tetap atau permanen yang tinggal bersama sama dalam satu atap.
  • Aspek hukum yang menjadi aturan serta tatanan adat yang wajib dikerjakan dan yang wajib untuk di tinggalkan.
  • Aspek ekonomi yang menjadi latar belakang kehidupan bermasyarakat. Hal ini menjadi salah satu sarana mempererat tali persaudaraan antara penghuni rumah dengan masyarakat lainya.

Menurut dari sejarahnya, penduduk pertama yang tinggal di Kalimantan memiliki ciri ciri tulang kerangka yang lebih besar dari manusia pada umumnya yaitu manusia purba jenis Austro-Melanesia.

Menurut sensus penduduk pada tahun 2010 suku yang mendiami pulau Kalimantan terbagi menjadi iii suku pokok. Pertama adalah suku Dayak dengan 268 sub etnik, suku Melayu, dan suku Kalimantan yang bukan tergolong Dayak dan Melayu.

Mayoritas seluruhnya bermata pencaharian sebagai nelayan atau maritim. Maka dari itu, kebanyakan nama/sebutan penduduk pasti memiliki makna yang berhubungan dengan perhuluan atau sungai, khususnya pada nama nama rumpun dan nama kekeluargaan.

Rumah adat Kalimantan Tengah dan penjelasanya akan dibahas di bawah ini. Tetap simak dan semoga menambah pengetahuan serta wawasan kamu sekalian 🙂

Baca Juga:
Rumah Adat Borneo Barat: Ikon Kota Pontianak

1. Rumah Adat Kalimantan Tengah Betang Muara Mea

rumah adat kalimantan tengah betang muara mea
celebes.co

Yang pertama rumah adat Kalimantan Tengah bernama betang Muara Mea. Rumah yang paling modern diantara jenis rumah lainya. Terbilang mod sebab rumah ini dibangun sebagai bangunan pemerintahan pada saat itu. Lengkap dengan ukiran, ornamen, hiasan, dan cat yang tidak begitu banyak.

Dinamakan muara mea karena rumah adat ini dibangun pertama kali di muara mea yaitu nama desa yang ada di wilayah tersebut. Hingga kini, pembangunan betang muara mea hanya terdapat pada wilayah desa ini sebagai bukti adanya warisan budaya dari leluhur mereka.

Muara mea dibangun dengan model rumah panggung dengan pondasi dari kayu. Tinggi rumah ini mencapai 8 meter diatas tanah dengan pondasi dasar setinggi 3 meter. Hal ini membuat rumah betang aman terhadap banjir dan ancaman hewan buas.

Read:  Harga Satuan Bangunan Rumah Negara

Ciri khas rumah adat Borneo Tengah ini hanya terdapat satu lantai namum memiliki banyak ruangan. Terdiri dari ruang istirahat, semedi atau beribadah yang penuh dengan lukisan dan hiasan, ruang keluarga, ruang memasak dan masih banyak yang lainya. Lukisan, hiasan, dan ornamen yang ada di dinding rumah dijadikan sebuah maha karya dan identitas sebagai masyarakat suku Dayak.

Jenis betang yang satu ini berukuran besar dan memanjang yang mampu menampung hingga ratusan orang. Panjang rumah ini kisaran 150 meter dan lebar hingga 30 meter.

Penghuninya sangat banyak, terdapat 8-10 kepala keluarga. Terdapat tetua yang dianggap masyarakat tersebut sebagai pemimpin rumah disebut denganPambakas Lewu.
Pambakas Lewu bertugas sebagai penasihat serta pemimpin seluruh kepala keluarga yang tinggal satu atap.

Kerukunan dan keharmonisan menjadi kunci utama sebagai suku setempat dalam bermasyarakat. Terjalinya kekeluargaan ini karena satu sama lain saling membantu dalam hal apapun.

Saat ini rumah betang muara mea dijadikan sebagai destinasi wisata yang ada di Kalimantan. Kamu dapat berkunjung ke rumah adat Borneo Tengah inisekaligus menikmati indahnya gunung lumut dan nuansa pantai yang indah.

Baca Juga:

  • Rumah Adat Sulawesi Barat dan Kreatifitas Dalam Tenun Ikat
  • Rumah Adat Jawa Tengah yang Belum Diketahui Banyak Orang

two. Rumah Adat Damang Batu

rumah betang damang batu
celebes.co

Selanjutnya ada rumah adat Kalimantan Tengah bernama betang damang batu. Damang batu terletak di Desa Tumbang Anoi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah.

Damang batu merupakan rumah paling tua yang ada di Kalimantan Tengah. Dibangun sekitar tahun 1868 dan menyandang predikat rumah tertua.

Sama seperti dengan rumah khas Kalimantan pada umunya yaitu dibangun dengan model rumah panggung. Tingginya mencapai viii meter dengan lebar 6-7 meter. Rumah ini berpondasi langsung dengan tanah dengan tiang peyangga berjumlah 25 yang terbuat dari kayu.

Tiang peyangga ini memiliki tinggi three meter dan uniknya memiliki lantai yang datar walaupun terbuat dari kayu. Memiliki 5 ruangan yaitu ruang istirahat, ruang keluarga, ruang ibadah, ruang perkakas dan dapur sebagai tempat memasak.

Suku yang menghuni rumah adat Kalimantan Tengah adalah suku Dayak etnik. Satu rumah dapat menampung sebanyak 10 orang dengan 2 kepala keluarga. Penghuni rumah adat ini sangat di segani oleh suku Dayak lainya. Hal ini dapat dibuktikan dengan rumah damang batu sering digunakan sebagai tempat perkumpulan atau rapat besar suku Dayak.

Read:  Harga Borongan Bangun Rumah Di Bali

Suku Dayak disini tergolong ekstrim pada segi adat istiadatnya. Terdapat adat yang menyalahi hak asasi manusia dan tidak
gemen gemen
yaitu tradisi memenggal kepala manusia atau biasa disebut dengan mengayau dan praktik perbudakan manusia.

Pada 22 Mei – 24 Juli 1894 terjadi perjanjian damai tumbang anoi yang dilaksanakan oleh panitia Ekspedisi Napak Tilas Damai Tumbang Anoi. Melibatkan banyak peran bahkan dari manca negara sekalipun yaitu tetua suku Dayak Kalimantan, perwakilan dari suku Dayak kerajaan Brunei Darussalam, serta Federasi Malaysia dan Republik Indonesia.

Perjanjian ini mengasilkan 9 poin salah satunya menghentikan tradisi penggal kepala atau mengayau dan perbudakan yang ada di wilayah setempat.

3. Rumah Adat Betang Toyoi

rumah adat betang toyoi
rumah.com

Rumah adat Kalimantan Tengah dinamakan betang toyoi terletak di desa Tumbang Malahui, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. Betang toyoi memeiliki panjang 36 meter dengan lebar 10 meter.

Bangunan rumah ini dibuat dengan bahan dasar kayu. Memiliki tiang pondasi sebanyak 28 dengan tinggi iii meter diatas tanah. Seluruh bangunan di bangun dengan bahan kayu ulin yang mana semakin tua kayu tersebut maka akah semakin bertambah kekuatan dan kokoh.

Rumah ini dinamakan betang toyoi karena dahulu pembangun pertama bernama panji bin toyoi. Pembangunan pertama kali rumah ini pada tahun 1817 yang saat itu berada di tanah lapang seluas one hektare.

Uniknya, pada dinding rumah ini di lapisi kulit pohon sebagai hiasan serta penghangat ruangan. Atap dari pelepah kering juga mampu menahan dari kebocoran saat terjadi hujan. Di dalam rumah tidak di dapati alat bakar untuk penghangat karena rumah yang terbuat dari kayu sehingga rawan terbakar. Masyarakat setempat memanfaatkan kulit pohon untuk mempercantik rumah sekaligus penghangat ruangan

Untuk menemukan rumah adat Kalimantan Tengah bernana betang toyoi ini tidak mudah. Pemugaran atau renovasi sudah banyak terjadi di banyak wilayah sehingga sangat sulit menemukan rumah asli dari zaman dahulu. Perkembangan zaman juga menjadi penyebab terjadinya pemugaran ini.

Jika kamu berkunjung ke Kalimantan Tengah, kamu dapat berkunjung ke daerah Gunung Mas. Kamu akan menemukan cagar budaya leluhur terdahulu yang di pajang di berbagai tempat. Wilayah ini juga digunakan sebagai tujuan destinasi wisata para turis lokal maupun manca negara.

Baca Juga: Rumah Adat Jambi dan Sejarah yang Disembunyikan

4. Rumah Adat Kalimantan Tengah Betang Tambada

Baca Juga: Rumah Adat Sumatera Barat: Desain Rumah Tahan Gempa

v. Rumah Adat Borneo Tengah Betang Pasir Panjang

rumah adat kalimantan tengah betang pasir panjang
prasstyle.com

Rumah adat Kalimantan Tengah Betang pasir panjang terletak di daerah di Kota waringin Barat, Pangkalan Bun. Wilayah ini mayoritas penduduknya dalah suku Dayak. Berbeda dengan wilayah Kalimantan Tengah lainya yang penghuninya campur antara suku Dayak dan suku Melayu.

Kota Manis merupakan julukan atau sebutan dari Kabupaten Kotawaringan. Manis memiliki kepanjangan yaitu Minat Aman Nikmat Indah Segar. Kamu dapat menjumpai banyak sekali destinasi wisata di wilayah ini contohnya adalah Taman Nasional Tanjung Puting.

Segi arsitekturnya, rumah adat Kalimantan Tengah bernama pasir panjang berukuran besar dengan panjang 100 meter dan lebar 20 meter. Bangunan ini menjulang tinggi dan memiliki beberapa lantai dan ruangan yang cukup besar.

Keunikan rumah adat Borneo Tengah ini terdapat pada pintu utama rumah. Pintu masuk berada di bagian samping sedangkan pintu rumah pada umumnya berada di bagian depan.

Pembangunan rumah ini memerlukan ratusan kayu ulin dan kayu besi. Dilihat dari bangunanya saja terlihat sangat besar, maka dari itu perlu adanya pondasi yang kuat untuk menopang badan rumah.

Selain digunakan sebagai tempat tinggal, ciri khas rumah adat Borneo tengah betang pasir panjang juga digunakan sebagai tempat upacara adat suku Dayak. Upacara besar berlangsung selama setahun sekali dan dilakukan dengan sangat meriah.

Salah satu upacara adat yang sering dilakukan adalah Mamapas Lewu. Mamapas lewu adalah upacara yang dilaksanakan masyarakat sekitar bertujuan untuk meminta keselamatan, berkah, serta kedamaian dalam hidup. Upacara ini umumnya dilaksanakan oleh masyarakat yang memeluk kepercayaan Kaharingan.

Bagi kepercayaan mereka, kegiatan ini rutin dilakukan guna mensucikan diri, alam, dan lingkungan hidup beserta isinya dari berbagai sengketa, bahaya, sial, dan wabah penyakit.

Semoga menambah wawasan serta pengetahuan kamu semua.

Sekian Terima Kasih 🙂

Kapan Pertama Kali Rumah Betang Dibangun

Source: https://prasstyle.com/rumah-adat-kalimantan-tengah/

You May Also Like