Jadwal Kursus Membangun Rumah Tangga 2023

Jadwal Kursus Membangun Rumah Tangga 2023

Bacaan Liturgis – Pekan Biasa XXXII, Senin, 07 November 2022

  • Bacaan Pertama: Titus 1:1-ix
  • Mazmur Tanggapan: Itulah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mazmur 24:1-4b.v-6
  • Ayat Bait Pengantar Injil: Hendaknya di dunia ini kalian bersinar seperti bintang-bintang sambil berpegang pada firman kehidupan.
    Alleluya.
  • Bacaan Injil: Lukas 17:1-6

Renungan Singkat –
Tambahlah Iman Kami!

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, tahap pertama masa katekumenat, yang dimaksud-kan adalah katekumenat berjenjang, disebut tahap pelantikan katekumen (lih.
Puji Syukur, No. 95).

Pada saat pengajuan calon (katekumen), pemimpin mengajukan pertanyaan kepada calon, “Apakah yang saudara minta dari Gereja Allah?” Calon menjawab, “Kami minta iman.” Pertanyaan kedua, “Apakah yang saudara harapkan dari iman?” Calon menjawab, “Kami mengharapkan kehidupan kekal.”

Hal penting yang diminta oleh seorang calon katekumen ialah iman. Iman harus diminta. Mengapa?
Pertama, karena “iman adalah satu anugerah rahmat yang Allah berikan kepada manusia” (Katekismus Gereja Katolik, No. 162). Dari iman yang diterima dari Allah melalui Gereja-Nya, seorang calon katekumen, yang selanjutnya menerima Sakramen Inisiasi, mengharapkan kehidupan kekal.

Kedua, karena “tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah” (Ibr 11:six). Namun, sekalipun sudah menerima anugerah iman dari Allah, orang bisa kehilangan anugerah itu kalau tidak merawatnya dengan setia dan “seorang pun tidak akan menerima kehidupan kekal, kalau ia tidak ‘bertahan sampai akhir’ (Mat 10:22; 23:13; Mrk 13:13) dalam iman” (Katekismus Gereja Katolik,
No. 161).

Saudara-saudari, menerima anugerah iman dan memeliharanya dengan setia sampai akhir hidup adalah hal penting yang harus dilakukan oleh setiap orang Kristiani. Itulah sebabnya Rasul Paulus memperingatkan Timotius demikian,

Hendaklah engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni. Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka

(1Tim i:xviii-19). Paulus memberikan contoh konkrit orang-orang yang telah kandas imannya,

Di antara-nya Himeneus dan Aleksander, yang telah kuserahkan kepada iblis, supaya jera mereka menghujat

(ay. 20).

Read:  Arti Mimpi Meliat Kakak.bangun Rumah

Bagaimana dengan keluarga Anda? Apakah ada anggota keluarga yang nyaris akan kandas atau malah sudah kandas imannya? Mengapa? Kalau yang nyaris akan kandas atau malah sudah kandas imannya itu adalah anak, maka Anda sebagai orang tua diingatkan kembali akan tugasnya sebagai sarana yang digunakan Allah untuk membuat iman yang diwariskan kepada anak itu bisa bertumbuh dan berkembang. Hal ini yang juga ditegaskan oleh Paus Fransiskus dalam Seruan Apostolik
Amoris Laetitia
(Sukacita Kasih),

Iman itu merupakan pemberian Allah yang diterima di dalam pembaptisan, dan bukan hasil tindakan manusia. Namun demikian, orang tua merupakan sarana yang digunakan Allah untuk membuat iman itu bertumbuh dan berkembang

(Amoris Laetitia, No. 287).

Selain itu, Anda sebagai orang tua juga diingatkan bahwa sebagai pewaris iman dalam keluarga, Anda juga dituntut untuk menjadi penghayat iman. Seperti dikatakan oleh Paus Fransiskus,

Pewarisan iman mengandaikan bahwa orang tua itu sendiri menghayati pengalaman nyata (sebagai orang yang) percaya kepada Allah, mencari Dia dan membutuhkan Dia

(Ibid., No. 287). Dalam hal ini orang tua menjadi pewaris iman sekaligus saksi iman yang otentik dalam keluarga.

Umat beriman yang dikasihi Tuhan, menjadi pewaris dan saksi iman yang otentik bukanlah tugas yang ringan. Sebab, untuk menjadi pewaris dan saksi iman yang otentik sejatinya dibutuhkan iman yang hidup, iman yang kuat, iman yang tak tergoyahkan. Oleh karena itu, kita perlu berdoa seperti para murid Yesus dalam Injil hari ini,

Tuhan, tambahlah iman kami

(Luk 17:5). Ini adalah sebuah doa yang sangat indah. Sebuah doa yang singkat namun sesungguhnya adalah ungkapan akan kebutuhan para murid yang mendasar.

Read:  Membangun Rumah Ala Pedesaan Eropa

Mari kita berdoa seperti para murid Yesus berdoa. Kita berdoa dan memohon agar Tuhan menambahkan iman kita, supaya iman kita bertumbuh, supaya iman kita bertambah, supaya iman kita tidak begitu-begitu saja dari tahun ke tahun, supaya iman kita terwujud dalam tindakan kita sehari-hari.

Misalnya, dalam tindakan untuk selalu bersedia memaafkan (Luk 17:iii-4). Atau tindakan iman lain yang terungkap dalam kesediaan untuk menolong sesama, mengajak teman ke gereja yang selama pandemi Covid-nineteen ini masih takut pergi ke gereja, memberi pengertian bahwa kita harus berani “keluar dari zona nyaman” yang selama ini mengikuti Misa hanya secara online dan sebagainya. Sebab, iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati, kata Rasul Yakobus (Yak ii:26). Hidup beriman, hidup menggereja, harus dihayati secara real bukan (hanya) virtual. Sebab, surga itu nyata bukan maya. Maka, kita perlu menggapai surga dengan tindakan iman yang nyata. Mari kita berdoa, “Tuhan, tambahlah iman kami.”
[RP. A. Ari Pawarta, O.Carm.]


Jadwal Kursus Membangun Rumah Tangga 2023

Source: https://mkk.or.id/

You May Also Like