Doa Kristen Sebelum Membangun Rumah

Doa Kristen Sebelum Membangun Rumah


Koordinat:



half dozen°58′S
110°vii′E


 / 

6.967°S 110.117°East
 /
-6.967; 110.117




Kode Kemendagri

Jawa Tengah

Provinsi

Jateng
Transkripsi bahasa Jawa
 • Hanacaraka ꦙꦮꦶ​ꦩꦢꦾ
 • Pegon جاوي مـديا
 • Alfabet Jawa Jawi Madya

Borobudur Temple.jpg

Candi Sewu viewed from the south, 23 November 2013.jpg Kori Kamandungan Karaton Surakarta.jpg
Baturraden - Purwokerto, 2015-03-23.jpg Central Java - Dieng Plateau - Telaga Warna.jpg
Lawang sewu (2013).jpg Slamet & Serayu, Watu Meja,.jpg

Dari atas searah jarum jam: Candi Borobudur, Keraton Surakarta Hadiningrat, Telaga Warna di Dieng, Sungai Serayu, Lawang Sewu, Baturraden, Candi Sewu.

Lambang resmi Jawa Tengah

Motto:

Prasetya ulah sakti bhakti praja

(Jawa)
Berjanji akan berusaha keras dan setia terhadap negara

Peta

Negara
Republic of indonesia
Dasar hukum pendirian UU No. ten Tahun 1950
Hari jadi xv Agustus 1950
Ibu kota Seal of the City of Semarang.svg
Kota Semarang
Kota besar lainnya

Daftar

    • Kota Semarang
    • Kota Surakarta
    • Kota Pekalongan
    • Kota Magelang
    • Kota Salatiga
    • Kota Tegal
Jumlah satuan pemerintahan

Daftar

  • Kabupaten: 29
  • Kota: 6
  • Kecamatan: 534
  • Kelurahan: 769
  • Desa: seven.809
Pemerintahan
 • Gubernur Ganjar Pranowo
 • Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen
 • Sekretaris Daerah Sumarno
 • Ketua DPRD Bambang Kusriyanto
Luas
 • Total 32.800,69 km2
(12,664,42 sq mi)
Populasi

(2020)[ane]

 • Total 36.516.035
 • Kepadatan i.113/kmii
(2,880/sq mi)
Demografi
 • Agama Islam (93,89%)
Kristen (four,37%)
– Protestan (2,54%)
– Katolik (ane,83%)
Hindu (0,91%)
Budha (0,53%)

Kepercayaan (0,27%)
Konghucu (0,03%)[1]
 • Bahasa

Daftar

  • Indonesia (resmi)
    Jawa (dominan)
    —Jawa Banyumasan
    —Jawa Kedu
    —Jawa Muria
    —Jawa Pekalongan
    —Jawa Semarang
    —Jawa Surakarta
    —Jawa Tegal
    Sunda
    —Sunda Banyumas
    —Sunda Brebes
    —Sunda Cilacap
    Peranakan
    Inggris
    Arab
    Hakka
    Tiochiu
    Tionghoa
    Bahasa Isyarat Indonesia
 • IPM Kenaikan
72,16 (2021)
Tinggi
[ii]
Zona waktu UTC+07:00 (WIB)
Kode pos

lxxx-5430
dan 56thirty-59xxx

Kode area telepon

Daftar

  • 024 – Semarang, Ungaran, Demak (Mranggen, Sayung)
  • 0271 – Surakarta (Solo), Kartasura, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, sebagian Boyolali
  • 0272 – Klaten
  • 0273 – Wonogiri, Purwantoro, Pracimantoro
  • 0274 – Prambanan, Klaten (wilayah yang berbatasan dengan Yogyakarta)
  • 0275 – Purworejo, Kutoarjo
  • 0276 – Boyolali
  • 0280 – Majenang, Sidareja (Kabupaten Cilacap bagian barat)
  • 0281 – Purwokerto, Banyumas, Sumpiuh, Purbalingga
  • 0282 – Cilacap (bagian timur), Kebasen (wilayah yang berbatasan dengan Cilacap)
  • 0283 – Tegal, Slawi, Brebes (kecuali Bumiayu)
  • 0284 – Pemalang, Tegal (bagian timur)
  • 0285 – Pekalongan, Batang (bagian barat), Comal
  • 0286 – Banjarnegara, Wonosobo
  • 0287 – Kebumen, Karanganyar, Gombong, Tambak (wilayah yang berbatasan dengan Kebumen)
  • 0289 – Bumiayu, Tonjong, Paguyangan, Bantarkawung, Salem (Kabupaten Brebes bagian selatan)
  • 0291 – Demak (kecuali Mranggen, Sayung), Jepara, Kudus
  • 0292 – Grobogan, Purwodadi
  • 0293 – Magelang, Mungkid, Temanggung
  • 0294 – Kendal, Kaliwungu, Weleri, Batang (bagian timur)
  • 0295 – Pati, Rembang, Lasem
  • 0296 – Blora, Cepu
  • 0297 – Karimunjawa
  • 0298 – Salatiga, Ambarawa (Kabupaten Semarang bagian tengah dan selatan)
  • 0299 – Nusakambangan
  • 0356 – Rembang bagian Timur (wilayah yang berbatasan dengan Tuban)
Kode ISO 3166 ID – JT
Pelat kendaraan

Daftar

  • 1000 (eks-Keresidenan Pekalongan)
  • H (eks-Keresidenan Semarang)
  • One thousand (eks-Keresidenan Pati)
  • R (eks-Keresidenan Banyumas)
  • AA (eks-Keresidenan Kedu)
  • Advertizing (eks-Keresidenan Surakarta)
33

Edit the value on Wikidata
DAU Rp 3.830.691.947.000,- (2020)[3]
Slogan pariwisata Jateng Gayeng[iv]
Lagu daerah
  • “Lir-ilir”
  • “Jaranan”
  • “Gambang Suling”
  • “Gundhul Pacul”
  • “Cublak-cublak Suweng”
Rumah adat
  • Rumah Joglo
  • Madala Kaloka
Senjata tradisional
  • Keris
  • Kudi
Flora resmi Kantil
Creature resmi Kepudang kuduk-hitam
Situs web jatengprov.get.id

Peta Administrasi Provinsi Jawa Tengah

Jawa Tengah
(disingkat
Jateng, bahasa Jawa:

ꦙꦮꦶ​ꦩꦢꦾ, Pegon: جاوي مـديا
,

translit.



Jawi Madya

) adalah sebuah wilayah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Ibu kotanya adalah Kota Semarang. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas wilayahnya 32.800,69 km², atau sekitar 28,94% dari luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa. Penduduk Jawa Tengah berdasarkan Badan Pusat Statistik tahun 2021 berjumlah 36.516.035 jiwa dengan kepadatan 1.113,00 jiwa/km².[1]

Pengertian
Jawa Tengah
secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Tengah bagian tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat, sebagian masyarakat Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap. Selain itu ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia sebagai pendatang yang tersebar di seluruh provinsi ini. Sejak tahun 2008, provinsi Jawa Tengah memiliki hubungan kembar dengan provinsi Fujian di Tiongkok.

Sejarah

[sunting
|
sunting sumber]

Kantor gubernur di Semarang di masa kolonial

Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia Belanda. Hingga tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten), yakni Semarang, Pati, Kedu, Banyumas, dan Pekalongan. Surakarta masih merupakan daerah swapraja kerajaan (vorstenland) yang berdiri sendiri dan terdiri dari dua wilayah, Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran, sebagaimana Yogyakarta. Masing-masing
gewest
terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Pati
Gewest
juga meliputi
Regentschap
Tuban dan Bojonegoro.

Setelah diberlakukannya
Decentralisatie Besluit
tahun 1905,
gewesten
diberi otonomi dan dibentuk dewan daerah. Selain itu juga dibentuk
gemeente
(kotapraja) yang otonom, yaitu Pekalongan, Tegal, Semarang, Salatiga, dan Magelang.

Sejak tahun 1930, provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan Provinsi (Provinciale Raad). Provinsi terdiri atas beberapa karesidenan (residentie), yang meliputi beberapa kabupaten (regentschap), dan dibagi lagi dalam beberapa kawedanan (district). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 5 karesidenan, yaitu Pekalongan, Pati, Semarang, Banyumas, dan Kedu.

Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945 Pemerintah membentuk daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan karesidenan. Pada tahun 1950 melalui undang-undang ditetapkan pembentukan kabupaten dan kota madya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6 kota madya. Penetapan undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal 15 Agustus 1950.

Geografi

[sunting
|
sunting sumber]

Peta Administrasi Provinsi Jawa Tengah

Relief

[sunting
|
sunting sumber]

Menurut tingkat kemiringan lahan di Jawa Tengah, 38% lahan memiliki kemiringan 0–2%, 31% lahan memiliki kemiringan two–15%, 19% lahan memiliki kemiringan xv–40%, dan sisanya 12% lahan memiliki kemiringan lebih dari 40%.

Kawasan pantai utara Jawa Tengah memiliki dataran rendah yang sempit. Di kawasan Brebes selebar 40 km dari pantai, dan di Semarang hanya selebar four km. Dataran ini bersambung dengan depresi Semarang-Rembang di timur. Gunung Muria pada akhir Zaman Es (sekitar 10.000 tahun SM) merupakan pulau terpisah dari Jawa, yang akhirnya menyatu karena terjadi endapan aluvial dari sungai-sungai yang mengalir. Kota Demak semasa Kesultanan Demak (abad ke-16 Masehi) berada di tepi laut dan menjadi tempat berlabuhnya kapal. Proses sedimentasi ini sampai sekarang masih berlangsung di pantai Semarang.

Di selatan kawasan tersebut terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng, yakni pegunungan kapur yang membentang dari sebelah timur Semarang mulai dari ujung barat daya Kota Pati kemudian ke timur hingga perbatasan Lamongan dan Bojonegoro (Jawa Timur).

Rangkaian utama pegunungan di Jawa Tengah adalah Pegunungan Serayu Utara dan Serayu Selatan. Rangkaian Pegunungan Serayu Utara membentuk rantai pegunungan yang menghubungkan rangkaian Bogor di Jawa Barat dengan Pegunungan Kendeng di timur. Lebar rangkaian pegunungan ini sekitar 30–50 km; di ujung baratnya terdapat Gunung Slamet dan bagian timur merupakan Dataran Tinggi Dieng dengan puncak-puncaknya Gunung Parahu dan Gunung Ungaran. Antara rangkaian Pegunungan Serayu Utara dan Pegunungan Serayu Selatan dipisahkan oleh Depresi Serayu yang membentang dari Majenang (Kabupaten Cilacap), Purwokerto, hingga Wonosobo. Sebelah timur depresi ini terdapat gunung berapi Sindoro dan Sumbing, dan sebelah timurnya lagi (kawasan Magelang dan Temanggung ) merupakan lanjutan depresi yang membatasi Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

Pegunungan Serayu Selatan merupakan bagian dari Cekungan Jawa Tengah Selatan yang terletak di bagian selatan provinsi Jawa Tengah. Mandala ini merupakan geoantiklin yang membentang dari barat ke timur sepanjang 100 kilometer dan terbagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh lembah Jatilawang yaitu bagian barat dan timur. Bagian barat dibentuk oleh Gunung Kabanaran (360 m) dan bisa dideskripsikan mempunyai elevasi yang sama dengan Zona Depresi Bandung di Jawa Barat ataupun sebagai elemen struktural baru di Jawa Tengah. Bagian ini dipisahkan dari Zona Bogor oleh Depresi Majenang.

Bagian timur dibangun oleh antiklin Ajibarang (narrow anticline) yang dipotong oleh aliran Sungai Serayu. Pada timur Banyumas, antiklin tersebut berkembang menjadi antiklinorium dengan lebar mencapai 30 km pada daerah Lukulo (selatan Banjarnegara-Midangan 1043 g) atau sering disebut tinggian Kebumen (Kebumen High). Pada bagian paling ujung timur Mandala Pegunungan Serayu Selatan dibentuk oleh kubah Pegunungan Kulonprogo (1022 m), yang terletak di antara Purworejo dan Sungai Progo.

Kawasan pantai selatan Jawa Tengah juga memiliki dataran rendah yang sempit, dengan lebar 10–25 km. Selain itu terdapat Kawasan Karst Gombong Selatan. Perbukitan yang landai membentang sejajar dengan pantai, dari Yogyakarta hingga Cilacap. Sebelah timur Yogyakarta merupakan daerah pegunungan kapur yang membentang hingga pantai selatan Jawa Timur.

Hidrologi

[sunting
|
sunting sumber]

Sungai-sungai yang bermuara di Laut Jawa di antaranya adalah Bengawan Silugonggo, Kali Pemali, Kali Comal, dan Kali Bodri. Sedangkan, sungai-sungai yang bermuara di Samudra Hindia di antaranya adalah Kali Serayu, Sungai Bogowonto, Sungai Luk Ulo dan Kali Progo. Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa (572 km); memiliki mata air di Pegunungan Sewu (Kabupaten Wonogiri), sungai ini mengalir ke utara, melintasi Kota Surakarta, dan akhirnya menuju ke Jawa Timur dan bermuara di daerah Gresik (dekat Surabaya).

Di antara waduk-waduk (Danau) yang utama di Jawa Tengah adalah Danau Gunung Rowo (Kabupaten Pati), Waduk Gajahmungkur (Kabupaten Wonogiri), Waduk Kedungombo (Kabupaten Boyolali, Grobogan dan Sragen), Danau Rawa Pening (Kabupaten Semarang), Waduk Cacaban (Kabupaten Tegal),Waduk Penjalin dan Waduk Malahayu (Kabupaten Brebes), Waduk Wadaslintang (perbatasan Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Wonosobo), Waduk Gembong (Kabupaten Pati), Waduk Sempor (Kabupaten Kebumen) dan Waduk Mrica (Kabupaten Banjarnegara).

Gunung berapi

[sunting
|
sunting sumber]

Terdapat 5 gunung berapi yang aktif di Jawa Tengah, yaitu: Gunung Merapi (di Magelang – Boyolali – Klaten), Gunung Slamet (di Pemalang – Purbalingga – Banyumas – Tegal – Brebes), Gunung Sindoro (di Temanggung – Wonosobo), Gunung Sumbing ( di Temanggung – Wonosobo – Magelang), dan Gunung Parahu (di Batang – Kendal – Temanggung – Wonosobo).

Keadaan tanah

[sunting
|
sunting sumber]

Menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1969, jenis tanah wilayah Jawa Tengah didominasi oleh tanah latosol, aluvial, dan grumusol; sehingga hamparan tanah di provinsi ini termasuk tanah yang mempunyai tingkat kesuburan yang relatif subur.

Iklim

[sunting
|
sunting sumber]

Jawa Tengah memiliki iklim tropis, dengan curah hujan tahunan rata-rata 2.000 meter, dan suhu rata-rata 21–32oC. Daerah dengan curah hujan tinggi terutama terdapat di Nusakambangan bagian barat, dan sepanjang Pegunungan Serayu Utara. Daerah dengan curah hujan rendah dan sering terjadi kekeringan di musim kemarau berada di daerah Blora dan sekitarnya serta di bagian selatan Kabupaten Wonogiri.

Pemerintahan

[sunting
|
sunting sumber]

Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota. Administrasi pemerintahan kabupaten dan kota ini terdiri atas 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan.

Sebelum tahun 2001, Pemerintahan Daerah Jawa Tengah juga terdiri atas 3 kota administratif, yaitu Kota Purwokerto, Kota Cilacap, dan Kota Klaten. Namun sejak diberlakukannya otonomi daerah, kota-kota administratif tersebut dihapus dan menjadi bagian dalam wilayah kabupaten.

Menyusul otonomi daerah, three kabupaten memindahkan pusat pemerintahan ke wilayahnya sendiri, yaitu Kabupaten Magelang (dari Kota Magelang ke Mungkid), Kabupaten Tegal (dari Kota Tegal ke Slawi), serta Kabupaten Pekalongan (dari Kota Pekalongan ke Kajen).

Daftar kabupaten dan kota

[sunting
|
sunting sumber]

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km²)[5] Jumlah penduduk (2020) Kecamatan Kelurahan/desa Lambang

Coat of arms of Central Java.svg

Peta lokasi
1 Kabupaten Cilacap Cilacap Tatto Suwarto Pamuji two.124,47 1.944.857 24 15/269

Seal of Cilacap Regency.svg

2 Kabupaten Banyumas Purwokerto Achmad Husein one.335,30 one.776.918 27 30/301

Emblem of Banyumas Regency.svg

three Kabupaten Kebumen Kebumen Arif Sugiyanto i.211,74 1.350.438 26 eleven/449

Seal of Kebumen Regency.svg

4 Kabupaten Banjarnegara Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto (Pj.) 1.023,73 1.017.767 20 12/266

Seal of Banjarnegara Regency (2022).svg

five Kabupaten Purbalingga Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi 677,55 998.561 18 15/224

Seal of Purbalingga Regency.svg

6 Kabupaten Brebes Brebes Idza Priyanti 1.902,37 one.978.759 17 v/292

Seal of Brebes Regency.svg

vii Kabupaten Tegal Slawi Umi Azizah 876,ten 1.596.996 18 6/281

Shield of Tegal Regency.svg

8 Kabupaten Pemalang Pemalang Mansur Hidayat (Plt.) ane.118,03 1.471.489 xiv xi/211

Seal of Pemalang Regency.svg

ix Kabupaten Pekalongan Kajen Fadia Arafiq 837,00 968.821 19 thirteen/272

Coat of arms of Pekalongan Regency.svg

ten Kabupaten Batang Batang Lani Dewi Rejeki (Pj.) 788,65 801.718 xv ix/239

Seal of Batang Regency.svg

xi Kabupaten Kendal Kendal Dico Ganinduto 1.118,13 ane.018.505 20 20/266

Emblem of Kendal Regency (2011).svg

12 Kabupaten Semarang Ungaran Ngesti Nugraha 950,21 1.053.094 19 27/208

Seal of Semarang Regency.svg

13 Kabupaten Grobogan Purwodadi Sri Sumarni two.013,86 1.453.526 19 7/273

Coat of arms of Grobogan Regency.svg

14 Kabupaten Demak Demak Eisti’anah 900,12 1.203.956 14 6/243

Seal of Demak Regency.svg

fifteen Kabupaten Jepara Jepara Edy Supriyanta (Pj.) 1.059,25 ane.184.947 16 11/184

Seal of Jepara Regency.svg

16 Kabupaten Kudus Kudus Hartopo 425,15 849.184 9 9/123

Seal of Kudus Regency.svg

17 Kabupaten Pati Pati Henggar Budi Anggoro (Pj.) 1.489,19 1.324.188 21 five/401

Seal of Pati Regency.svg

xviii Kabupaten Rembang Rembang Abdul Hafidz 887,13 645.333 xiv 7/287

Seal of Rembang Regency.svg

19 Kabupaten Blora Blora Arief Rohman one.821,59 884.333 xvi 24/271

Seal of Blora Regency.svg

20 Kabupaten Sragen Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati 941,54 976.951 20 12/196

Seal of Sragen Regency.svg

21 Kabupaten Boyolali Boyolali Said Hidayat i.008,45 1.062.713 22 6/261

Seal of Boyolali Regency.svg

22 Kabupaten Karanganyar Karanganyar Juliyatmono 775,44 931.693 17 xv/162

Seal of Karanganyar Regency.svg

23 Kabupaten Wonogiri Wonogiri Joko Sutopo one.793,67 1.043.177 25 43/251

Seal of Wonogiri Regency.svg

24 Kabupaten Sukoharjo Sukoharjo Etik Suryani 489,12 907.587 12 17/150

Seal of Sukoharjo Regency.svg

25 Kabupaten Klaten Klaten Sri Mulyani 658,22 1.260.506 26 x/391

Seal of Klaten Regency.svg

26 Kabupaten Magelang Mungkid Zaenal Arifin ane.102,93 1.299.859 21 5/367

Seal of Magelang Regency.svg

27 Kabupaten Temanggung Temanggung Muhammad Al Khadziq 837,71 790.174 20 23/266

Seal of Temanggung Regency.svg

28 Kabupaten Wonosobo Wonosobo Afif Nurhidayat 981,41 879.124 15 29/236

Seal of Wonosobo Regency.svg

29 Kabupaten Purworejo Purworejo Agus Bastian 1.091,49 769.880 16 25/469

Seal of Purworejo Regency.svg

30 Kota Tegal Dedy Yon Supriyono 39,68 273.825 4 27/-

Shield of the city of Tegal.svg

31 Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid 45,25 307.150 iv 27/-

Coat of arms of the City of Pekalongan.svg

32 Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Plt.) 373,78 ane.653.524 xvi 177/-

Seal of the City of Semarang.svg

33 Kota Salatiga Sinoeng Noegroho Rachmadi (Pj.) 57,36 192.322 4 23/-

Seal of the City of Salatiga.svg

34 Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka 46,01 522.364 v 51/-

Seal of the City of Surakarta.svg

35 Kota Magelang Muhammad Nur Aziz 16,06 121.526 three 17/-

Seal of the City of Magelang.svg

Daftar gubernur

[sunting
|
sunting sumber]

Berikut merupakan daftar Gubernur Jawa Tengah:[6]
[7]
[viii]

No. Gubernur
(lahir–wafat)
Potret Mulai menjabat Akhir menjabat Partai Wakil Gubernur Periode Ref.
i Suroso
(1893–1976)
Raden Panji Suroso, Kami Perkenalkan (1954), p30.jpg 18 Agustus 1945 12 Oktober 1945 Not Partai N/A ane
two Wongsonegoro
(1897–1978)
Wongsonegoro, Kami Perkenalkan (1954), p17.jpg 13 Oktober 1945 four Agustus 1949 Partai Indonesia Raya N/A 2
3 Boedijono Boediono, Kami Perkenalkan (1954), p52.jpg iv Agustus 1949 8 Juli 1954 Non Partai N/A iii [9]
4 Mangunegara MRT. Mangoen Negoro, Gubernur Jawa Tengah.jpg 8 Juli 1954 29 November 1958 Not Partai Northward/A 4
five Soekardji Mangukusumo Soekardji Mangoen Koesoemo, Gubernur Jawa Tengah.jpg 29 Nov 1958 15 Januari 1960 Non Partai N/A v
6 Hadisoebeno Sosrowerdojo
(1912–1971)
Hadisubeno Sosrowerdojo (restored).jpg 15 Januari 1960 1961 Partai Nasional Indonesia N/A half dozen
7 Mochtar
(1909–1985)
Mochtar, Gubernur Jawa Tengah.jpg 1961 v Mei 1966 Partai Nasional Republic of indonesia Northward/A 7
eight Moenadi
(1923–2013)
Moenadi, Gubernur Jawa Tengah.jpg 5 Mei 1966 28 Desember 1974 Militer N/A 8
9 Supardjo Rustam
(1926–1993)
Soepardjo Roestam - Fourth Development Cabinet.jpg 28 Desember 1974 1979 Militer N/A 9
(1974)
1979 v Juni 1983
[a]
Golongan Karya N/A 10
(1979)
10 Muhammad Ismail
(1927–2008)
Ismail as Commander of the Diponegoro Military Region.jpg five Juni 1983 1988 Golongan Karya Soeparto Tjitrodihardjo 11
(1983)
1988 1993 12
(1988)
Sunartejo (1990–1994)
11 Suwardi Prawiranegara
(1938–2015)
Soewardi.jpg 1993 24 Agustus 1998 Golongan Karya 13
(1993)
Soesmono Martosiswojo (1994–1998)

Drs. Hartono[10]
Djoko Sudantoko[10]

12 Mardiyanto
(50.
1947)
Governor of Central Java Mardiyanto.jpg 24 Agustus 1998 24 Agustus 2003 Militer 14
(1998)

1998–2003:

  • Achmad
  • Djoko Sudantoko
  • Mulyadi Widodo
24 Agustus 2003 29 Agustus 2007 Not Partai Ali Mufiz 15
(2003)
[ket. ane]
[11]
thirteen Ali Mufiz
(fifty.
1944)
Ali Mufiz, Wakil Gubernur Jawa Tengah.jpg 28 September 2007 23 Agustus 2008 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Lowong [12]
[thirteen]
14 Bibit Waluyo
(l.
1949)
Governor of Central Java Bibit Waluyo.jpg 23 Agustus 2008 23 Agustus 2013 Partai Demokrasi Republic of indonesia Perjuangan Rustriningsih 16
(2008)
[14]
[xv]
xv Ganjar Pranowo
(l.
1968)
Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng Periode II.jpg 23 Agustus 2013 23 Agustus 2018 Partai Demokrasi Republic of indonesia Perjuangan Heru Sudjatmoko 17
(2013)
[16]
[17]
5 September 2018 Petahana Taj Yasin Maimoen 18
(2018)
[eighteen]
[xix]

 Non Partai / Penugasan Pemerintah

Pengganti sementara Gubernur

[sunting
|
sunting sumber]

Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Jawa Tengah.

Potret Pejabat Masa jabatan Gubernur definitif Periode Keterangan
Berkas:H. Alu Mufiz.jpg Ali Mufiz

(Pelaksana Tugas)
29 Agustus 2007 28 September 2007 Mardiyanto fifteen
(2003)
Heru Sudjatmoko, Plt. Gubernur Jawa Tengah.png Heru Sudjatmoko

(Pelaksana Tugas)
15 Februari 2018 24 Juni 2018 Ganjar Pranowo 17
(2013)
[ket. two]
Pj. Gubernur Jawa Tengah Syarifuddin.png Syarifuddin

(Penjabat)
23 Agustus 2018 five September 2018 Transisi [21]
Catatan

  1. ^

    Mardiyanto sebelumnya merupakan anggota Partai Demokrasi Republic of indonesia Perjuangan (PDI-P) hingga 2004. Pada 28 Agustus 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuknya sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia menggantikan Mohammad Ma’ruf secara definitif.

  2. ^

    Heru Sudjatmoko menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur selama gubernur definitif, Ganjar Pranowo berpartisipasi dalam pemilihan umum Gubernur Jawa Tengah 2018.[20]
Keterangan

  1. ^

    Soepardjo Rustam diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia pada tanggal 19 Maret 1983, sekaligus merangkap jabatan Gubernur Jawa Tengah.

Catatan

[sunting
|
sunting sumber]

Struktur Pemerintahan Daerah Jawa Tengah terdiri atas Sekretariat Daerah (yang meliputi 3 asisten dan membawahi nine biro), xix dinas, vi kantor, fifteen badan, serta 7 badan rumah sakit daerah.

Perwakilan

[sunting
|
sunting sumber]

DPRD Jawa Tengah beranggotakan 120 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Jawa Tengah terdiri dari i Ketua dan 5 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Jawa Tengah yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 3 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Semarang, Sri Sutatiek, di Aula Lantai Four Gedung Berlian, Semarang. Komposisi anggota DPRD Jawa Tengah periode 2019-2024 terdiri dari 9 partai politik dimana PDI Perjuangan adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 42 kursi.[22]
[23]
[24]
Tugas utama DPRD Jawa Tengah adalah menjadi mitrakerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang meliputi pengawasan, penetapan anggaran belanja, dan penetapan peraturan-peraturan daerah.[25]
[26]
[27]
[28]
[29]

Jawa Tengah memiliki 77 wakil dari sepuluh daerah pemilihan ke DPR RI dan empat wakil ke DPD.[30]

DPRD Jawa Tengah hasil Pemilihan Umum Legislatif 2019 tersusun dari sembilan partai, dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi %
 PDI-P 42 35,06%
 PKB 20 16,66%
 Gerindra xiii x,83%
 Golkar 13 10,83%
 PKS 10 8,33%
 PPP 9 7,50%
 PAN 6 v,00%
 Demokrat 5 four,sixteen%
 NasDem 3 two,50%
Total 120 100,0

Demografi

[sunting
|
sunting sumber]

Penduduk

[sunting
|
sunting sumber]

Jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah berdasarkan data Badan Pusat Statistik provinsi Jawa Tengah tahun 2021 adalah 36.516.035 jiwa. Tiga kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kabupaten Brebes (one.978.759 jiwa), Kabupaten Cilacap (1.944.857 jiwa), dan Kabupaten Banyumas (1.776.918 jiwa). Sementara tiga kota dengan jumlah penduudk paling banyak ialah Kota Semarang (one.653.524 jiwa), Kota Surakarta (522.364 jiwa) dan Kota Pekalongan (307.150 jiwa).[i]

Sebaran penduduk umumnya terkonsentrasi di pusat-pusat kota, baik kabupaten ataupun kota. Kawasan permukiman yang cukup padat berada di daerah Semarang Raya (termasuk Ungaran dan sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kendal), daerah Salatiga Raya ( termasuk wilayah Kabupaten Semarang bagian selatan seperti Ambarawa, Bringin, Kopeng, Tengaran dan Suruh), Solo Raya (termasuk sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali), serta Tegal–Brebes–Slawi.

Pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,67% per tahun. Pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kabupaten Demak (i,45% per tahun), sedang yang terendah adalah Kota Pekalongan (0,09% per tahun).

Dari jumlah penduduk ini, 47% di antaranya merupakan angkatan kerja. Mata pencaharian paling banyak adalah di sektor pertanian (42,34%), diikuti dengan perdagangan (20,91%), industri (fifteen,71%), dan jasa (10,98%).

Suku bangsa

[sunting
|
sunting sumber]

Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa. Jawa Tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa, di mana di kota Surakarta dan Yogyakarta terdapat pusat istana kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga kini. Suku minoritas yang cukup signifikan adalah Tionghoa, terutama di kawasan perkotaan meskipun di daerah pedesaan juga ditemukan. Pada umumnya, mereka bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Komunitas Tionghoa sudah berbaur dengan Suku Jawa, dan banyak di antara mereka yang menggunakan bahasa Jawa dengan logat yang kental sehari-harinya. Pengaruh kental bisa kita rasakan saat berada di kota Semarang serta kota Lasem yang berada di ujung timur laut Jawa Tengah, bahkan Lasem dijuluki
Le Petit Chinois
atau Kota Tiongkok Kecil.

Di daerah perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Barat juga terdapat banyak orang beretnis Sunda. Mereka mendiami wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, Kabupaten Cilacap bagian barat dan utara serta sebagian kecil wilayah Kabupaten Banyumas tepatnya di Dusun Cijurig, Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir. Jawa Tengah bagian barat seperti Cilacap, Brebes bagian barat dan sebagian Banyumas dahulu dalam sejarahnya termasuk kedalam wilayah Kerajaan Sunda Galuh menyebabkan banyak unsur budaya Sunda yang tersisa didalamnya, termasuk dalam penamaan daerah, bahasa, dan adat istiadat lainnya.

Di pedalaman Blora (perbatasan dengan provinsi Jawa Timur) terdapat komunitas Samin yang terisolasi, masyarakat ini adalah keturunan para pengikut Samin Surosentiko yang mengajarkan sedulur sikep, di mana mereka mengobarkan semangat perlawanan terhadap Belanda dalam bentuk lain di luar kekerasan. Selain itu, di beberapa kota-kota besar di Jawa Tengah ditemukan pula komunitas Arab-Republic of indonesia. Mirip dengan komunitas Tionghoa, mereka biasanya bergerak di bidang perdagangan dan jasa.

Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Jawa Tengah:[31]

No Suku Jumlah 2010 %
1 Jawa* 31.560.859 97,73%
two Sunda 451.271 i,40%
3 Tionghoa 139.878 0,43%
four Batak 24.357 0,07%
5 Madura 12.920 0,04%
vi Lampung eleven.677 0,03%
7 Betawi 9.519 0,03%
8 Melayu 9.044 0,03%
9 Minangkabau eight.595 0,03%
10 Warga Asing 14.920 0,04%
11 Suku Lainnya 52.132 0,16%
Provinsi Jawa Tengah 32.295.172 100%

Catatan:* Dalam Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku Jawa sudah termasuk Suku Osing, Tengger, dan Samin.

Bahasa

[sunting
|
sunting sumber]

Bahasa resmi instansi pemerintahan di Jawa Tengah adalah bahasa Indonesia. Hingga 2019, Badan Bahasa mencatat ada 2 bahasa daerah di Jawa Tengah.[32]
Kedua bahasa tersebut adalah Jawa dan Sunda.[33]

Sebagian besar masyarakat menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa dialek Solo-Jogja atau Mataram dianggap sebagai bahasa Jawa yang lazim dijumpai di sebagian besar wilayah Jawa Tengah bagian timur.[34]
Di samping itu, terdapat sejumlah dialek bahasa Jawa, namun secara umum terdiri dari dua, yakni
kulonan
dan
timuran.
Kulonan
dituturkan di bagian barat Jawa Tengah, terdiri atas Dialek Banyumasan dan Dialek Tegal; dialek ini memiliki pengucapan yang cukup berbeda dengan bahasa Jawa Standar. Sedang
Timuran
dituturkan di bagian timur Jawa Tengah, di antaranya terdiri atas Dialek Mataram (Solo-Jogja), Dialek Semarang, dan Dialek Blora. Di antara perbatasan kedua dialek tersebut, dituturkan bahasa Jawa dengan campuran kedua dialek; daerah tersebut di antaranya adalah Pekalongan dan Kedu.

Dialek Mataram memiliki keunikan tersendiri. Dialek ini menerapkan dialek ragam Bahasa Jawakrama inggil (tingkat paling atas dalam Bahasa Jawa). Hal tersebut dipengaruhi dari adanya kerajaan Mataram dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Solo) yang menyebabkan dialek disana sangat sopan. Wilayah karesidenan dari dua kerajaan tersebut juga terpengaruh tutur kata dan dialeknya untuk wajib menggunakan krama.[35]
Etnografi masyarakat karesidenen wilayah kerajaan memiliki konsep
miturut marang Rama
(Patuh atau tunduk kepada bapak, dalam hal ini Raja secara spesifik). Lambang bapak sebagai raja juga memengaruhi adat masyarakat patrilineal. Kehidupan kerajaan yang luhur diadaptasikan oleh masyarakat dalam bergaul dan berbahasa atau bertutur.[36]
[37]

Di wilayah-wilayah berpopulasi Sunda, yaitu di kabupaten Brebes bagian selatan, dan kabupaten Cilacap bagian utara dan barat sekitar kecamatan Dayeuhluhur, orang Sunda masih menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-harinya.[38]
Kelahiran dialek ini dipengaruhi salah satunya jalur perdagangan.[39]
Perdagangan secara morfologi menghadirkan komunikasi dua arah antara pedagang dengan pembeli.[40]

Berbagai macam dialek Bahasa Jawa yang terdapat di Jawa Tengah:

  1. dialek Pekalongan (Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, bagian timur Kabupaten Pemalang)
  2. dialek Kedu–Bagelen (Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kota Magelang dan sebagian Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo)
  3. dialek Semarangan (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak)
  4. dialek Pantura Timur atau dialek Muriaan (Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, Kabupaten Rembang, Kabupaten Kudus)
  5. dialek Blora (Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora)
  6. dialek Mataram atau Surakarta (Kota Surakarta, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar yang berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta)
  7. dialek Banyumasan atau dialek Ngapak Selatan (Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Cilacap, bagian selatan Kabupaten Pemalang)
  8. dialek Tegal atau dialek Ngapak Pantura (Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, bagian utara Kabupaten Pemalang)

Berbagai macam dialek Bahasa Sunda yang terdapat di Jawa Tengah:

  1. Bahasa Sunda dialek Timur-Laut, yang digunakan di wilayah Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon di provinsi Jawa Barat juga digunakan pada wilayah Kabupaten Brebes bagian Barat dan Selatan yang merupakan wilayah provinsi Jawa Tengah.
  2. Bahasa Sunda dialek Tenggara, yang digunakan di wilayah Kabupaten Ciamis sekitar Kota Ciamis, Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar di provinsi Jawa Barat juga digunakan pada wilayah Kabupaten Cilacap bagian Utara dan Barat serta Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir di Kabupaten Banyumas yang merupakan wilayah provinsi Jawa Tengah.

Pendidikan bahasa daerah

[sunting
|
sunting sumber]

Secara umum pendidikan yang ada di Jawa Tengah terutama pendidikan bahasa daerah mengajarkan Pendidikan Bahasa Daerah Bahasa Jawa (Bahasa Jawa Baku dialek Surakarta-Yogyakarta) untuk seluruh Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Tengah dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sesuai dengan SK Gubernur Nomor 895.5/01/2005, namun beberapa tahun terakhir terutama periode 2000-an, beberapa kabupaten/kota terutama di wilayah barat menginginkan untuk mengajarkan bahasa Jawa dengan dialek mereka sendiri, misalnya bahasa Jawa dialek Brebes-Tegal. Hal tersebut dilakukan karena menurut mereka bahasa Jawa Baku (dialek Surakarta-Yogyakarta) tidak mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari terlebih tujuan dari pengajaran bahasa daerah adalah untuk mengembangkan sekaligus melindungi bahasa daerah berikut dialeknya dari kepunahan.

Agama

[sunting
|
sunting sumber]

Persentasi penduduk menurut agama yang dianut di provinsi Jawa Tengah, berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, yakni;[1]

Islam 93.89%
Kristen Protestan 2.54%
Kristen Katolik 1.83%
Hindu 0.91%
Budha 0.53%
Kepercayaan 0.27%
Konghucu 0.03%

Sebagian besar penduduk Jawa Tengah beragama Islam yang umumnya dikategorikan ke dalam dua golongan, yaitu kaum Santri dan Abangan. Kaum santri mengamalkan ajaran agama sesuai dengan syariat Islam, sedangkan kaum abangan walaupun menganut Islam namun dalam praktiknya masih terpengaruh Kejawen yang kuat.

Agama lain yang dianut adalah Kristen (Protestan dan Katolik), Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, dan aliran kepercayaan. Provinsi Jawa Tengah merupakan pusat penyebaran Kristen dan Katolik di Pulau Jawa. Seperti di kota Semarang, Magelang, Surakarta dan Salatiga yang memiliki populasi umat Kristen sekitar 15% hingga 25%.[41]

Perekonomian

[sunting
|
sunting sumber]

City branding
Provinsi Jawa Tengah, “Jateng Gayeng”, diluncurkan oleh Gubernur Ganjar Pranowo tanggal 24 Agustus 2015. Penggunaan huruf kursif dan warna dominan merah memiliki karakter “(ber)semangat, berani, tangguh, jujur, ramah, menggembirakan, harmonis, dan hangat.”[4]

Pertanian merupakan sektor utama perekonomian Jawa Tengah, di mana mata pencaharian di bidang ini digeluti hampir separuh dari angkatan kerja terserap.

Kawasan hutan meliputi 20% wilayah provinsi, terutama di bagian utara dan selatan. Daerah Rembang, Blora, Grobogan merupakan penghasil kayu jati. Jawa Tengah juga terdapat sejumlah industri besar dan menengah. Daerah Semarang–Ungaran–Demak–Kudus merupakan kawasan industri utama di Jawa Tengah. Kudus dikenal sebagai pusat industri rokok. Di Cilacap terdapat industri semen. Solo, Pekalongan, Juwana, dan Lasem dikenal sebagai kota Batik yang kental dengan nuansa klasik.

Blok Cepu di pinggiran Kabupaten Blora (perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah) terdapat cadangan minyak bumi yang cukup signifikan, dan kawasan ini sejak zaman Hindia Belanda telah lama dikenal sebagai daerah tambang minyak.


[sunting
|
sunting sumber]

Berikut ini sejumlah data tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah. Indeks Pembangunan Manusia menjadi kualitas hidup masing masing daerah.

Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jawa Tengah 66.08 Kenaikan
66.64
Kenaikan
67.21
Kenaikan
68.02
Kenaikan
68.78
Kenaikan
69.49
Kenaikan
69.98
Cilacap 64.eighteen Kenaikan64.73 Kenaikan65.72 Kenaikan66.lxxx Kenaikan67.25 Kenaikan67.77 Kenaikan68.60
Banyumas 66.87 Kenaikan67.45 Kenaikan68.06 Kenaikan68.55 Kenaikan69.25 Kenaikan69.89 Kenaikanseventy.49
Purbalingga 63.61 Kenaikan64.33 Kenaikan64.94 Kenaikan65.53 Kenaikan66.23 Kenaikan67.03 Kenaikan67.50
Banjarnegara threescore.70 Kenaikan61.58 Kenaikan62.29 Kenaikan62.84 Kenaikan63.15 Kenaikan64.73 Kenaikan65.52
Kebumen 63.08 Kenaikan64.05 Kenaikan64.47 Kenaikan64.86 Kenaikan65.67 Kenaikan66.87 Kenaikan67.41
Purworejo 68.xvi Kenaikan69.11 Kenaikan69.four Kenaikan69.77 Kenaikanlxx.12 Kenaikan70.37 Kenaikan70.66
Wonosobo 62.50 Kenaikan63.07 Kenaikan64.eighteen Kenaikan64.57 Kenaikan65.2 Kenaikan65.70 Kenaikan
66.19
Magelang 63.28 Kenaikan64.sixteen Kenaikan64.75 Kenaikan65.86 Kenaikan66.35 Kenaikan67.thirteen Kenaikan67.85
Boyolali 68.76 Kenaikan69.14 Kenaikan69.51 Kenaikan69.81 Kenaikanlxx.34 Kenaikan71.74 Kenaikan72.18
Klaten lxx.76 Kenaikan71.xvi Kenaikan71.71 Kenaikan72.42 Kenaikan73.xix Kenaikan73.81 Kenaikan73.97
Sukoharjo 71.53 Kenaikan72.34 Kenaikan72.81 Kenaikan73.22 Kenaikan73.76 Kenaikan74.53 Kenaikan75.06
Wonogiri 63.ninety Kenaikan64.75 Kenaikan65.75 Kenaikan66.40 Kenaikan66.77 Kenaikan67.76 Kenaikan68.23
Karanganyar 70.31 Kenaikan71.00 Kenaikan72.26 Kenaikan73.33 Kenaikan73.89 Kenaikan74.26 Kenaikan74.9
Sragen 67.67 Kenaikan68.12 Kenaikan68.91 Kenaikan69.95 Kenaikan70.52 Kenaikan71.1 Kenaikan71.43
Grobogan 64.56 Kenaikan65.41 Kenaikan66.39 Kenaikan67.43 Kenaikan67.77 Kenaikan68.05 Kenaikan68.52
Blora 63.02 Kenaikan63.88 Kenaikan64.70 Kenaikan65.37 Kenaikan65.84 Kenaikan66.22 Kenaikan66.61
Rembang 64.53 Kenaikan65.36 Kenaikan66.03 Kenaikan66.84 Kenaikan67.twoscore Kenaikan68.18 Kenaikan68.six
Pati 65.13 Kenaikan65.71 Kenaikan66.13 Kenaikan66.47 Kenaikan66.99 Kenaikan68.51 Kenaikan69.03
Kudus 69.22 Kenaikan69.89 Kenaikan70.57 Kenaikan71.58 Kenaikan72.00 Kenaikan72.72 Kenaikan72.94
Jepara 66.76 Kenaikan67.63 Kenaikan68.45 Kenaikan69.xi Kenaikan69.61 Kenaikanseventy.02 Kenaikanseventy.25
Demak 66.02 Kenaikan66.84 Kenaikan67.55 Kenaikan68.38 Kenaikan68.95 Kenaikan69.75 Kenaikanlxx.10
Semarang 69.58 Kenaikan70.35 Kenaikan70.88 Kenaikan71.29 Kenaikan71.65 Kenaikan71.89 Kenaikan72.4
Temanggung 63.08 Kenaikan64.14 Kenaikan64.91 Kenaikan65.52 Kenaikan65.97 Kenaikan67.07 Kenaikan67.6
Kendal 66.23 Kenaikan66.96 Kenaikan67.55 Kenaikan67.98 Kenaikan68.46 Kenaikan69.57 Kenaikan70.xi
Batang 61.64 Kenaikan62.59 Kenaikan63.09 Kenaikan63.lx Kenaikan64.07 Kenaikan65.46 Kenaikan66.38
Pekalongan 63.75 Kenaikan64.72 Kenaikan65.33 Kenaikan66.26 Kenaikan66.98 Kenaikan67.40 Kenaikan67.71
Pemalang 58.64 Kenaikan59.66 Kenaikan60.78 Kenaikan61.81 Kenaikan62.35 Kenaikan63.lxx Kenaikan64.17
Tegal 61.14 Kenaikan61.97 Kenaikan62.67 Kenaikan63.50 Kenaikan64.ten Kenaikan65.04 Kenaikan65.84
Brebes 59.49 Kenaikansixty.51 Kenaikan60.92 Kenaikan61.87 Kenaikan62.55 Kenaikan63.eighteen Kenaikan63.98
Kota Magelang 73.99 Kenaikan74.47 Kenaikan75.00 Kenaikan75.29 Kenaikan75.79 Kenaikan76.36 Kenaikan77.sixteen
Kota Surakarta 77.45 Kenaikan78.00 Kenaikan78.44 Kenaikan78.89 Kenaikan79.34 Kenaikan80.14 Kenaikanfourscore.76
Kota Salatiga 78.35 Kenaikan78.76 Kenaikan79.10 Kenaikan79.37 Kenaikan79.98 Kenaikan80.96 Kenaikan81.14
Kota Semarang 76.96 Kenaikan77.53 Kenaikan78.04 Kenaikan78.68 Kenaikan79.24 Kenaikaneighty.23 Kenaikan81.19
Kota Pekalongan 68.95 Kenaikan69.54 Kenaikan69.95 Kenaikan70.82 Kenaikan71.53 Kenaikan72.69 Kenaikan73.32
Kota Tegal 69.33 Kenaikan70.03 Kenaikan70.68 Kenaikan71.44 Kenaikan72.20 Kenaikan72.96 Kenaikan73.55

Komunikasi dan media massa

[sunting
|
sunting sumber]

Semarang, Surakarta, Purwokerto, dan Tegal merupakan kota-kota yang memiliki stasiun relay televisi swasta nasional. Beberapa stasiun televisi lokal di Jawa Tengah adalah Metro Television Jawa Tengah, Kompas Television receiver Jawa Tengah, iNews Semarang, Semarang Telly, TVKU (di Semarang), Simpang5 Telly, Cahaya Boob tube, RTV Pati, Kartika TV (di Pati), TATV, Solo TV (di Surakarta), MTA TV (di Surakarta), Salatiga Television set (di Salatiga), Tegal Idiot box (di Tegal), Ratih Tv set (di Kebumen), Batik TV (di Pekalongan), Magelang TV, iNews Magelang (di Magelang), BMS Goggle box dan Satelit TV (di Banyumas).

Suara Merdeka, harian yang terbit dari Semarang, adalah surat kabar dengan sirkulasi tertinggi di Jawa Tengah
[butuh rujukan]
; harian ini juga memiliki edisi lokal
Suara Pantura
dan
Suara Solo. Di samping itu, terdapat koran jaringan Jawa Pos Group, baik yang terbit bersama induknya
Jawa Pos
(Radar Solo,
Radar Jogja,
Radar Semarang, dan
Radar Kudus) maupun yang terbit sendiri (Meteor,
Solo Pos,
Radar Tegal,
Radar Banyumas,
Joglosemar). Selain itu, terdapat juga jaringan baru surat kabar, yaitu Radar Pos di kota Salatiga dan beberapa biro di kota Semarang dan kota Solo, Pati Expres di Kota Pati, di samping dahulu terdapat Salatiga Pos, Solopos Salatiga Raya, Gerbang Metro Salatiga (Suara Merdeka), dan Hati Beriman Majalah milik Pemkot Salatiga.[42]
[43]

Pendidikan tinggi

[sunting
|
sunting sumber]

Jawa Tengah memiliki sejumlah perguruan tinggi terkemuka, terutama di kota Semarang, kabupaten kendal dan Surakarta. Perguruan tinggi negeri meliputi: Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Politeknik Negeri Semarang (Polines), Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang (Poltekkes) dan Universitas Islam Negeri UIN Walisongo di Semarang; Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kabupaten Kendal; Universitas Sebelas Maret (UNS), Insitut Agana Islam Surakarta (IAIN), Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta (Poltekkes) Institut Agama Islam Negeri (Stain) Salatiga, dan Institut Seni Indonesia di Surakarta, serta Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Purwokerto, Universitas Tidar (Untidar) di Magelang

Sedangkan universitas swasta di Jawa Tengah antara lain Universitas Semarang (USM) yang didirikan oleh Yayasan Alumni Universitas Diponegoro (Undip), Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Universitas Stikubank Semarang (Unisbank), Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (UNTAG), Universitas Dian Nuswantoro Semarang (UDINUS), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) dan Unika Soegijapranata di Semarang, STIE Bank BPD Jateng, Universitas Muhammadiyah Surakarta di Sukoharjo, Universitas Veteran Bangun Nusantara (UNIVET BANTARA) Sukoharjo, Politeknik Bhakti Mulia di Sukoharjo, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), Universitas Muhammadiyah Kudus ( UMKU ), Universitas Pekalongan UNIKAL, Universitas Setia Budi (USB), Universitas Surakarta (UNSA), Universitas Batik (Uniba), Politeknik Indonusa Surakarta, Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ Wonosobo), Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer Duta Bangsa (STMIK Dubang), Institut Agama Islam Negeri IAIN Pekalongan, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Widya Pratama Pekalongan STMIK Widya Pratama Pekalongan, Universitas Panca Sakti di Tegal, Universitas Muhadi Setiabudi di Brebes, Sekolah Tinggi Agama Islam Pati (STAIP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer Abadi Karya Indonesia (STIMIK AKI) di Pati, STIE YPPI Rembang, Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdathul Ulama (STAINU) Kebumen, serta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STAINU) Putra Bangsa di Kebumen.

Selain itu juga terdapat Akademi Militer (Akmil) dan SMA Taruna Nusantara di Magelang serta Akademi Kepolisian di Semarang. LPLP Tutuko adalah lembaga pendidikan aviasi dan maintenance penerbangan (mekanik) di Surakarta (Jalan Merapi, Surakarta) dan Yogyakarta (Jalan Sorosutan, Yogyakarta).

Penghargaan

[sunting
|
sunting sumber]

Penghargaan SAKIP Award

[sunting
|
sunting sumber]

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali meraih penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) Honour 2019. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahyo Kumolo kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Hotel Tentrem Yogyakarta pada Senin, (24/two/2020).

SAKIP Honour adalah penghargaan yang diberikan kepada provinsi yang efisien dalam penggunaan anggaran negara. Dengan adanya SAKIP, penggunaan anggaran akan lebih terencana, terukur, serta akuntabel.

Penghargaan anugerah Parahita Ekapraya

[sunting
|
sunting sumber]

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya tahun 2020 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk keempat kalinya secara berturut-turut. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat atas komitmen dan peran pemerintah daerah dalam pembangunan sektor perempuan dan anak , khususnya melalui strategi pengarusutamaan gender. Jateng menjadi yang terbaik karena mendapatkan penghargaan kategori Mentor, penghargaan tertinggi dalam kategori Anugerah Parahita Ekapraya. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucapkan selamat pada semua pihak yang telah bekerja keras dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender di Jateng. Dia menegaskan pengarusutamaan gender memang menjadi fokus utama dalam pemerintahanya. “Karena selain kodrat, tidak ada satu hal pun yang pantas untuk diperbedakan. Gender bukan penghalang meraih kesuksesan,” kata Ganjar.

Penghargaan anugerah meritokrasi

[sunting
|
sunting sumber]

Provinsi Jawa Tengah menerima penghargaan anugerah meritokrasi tahun 2021 dari komisi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dalam penghargaan tersebut, Jawa Tengah mendapatkan predikat sangat baik.

Provinsi Jawa Tengah menerima penghargaan anugerah meritokrasi tahun 2021 dari Komisi Aparatur Sipil Negara.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerima langsung penghargaan anugerah meritokrasi 2021 di The Westin Thou Ballroom, Surabaya pada Selasa 7 November lalu.

Provinsi terinovatif se-Indonesia

[sunting
|
sunting sumber]

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan kategori Provinsi Terinovatif dalam Innovative Government Honor (IGA) 2020. Penilaian dan penghargaan inovasi daerah tersebut diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Penghargaan diberikan Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang diwakili Plh Sekretaris Daerah Jawa Tengah Prasetyo Aribowo, pada malam puncak IGA, di The Sultan Hotel and Residence, Jumat (eighteen/12/2020), dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Selain itu, dua daerah di Jawa Tengah juga mendapat penghargaan sebagai Kabupaten Terinovatif, yakni Wonogiri dan Temanggung.

Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian menyampaikan, IGA merupakan kegiatan tahunan sebagai bentuk penilaian dan apresiasi pemerintah pusat terhadap semangat dan keberhasilan pemerintah daerah, dalam penyelengaraan pemerintahan daerah dengan cara-cara inovatif. Selain menerima penghargaan, pemerintah daerah terinovatif juga mendapatkan dana insentif daerah. “Pemerintah daerah harus melakukan inovasi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerahnya. Kemudian, pemerintah pusat akan melakukan penilaian dan pemberian penghargaan terhadap inovasi yang telah dilakukan pemerintah daerah,” papar Tito. Ditambahkan, melalui penilaian dan penghargaan IGA, diharapkan dapat mendorong dan memotivasi pemerintah daerah, untuk terus melakukan inovasi daerah. Khususnya, di bidang peningkatan layanan publik, tata kelola pemerintahan, dan pembangunan di daerah. “Dengan demikian, publik semakin dilayani dengan tepat dan efisien oleh pemda.

Dalam masa otda (otonomi daerah), sudah sewajarnya bahwa inovasi merupakan kata kunci penting bagi pemda,” kata Mendagri. Lebih lanjut, Tito berpesan agar dalam menggelar pemerintahan, pemda selalu terampil dalam mengharmonisasikan bauran antara garis kebijakan pemerintah pusat, dengan inisiatif daerah. Dengan demikian, efek dari inisiatif daerah, akan selalu selaras dengan kebijakan dari pemerintah pusat. “Dalam inovasinya, sudah tentu pemda pun harus memperhatikan harmonisasi tersebut,” kata Mendagri. Sementara Ketua Penyelenggara IGA 2020, Agus Fatoni, menjelaskan proses penilaian penentuan pemenang penghargaan tersebut melibatkan tim penilai dari berbagai instansi, akademisi, dan tokoh/ pakar inovasi daerah. “Tahapan penilaian yang sangat ketat, berlangsung dari Mei tahun 2020. Tahapan penilaian tahap akhir, berupa presentasi kepala daerah dilaksanakan pada 4 sampai 5 November 2020 secara virtual. Hal tersebut meliputi penjaringan, pengukuran indeks, presentasi, dan validasi serta penghargaan,” kata Agus. Pada tahun ini ada sebanyak 17.779 inovasi pemda yang dinilai. Meningkat lebih dari dua kali lipat dari 2019 lalu, yang hanya sebanyak eight.016 inovasi. “Tingkat partisipasi memang naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

Penghargaan TLHP pemerintahan daerah

[sunting
|
sunting sumber]

Pemerintah Jawa Tengah kembali meraih penghargaan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Ya, Pemrov Jateng dinobatkan sebagai provinsi terbaik dalam penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan penyelenggaraan (TLHP) pemerintahan daerah.

Menariknya, capaian ini menjadi quattrick sejak 2016. Jika ditotal, Jateng telah mendapatkan empat kali penghargaan serupa secara berturut-turut.

Penghargaan Pelayanan Investasi Terbaik Nasional

[sunting
|
sunting sumber]

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menobatkan Jawa Tengah sebagai Provinsi Terbaik Nasional terkait Pelayanan Investasi 2021.

Penghargaan Jawa Tengah Provinsi Terbaik Nasional diberikan secara langsung Presiden Joko Widodo kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara Rakornas Investasi 2021 di Hotel Ritz Carlton Dki jakarta, Rabu 24 Nov 2021.

Jawa Tengah menjadi Provinsi Terbaik Nasional usai mengalahkan Jawa Barat dan Sumatra Barat yang menduduki peringkat dua dan tiga.

3 kali raih Penghargaan KPK

[sunting
|
sunting sumber]

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 3 kali berturutan meraih Penghargaan KPK 12. Setelah dua tahun berturut-turut meraih penghargaan di bidang gratifikasi, pada 2017 ini Provinsi Jawa Tengah kembali menerima penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI sebagai Lembaga dengan Tingkat Kepatuhan Pelaporan Terbaik.

Penghargaan diserahkan Pimpinan KPK RI Laode Syarif kepada Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP pada Penutupan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) di Hotel Bidakara, Djakarta Selatan, Selasa (12/12).

Plt Inspektur Provinsi Jawa Tengah, Siswo Laksono SH MKn menyampaikan, penghargaan tersebut menjadi bukti komitmen tinggi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi untuk mewujudkan masyarakat Jawa Tengah yang sejahtera dan berdikari. Pengelolaan kepatuhan LHKPN menjadi salah satu plan prioritas pencegahan dan pemeberantasan korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Ditambahkan, ada beberapa dasar hukum yang mengatur mengenai pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Di antaranya Peraturan KPK RI Nomor vii Tahun 2016 tentang Tata cara Pendaftaran, Pengumuman, dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Surat edaran Pimpinan KPK Nomor SE-08/01/10/2016 tentang Petunjuk Teknis Penyampaian dan Pengelolaan LHKPN, serta Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 700/ten Tahun 2017 tentang Wajib Lapor Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dengan dasar tersebut Tim Pengelola LHKPN Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang dimotori Inspektorat Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk dapat menyampaikan Kepatuhan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara 100 persen pada 2017 di Lingkungan Provinsi Jawa Tengah.

Berbagai upaya telah dilakukan. Antara lain sosialisasi untuk admin instansi unsur eksekutif dan legislatif dari Pemprov Jateng dan 35 kabupaten/ kota maupun admin unit kerja (SKPD). Selain itu juga dilakukan pendampingan pengisian LHKPN bagi pejabat baru.

“Upaya–upaya tersebut memberikan hasil yang positif terkait pelaporan LHKPN, yaitu sampai Desember 2016, sebanyak ane.818 pejabat telah menyampaikan LHKPN dengan formulir transmission. Jumlah itu di luar pejabat yang sudah pernah menyampaikan LHKPN pada 2017, karena mereka baru akan melakukan laporan lanjutan pada periode i Januari sampai 31 Maret 2018 untuk posisi harta 31 Desember 2017,” beber Siswo, saat mendampingi Gubernur Ganjar Pranowo di Djakarta.

Pihaknya menargetkan pada 2017 ini sebanyak 170 pejabat baru menyampaikan LHKPN secara online. Realisasinya hingga kini sebanyak 168 wajib lapor telah menyampaikan LHKPN secara online. Sementara dua orang pejabat masih pada proses pengisian LHKPN secara online.

Penghargaan dari BAZNAS

[sunting
|
sunting sumber]

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menerima Anugerah sebagai Gubernur Pendukung Gerakan Zakat Indonesia Tahun 2022 dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut Baznas punya peran penting mengatasi permasalahan pengentasan kemiskinan ekstrem hingga pemberdayaan ekonomi produktif.

Penerimaan anugerah ini diberikan langsung oleh Baznas kepada Ganjar Pranowo di Hotel Sultan Grand Ballroom, Jakarta, Senin (17/1/2022). Selain Jateng, Anugerah Gubernur Pendukung Gerakan Zakat Republic of indonesia Tahun 2022 juga diterima Provinsi Jawa Timur, DKI Djakarta, Sumatra Selatan, Aceh, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jambi, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Kalimantan Timur.

Penghargaan Kredit Usaha Rakyat

[sunting
|
sunting sumber]

Provinsi Jawa Tengah (Jateng) meraih penghargaan sebagai Pemprov terbaik I dalam ajang Kredit Usaha Rakyat (KUR) Honor dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian). Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut penghargaan ini diraih berkat kerjasama dari segala pihak.Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan langsung penghargaan tersebut kepada Ganjar Pranowo di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dki jakarta Pusat, Selasa (18/1/2022). Jateng unggul dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y) dan fourteen Provinsi lainnya. “Kemenko perekonomian sudah memberikan kepercayaan dan penghargaan kepada Jawa Tengah sebagai pengelola KUR terbaik,” kata Ganjar.”Saya menyampaikan terima kasih pada kawan-kawan yang di lapangan, yang triggernya bagus setelah dihajar COVID-19. Sebenarnya KUR ini menjadi satu peluru yang menjadi energi besar untuk kebangkitan ekonomi,” sambungnya.Ganjar menyebut untuk KUR dari program pemerintah pusat memiliki bunga yang rendah. Sehingga, masyarakat dari kalangan menengah di Jateng menerima banyak manfaatnya.“Maka, Alhamdulillah yang di Jawa Tengah usaha kecil Menengah, terus yang kecil terutama mikro, terus kemudian apa namanya sektor pertanian, perikanan mereka cukup antusias,” terangnya.Lebih lanjut, Ganjar bilang kepada pelaku usaha agar dapat memanfaatkan KUR yang diberikan pemerintah. Sebab, kedepannya apabila pandemi COVID-xix sudah usai maka KUR dapat membangkitkan sektor ekonomi.”Maka,kalau kemudian kita bicara paska pandemi, Bagaimana ekonomi recovery bisa bangkit, pakailah KUR ini. Salah satunya, karena KUR ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa kekuatannya untuk mendorong usaha bangkit lagi,” pungkasnya.

Pariwisata

[sunting
|
sunting sumber]

Jawa Tengah memiliki banyak objek wisata yang sangat menarik. Kota Semarang, misalnya, memiliki sejumlah bangunan kuno. Objek wisata di kota ini termasuk Puri Maerokoco (Taman Mini Jawa Tengah),[44]
Museum Jawa Tengah Ranggawarsita[45]
dan Museum Rekor Indonesia (MURI).[46]
Banyak Wisata alam yang terdapat di JaWa Tengah seperti Air Terjun Grenjengan SeWu, Gua Wareh, Goa Pancur yang terdapat di Pantai Utara Jawa Pati.

Kabupaten Jepara terdapat sejumlah bangunan kuno yaitu: Candi Angin, Masjid Mantingan, Kelenteng Hian Thian Siang Tee, Benteng Portugis, Benteng VOC, Museum Gong Perdamaian Dunia, Museum R.A Kartini.[47]

Salah satu kebanggaan provinsi ini adalah Candi Borobudur, yakni monumen Buddha terbesar di dunia yang dibangun pada abad ke-nine, terdapat di Kabupaten Magelang.[48]
Candi Mendut dan Candi Pawon juga terletak dalam satu kawasan dengan Borobudur.[49]

Candi Prambanan di Klaten merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.[50]
Di kawasan Dieng terdapat kelompok candi-candi Hindu, yang diduga dibangun sebelum era Mataram Kuno.[51]
Kompleks candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang.[52]
Di kawasan kecamatan Keling tepatnya di desa Tempur terdapat Candi Angin.[53]

Surakarta dipandang sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa, di mana di kota ini terdapat Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Objek wisata menarik di timur kota ini adalah beberapa wisata air terjun seperti Air Terjun Jumog, serta yang terkenal adalah Air Terjun Grojogan Sewu. Adapula candi-candi peninggalan Majapahit yang ketiganya terletak di Kabupaten Karanganyar; serta Museum Manusia Purba Sangiran yang terletak di Jalan Solo–Purwodadi tepatnya Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Di bagian selatan wilayah Surakarta, Kabupaten Wonogiri terdapat beberapa wisata air, seperti Waduk Gajah Mungkur, serta Pantai Nampu dan Pantai Sembukan dengan hamparan tebing dan pasir putihnya.

Bagian selatan Jawa Tengah juga menyimpan sejumlah objek wisata menarik, di antaranya Goa Jatijajar, Goa Pancur Gua Petruk, Pantai Menganti, Benteng Van der Wijk, Pantai Suwuk, Waduk Sempor, Air Terjun Sudimoro, Air Terjun Sawangan, Goa Barat, Hutan Mangrove Logending, Geowisata Karangsambung, Pemandian Air Panas Krakal dan Pantai Karangbolong di Kabupaten Kebumen, serta Baturraden di Kabupaten Banyumas.

Di bagian pantura barat Jawa Tengah terdapat objek wisata Guci di lereng Gunung Slamet, Kabupaten Tegal, Kota Pekalongan yang dikenal dengan julukan ‘kota batik’, dan Pantai Widuri di Kabupaten Pemalang.

Kawasan pantura timur banyak menyimpan wisata religius. Masjid Agung Demak yang didirikan pada abad ke-16 merupakan bangunan artistik dengan paduan arsitektur Islam dan Hindu. Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kawasan pantura timur terdapat 5 makam wali sanga, yakni Sunan Ngerang , Sunan Prawoto, Sunan Makhdum di Pati , Sunan Kalijaga di Demak, Sunan Kudus, Sunan Muria di Kabupaten Kudus. Beberapa tempat tujuan wisata di Pati di antaranya adalah Makam dan Masjid Peninggalan Syekh Ahmad Mutamakkin kajen Margoyoso Pati, Patung dan Makam Raden Adipati Tombronegoro, Syekh Ronggo Kusumo Ngemplak, Syekh Hendro Kusumo Sukoharjo, makam Syech Jangkung (Saridin), Goa Wareh, Gua Pancur, Waduk Gunungrowo, Waduk Seloromo, ViHara SaddaGHiri Jrahi, Juwana Water Park Fantasy (JWF), Agrowisata Kebun Kopi Jolong dan Pintu Gerbang Majapahit. Sementara itu di Kabupaten Rembang terdapat wisata ziarah, alam, dan sejarah, seperti di Pasujudan Sunan Bonang dan Masjid Sunan Bonang di desa Bonang, Lasem, makam Tumenggung Wilwatikta Mpu Santibadra yang tersohor sebab mengarang kitab Pustaka Sabda Badra Santi, makam pahlawan nasional RA. Kartini, Vihara Ratanavana Arama Lasem, Klenteng Cu An Kiong, telusur kota tua Lasem, situs arkeologi Plawangan dan Terjan wisata pantai di pantai Tasikharjo, pantai Karangjahe, Punjulharjo, pantai Gedong/Caruban, pantai Binangun, hutan bakau Banggi, Dampo Awang Beach serta wisata alam pendakian Gunung Lasem,

Perayaan

[sunting
|
sunting sumber]

Perayaan tradisional

[sunting
|
sunting sumber]

  • Pesta Lomban
  • Baritan
  • Pesta Baratan
  • Perang Obor
  • Chambeng Welahan
  • Dhandhangan
  • Dugderan
  • Ederan
  • Uler-Uler
  • Ruwahan
  • Megengan Demak
  • Sekaten
  • Grebeg Besar Demak
  • Meron
  • Festival Memeden Gadu
  • Jembul Tulakan
  • Nyadran
  • Syawalan
  • Festival Oncor
  • Festival Seni & Budaya Ukir
  • Jepara Thongtek Carnival
  • Jepara Bedug Festival

Perayaan modernistic

[sunting
|
sunting sumber]

  • Jateng Fair
  • Karshival
  • Pati Tourism Expo
  • Pati Cooking Expo
  • Demak Expo
  • Jepara Expo
  • Kajen Expo
  • Rembang Expo
  • Loram Expo
  • Kendal Expo
  • Purwodadi Expo
  • Jepara Culinary Expo
  • Festival Lasem
  • Kudus Expo
  • Karimunjava Sail
  • Lasem Batik Carnival
  • Semarang Way On The Street
  • Pekan Raya Grobogan
  • Dieng Culture Festival
  • Jepara Cultural Festival
  • Batang Expo
  • Jepara Mode On The Street
  • Solo Batik Carnival

Transportasi

[sunting
|
sunting sumber]

Jawa Tengah dilalui beberapa ruas jalan nasional, yang meliputi jalur pantura (menghubungkan Jakarta–Semarang–Pati–Surabaya–Banyuwangi), jalur Tegal–Purwokerto, jalur lintas selatan (menghubungkan Bandung–Yogyakarta–Surakarta–Madiun–Surabaya), serta jalur Semarang–Solo. Losari,
pintu gerbang
Jawa Tengah sebelah barat dapat ditempuh 3,v–4 jam perjalanan dari Jakarta. Selain itu, Jawa Tengah juga dilintasi beberapa ruas Jalan Tol Trans Jawa, yakni Jalan Tol Kanci–Pejagan; Jalan Tol Pejagan–Pemalang; Jalan Tol Pemalang–Batang; Jalan Tol Semarang–Batang; Jalan Tol Semarang ABC; Jalan Tol Semarang–Solo; dan Jalan Tol Solo–Ngawi yang menghubungkan antar kota di Jawa Tengah; Jawa Timur; Jawa Barat; dan DKI Jakarta. Saat ini juga direncanakan pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak dan Jalan Tol Demak–Tuban yang menghubungkan antara kota-kota di pantai utara Jawa Tengah dengan Jawa Timur, Jalan Tol Yogyakarta–Solo; Jalan Tol Yogyakarta–Magelang–Bawen; dan Jalan Tol Yogyakarta–Cilacap yang menghubungkan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta; serta Jalan Tol Tegal–Cilacap yang menghubungkan antara kota di pantai utara Jawa Tengah dengan wilayah selatan.

Jawa Tengah merupakan provinsi yang pertama kali mengoperasikan jalur kereta api, yakni pada tahun 1867 di Semarang dengan rute Semarang–Tanggung yang berjarak 26 km, atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang.[54]
Saat ini jalur kereta api yang melintasi Jawa Tengah adalah lintas utara (Jakarta–Cirebon–Semarang–Surabaya), lintas selatan (Jakarta–Purwokerto–Yogyakarta–Surabaya), jalur Kroya–Maos–Bandung, dan jalur Solo–Gundih–Semarang. Jalur kereta Solo–Wonogiri yang telah lama mati dihidupkan kembali pada tahun 2005. Jalur lain yang diaktifkan kembali adalah jalur rel Kedungjati–Ambarawa yang menghubungkan stasiun Bringin, stasiun Tuntang dan berakhir di stasiun Ambarawa. Dari stasiun Ambarawa dapat berlanjut sampai stasiun Bedono pada tahun 2015 mendatang.[55]

Untuk transportasi udara, Bandara Ahmad Yani di Semarang dan Bandara Adi Soemarmo di Boyolali merupakan bandara komersial yang paling penting di Jawa Tengah. Selain itu juga terdapat Bandara Dewandaru di Jepara (Kec. Karimunjawa), Bandara Tunggulwulung di Cilacap, Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Bandar Udara Ngloram di Blora (Kec. Cepu). Penerbangan Jakarta–Semarang atau Jakarta–Surakarta dapat ditempuh dalam waktu 45–50 menit.

Tokoh

[sunting
|
sunting sumber]

Pahlawan Nasional

[sunting
|
sunting sumber]

Pahlawan Nasional yang berasal dari Jawa Tengah, yaitu:

  • Mas Sutardjo Kertohadikusumo
  • Nyi Ageng Serang
  • Ahmad Yani
  • Tjipto Mangoenkoesoemo
  • Gatot Soebroto
  • Usman Janatin
  • Kartini
  • Katamso Darmokusumo
  • Mangkunegara I
  • Moewardi
  • Pakubuwana Vi
  • Pakubuwana X
  • Sahardjo
  • Samanhudi
  • Siswondo Parman
  • Siti Hartinah
  • Slamet Riyadi
  • Soedirman
  • Albertus Soegijapranata
  • Suharso
  • Sukarjo Wiryopranoto
  • Soepeno
  • Soepomo
  • R. Soeprapto
  • Sutoyo Siswomiharjo
  • Oerip Soemohardjo
  • Yos Sudarso
  • Wage Rudolf Soepratman

Artis

[sunting
|
sunting sumber]

Artis dari daerah Jawa tengah:

  • Adjie Pangestu
  • Agni Pratistha
  • Aminah Cendrakasih
  • Asti Ananta
  • Anggun Cipta Sasmi
  • Anna Shirley
  • Basuki
  • Chynthiara Alona
  • Diah Permatasari
  • Dian Sastrowardoyo
  • Didi Kempot
  • Demian Aditya
  • Enda
  • Erick Nindyoastomo
  • Erika Carlina
  • Farid Aja
  • Indro
  • Ine Febriyanti
  • Kasino Hadiwibowo
  • Katon Bagaskara
  • Kristina
  • Lia Ananta
  • Limbad
  • Lembu Wiworo Jati
  • Lucky Hakim
  • Mamiek Prakoso
  • Mayangsari
  • Nabila Putri
  • Nafa Urbach
  • Paula Verhoeven
  • Prita Laura
  • Putri Anne
  • Renata Kusmanto
  • Shania Junianatha
  • Shinta Bachir
  • Soimah Pancawati
  • Titiek Sandhora
  • Torro Margens
  • Tukul Arwana
  • Wahyu Sardono
  • Vicky Shu
  • Willy Dozan
  • Yama Carlos
  • Yeyen Lidya

Atlet

[sunting
|
sunting sumber]

Atlet dari Jawa Tengah,yaitu:

  • Agung Supriyanto
  • Awan Setho Raharjo
  • Bambang Pamungkas
  • Gunawan Dwi Cahyo
  • Hendra Setiawan
  • Hera Desi Ana Rachmawati
  • Icuk Sugiarto
  • Joko Riyadi
  • Kurniawan Dwi Yulianto
  • Nazar Nurzaidin
  • Rio Haryanto
  • Widodo Cahyono Putro
  • Tantowi Ahmad
  • Wawan Hendrawan

Referensi

[sunting
|
sunting sumber]

  1. ^


    a




    b




    c




    d




    eastward




    “Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2021”
    (pdf). Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah: vii, 99, 336. Diakses tanggal
    17 April
    2021
    .





  2. ^


    “Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2019-2021”. Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal
    26 Nov
    2021
    .





  3. ^


    “Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020”
    (PDF).
    world wide web.djpk.kemenkeu.get.id. (2020). Diakses tanggal
    17 April
    2021
    .




  4. ^


    a




    b




    Galih, Bayu, ed. (2015-08-23). “Gubernur Ganjar Pranowo Luncurkan Slogan “Jateng Gayeng“.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    2022-01-07
    .





  5. ^


    “Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan”. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal
    3 Oktober
    2019
    .





  6. ^


    “Gubernur dan Wakil Gubernur”.
    Kementerian Dalam Negeri Republik Republic of indonesia. Dki jakarta: Pusat Information, Informasi, Informasi dan Telkomunikasi Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-03. Diakses tanggal
    31 Oktober
    2015
    .





  7. ^


    “Sejarah Jawa Tengah”.
    Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-21. Diakses tanggal
    24 Desember
    2015
    .





  8. ^


    “Sejarah Perkembangan Provinsi Jawa Tengah: Kepala Pemerintahan”.
    Pemerintah Kabupaten Pati. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati. Diakses tanggal
    12 Januari
    2018
    .





  9. ^


    Wardaya, F. X. Baskara Tulus (2008).
    Mencari Supriyadi: Kesaksian Pembantu Utama Hurl Karno. Yogyakarta: Galangpress. hlm. 105. ISBN 978-602-8174-07-seven.




  10. ^


    a




    b





    Directory of Government of the Republic of Indonesia. Mitra Info. 1998.





  11. ^


    “Mardiyanto Dilantik Menjadi Gubernur Jateng”.
    Liputan6.com. 24 Agustus 2003. Diakses tanggal
    29 April
    2022
    .





  12. ^


    prasetya, TRIJAYA/avi (28 September 2007). “Mendagri Lantik Ali Mufiz Jadi Gubernur Jateng”.
    Okezone.com
    . Diakses tanggal
    29 April
    2022
    .





  13. ^


    “DPRD Usul Pemberhentian Gubernur Jateng”.
    Kompas.com. 21 Agustus 2008. Diakses tanggal
    29 April
    2022
    .





  14. ^

    Kesalahan pengutipan: Tag
    <ref>
    tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama
    bibitmenang

  15. ^


    “Bibit-Rustri Dilantik Jadi Gubernur-Wagub Jateng”.
    detikcom. 23 Agustus 2008. Diakses tanggal
    29 April
    2022
    .





  16. ^


    Riz (4 Juni 2013). Gunawan, Rizki, ed. “KPU: Ganjar-Heru Resmi Menang Pilkada Jateng”.
    Liputan6.com
    . Diakses tanggal
    29 Apr
    2022
    .





  17. ^


    “Ganjar-Heru Resmi Jabat Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2013-2018”.
    detikcom. 23 Agustus 2013. Diakses tanggal
    29 April
    2022
    .





  18. ^


    Adhitya Purbaya, Angling (24 Juli 2018). “KPU Tetapkan Ganjar-Yasin sebagai Pemenang Pilgub Jateng 2018”.
    detikcom
    . Diakses tanggal
    29 April
    2022
    .





  19. ^


    Ihsanuddin (5 September 2018). Maharani, Dian, ed. “Presiden Jokowi Lantik 9 Gubernur dan Wagub Hasil Pilkada 2018”.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    29 April
    2022
    .





  20. ^


    Amirullah, ed. (viii Februari 2018). “Wagub Jadi Plt Gubernur selama Ganjar Cuti Kampanye Pilkada”.
    Tempo.co
    . Diakses tanggal
    29 April
    2022
    .





  21. ^


    Purnomo, Daniel Ari (23 Agustus 2018). Huda, M Nur, ed. “Syarifuddin Dilantik Menjadi PJ Gubernur Jawa Tengah”.
    Tribunnews.com
    . Diakses tanggal
    23 Agustus
    2018
    .





  22. ^


    Nugroho, Wisnu Adhi (03-09-2019). Edy Sujatmiko, Edy, ed. “120 anggota DPRD Jawa Tengah 2019-2024 resmi dilantik”.
    ANTARA News
    . Diakses tanggal 23-09-2019.





  23. ^


    Ariel (03-09-2019). Priyanto, ed. “Pelantikan DPRD Jateng Periode 2019-2024”. DPRD Provinsi Jawa Tengah. Diakses tanggal 23-09-2019.




  24. ^


    B. Maharani (03-09-2019). “120 Anggota DPRD Jateng Periode 2019-2024 Dilantik”. KORAN BERNAS. Diakses tanggal 23-09-2019.




  25. ^

    Antara Jateng: Calon Pimpinan DPRD Jateng sedang disiapkan

  26. ^

    Golkar Jateng: DPRD Provinsi Jateng
    [
    pranala nonaktif permanen
    ]



  27. ^

    Jateng Tribun News: Daftar nama anggota DPRD Jateng

  28. ^

    News okezone: 100 anggota DPRD Jateng dilantik, wajah baru mendominasi

  29. ^

    News Detik: Wakil Ketua DPRD Jateng meninggal saat menjalankan tugas

  30. ^


    Purbaya, Angling Adhitya. “120 Caleg DPRD Jateng Terpilih Diumumkan, 45 Persen Muka Lama”.
    detikcom
    . Diakses tanggal
    2019-09-22
    .





  31. ^


    “Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010”
    (PDF).
    demografi.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 23, 36–41. Diarsipkan dari versi asli
    (PDF)
    tanggal 2017-07-12. Diakses tanggal
    22 Oktober
    2021
    .





  32. ^


    “Penyebaran Bahasa di Republic of indonesia”.
    Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia
    . Diakses tanggal
    25 Mei
    2020
    .





  33. ^


    “Bahasa di Provinsi Jawa Tengah”.
    Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia
    . Diakses tanggal
    25 Mei
    2020
    .





  34. ^


    Kartikasar, Erlin (2018). “A Report of Dialectology on Javanese “Ngoko” in Banyuwangi, Surabaya, Magetan, and Solo”.
    Humaniora.
    30
    (2): 128–139. doi:doi.org/102216/jh.v29i3.29131 .





  35. ^


    Abdullah, Wakit (2016). “Javanese Language and Culture in the Expression of Kebo Bule in Surakarta: An Ethnolinguistic Study”.
    Komunitas.
    8
    (two): 285–295. doi:http://dx.doi.org/ten.15294/komunitas.v8i2.7195 .





  36. ^


    Prasety, Eka (2018). “Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Peribahasa Jawa”.
    Repository Universitas Islam Indonesia: 56.





  37. ^


    Abdullah, Wakit (2017). “The Local Wisdom Summarized in The Javanese Proverbs: A case Study of The Javanese Community in ExResidency on Surakarta”.
    Humaniora.
    28
    (three): 4. doi:https://doi.org/x.22146/jh.22279 .





  38. ^

    Permana, Merdeka. 2010 “Sunda Lelea yang Terkatung-katung”: Pikiran Rakyat

  39. ^


    Gischa, Serafica (20 Januari 2020). Gischa, Serafica, ed. “Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Jalur Perdagangan”.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    24 Januari
    2021
    .





  40. ^


    Munandar, Yusuf (2016). “Afiks Pembentuk Verba Bahasa Sunda”.
    Humanika.
    16
    (1): seven.





  41. ^


    “Jawa Tengah Dalam Angka 2016“. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-10. Diakses tanggal
    2017-07-08
    .





  42. ^


    “Radar Pos Radar Salatiga”. radarpos.com. 16 Juni 2013. Diakses tanggal
    26 Juni
    2013
    .





  43. ^


    “Hati Beriman Majalah Masyarakat Kota Salatiga”. hatiberiman-pemkot-salatiga.become.id. 16 Juni 2013. Diakses tanggal
    26 Juni
    2013
    .





    [
    pranala nonaktif permanen
    ]



  44. ^


    “Optimalisasi Fungsi Puri Maerokoco”.
    Merdeka.com. suara merdeka.com. 17 May 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-10. Diakses tanggal
    26 Juni
    2012
    .





  45. ^


    “Gading Gajah Purba Direkonstruksi di Museum Ronggowarsito”.
    Kompas.com. suara merdeka.com. sixteen June 2009. Diakses tanggal
    26 Juni
    2012
    .





  46. ^


    Utami, Puji (12 May 2012). Wadrianto, Glori K., ed. “Kaligrafi Pelapah Pisang Catat Rekor MURI”.
    Kompas.com. kompas.com. Diakses tanggal
    26 Juni
    2012
    .





  47. ^


    “Pariwisata di Jepara, Penyokong PAD Terkuat Setelah Ukir”.
    Merdeka.com. kompas.com. 17 Juni 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-19. Diakses tanggal
    26 Juni
    2012
    .





  48. ^


    Fitriana, Ika (17 February 2012). Wadrianto, Glori Thou., ed. “Menikmati Sunrise di Borobudur”.
    Kompas.com. kompas.com. Diakses tanggal
    26 Juni
    2012
    .





  49. ^


    “Kisah Mataram di Poros Kedu-Prambanan”.
    Kompas.com. kompas.com. 18 February 2012. Diakses tanggal
    26 Juni
    2012
    .





  50. ^


    “Candi Prambanan, Alternatif Residue Area Pemudik”.
    Merdeka.com. suaramerdeka.com. 20 August 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-10. Diakses tanggal
    26 Juni
    2012
    .





  51. ^


    “UGM Temukan Puluhan Artefak di Candi Dieng”.
    Merdeka.com. suara merdeka.com. 13 June 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-x. Diakses tanggal
    26 Juni
    2012
    .





  52. ^


    “Wisatawan Padati Gedong Songo”.
    Merdeka.com. suara merdeka.com. 02 January 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-10. Diakses tanggal
    26 Juni
    2012
    .





  53. ^


    “Situs Candi Angin Diminta Dilestarikan”.
    Merdeka.com. suara merdeka.com. 15 Nov 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-09. Diakses tanggal
    26 Juni
    2012
    .





  54. ^


    “Sejarah Kereta Api di Indonesia”.
    Kompas.com. kompas.com. 21 Juli 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-15. Diakses tanggal
    26 Juni
    2012
    .





  55. ^


    “Jalur Kereta Kedungjati-Tuntang Beroperasi Tahun 2015”.
    Tempo.co. 30 May 2013. Diakses tanggal
    14 Juni
    2013
    .




Lihat pula

[sunting
|
sunting sumber]

  • Masakan Jawa
  • Minuman Jawa
  • Makanan khas Jawa Tengah
  • Daftar Provinsi Republic of indonesia

Pranala luar

[sunting
|
sunting sumber]

  • (Indonesia)
    Situs web resmi pemerintah provinsi Jawa Tengah
  • (Indonesia)
    Profil Demografi Jateng
  • (Indonesia)
    Profil Ekonomi Jateng
  • (Indonesia)
    Profil Wisata Jateng
  • (Indonesia)
    Ekonomi Regional Jateng
  • (Indonesia)
    Statistik Regional Jateng
  • (Indonesia)
    Situs web resmi panduan wisata Jawa Tengah
  • Situs Web Berita Jawa Tengah Diarsipkan 2017-01-xix di Wayback Car.



Doa Kristen Sebelum Membangun Rumah

Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah

Read:  Cara Hitung Kubik Membangun Rumah

You May Also Like