Israel lanjutkan rencana bangun iii.000 unit rumah untuk pemukim Yahudi di Tepi Barat, Palestina: ‘Ini agresi’

Homes under construction in the settlement of Beit El, near Ramallah, in the occupied West Bank (25 October 2021)

Sumber gambar,

EPA

Keterangan gambar,

Permukiman tersebut dipandang ilegal menurut hukum internasional, meskipun hal itu dibantah Israel.

Pemerintah State of israel telah melanjutkan rencana untuk membangun lebih dari 3.100 unit rumah baru bagi pemukim Yahudi di Tepi Barat.

Sebuah komite perencanaan sudah memberikan izin akhir untuk pembangunan ane.800 unit rumah dan izin awal untuk ane.344 unit lainnya.

Aksi tersebut ditempuh walau muncul kecaman dari berbagai pihak termasuk pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

As menegaskan bahwa mereka “sangat menentang perluasan permukiman” karena tindakan itu dapat merusak perdamaian antara State of israel dan Palestina.

Lebih dari 600.000 orang Yahudi tinggal di 145 kawasan permukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur dalam Perang Timur Tengah 1967.

Lewatkan Artikel-artikel yang direkomendasikan dan terus membaca




Artikel-artikel yang direkomendasikan


Akhir dari Artikel-artikel yang direkomendasikan

Sebagian besar komunitas internasional menganggap permukiman itu ilegal berdasarkan hukum internasional, namun Israel membantahnya.Palestina menyebut tindakan Israel sebagai wujud “agresi” mengingat pembangunan permukiman dilakukan di tanah yang mereka klaim untuk pendirian negara di masa depan.

Palestina juga meminta dunia untuk menghadapi Israel atas “agresi” tersebut.

Baca juga:

  • Memahami konflik Palestina-State of israel berusia 100 tahun
  • Mengapa banyak warga Yahudi yang ingin menetap di kawasan pendudukan Tepi Barat?
  • Permukiman Israel di Tepi Barat – mengapa Palestina menganggapnya pencurian?

Peace Now, selaku lembaga anti-permukiman State of israel, melaporkan sebagian besar rumah baru yang diizinkan untuk dibangun oleh pemerintah Israel bakal didirikan di kawasan yang berada jauh di dalam Tepi Barat. Kemudian beberapa permukiman yang semula terisolasi, bakal “diperluas secara besar-besaran”.

Read:  Rumah Kontrakan Bangunan Baru Di Bandung

Keputusan ini diumumkan setelah pemerintah Israel meminta para kontraktor untuk mengajukan permohonan tender pembangunan lebih dari 1.355 rumah yang sudah mendapat perizinan tahap akhir.

Keterangan video,

(Feb 2020) Rumah keluarga Gharib berada di kantong wilayah permukiman State of israel.

Pada Selasa (26/10), juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya “sangat prihatin” dengan rencana State of israel.”Kami sangat menentang perluasan pemukiman, yang sama sekali tidak konsisten dengan upaya menurunkan ketegangan dan memastikan ketenangan, dan itu merusak prospek solusi dua negara,” katanya. Price menambahkan bahwa pemerintahan Biden akan “mengutarakan pandangan kami tentang masalah ini secara langsung dengan pejabat senior Israel dalam diskusi pribadi kami”.

Baca juga:

  • Garis batas State of israel dalam peta dari masa ke masa: Meluas berlipat ganda karena menang perang dan okupasi wilayah
  • Naftali Bennett jadi PM Israel – Siapa sosok yang sebut ‘tidak pernah ada negara Palestina’?
  • Bagaimana rasanya hidup di Jalur Gaza?

Mantan Presiden Every bit Donald Trump menunjukkan sikap yang jauh lebih toleran terhadap aktivitas permukiman sekaligus menyatakan bahwa permukiman tidak bertentangan dengan hukum internasional.Israel mempromosikan rencana untuk membangun lebih dari thirty.000 rumah pemukim di Tepi Barat selama empat tahun Trump berkuasa, menurut kelompok Peace Now.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada kantor berita
Reuters
pada hari Rabu (27/ten) bahwa pemerintahan Perdana Menteri Naftali Bennett sedang “mencoba untuk menyeimbangkan antara hubungan baiknya dengan pemerintahan Biden dan berbagai kendala politik”.Bennett adalah seorang politisi sayap kanan yang menjabat pada Juni setelah partainya membentuk koalisi dari seluruh spektrum politik Israel.

Dia telah lama memperjuangkan hak pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan menolak gagasan pembentukan negara Palestina bersama Israel.Bennett telah mengesampingkan melanjutkan pembicaraan damai dengan Palestina dan mengatakan dia malah akan fokus pada inisiatif untuk meningkatkan kondisi kehidupan bagi mereka.

Read:  Membangun Rumah Dengan Biaya 150 Juta

Pekan depan, komite perencanaan State of israel dijadwalkan untuk membahas rencana pembangunan 1.300 unit rumah baru di desa-desa Palestina di 60% Tepi Barat, yang diklasifikasikan sebagai “Area C” menurut Kesepakatan Oslo. Kawasan itu berada di bawah kendali penuh militer dan sipil Israel.Pembangunan rumah-rumah baru itu akan menjadi jumlah rumah terbanyak bagi warga Palestina yang disetujui oleh Israel selama lebih dari satu dekade, menurut media Israel.