Cara Menghitung Nilai Wajar Saham

Cara Menghitung Nilai Wajar Saham

Artikel pendirian menotal harga wajar saham ini diperuntukkan untuk para investor pemula maupun yang telah camar duka terutama yang menganut kecenderungan value investing karena harga wajar saham akan menjadi tutul poin apakah kita akan melanjutkan analisa maupun tidak.

Jika kalian membutuhkan kalkulator average down saham kalian bisa klik link ini

===

Di bursa saham Indonesia tiap-tiap November 2021 terserah sekitar 750 perusahaan.

Bersumber 750 firma itu ada yang memiliki harga Rp 50 per lembar setakat tertinggi di kisaran Rp 50rb masing-masing lawai.

Bagi pemula pastinya bingung mau membeli saham yang mana.

Pertanyaan berikutnya merupakan apakah harga Rp 50rb per kenur itu mahal?

Alias justru yang harga Rp 50 yang mahal?

Dari kedua hal di atas maka terbiasa suatu poin ataupun value yang disepakati bakal menunjukkan apakah harga 50 yang mahal maupun malah harga yang 50rb nan murah. Konsep ini disebut skor instrinsik atau harga wajar saham.

Salah suatu metode kapitalisasi nan memfokuskan pada harga valuasi saham/ nilai intrinsik saham/ harga wajar saham adala value investing.

Value investing
adalah metode kerjakan mencari dan membeli saham di bawah harga wajarnya ataupun caruk disebut dengan saham yang
undervalueatau di pangkal harga intrinsik, untuk kemudian dijual di harga wajarnya.

Harga wajar saham sendiri artinya adalah harga nan pantas diberikan bagi sebuah perusahaan karena aset yang dimiliki, keuntungan nan sepanjang ini dihasilkan dan potensi pendapatan di musim depan.

Selain harga wajar saham banyak kembali nan menggunakan istilah valuasi saham atau ponten intrinsik saham.

Paradigma sederhananya seperti ini

Cak semau perusahaan AYAM nan memiliki aset Rp 1milyar. Tiap waktu perusahaan tersebut boleh mendapatkan keuntungan setakat Rp 400juta dan ternyata baru selesai membuat industri dan berpotensi menaik pendapatan Rp 300juta tiap-tiap tahun.

Kira-kira jika dijual, perusahaan tersebut dihargai Rp 1milyar alias kisaran Rp 3milyar?

Tentu empunya perusahaan tersebut lain ingin seandainya perusahaannya semata-mata dihargai Rp 1milyar dan memang wajarnya dihargai Rp 3milyar.

Menariknya merupakan di perbelanjaan saham Indonesia suka-suka sedemikian itu banyak firma yang seharusnya dihargai Rp 1trilyun tetapi oleh pasar hanya dihargai Rp 500milyar ataupun sebagaimana contoh firma Mandung tadi yang seharusnya dihargai Rp 3milyar namun nyatanya tetapi dihargai Rp 1milyar.

Read:  Cara Membuat Mobil Mainan Aki Sendiri

Terus bagaimana kita bisa mengetahui harga wajar saham suatu perusahaan?

Ada banyak metode yang ada, dan di artikel ini saya akan mencoba menyimpulkan bilang pendirian menghitung harga wajar saham dan nantinya kata sandang ini akan terus diupdate jika ternyata ada rumus-rumus hijau.

Kalian jangan kuatir karena saya juga mengikutsertakan kalkulator harga wajar saham online percuma yang bisa langsung digunakan

A. Graham Number

Rumus pertama yang bisa digunakan cak bagi cak menjumlah harga wajar saham adalah Graham Number.

Mustakim saya sepatutnya ada tidak berlebih tau apakah rumus ini memang diciptakan oleh Benjamin Graham penulis siasat The Intelligent Investor atau bukan. Di web https://www.investopedia.com/ teori ini dibuat maka itu Benjamin Graham (Tatap sumber di akhir artikel)

Namun takdirnya melihat rumus yang suka-suka saya cocok tentang isinya.

Rumusnya laksana berikut

Harga Wajar = √22.5 x EPS x BVPS

Ket : dikali semua baru diakar

Penjelasannya sebagai berikut

Konstanta 22.5 merupakan biji tetap yang merupakan sebuah premis yang berdasarkan camar duka puluhan tahun Ben Graham di pasar modal bahwa PER sebuah saham nan baik enggak boleh melebihi berusul 15, dan PBV sebuah saham yang baik tak boleh melebihi 1.5, dan konstanta 22.5 ini didapat pecah 15 x 1.5

Berpokok rumus itu terlihat bahwa terserah 2 tumpu yang digunakan yakni asetnya laksana kondisi firma internal bentuk Book Value dan keuntungan yang dapat dihasilkan sebagai pengejawantahan perusahaan privat bagan EPS.

Kalian dapat bertepatan menggunakan mesin hitung harga wajar saham excel di pangkal ini ya

Jikalau harga wajar di atas harga saham masa ini maka saham itu termasuk undervalue.

Jika harga saham saat ini relatif seperti harga wajar maka saham itu termasuk fair value

Sekiranya harga saham saat ini jauh di atas harga wajarnya maka saham itu termasuk overvalue.

Contoh saham nan masih undervalue atau harga pasarnya di bawah harga wajar yaitu saham EKAD

B. Graham Formula

Rumus kedua ini yaitu Graham Formula.

Sepintas namanya separas tetapi rumus yang digunakan sangat jauh farik.

Read:  Cara Mengembalikan Foto Yang Hilang Di Xiaomi

Mengutip dari web https://kampungpasarmodal.com, formula ini diperkenalkan oleh Benjamin Graham (The Father of Value Investing) dalam bukunya The Intelligent Investor.

Rumus Graham Formula ini awalnya sama dengan ini

Kredit Intrinsik = (EPS x (8.5+2g)

Seiring berjalannya waktu, Graham memperbaharui formula ini menjadi sebagai berikut :

Poin Instrinsik = EPS x (8,5 + 2G) x ( 4,4/AAA)

Dengan penjelasan sebagai berikut :

  • 8,5 adalah Per rata-rata untuk perusahaan nan tidak tumbuh labanya
  • G adalah EPS growth (menurut om Thowilz sebaiknya menggunakan 15 sebagai pertumbuhan wajar perusahaan)
  • 4,4 adalah risk rate free, atau return semenjak pendanaan yang boncel resikonya seperti deposito. Lakukan indonesia rata2 deposito yakni 6,5%
  • AAA adalah anakan surat utang jangka tangga

Rumus di atas digunakna kerjakan market Amerika sehingga om Thowilz (founder web investorsaham.id) dan om Rivan Kurniawan (founder web rivankurniawan.com) mengerjakan beberapa perubahan bikin menyesuaikan dengan kondisi perusahaan di Indonesia.

Buat web investorsaham.id menunggangi rumus sebagai berikut :

V = EPS x (8,5 + 2G) x (6,5/AAA)

Yang berubah merupakan angka 4,4 menjadi 6.4 karena deposito di Indonesia di kisaran 6.5%.

Bikin AAA ialah obligasi jangka pangkat menggunakan poin
11,625(Andal saya belum menemukan angka ini darimana)

Jika rumus diterapkan menggunakan saham EKAD Q3 Tahun 2021 sama dengan ini :

V = EPS x (8,5 + 2G) x (6,5/AAA)

EPS : Rp 153

G : 15

AAA : 11,625

V = 153 x (8.5 + 2(15) x (6.5/11.625)

V = 153 x (8.5 + 30) x 0.559

V = 3292

Bikin web rivankurniawan.com menggunakan rumus yang disesuaikan dengan Indonesia yaitu menjadi seperti ini :

Formula Benjamin Graham (Original) :

Nilai Intrinsik = (EPS x (8.5+2g) x 4.4) / Y

Formula Benjamin Graham (Adjusted) :

Nilai Intrinsik = (EPS x (7+1g) x 7.8) / Y

Penjelasan :

7 (awalnya 8.5) :
Konstanta 8.5.
Privat beberapa kasus angka 8.5 ini akan memunculkan angka nan terlalu optimistis ketika menghitung kredit intrinsik, khususnya untuk pasar negara berkembang seperti Indonesia. Untuk menjaga tingkat konservatif, beberapa literasi memperalat konstanta 7 ketimbang 8.5. Makanya karena itu, kita akan
mengganti konstanta 8.5 di rumus Graham Formula ceria dengan kontanta 7.0.

1g (awalnya 2g) : growth rate atau tingkat pertumbuhan

Sama hal nya dengan konstanta 8.5 di atas, intern bilang kasus “2 x G” akan memunculkan angka yang berlebih optimistis ketika cak menjumlah ponten intrinsik untuk pasar Indonesia. Oleh karena itu, kita sekali lagi akan mengganti
multiplier 2g menjadi 1g. Dan growth rate
dibatasi di 15%.

Read:  Cara Buka Samsung Cloud Di Hp Android

7.8 (awalnya 4.4) :
Konstanta 4.4. Konstanta 4.4 ialah
risk free rate
(investasi nonblok risiko) yang digunakan oleh Graham pada musim 1962 untuk pasar Amerika. Maka itu karena itu, kita perlu menyepadankan dengan kondisi puas ketika ini (2018) untuk pasar Indonesia. Oleh karena itu, kita akan mengganti konstanta 4.4 dengan yield obligasi pemerintah 10 tahun (
Government Bond 10Y)
. Per artikel ini ditulis (Agustus 2018), Government Bond 10Y yaitu sebesar
7.8%. Untuk mendapatkan data Government Bond 10Y, Anda dapat menemukannya di : https://tradingeconomics.com/indonesia/indicators.

Y
(Yield). Buat yield obligasi firma, kita juga akan menyesuaikannya dengan yield surat pinjaman perusahaan dengan rating AAA di Indonesia. Per kata sandang ini ditulis (Agustus 2018), yield obligasi korporasi dengan rating AAA saat ini adalah selingkung
11.4%. Untuk mendapatkan data yield surat pinjaman perusahaan rating AAA, Anda dapat menemukannya di : http://www.ibpa.co.id/

Paradigma di saham EKAD Q3 Tahun 2021

EPS : 153

G : 15 (anggap saja 15% sesuai dengan eps growth dari rumus investorsaham.id)

Y : 11.4

V = (EPS x (7+1g) x 7.8) / Y

V = (153 x (7 +1×15) x 7.8 / 11.4

V = 2303

C. PEG Ratio

Pelecok satu rasio yang boleh digunakan lakukan mencari suatu saham masih undervalue ataupun fair value ataupun overvalue adala rasio PEG atau PEG Ratio.

PEG ratio atau Price/Earnings to Growth adalah skala yang membandingkan antara harga saham momen ini dengan laba jati yang dihasilkan (EPS) dibagi rata-rata pertumbuhan laba bersih (EPS).

Bandingan-n antipoda dapat mengaji detail tentang PEG Ratio di link berikut beserta rumus dan contoh sahamnya ya
Kalkulator PEG Ratio FREE + Pola Sahamnya

Solo PEG Ratio disebut murah ketika nilai rasionya di sumber akar angka 1.

D. DCF (Discounted Cash Flow)

Lakukan bahasan DCF ini agak panjang dan lumayan ribet.

Kalian bisa langsung mengunjungi web milik om Thowilz disini sekaligus bisa menguji coba rumusnya disini

Sumber :

1. https://www.investopedia.com/

2. https://kampungpasarmodal.com/

3. https://www.investorsaham.id/

4. https://rivankurniawan.com

(Sudah dibaca 3,723 kelihatannya, Yang membaca waktu ini 13 orang)

Cara Menghitung Nilai Wajar Saham

Source: https://investory.id/cara-menghitung-harga-wajar-saham-menggunakan-beberapa-rumus-populer/

You May Also Like