Dengan sistem syariah, jual beli rumah yang dilakukan tidak dikenakan bunga. (Foto: iStock- Damir Cudic)
1. KPR iB Hijrah Muamalat
Banking company Muamalat juga memiliki layanan kredit bangun rumah syariah bernama KPR iB Hijrah. Plan ini adalah produk pembiayaan yang membantu nasabah untuk memiliki rumah tinggal, rumah susun, apartemen, dan condotel termasuk renovasi dan pembangunan serta pengalihan KPR dari depository financial institution lain. Ada dua pilihan akad yang bisa dipilih yakni murabahah (jual beli) dan musyarakah mutanaqishah (kerja sama sewa).
Jika mengambil program KRB syariah ini Anda bisa mendapatkan berbagai keuntungan mulai dari angsuran tetap hingga akhir, uang muka ringan mulai dari 5%, plafon pembiayaan besar, jangka waktu pembiayaan maksimal 15 tahun dan masih banyak lagi. Sementara itu, untuk syarat lain pemohon antara lain berstatus karyawan tetap, melengkapi identitas diri (KTP, KK< NPWP, skid gaji), minimal berusia 21 tahun saat pengajuan dan maksimal 55 tahun ketika pelunasan untuk pegawai dan 60 tahun untuk wiraswasta.
ii. Rumah BTN iB
Mengusung akad Murabahah (jual beli), kredit bangun rumah syariah menawarkan pinjaman pembangunan rumah atau renovasi di atas lahan milik sendiri sesuai dengan rencana nasabah. Fasilitas kredit ini menawarkan perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran, angsuran tetap sampai lunas, sampai jangka waktu cicilan hingga 15 tahun. Bagi Anda yang tertarik, siapkan biaya-biaya seperti administrasi, appraisal, notaris, SKMHT/APHT.
iii. KPR BRISyariah iB
Banking company yang menawarkan kredit bangun rumah syariah selanjutnya adalah BRI. Ada dua jenis pembiayaan yang bisa dipilih yakni BRISyariah iB dan KPR Sejahtera BRI Syariah iB yang menyasar dua market place berbeda. Pertama, BRISyariah iB memberikan plafon mulai dari Rp25 juta sampai dengan Rp3,five miliar dengan keuntungan dana yang bisa diberikan mencapai xc% dari nominal yang diajukan dan uang muka minimal ten%.
Sementara itu, untuk KPR Sejahtera BRI Syariah iB, calon debitur diwajibkan memiliki rekening BRI dan dikhususkan untuk rumah subsidi dengan harga terjangkau. Keuntungannya, cicilan yang ditawarkan terbilang sangat ringan yakni Rp7,000-an/bulan untuk kelipatan pembiayaan Rp1 juta, flat dan jangka waktu minimal yang diambil 15 tahun dengan margin pembiayaan setara 5%.
four. KPR BNI Syariah
Selain BNI Griya KPR konvensional, ada juga program BNI Syariah untuk pendanaan rumah tanpa riba. Melalui BNI Griya iB Hasanah, Anda bisa mendapat pembiayaan dengan jumlah fantastis hingga Rp25 miliar dan tenor yang ditawarkan juga cukup panjang yakni 20 tahun.
Namun perlu menjadi catatan, fasilitas itu bisa dinikmati bagi calon debitur dengan
stock-still income . Anda bisa menggunakan dana tersebut untuk berbagai jenis properti mulai rumah tapak, apartemen, rusun, rukan sampai ruko.
5. KPR Syariah CIMB Niaga
Tidak hanya satu, CIMB Niaga menawarkan dua fasilitas kredit berbasis syariah yakni KPR iB CIMB Niaga dan KPR iB Flexi CIMB Niaga. Dari keduanya, ditawarkan margin kompetitif dimana KPR iB CIMB Niaga dengan tenor kurang dari xi tahun menetapkan margin 6,xix% dan kredit syariah dengan tenor eleven-fifteen tahun 7,54%. Untuk pendanaannya sendiri, Anda bisa menggunakan untuk pembelian rumah baru/bekas, pembangunan rumah (tidak berlaku untuk flexi), renovasi rumah (tidak berlaku untuk flexi), multiguna, pembelian apartemen, ruko, rukan, tanah kavling, sampai take over.
6. Bank Syariah Republic of indonesia (BSI)
Untuk memiliki hunian impian, BSI memiliki iv program yang ditawarkan yakni BSI Griya Simuda (untuk debitur muda), BSI Griya Reguler, BSI Griya Makmur (beli rumah, berhadiah porsi haji), BSI Griya Take Over (accept over KPR bank lain).
Keempat programme tersebut memiliki tujuan yang kurang lebih sama untuk memberikan pembiayaan bagi pembelian dan pembangunan rumah serta refinancing. Jika Anda berminat dan ingin mengambil program yang berhadiah ibadah haji, beberapa persyaratan yang dibutuhkan antara lain plafon minimal 300 juta, tenor minimal 15 tahun serta harus memiliki catatan membayar angsuran dengan lancar selama 2 tahun.
Jika Anda berencana untuk bangun rumah dengan pembiayaan syariah, Anda bisa mengajukannya melalui depository financial institution BSI. Namun Anda harus mencari lahan kosong atau tanahnya dulu. Coba cek daftar tanah dijual di Bekasi berikut ini, di bawah Rp 500 juta!
Syarat Pengajuan Kredit Bangun Rumah di Bank Syariah
Pastikan seluruh syarat dokumen lengkap pada saat pengajuan agar waktu pemrosesan lebih cepat.
Meskipun menganut prinsip syariah, kredit bangun rumah syariah juga menetapkan sejumlah persyaratan pemohon dan dokumen yang harus dilengkapi. Secara umum syarat yang diperlukan tidak berbeda jauh dengan pengajuan biasa, untuk kredit bangun rumah syariah merujuk pada Bank BTN berikut syarat dan ketentuan yang dibutuhkan:
Warga Negara Republic of indonesia (WNI)
Usia minimal 21 tahun atau telah menikah
Pada saat pembiayaan lunas usia tidak lebih dari 65 tahun
Minimum masa kerja/usaha 1 (satu) tahun
Tidak memiliki kredit/pembiayaan bermasalah (IDI BI articulate)
Memiliki NPWP atau SPT Psl 21
Untuk syarat dokumen, berikut rinciannya:
Formulir pengajuan
FC KTP/Kartu Identitas
FC Kartu Keluarga
FC Surat Nikah/Cerai
FC SK Pegawai
FC Slip Gaji
FC NPWP
Surat Keterangan Penghasilan
Rekening Koran 3 Bulan Terakhir
Laporan Keuangan 3 Bulan Terakhir
FC Sertifikat dan IMB
RAB Bangunan
Gambar Teknis Rumah
Beda Kredit Bangun Rumah Syariah dan Bank Konvensional
Tak ada bunga, cicilan kredit bangun rumah syariah akan selalu konstan.
i. Akad Jual Beli
Hal paling menonjol yang membedakan kredit syariah dengan depository financial institution konvensional adalah akad kreditnya. Akad transaksi KPR konvensional terletak pada kesepakatan antara nasabah dan pihak banking concern yang menyetujui biaya pinjaman kredit ditambah dengan bunga KPR dan biaya lainnya.
Sementara itu, kredit bangun rumah syariah menggunakan akad murabahah (jual beli) dimana banking concern syariah akan membeli rumah yang diinginkan nasabah. Dengan kata lain, proses pembelian rumah pada bank syariah dilakukan dengan mencicil dan tidak menambahkan bunga sehingga bebas riba.
ii. Jumlah Angsuran Per Bulan
Cicilan yang terus naik seiring tingkat suku bunga Bank Indonesia menjadi salah satu hal yang memberatkan pada KPR konvensional. Namun, hal tersebut tidak akan Anda temukan pada KPR syariah karena nominal cicilan tiap bulan cenderung sama dari awal sampai akhir. Jangan senang dulu karena cicilan KPR syariah akan lebih besar dibandingkan KPR konvensional untuk harga rumah yang sama.
3. Jangka Waktu Kredit Rumah
Hal yang menonjol antara kredit bangun rumah syariah dan KPR konvensional adalah jangka waktunya. KPR konvensional cenderung memberikan tenor cukup lama bisa sampai xx sampai thirty tahun. Bukan tanpa alasan, semakin lama nasabah mencicil hunian, maka jumlah angsuran selama
floating
cenderung meningkat sehingga menguntungkan banking company. Berbeda dengan sistem syariah yang hanya bisa memberikan tenor maksimal x sampai xv tahun karena pihak banking company tidak mengambil bunga melainkan keuntungan hasil jual rumah.
4. Bunga Kredit Pemilikan Rumah
Jika diperhatikan dengan seksama, bunga yang diterapkan pada skema KPR konvensional dapat berubah-ubah bergantung pada beberapa faktor seperti promosi bank atau suku bunga acuan Depository financial institution Indonesia (BI). Selain itu KPR konvensional menerapkan bunga fixed (tidak berubah) dan floating yang mengikuti suku bunga saat itu. Berbeda dengan kredit bangun rumah syariah, dengan skema ini Anda tidak perlu mengkhawatirkan bunga karena cicilan akan sama dari awal sampai pelunasan hunian.
five. Denda Keterlambatan Cicilan
Tahukah kamu, keterlambatan membayar cicilan KPR akan dikenakan denda? Jumlahnya bervariasi tergantung pada bank. Namun bagi nasabah kredit bangun rumah syariah, sanksi ini tidak diterapkan jika terlambat membayar cicilan sehingga jadi keuntungan tersendiri.
[PropertyTip]Untuk KPR pilih programmer yang memiliki rekanan banking company syariah[/PropertyTip]
Keuntungan dan Kekurangan KBR Syariah
Source: https://id.berita.yahoo.com/kredit-bangun-rumah-syariah-ini-193500102.html