Beban Mati Untuk Bangunan Rumah Sakit

Beban Mati Untuk Bangunan Rumah Sakit

Pembebanan pada struktur primer merupakan hal utama yang harus dirancang. Adapun beberapa pembebanan yang harus dipertimbangkan berdasarkan SNI 1727:2013 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain, di antaranya sebagai berikut.

Beban mati

Beban mati adalah berat seluruh bahan konstruksi bangunan gedung yang terpasang, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, tangga, dinding partisi tetap,
finishing, klading (cladding) gedung, komponen arsitektural dan struktural, serta peralatan layan yang terpasang termasuk berat keran.

Saat menentukan beban mati untuk perancangan, maka harus digunakan berat bahan dan konstruksi yang sebenarnya dengan ketentuan jika tidak ada informasi yang jelas, nilai yang harus digunakan adalah nilai yang disetujui oleh pihak yang berwenang.

Dalam menentukan beban mati rencana, maka harus diperhitungkan berat peralatan layan yang digunakan dalam bangunan gedung seperti
plambing, mekanikal elektrikal, alat pemanas, ventilasi, dan sistem pengondisian udara.

Beban mati yang dipertimbangkan dalam struktur bangunan industri di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Profil baja
  2. Dinding
  3. Penutup atap
  4. Klading (cladding)
  5. Lantai (jika ada
    mezzanine)
  6. Mekanikal dan elektrikal
  7. Tangga (biasanya dipertimbangkan sebagai non-struktural)

Beban hidup

Beban hidup adalah beban yang diakibatkan oleh pengguna dan penghuni bangunan gedung atau struktur lain yang tidak termasuk beban konstruksi dan beban lingkungan, seperti beban angin, beban hujan, beban gempa, beban banjir, atau beban mati.

Beban hidup yang digunakan dalam perancangan bangunan gedung dan struktur lain harus beban maksimum yang diharapkan terjadi akibat penghunian dan penggunaan bangunan gedung. Akan tetapi, hal ini tidak boleh kurang dari beban merata minimum yang ditetapkan.

Adapun beban hidup terdistribusi merata pada bangunan pabrik adalah sebagai berikut.

  1. Ringan    = 6 KN/m2
  2. Berat      = 11,97 KN/chiliad2
Read:  Rencana Pembangunan Rumah Sakit Di Daerah Sawangan Depok

Beban Impak

Beban hidup yang ditetapkan harus diasumsikan telah memperhitungkan kondisi impak biasa. Dalam perancangan struktur dengan beban getaran yang tidak biasa dan terdapat gaya impak perlu pengaturan yang tersendiri.

Untuk tujuan desain, berat mesin dan beban bergerak harus meningkat untuk memungkinkan impak:

  1. Mesin ringan, poros-atau bermotor mesin, twenty%
  2. Unit mesin yang bergerak maju mundur atau unit tenaga-driven, 50%. Semua persentase harus meningkat bila disyaratkan oleh produsen
  3. Sementara untuk meesin yang memberi efek besar terhadap getaran akan dilakukan analisis sebagai beban khusus

Beban derek

Beban hidup derek harus menjadi nilai kapasitas dari derek. Beban rencana untuk balok
rails, termasuk sambungan dan tumpuan konsol pendek dari derek jembatan yang bergerak dan derek rel tunggal harus memasukkan beban roda maksimum dari derek dan gaya impak vertikal, lateral, dan longitudinal yang diakibatkan oleh derek yang bergerak.

Beban roda maksimum harus diambil sebesar beban roda yang dihasilkan oleh berat jembatan, seperti yang digunakan maupun ditambah jumlah kapasitas dan berat troli di mana troli ditempatkan pada lokasi yang memiliki efek beban maksimum.

Beban roda maksimum dari derek harus ditingkatkan untuk menentukan pengaruh gaya impak vertikal atau gaya getaran yang diakibatkan dari beberapa hal. Di antaranya adalah:

  1. Derek rel tunggal (dengan tenaga) sebesar 25%
  2. Kabin dengan operator atau derek jembatan dioperasikan secara
    remote
    (dengan tenaga) sebesar 25%
  3. Derek jembatan dioperasikan dengan gantungan (dengan tenaga) sebesar10%
  4. Derek jembatan atau derek rel tunggal dengan jembatan gigi berkendali tangan, troli, dan alat pengangkat sebesar 0%

Gaya lateral pada derek balok
rails
dengan troli bertenaga listrik harus dihitung sebagai 20% dari jumlah yang dinilai dari kapasitas derek dan berat dari alat angkat dan troli.

Read:  Bangun Rumah Pakai Kusen Harus Dipasang Dulu

Gaya lateral harus diasumsikan bekerja horizontal pada permukaan traksi (traction) dari balok
runway, baik dalam arah tegak lurus balok, dan harus didistribusikan sesuai dengan kekakuan lateral dari balok
runway
dan struktur pendukung.

Gaya longitudinal dari derek balok
runway, kecuali untuk derek jembatan dengan jembatan gigi berkendali tangan, harus dihitung sebagai 10% dari beban roda maksimum dari keran. Gaya longitudinal harus diasumsikan bekerja secara horizontal pada permukaan traksi (traction) balok
track
dalam arah sejajar balok.

Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung
Kapal barang kontainer kargo dengan jembatan pemuatan derek

Beban angin

Beban angin yang digunakan dalam desain SPBAU (Sistem Penahan Beban Angin Utama) untuk bangunan gedung tertutup atau tertutup sebagian tidak boleh kecil dari 16 lb/ft2 (0,77 kN/m2) dikalikan dengan luas dinding bangunan gedung dan viii lb/ft2 (0,38 kN/m2) dikalikan dengan luas atap bangunan gedung yang terproyeksi pada bidang vertikal tegak lurus terhadap arah angin yang diasumsikan.

Pembebanan ini harus mengikuti parameter yang disyaratkan seperti:

  1. Kecepatan angin dasar (5)
  2. Faktor arah angin (Thoud)
  3. Kategori eksposur
  4. Faktor topografi (Kzt)
  5. Faktor efek tiupan angin
  6. Klasifikasi ketertutupan
  7. Koefisien tekanan internal (GCpi)

Seluruh pembebanan ini merupakan dasar perencanaan dalam merancang bangunan industri tingkat rendah. Penggunaan beban akan dianalisis menggunakan kombinasi dasar pada metode desain kekuatan yang ada pada SNI.

Struktur, komponen, dan pondasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga kekuatan
desainnya sama atau melebihi efek dari beban terfaktor dalam kombinasi berikut:

1,4D
        one,twoD
        + i,6L
        + 0,5 (Lr
        atau
        Southward
        atau
        R) one,2D
        + 1,6 (Lr
        atau
        S
        atau
        R) + (L
        atau 0,vW) i,iiD
        + ane,0Westward
        +
        L
        + 0,v (Lr
        atau
        S
        atau
        R) i,2D
        + 1,0E
        +
        L
        + 0,2Due south
        0,ixD
        + 1,0W
        0,ixD
        + 1,0E
      

D = beban mati, L = beban hidup, Lr = beban hidup atap, S = beban salju, R = beban hujan, W = beban angin, Eastward = beban gempa

Referensi :

SNI 1727:2013 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain

Read:  Contoh Surat Perjanjian Pembangunan Rumah Sederhana

Beban Mati Untuk Bangunan Rumah Sakit

Source: https://eticon.co.id/beban-minimum-perancangan-bangunan-gedung/

You May Also Like