Bangun Rumah Di Kamis Pahing
Tradisi Baju Adat Kamis Pahing di Yogyakarta, Apa Istimewanya?
Senin, 23 September 2019 08:05 WIB
TEMPO.CO,
Jakarta
– Anak-anak SD Negeri Kaliduren Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta terlihat asyik beraktivitas di halaman sekolah pada Kamis 19 September 2019. Dibimbing oleh kakak-kakak dari Forum Anak Kabupaten Sleman, mereka menari, menyanyi secara berkelompok. Yang unik adalah saat mereka berlarian dan menari di halaman sekolah mereka, siswa siswi Sekolah Dasar itu mengenakan pakaian adat Yogyakarta.
Siswi putri mengenakan kebaya dan jarik, sedangkan siswa putra mengenakan baju lurik, jarik, lengkap dengan blankonnya. Pakaian khas Yogyakarta itu tidak menghalangi mereka untuk aktif bergerak dan berekspresi.
Tidak hanya anak-anak sekolah itu yang bangga mengenakan pakaian adat. Pada Kamis Pahing itu, semua pegawai negeri sipil di Provinsi Yogyakarta ini pun mengenakan pakaian adat. Ternyata pada Kamis Pahing, mereka memang diwajibkan mengenakan pakaian khas Yogyakarta.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini, mengatakan bahwa penggunaan pakaian adat Yogyakarta dilakukan setiap Kamis Pahing alias 35 hari sekali. Hal ini sesuai dengan tradisi weton yaitu peringatan hari kelahiran dalam tanggalan Jawa yang terjadi setiap 35 hari sekali. Kegiatan ini dilakukan untuk melestarikan budaya leluhur.
Pemilihan hari Kamis Pahing disesuaikan dengan hari perpindahan keraton dari Ambar Ketawang ke keraton sekarang. Kamis Pahing adalah hari berdirinya Keraton Yogyakarta. “Setiap hari Kamis Pahing kami menggunakan adat ini untuk menjaga budaya istimewa,” kata Mafilindati allonym Linda di Sleman, Yogyakarta, Kamis 19 September 2019.
Linda mengatakan masyarakat menggunakan pakaian tradisional Yogyakarta ini sudah diatur dalam peraturan Gubernur Yogyakarta. Penggunaan pakaian tradisional ini, kata dia, telah berlaku sekitar empat hingga lima tahun yang lalu.
Penggunaan pakaian adat khas Yogyakarta pada Kamis Pahing ini pun tidak boleh sembarangan, ada aturannya. Bagi masyarakat awam tidak boleh menggunakan menggunakan motif bunga dan jarik dengan motif parang besar. Hal ini lantaran motif tersebut diperuntukkan bagi keluarga keraton.
“Jadi kalau ada acara keraton, masyarakat awam tidak boleh menggunakan motif yang sama persis dengan keraton. Tetapi ketika tidak dalam acara keraton mereka boleh menggunakan motif itu misalnya untuk acara pernikahan, mereka menjadi raja dan ratu sehari boleh, tapi kalau ada acara keraton tidak boleh,” kata Linda.
Rekomendasi Berita
Festival Sastra Yogyakarta Sampai Akhir Pekan Ini, Catat 7 Lokasi Gelarannya
25 menit lalu
Festival Sastra 2022 menjadi sebuah perayaan menyambut kembali pertemuan antar warga sastra di Kota Yogyakarta.
Hujan Lebat Sore sampai Malam Sebabkan Banjir dan Longsor di Yogyakarta
8 jam lalu
Banjir tak terkecuali merendam rumah sakit.
BPS Ungkap Pentingnya Tata Kelola Big Information untuk Majukan Pariwisata
ix jam lalu
Dari pemanfaatan teknologi big data di sektor pariwisata, berbagai data soal kepariwisataan Indonesia bisa tersaji lengkap.
Manfaat ASI Kurangi Risiko Leukemia pada Anak
nine jam lalu
Penelitian menemukan air susu ibu (ASI) dapat menurunkan risiko munculnya kanker pada anak, termasuk leukemia. Berikut penjelasannya.
Tips Parenting untuk Orang Tua yang Memiliki Anak Introvert
x jam lalu
Penerimaan adalah langkah pertama dan terpenting untuk membantu anak mengatasi sifat introvertnya.
Forum Agama G20 di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Ketua PBNU: Hidup Rukun
xiv jam lalu
Forum Agama G20 atau Forum R20 kembali diadakan di Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Jumat hingga Ahad 4-6 November 2022.
Rutinitas yang Bisa Dilakukan untuk Memperkuat Ikatan Keluarga
xvi jam lalu
Rutinitas keluarga memberi anak-anak rasa aman dan nyaman di dunia yang selalu berubah.
Tak Perlu Gawai, Pilih Permainan Kreatif Berikut untuk Anak
20 jam lalu
Psikolog merekomendasikan beberapa ide permainan yang dapat orang tua mainkan bersama anak tanpa harus menggunakan gawai.
Wisatawan Hilang Terseret Ombak Pantai Jungwok Gunungkidul
i hari lalu
Korban yang terseret ombak di pantai itu awalnya datang bersama rombongannya sekitar pukul 13.thirty WIB.
Aksi Seribu Ember Tumpuk di Malioboro, Ajak Wisatawan Peduli Sampah
ane hari lalu
Banyaknya wisatawan yang datang ke Yogyakarta, termasuk Malioboro, juga menjadi potensi bertambahnya sampah.
Bangun Rumah Di Kamis Pahing
Source: https://gaya.tempo.co/read/1251057/tradisi-baju-adat-kamis-pahing-di-yogyakarta-apa-istimewanya