Bangun Rumah Dengan Dana 500.000.000 Tanpa Tanah

Bangun Rumah Dengan Dana 500.000.000 Tanpa Tanah

Break Even Point

Pengertian BEP atau Suspension Even Point adalah total pendapatan yang didapatkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Total keuntungan dan kerugian pada titik BEP adalah 0, artinya di titik ini adalah titik impas, dimana perusahaan dalam posisi netral. Yang dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan.

Rumus Titik Impas (Break Fifty-fifty Point)

Untuk menghitung pause-even point dalam satuan menggunakan rumus:

Intermission Fifty-fifty Point  = Biaya Tetap ÷ (Harga Penjualan per Unit of measurement – Biaya Variabel per Unit of measurement)

Biaya Tetap
– Biaya tetap adalah biaya yang biasanya tidak berubah, atau hanya berubah sedikit. Contoh biaya tetap untuk bisnis adalah biaya utilitas dan sewa bulanan.

Harga Jual per Unit– Ini adalah berapa banyak perusahaan akan membebankan konsumen hanya untuk satu produk yang perhitungannya sedang dilakukan.

Biaya Variabel per Unit– Biaya variabel adalah biaya yang terkait langsung dengan produksi suatu produk, seperti tenaga kerja yang disewa untuk membuat produk itu, atau bahan yang digunakan. Biaya variabel sering berfluktuasi, dan biasanya merupakan pengeluaran terbesar perusahaan.


Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi BEP

Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Interruption Even Point ini dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi (Production Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit (Sales Price per Unit) dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk (Variable Cost). Berkut ini adalah persamaan atau Rumus BEP tersebut :

BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit of measurement  – Biaya Variabel per Unit)

Atau

BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi per unit

Rumus BEP untuk menghitung berapa Rupiah penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP

Rumus BEP untuk menghitung berapa Rupiah penjualan yang perlu diterima agar terjadi Break Even Point ini dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi (Product Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit (Sales Price per Unit) dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk (Variable Cost) kemudian dikalikan dengan Harga per Unit lagi. Berkut ini adalah persamaan atau Rumus BEP tersebut:

BEP (dalam Rupiah) = Biaya Tetap Produksi / (Harga per Unit  – Biaya Variabel per Unit) x Harga per Unit

Atau

BEP (dalam Unit of measurement) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi per unit ten Harga per Unit

Keterangan :

  • BEP (dalam Unit) = Break Even Point dalam unit of measurement (Q)
  • BEP (dalam Rupiah) = Break Even Point dalam Rupiah (P)
  • Biaya Tetap (Fixed Price) = biaya yang jumlahnya tetap (baik sedang berproduksi atau tidak)
  • Biaya Variabel (Variable Cost) = biaya yang jumlahnya meningkat sejalan peningkatan jumlah produksi seperti bahan baku, bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar, dan lain-lain
  • Harga Jual per unit = harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan.
  • Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit – biaya variable per unit (selisih)
  • Biaya Variabel per unit of measurement = full biaya variabel per Unit of measurement (TVC/Q)

Menghitung Keuntungan yang diinginkan dengan Hasil Analisis Intermission Even Point (BEP)

Setelah melakukan perhitungan diatas, kita masih dapat menghitung jumlah keuntungan yang kita inginkan dengan menggunakan Hasil perhitungan BEP tersebut yaitu banyaknya unit yang harus diproduksi untuk mencapai keuntungan yang kita inginkan. Berikut ini rumusnya :

Jumlah Unit = (Keuntungan yang diinginkan (Rupiah) / (Harga per Unit of measurement  – Biaya Variabel per Unit)) + Jumlah Unit BEP

Atau

Jumlah Unit of measurement = (Keuntungan yang diinginkan (Rupiah) / Margin Kontribusi per unit of measurement)  + Jumlah Unit BEP

Misalnya, perusahaan tersebut ingin mendapatkan laba atau keuntungan Rp. 100 juta, berapakah unit of measurement smartphone yang harus diproduksinya?

Biaya Tetap Produksi : Rp. 500.000.000,-
Biaya Variabel per Unit : Rp. i.000.000,-
Harga Jual per Unit of measurement : Rp. ane.500.000,-
Jumlah Unit BEP : 1.000 unit
Keuntungan yang diinginkan (Rupiah) : Rp. 100.000.000,-

Jumlah Unit = (Keuntungan yang diinginkan (Rupiah) / (Harga per Unit  – Biaya Variabel per Unit)) + Jumlah Unit of measurement BEP
Jumlah Unit of measurement = (100.000.000 / (one.500.000  – ane.000.000)) + ane.000
Jumlah Unit = (100.000.000 / 500.000) + 1.000
Jumlah Unit of measurement = 200 + one.000
Jumlah Unit = 1.200

Jadi untuk mendapatkan laba atau keuntungan sebanyak Rp. 100 juta, perusahaan tersebut harus dapat memproduksi sebanyak 1.200 unit smartphone.


Break Even Point (Titik Impas atau Balik Modal) - Rumus, Contoh Soal dan Jawaban
Break Fifty-fifty Betoken (Titik Impas atau Balik Modal) – Rumus, Contoh Soal dan Jawaban. Ilustrasi dan sumber foto: Pxhere

Contoh Titik Impas (Break Outcome Point)

Mari kita tunjukkan beberapa contoh cara menghitung titik impas:

Sam’s Sodas adalah produsen minuman ringan di daerah Seattle – Amerika. Dia sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan minuman ringan baru, yang disebut Sam’s Silly Soda. Dia ingin tahu seperti apa dampak minuman baru ini terhadap keuangan perusahaan. Maka, ia memutuskan untuk menghitung titik impasnya, agar ia dan tim manajemennya dapat menentukan apakah produk baru ini layak untuk diinvestasikan.

Biaya pembukuannya adalah sebagai berikut, untuk bulan pertama produk akan di produksi:

Biaya Tetap = $ 2.000 (total, untuk bulan tersebut)

Biaya Variabel = 0,xl (per dapat diproduksi)

Harga Jual = $ i,50 (kaleng)

Untuk membuktikan apakah hitungan tersebut benar adalah dengan mengalikan unit BEP x harga jual per unit of measurement.


Menghitung Titik Impas dalam Satuan Unit (dalam satu produk)

Rumus suspension event point dalam satuan

Biaya Tetap ÷ (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit)

$ 2000 / ($ 1,50 – $ 0,twoscore)

Atau $ 2000 / 1,10

= 1818 unit

Ini berarti Sam perlu menjual lebih dari 1800 kaleng soda baru dalam sebulan, untuk mencapai titik impas.


Penerapan Break Even Signal dalam Break Even Analysis

Poin penting tentang break fifty-fifty point, bagaimana menerapkan interruption even point untuk menghasilkan keuntungan yang kamu inginkan dengan menggunakan intermission even assay. Dengan contoh di atas, maka cara menghitungnya akan seperti ini

Read:  Cara Mencari Hari Baik Untuk Bangun Rumah

N unit yang dibutuhkan = (twenty.000.000 : margin kontibusi) + BEP unit

N unit = (20.000.000 : 20.000) + ii.500

N unit = one.000 +ii.500

Due north unit = 3.500

Dengan menggunakan korelasi dari metode pause even betoken dan pause even analysis, manajer produksi XYZ dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus terjual agar perusahaan XYZ mendapat keuntungan yang di inginkan. Dalam contoh kasus ini Perusahaan XYZ harus menjual sebanyak 3.500 unit agar memperoleh keuntungan sebesar Rp.20.000.000.


Rumus titik impas

Anda perlu mengetahui biaya tetap dan variabel bisnis Anda jika Anda ingin menggunakan rumus titik impas.

Biaya tetap tidak berubah berdasarkan berapa banyak barang yang Anda jual. Ini adalah pengeluaran yang harus Anda bayar untuk menjalankan bisnis Anda, seperti sewa, tempat, dan pajak properti. Anda dapat mengandalkan biaya tetap agar tetap sama ketika Anda membuat anggaran bisnis Anda.
Biaya variabel, di sisi lain, berubah ketika penjualan berubah. Ketika Anda menjual lebih banyak barang, biaya variabel Anda meningkat. Contoh biaya variabel termasuk bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya kartu kredit.
  • dasar unit

TR = TC

P x Ten = TFC + Five x Five

P x X – V 10 X = TFC

(P – Five) x X = TFC

X = TFC / P – 5

keterangan:

  • TR: Pendapatan total/Total Revenue
  • TC: Biaya total/Total Price
  • TFC: Biaya tetap total/Total Fixed Cost
  • P: Harga
  • V: Biaya variabel per unit
  • dasar nilai

BEP = FC / (1 – VC / P)

keterangan:

  • FC: Biaya tetap
  • P: Harga jual per unit
  • VC: Biaya variabel per unit of measurement

Contoh Soal dan Jawaban Intermission Event Point

ane. Seorang akuntan manajer perusahaan PT ABC, yang bertanggung jawab dalam operasional produksi dan persediaan supply ingin mengetahui jumlah sales yang diperlukan untuk menutup biaya operasional sebesar Rp.fifty.000.000 dan menginginkan keuntungan sebesar Rp.twenty.000.000, Penyabaran biaya yang dikeluarakan untuk operasinya adalah sebagai berikut:

Full biaya tetap             =  l.000.000

Biaya variabel per unit =  thirty.000

Harga jual per unit of measurement        =  50.000

Keuntungan yang di inginkan = 20.000.000

Pertanyaan: perusahaan harus menjual berapa unit agar tidak mengalami kerugian?

Jawaban:

Pertama kita harus mencari nilai BEP-nya terlebih dahulu, saat Anda mencari nilai BEP kamu akan mengetahui juga nilai margin kontribusinya

BEP = fifty.000.000 : (margin kontribusi)
BEP = l.000.000 : (l.000 – thirty.000)
BEP = l.000.000 : xx.000
BEP = 2500 Unit

Artinya perusahaan harus menjual 2500 Unit of measurement agar tidak mengalami kerugian, tetapi jika hanya menjual 250 unit perusahaan ABC juga tidak akan memperoleh keuntungan.

2. Sebuah perusahaan yang memproduksi Smartphone ingin mengetahui jumlah unit yang harus diproduksinya agar dapat mencapai suspension even bespeak (BEP) atau titik impasnya. Biaya Tetap Produksinya adalah sebesar Rp. 500 juta sedangkan biaya variabelnya adalah sebesar Rp. ane juta. Harga jual per unitnya adalah sebesar Rp. 1,5 juta. Berapakah unit yang harus diproduksi agar dapat mencapai Interruption Even Point atau titik impasnya?

Diketahui :
Biaya Tetap Produksi : Rp. 500.000.000,-
Biaya Variabel per Unit : Rp. ane.000.000,-
Harga Jual per Unit : Rp. 1.500.000,-

Penyelesaian one : menghitung BEP dalam Unit of measurement :
BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit  – Biaya Variabel per Unit of measurement)
BEP (dalam Unit) = 500.000.000 / (i.500.000 – i.000.000)
BEP (dalam Unit of measurement) = 500.000.000 / 500.000
BEP (dalam Unit) = 1.000 unit of measurement

Jadi Perusahaan ini harus dapat memproduksi Smartphone sebanyak ane.000 unit untuk mencapai Suspension Even Bespeak atau titik impasnya.

Penyelesaian 2 : menghitung BEP dalam bentuk uang (Rupiah) :
BEP (dalam Rupiah) = Biaya Tetap Produksi / (Harga per Unit  – Biaya Variabel per Unit) x Harga per Unit of measurement
BEP (dalam Rupiah) = 500.000.000 / (i.500.000 – 1.000.000) x i.500.000
BEP (dalam Rupiah) = 500.000.000 / 500.000 x  ane.500.000
BEP (dalam Rupiah) = 1.500.000.000 (i,5 milliar)

Jadi Perusahaan harus dapat mencapai penjualan sebanyak Rp. one,v miliar agar dapat Intermission Even (tidak untung dan tidak rugi).

4. Diketahui PT. ABC mempunyai usaha yakni pada bidang kebutuhan alat perkakas, seperti martil  dengan data sebagai berikut:

  • Jumlah produksi yang dapat digunakan 100.000 unit mesin martil.

  • Harga jual persatuan diperkirakan Rp. 5000,- unit

  • Total biaya tetap sebesar Rp. 150.000.000,- dan full biaya variabel sebesar Rp.250.000.000,-

Perincian masing-masing biaya ialah sebagai berikut :


Fixed Price

  • Overhead Pabrik :     Rp.  60.000.000,-

  • Biaya disribusi :          Rp.  65.000.000,-

  • Biaya administrasi : Rp.  25.000.000,-

Total FC :                  Rp.150.000.000,-


Variable Price

  • Biaya bahan    :          Rp.  70.000.000,-

  • Biaya tenaga kerja : Rp.  85.000.000,-

  • Overhead pabrik :    Rp.  20.000.000,-

  • Biaya distribusi : Rp.  45.000.000,-

  • Biaya administrasi : Rp.  xxx.000.000,-

Total VC :                    Rp.250.000.000,-

Selesaikan BEP-nya dalam unit dan Rupiah.

Jawaban:

Penyelesaian untuk mendapatkan BEP dalam unit  maupun rupiah.

Penyelesaian :

  • Kapasitas produksi              100.000 unit
  • Harga jual per unit of measurement             Rp. 5000,-

Total Penjualan 100.000 unit ten Rp 5000,- = Rp. 500.000.000,-

Biaya tetap unit = 150 000 000 / 100 000 = Rp 1500/unit
Biaya variabel = 250 000 000 / 100 000 = Rp 2500/unit

Untuk mencari BEP dalam unit ialah sebagai berikut:

BEP unit = 150 000 000 / (5000 – 2500) = 60 000 unit

Catatan: Maka perusahaan harus menjual 60.000 Unit perkakas martil untuk BEP.

Mencari BEP dalam rupiah ialah sebagai berikut:

BEP Rupiah = 60 000 unit of measurement 10 5000 = 300 000 000

Catatan: Maka perusahaan harus mendapatkan omset sebesar Rp. 300.000.000,- supaya terjadi BEP.

Untuk membuktikan kedua hasil tersebut dengan :

BEP = Unit BEP x harga jual unit

BEP = threescore.000 unit x Rp.5000 = Rp.300.000.000,-

v. Pabrik bernama “Inti Sukses” bekerja dalam bidang pangan. Pabrik tersebut memproduksi tahu dengan data di bawah ini :

Mesin penggiling        Rp. ane.500.000

Alat cetak (5 buah)    Rp. fifty.000/buah

Panci (ii buah)           Rp. 150.000/buah

Ember (10 buah)       Rp. 20.000/buah

Tampah (10 buah)     Rp. 30.000/buah

(Alat pembuatan tahu memiliki usia pakai 12 bulan)

Read:  Metode Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Rumah Tinggal

Kedelai(2 kwintal)     Rp. viii.000/kg

Listrik                       Rp. 400.000/bulan

Gas LPG (5 buah)     Rp. twenty.000/buah

Bumbu (5 KG)          Rp. 20.000/kg

Air (5 toren)              Rp. 40.000/toren

Karyawan (3 orang)  Rp. seventy.000/hari

Dari data pabrik tahu di atas, tentukan  : (waktu dalam satuan hari)

a.    Total biaya produksi

b.    BEP produksi (unit), jika one tahu dijual Rp. 500

c.    BEP harga

Pembahasan :

  • Biaya tetap (stock-still toll)

Mesin penggiling   = Rp. 1.500.000

5 buah alat cetak  = Rp. 250.000

ii panci                 = Rp. 300.000

10 ember              = Rp. 200.000

x tampah            = Rp. 300.000

Total                    = Rp. 2.500.000

Sebenarnya penghitungan biaya tetap tidak diperlukan dalam menghitung BEP, namun sobat harus mengetahui mana yang termasuk biaya tetap dan mana biaya variabel.

  • Biaya variabel (variable cost)

200 kg kedelai       = Rp. ane.600.000

Listrik                    = Rp. 400.000

5 toren air              = Rp. 200.000

5 gas LPG             = Rp. 100.000

v kg Bumbu           = Rp. 100.000

3 Karyawan           = Rp. 210.000

Full                      = Rp. 4.500.000

Note : listrik, air, dan gas LPG merupakan biaya variabel karena semakin banyak proses produksi semakin banyak pula pengeluaran dari tiga energi tersebut (tergantung banyaknya produk).

  • Biaya penyusutan alat

Ingat alat yang digunakan tersebut memiliki usia pemakaian yang artinya pun memiliki biaya penyusutan untuk perbaikan dan lainnya.

Mesin penggiling  = Rp. one.500.000/12   Rp. 125.000

5 buah alat cetak = Rp. 250.000/12      Rp. 21.000

2 panci                = Rp. 300.000/12      Rp. 25.000

10 ember             = Rp. 200.000/12      Rp. 17.000

10 tampah           = Rp. 300.000/12      Rp. 25.000

Total                                                     Rp. 213.000

Tentukan: Biaya produksi, BEP unit dan BEP harga!

Jawaban:

a. Biaya produksi

Biaya produksi  = (jumlah biaya variabel) + (jumlah biaya penyusutan)
= 4.500.000 + 213.000
= Rp. 4.713.000
b. BEP unit

BEP unit = full biaya produksi / harga jual
= Rp. 4. 713. 000 / Rp. 500
= nine. 426 buah tahu (jumlah minimal agar titik impas)
c. BEP harga

BEP harga = total biaya / hasil produksi
= Rp. 4. 713.000 / 9.426
= Rp. 500 / buah

Dari information di atas diketahui bahwa pabrik “Inti Sukses” tidak akan rugi dan tidak juga untung apabila memproduksi 9.426 buah tahu dan menjualnya dengan harga Rp. 500. Sekian semoga dapat bermanfaat dan terima kasih.

 six. Data perusaahan PT Abadi Terang, sebagai berikut:

  • Full Biaya Tetap (TFC) senilai Rp 120 juta
  • Full Biaya Variabel (VC) per unit of measurement senilai Rp lx ribu
  • Harga jual barang per unit senilai Rp fourscore ribu

Penghitungan BEP Unit

BEP Unit = FC/ (P – VC)

BEP Unit = 120.000.000/ (eighty.000 – lx.000)

BEP Unit = 6000

Penghitungan BEP Rupiah

BEP = FC/ (i – (VC/P))

BEP = 120.000.000/ (1 – (threescore.000/eighty.000))

BEP = Rp 480.000.000

Ditanya:

Berapa keuntungan yang dapat diperoleh (target laba)?

Buktikan laba yang diperoleh!

Dari analisis inilah perusahaan dapat meramalkan keuntungan yang dapat diperoleh (target laba) berdasarkan berapa target penjualan minimumnya. Adapun rumus untuk menghitung target ini sebagai berikut:

BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)

Mari kita pelajari simulasi untuk menghitung target laba ini. Dengan FC, VC, dan P yang sama dengan contoh sebelumnya, perusahaan ini menargetkan laba sebesar Rp 80 juta per bulan.

BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)
BEP – Laba = (120.000.000 + 80.000.000) / (fourscore.000 – 60.000)
BEP – Laba = 200.000.000 / 20.000
BEP – Laba = ten.000 unit atau
BEP – Laba = Rp 800 juta (didapat dari ten.000 unit x Rp 80.000)

Membuktikan Laba Yang Diperoleh

Untuk membuktikan bahwa dengan menjual 10.000 unit of measurement bernilai Rp 800.000.000, perusahaan akan mendapatkan laba Rp 80 juta, mari kita periksa berikut ini:

Penjualan Rp 800.000.000
FC Rp 120.000.000
Full VC (Rp 60.000 x 10.000 unit) Rp 600.000.000
Total Biaya Rp 600.000.000
Laba Rp lxxx.000.000 (Dihitung dengan cara: Penjualan – (FC + Total VC))

7. Perusahaan Sinar Terang adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan oven. Akuntan manajer perusahaan tersebut dibebankan tugas untuk menghitung jumlah oven yang harus dijual agar dapat mengimbangi biaya operasional yang tercatat sebanyak threescore juta. Sedangkan laba bersih yang dikehendaki perusahaan sebanyak xxx juta.

Diketahui:

Full biaya tetap = sixty.000.000

Biaya variabel per unit of measurement =  30.000

Harga jual per unit        = 60.000

Laba yang diinginkan = 30.000.000

Ditanya: BEP dan Margin Produksi!

Jawaban:

BEP dalam unit of measurement = Biaya Tetap Produksi : Margin Kontribusi per unit of measurement

= 60.000.000 : (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit of measurement)
= threescore.000.000 : (threescore.000 – xxx.000)
= lx.000.000 : xxx.000
= 2000 unit

Dari information di atas bisa disimpulkan bahwa agar tidak merugi maka perusahaan Sinar Terang harus mampu menjual oven sebanyak 2000 unit. Namun jumlah tersebut adalah jumlah minimal agar impas, namun belum dapat menghasilkan laba. Selanjutnya, tugas akuntan tersebut adalah mengubah data tersebut ke dalam bentuk mata uang,

BEP dalam rupiah = Harga jual per unit 10 BEP unit

= 60.000 x 2.000 unit
= 120.000.000

Pemilik bisnis perlu memahami Break Even Signal (BEP) untuk menetapkan target minimal penjualan harian atau bulanan. Penetapan target tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan. Dengan mengetahui titik impas, maka pemilik bisnis harus paham target penjualan yang harus dicapai. Dengan demikian, pemilik bisnis bisa mengantisipasi kemungkinan untung atau rugi.

8.
Tuliskan 4 kegunaan perhitungan titik impas ( pause fifty-fifty signal)!

Jawaban:

1. Hubungan antara penjualan biaya dan laba.
2. Untuk mengetahui struktur biaya tetap dan biaya variabel.
3. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi.
iv. Untuk mengetahui hubungan antara toll, volume, harga dan laba.

Read:  Uang Habis Saat Bangun Rumah

9. PT KopiKat bergerak dalam bisnis jasa penyedia fotocopy. Biaya yang dikeluarkan bisnis jasa penyedia fotocopy dijalankan yang terdiri dari biaya sewa lokasi, biaya renovasi tempat, biaya sewa mesin fotocopy, dsb adalah sebesar Rp. x.000.000. Harga jual per unit hasil fotocopy Rp. 150,- sedangkan biaya variable per unit seperti kertas, toner, listrik, dll totalnya adalah Rp. 100,-. Berapa BEP dari usaha fotocopy tersebut?

Jawaban:

TFC
BEP (Unit)     = ————–
P – VC
= ten.000.000 / (150-100)
BEP                = 200.000 Unit

Artinya :

Usaha fotocopy tersebut akan mencapai titik impas (interruption even point) bila berhasil menjual 200.000 unit (lembar) hasil copy-an.

Jika asumsi 1 bulan adalah 26 hari kerja (senin – sabtu), dan setiap hari usaha tersebut bisa menghasilkan 500 unit hasil copy-an, maka usaha tersebut akan BEP dalam jangka waktu = 200.000 : (500 10 26 hr) = fifteen bulan lebih.

Untuk menghitung dan mengetahui berapa BEP dalam rupiah, adalah sebagai berikut
BEP (dalam Rupiah)  = BEP (dalam unit) x Harga jual per unit
= 200.000 10 Rp. 150,-
= Rp. 30.000.000,-
Artinya :
Usaha fotocopy tersebut akan mencapai titik impas (break even point) bila total penjualannya mencapai Rp. 30.000.000,-

10.

Jelaskan cara mendapatkan laba dalam suatu kerajinan bahan lunak?

Jawaban

Laba atau keuntungan bisa didapatkan melalu biaya pengeluaran dan biaya pendapatan.
Biaya pendapatan merupakan keseluruhan hasil usaha yang dilakukan, dan keuntungan yang didapat merupakan biaya pendapatan dikurangi modal
Biaya pengeluaran merupakan modal yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha. Cara mendapatkan laba dalam usaha melalui biaya pengeluaran yaitu dengan cara meminimalkan pengeluaran.

11. Misalnya ada seorang pengusaha baru yang mendirikan bisnis pabrik handuk. Setiap bulan produksi pabrik tersebut 50 handuk. Sedangkan harga per buah Rp 50.000. Untuk biaya variabel per handuk rata-rata Rp thirty.000 dan rata-rata biaya tetap tahunan Rp 2.000.000. Pertanyaannya berapa jumlah sepatu yang harus diproduksi dan harga per handuk agar mencapai BEP?

Jawaban:

Pertama-tama hitung terlebih dahulu jumlah handuk yang harus diproduksi supaya mencapai titik impas atau BEP.

BEP unit of measurement produk = FC / (P-VC)

= ii.000.000 / (50.000 – 30.000) = 100 buah handuk

BEP unit rupiah = FC / (one – (VC/P))

= 2.000.000 / (1 – (30.000/50.000) = Rp 5.000.000

Maka pabrik tersebut harus memperoleh keuntungan (omset) sebesar Rp 5.000.000 untuk mencapai BEP.

Untuk membuktikan apakah hitungan tersebut benar adalah dengan mengalikan unit BEP x harga jual per unit.

BEP = 100 x Rp 50.000 = Rp v.000.000

12. Sebuah usaha kerajinan dari miniatur lilin menetapkan harga produk Rp10.000,00 per unit. Biaya tetap Rp10.000.000,00. Biaya tetap Rp5.000,00. Berapa book produksi pada keadaan titik impas (BEP)?  Berapakah harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan five%?

Jawaaban:

Diketahui: Harga produk:Rp10.000,00
Biaya tetap: Rp10.000.000,00
Biaya tidak tetap:  Rp5.000,00

a)  Volume produksi : 10.000.000+(5000x g) : 10.000
xv 000.000: 10.000= 1500 produk
Volume produksi pada keadaan titik impas (BEP) adalah one.500 produk

b) Keuntungan: 5/100 x (1500 x x.000)=5/100 10 xv 000 000= Rp750.000,00
(Modal+Keuntungan) : produk
(15 000 000+ 750.000): 1500= Rp10.500,00
Jadi, harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan 5% adalah Rp10.500,00

xiii. Bu Rudy memiliki modal Rp 1.000.000 ingin membuka bisnis usaha martabak telor. Harga jual per buah ditentukan sebesar Rp 15.000. Lalu besar biaya produksi martabak telor tersebut ialah Rp 10.000. Berapa buah martabak telor yang harus diproduksi dengan harga tersebut mencapai titik BEP?

Jawab:

BEP = 1000.000 / ( fifteen.000 – 10.000 )
BEP = 1000.000 / 5.000
BEP = 200 buah

Jadi, untuk mencapai titik BEP, martabak yang harus diproduksi ialah sebanyak 200 buah.


Bacaan Lainnya

  • Istilah Akuntansi Inggris-Indonesia
  • Rumus Laporan Keuangan: Modal, Laba Rugi, Neraca (Fiscal statement)
  • Jenis dan Bidang-Bidang Matematika: Besaran, Ruang, Perubahan, Struktur, Dasar dan Filsafat, Diskret, Terapan
  • Jenis Pajak-Pajak, Tarif, Manfaat Pajak di Indonesia
  • Jenis dan Spesialisasi Bidang-Bidang Akuntansi
  • Penggolongan akun dalam Akuntansi
  • Akuntansi FIFO dan LIFO – Beserta Contoh Soal dan Jawaban
  • Cara Membuat Perusahaan Go Public – Syarat dan Prosesnya
  • Pasar Modal (Capital Market) – Pengertian, Jenis, Fungsi, Risiko, Manfaat dan Contoh
  • Cara Menganalisa Saham Seperti Ahli Pasar Saham Profesional
  • Pasar Keuangan – Definisi, Pengertian, Jenis dan Contoh
  • Bitcoin Uang Elektronik, Informasi, Sejarah, Transaksi, Cara Daftar Bitcoin Indonesia‎
  • Uang Rupiah Negara Republic of indonesia – Sejarah Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD
  • Tempat Wisata Yang Harus Dikunjungi Di Tokyo – Tiptop x Obyek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi
  • Cara Membeli Tiket Pesawat Murah Secara Online Untuk Liburan Atau Bisnis
  • Tibet Adalah Provinsi Cina – Sejarah Dan Budaya
  • Puncak Gunung Tertinggi Di Dunia dimana?
  • Meridian 10 Gempa Bumi Terdahsyat Di Dunia
  • Apakah Matahari Berputar Mengelilingi Pada Dirinya Sendiri?
  • Test IPA: Planet Apa Yang Terdekat Dengan Matahari?
  • 10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Mudah Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!
  • TOP x Virus Paling Mematikan Manusia
  • Meteorit Fukang – Di Gurun Gobi
  • Festival Mooncake – Festival Musim Gugur (Festival Kue Bulan)

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons“Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar?Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

  • HP Android
  • HP iOS (Apple tree)

Sumber bacaan: Investopedia





Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”



Quiz
 |Matematika|IPA
 |Geografi & Sejarah|Info Unik|Lainnya
|
Business & Marketing

Bangun Rumah Dengan Dana 500.000.000 Tanpa Tanah

Source: https://www.pinterpandai.com/break-even-point-titik-impas-rumus-soal-jawaban/

You May Also Like