Bahan Bangunan Rumah Adat Honai Memanfaatkan Sumber Daya Alam Berupa

Bahan Bangunan Rumah Adat Honai Memanfaatkan Sumber Daya Alam Berupa

Rumah adat Honai merupakan salah satu hasil dari keberagaman Indonesia akan budaya dan sukunya. Keanekaragaman ini dapat dilihat dari banyaknya rumah adat yang masing-masing daerah memiliki kekhasan tersendiri.

Rumah Adat merupakan sebuah struktur banguna yang memiliki cara pembuatan, bentuk, fungsi, dan dekorasi yang memiliki ciri khas tersendiri dan diturunkan secara turun temurun sebagai tempat tinggal.

Contents

  • 1
    Apa Saja Provinsi Di Papua?
  • ii
    Asal Usul Rumah Adat Honai
  • three
    Penggunaan Rumah Adat Honai
  • 4
    Makna Rumah Adat Honai

    • 4.1
      Rumah Adat Papua Selain Rumah Honai


Apa Saja Provinsi Di Papua?

provinsi di papua

Provinsi Papua terletak di wilayah paling timur Republic of indonesia. Papua menawarkan berbagai macam adat dan peradaban, serta keindahan alamnya. Provinsi telah dibagi menjadi dua provinsi sejak tahun 2003 yaitu provinsi Papua Barat, yang memiliki Ibu Kota di Manokwari, dan Provinsi Papua yang beribukota di Jayapura.

Menurut situs resmi pemerintah provinsi Papua, saat ini terdapat 255 suku bangsa di Papua, masing-masing dengan bahasanya sendiri. Beberapa bangunan tradisional di Papua memiliki ciri khas etnik yang menunjukkan keragaman suku. Disisilain, rumah tradisional Honai adalah rumah tradisional Papua yang paling terkenal.


Asal Usul Rumah Adat Honai

Rumah Honai merupakan rumah adat Papua. Bentuk tempat tinggal ini hanya ditemukan di lembah tengah dan pegunungan Papua, dan tidak terlihat di tempat lain. Suku Dani lembah Baliem atau Wamena, suku Lani Pegunungan Toli dan suku asli Papua lainnya semuanya tinggal di rumah adat Honai. Ada tiga jenis rumah Honai:

  • Honai : Tempat tinggal untuk kaum laki-laki
  • Ebei : Tempat tinggal untuk kaum perempuan
  • Wamai: Rumah ternak

Baca Juga : 7 Keunikan Pakaian Adat Bali, Setiap Detail Penuh Makna!


Penggunaan Rumah Adat Honai

rumah adat honai

Rumah Honai dibangun secara berkelompok karena satu keluarga mungkin memerlukan lebih dari satu rumah untuk menampung ternak dan anak-anak dewasa. Bangunan adat ini merupakan bangunan berlantai dua dengan ketinggian ii hingga 2,5 meter. Lantai pertama biasanya digunakan sebagai area tidur, sedangkan lantai dua digunakan untuk kegiatan, seperti ruang relaksasi, kantin, dan area untuk berlatih kerajinan tangan.

Read:  Arsitektur Bangunan Rumah Adat Sunda

Pria tidur di lantai dasar, sementara wanita tidur di lantai dua. Di tingkat pertama ada api unggun di tengah ruangan yang digunakan untuk pemanasan. Rata-rata hunian rumah Honai adalah 5 sampai 10 orang. Bangunan ini dibangun tanpa jendela untuk melindungi suku Dani yang tinggal di pegunungan Papua yang udaranya sangat dingin. Alhasil, bentuk rumah Honai didesain untuk mengatur aliran udara di sekitarnya.

Bahan-bahan untuk pembangunan rumah diperoleh dari alam agar bermanfaat bagi lingkungan, seperti kayu untuk badan rumah, jerami untuk atap, papan kayu kasar untuk dinding dan rumput atau jerami untuk lantai. Bentuk bulat rumah Honai membantu menjaga suhu dingin dan angin kencang.

Atap rumah terbuat dari ilalang atau ilalang dan berbentuk bulat, kerucut atau setengah bola. Desain atap memastikan bahwa dinding tidak terkena presipitasi dan suhu dingin disimpan di luar rumah. Ilalang yang digunakan pada atap rumah Honai tidak hanya sebagai penutup atau atap, tetapi juga sebagai simbol.

Baca Juga : Tari Pendet: Sejarah, Tujuan, Gerakan, Serta Kostum


Makna Rumah Adat Honai

rumah adat papua

Jerami atau ilalang yang digunakan sebagai atap mungkin tampak rapuh. Di sisi lain, material ini bisa menjadi sangat tajam. Arti dari rumah Honai adalah kemandirian, kekritisan yang kuat dan kemampuan beradaptasi. Selain itu, tiang diperlukan untuk rumah adat Honai untuk mempertahankan bentuknya. Karena kayu ulin dianggap kokoh, tiang-tiang rumah Honai dimodelkan dengannya. Tiang adalah bahan pendukung kehidupan.

Dinding kayu rumah Honai disusun melingkar. Maknanya adalah lambang solidaritas dan kerjasama dalam rangka melestarikan dan meneruskan budaya, nilai-nilai, harga diri dan tujuan bersama dalam melaksanakan tugas kesukuan.

Lantai rumah Honai seluruhnya berupa rumput atau jerami. Bahan rumput dan jerami dipilih karena mereka mencontohkan gagasan kesederhanaan. Tidak ada tempat duduk di rumah Honai. Suku Dani mengajak pengunjung untuk duduk di atas tikar jerami. Hal ini dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan antar suku Dani. Karena suku Dani adalah orang nomaden, rumah Honai relatif sederhana. Hal ini memudahkan mereka untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Read:  Tips Membangun Rumah Tinggi Dari Badan Jalan

Selain sebagai tempat tinggal, rumah adat Honai berfungsi sebagai gudang senjata perang dan berburu, serta tempat mendidik anak-anak agar tumbuh dan menjadi anggota suku yang kuat dan berguna. Rumah Honai juga berfungsi sebagai tempat pengembangan persiapan perang jika terjadi konflik, serta tempat penyimpanan barang-barang yang sudah lama ditempati.


Rumah Adat Papua Selain Rumah Honai

Terdapat beberapa pilihan lain. Karena kelompok etnis Papua beragam, ada berbagai tempat tinggal tradisional Papua lainnya. Tempat tinggal tradisional lainnya di Papua termasuk

  • Rumah Jew yang digunakan suku Asmat
  • Tempat tinggal Kaki Seribu dari suku Arfak
  • Rumah Pohon yang digunakan suku Korowai
  • Rumah Kariwari dari suku Tobati

Nah, itu dia penjelasan mengenai

Rumah Adat Honai, Yuk Intip Makna & Keunikan Bangunan.

Rumah tradisional Papua memang menampilkan kesederhanaannya, namun terdapat makna tersembunyi yaitu mengenai gotong-royong. Oleh karena itu, belajar tentang tempat tinggal tradisional Papua adalah kunci untuk melestarikan budaya Indonesia.

Bahan Bangunan Rumah Adat Honai Memanfaatkan Sumber Daya Alam Berupa

Source: https://www.prosveshenie.net/mengenal-rumah-adat-honai-yuk-intip-makna-keunikan-bangunan/

You May Also Like