Analisa Bangunan Rumah Sangan Sederhana

Abstract
:
Demand of simple housing is growing apace as the population increases. Especially for unproblematic housing for residents who run the National Family Planning Program. In principle, a house is not simply a identify of shelter only a place for diverse activities of each individual resident of the business firm and then that it will exist related to the ideal expanse. The simple residence has an area of 21 sqm, 36 sqm, 45 sqm and sixty sqm. A certain area of residence will affect the comfort level of residents in their activities. The research will apply qualitative and quantitative descriptive methods in analyzing the comfort level of the expanse to the comfort level of the occupants in activities every bit seen from the size, shape and part of the space. This enquiry will produce the ideal business firm surface area for residents of the Family Planning Program, besides as external factors that affect the condolement of the firm.

Abstrak:
Kebutuhan rumah tinggal sederhana berkembang pesat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Khususnya kebutuhan rumah sederhana bagi penghuni yang menjalankan Plan Keluarga Berencana Nasional. Rumah tinggal pada prinsipnya bukan hanya menjadi tempat bernaung melainkan sebagai wadah untuk berbagai aktifitas setiap individu penghuni rumah sehingga akan berkaitan dengan luasan ideal. Rumah tinggal sederhana memiliki luasan dari 21 m2, 36 m2, 45 m2, dan lx m2. Luasan rumah tinggal tertentu akan mempengaruhi tingkat kenyamanan penghuni dalam beraktifitas. Penelitian akan menggunakan metode deskriftif kualitatif dan kuantitatif dalam menganalisa tingkat kenyamanan luasan terhadap tingkat kenyaman penghuni dalam beraktifitas yang dilihat dari luasan, bentuk, dan fungsi-fungsi ruang. Penelitian akan menghasilkan luasan rumah ideal bagi penghuni Programme Keluarga Berencana, serta faktor-faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kenyamanan rumah tinggal.

Badan Standar Nasional Indonesia. (2004). SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan dan Perkotaan

Mauliani, L. & Wiwik Sudarwati. (2018). Pengaruh Modul Besaran Ruang Terhadap Tata Ruang Rumah Sangat Sederhana. Jurnal Arsitektur NALARs 17(2) : 135-144

Mulyati, A. (2008). Kajian luas rumah tinggal masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan pusat kota. Jurnal SMARTek, vi(iii).

Neufert, Ernst. (1996). Information Arsitek Jilid i Edisi 33. Jakarta. Penerbit Erlangga

Permana, A. Y., Wijaya, Thousand., Nurrahman, H., & Permana, A. F. S. (2020). Pengembangan Desain Micro House Dalam Menunjang Program Net Nix Energy Buildings (Nze-Bs). Jurnal Arsitektur Arcade, iv(1), 73-81.

Kementerian Permukiman dan Prasarana Wilayah. (2002). Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor: 403/Kpts/M/2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat)

Kristiana, Westward. (2011). Upaya Peningkatan Pengetahuan Rumah Sehat Sederhana Yang Layak Huni Di Kelompok Usaha Bersama Agribisnis (Kuba) Palampang Tarung Di Palangka Raya. Jurnal Perspektif Arsitektur, 6(01), 14-19.

Simbolon, H. & Irma Novrianty Nasution. (2017). Desain Rumah Tinggal Yang Ramah Lingkungan Untuk Iklim Tropis. Jurnal Education Building three(ane) : 46-59,

Suryo, Yard. S. (2017). Analisa Kebutuhan Luas Minimal Pada Rumah Sederhana Tapak Di Indonesia. Jurnal Permukiman 12(two) : 116 – 123